NovelToon NovelToon
ACCIDEN IN LOVE

ACCIDEN IN LOVE

Status: tamat
Genre:Tamat / Romansa
Popularitas:4.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Sinho

Kecelakaan terjadi dan melibatkan dirinya, seorang wanita dari keluarga NUGRAHA akhirnya harus ikut bertanggung jawab dengan sosok laki-laki yang akhirnya lumpuh.
Masa depan yang sudah terpampang indah harus hancur karena sang kekasih meninggalkan dirinya, hingga permintaan untuk menggantikan posisi wanitanya diajukan untuk sebuah kekecewaan.
Akankah pernikahan keduanya berakhir Bahagia?
Muncul kah benih-benih Cinta pada akhirnya?
Bagaimana keduanya akan menjalani sebuah pernikahan tanpa dasar Cinta?
yuk..kita ikuti keseruan Karya Author terbaru, semoga bisa menghibur dan memuaskan para pembaca dengan kisah ini.
(Salam sukses, sehat dan jangan lupa Bahagia.. Author Sinho)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 9

Afita menutup laptopnya setelah informasi yang didapatnya terasa cukup. Matanya memejam dan membayangkan apa yang sudah dialami oleh Zafian dan juga sang Bunda.

"Bismillah" ucapnya lirih lalu tersenyum.

Beranjak dari tempat duduknya, Afita segera memanggil sang sekretaris, Naura segera masuk dan terkejut melihat ekspresi wajah bosnya yang kelihatan sangat cantik dengan senyuman di bibirnya.

"Maaf, Nona Afita baik-baik saja kan?" Ucap Naura waspada akan perubahan Afita.

"Ayo kita bekerja, siapkan meeting yang ku tunda tadi, kita harus semangat kalau ingin hotel kita ini cepat menjadi yang terbaik di kota ini"

"Ha!, Ya Tuhan nona, jangan bilang apa yang aku pikirkan benar ya?" Ucap Naura memicingkan matanya seolah menelisik curiga.

"Memang apa yang ada dalam pikiran sempit mu itu?" Sahut Afita.

"Benarkah tadi itu selingkuhan nona, dan sudah membuat nona bersemangat kembali, jangan-jangan nona sudah berbuat_"

Pletak.

"Aw!, Sakit Nona!" Teriak Naura mendapat jitak an cukup keras di kepalanya.

"Buang jauh-jauh pikiran kotor mu itu, dasar!" Ucap Afita memperingatkan dan kini sudah melangkah meninggalkan ruangan diikuti Naura di belakangnya.

*

Sementara itu, di sudut ruang yang lain, Zafian mulai mengadakan pembahasan sebuah proyek pembangunan hotel megah di sebuah kawasan pantai yang ada di pinggiran kota Surabaya.

"Jadi, kapan kita akan memulai?" Tanya Zafian.

Beberapa anak buahnya menjelaskan dengan detail, Zafian menimbang semua resiko yang mungkin saja bisa terjadi, dan dia cukup berfikir agak lama sebelum akhirnya memutuskan untuk membahas ulang apa yang akan dikerjakannya.

"Saya dengar pemilik hotel ini nanti akan bekerjasama dengan salah satu pengusaha wanita yang terkenal dalam kepengurusan hotel-hotel mewah dan berkelas, pak Zafian" ucap salah satu pegawainya.

"Hem, itu bagus" jawab Zafian sambil membalik satu persatu berkas yang ada di depannya.

"Maaf, apa Bapak sudah mengenal pengusaha wanita itu?" Satu pertanyaan yang membuat Zafian menghentikan aktivitasnya.

"Tidak perlu, itu bukan urusanku lagi bukan?" Ucap Zafian lalu kembali melanjutkan.

"Memang benar Pak Zafian, tapi saya rasa anda perlu tau" Satu ungkapan yang membuat Zafian berhenti kembali dan menatap inten.

"Apa maksudmu?, Memangnya siapa wanita itu, aku mengenalnya?" Tanya Zafian sambil menggerakkan kursi rodanya untuk mengambil sesuatu.

"Tentu saja, bahkan sangat dekat dengan anda"

Deg.

Zafian segera menghentikan gerak kursi rodanya, menoleh kembali ke orang yang memberikan penjelasan padanya.

"Siapa?" Tanya Zafian.

"Nona Afita, istri anda pak" Jawabnya.

Rona terkejut nampak sekilas di wajah Zafian, namun segera di hilangkan agar tidak begitu kentara di mata para pegawainya.

"Oh itu, iya aku tau, terimakasih informasinya" ucap Zafian, lalu segera pergi menuju ke ruangan kerjanya kembali.

Baru saja Zafian sampai, terdengar suara ketukan pintu, dan nampak seorang wanita yang menjadi sekretarisnya berjalan masuk sambil tersenyum seperti biasanya.

"Ada apa?" Tanya Zafian ke CINTIA PARADISA sang Sekretaris.

"Saya bahagia pak Zafian sudah kembali bekerja dan tidak mengurangi pesona bapak walaupun berada di kursi roda" ucapnya.

"Hem, terimakasih" jawab Zafian.

"Ada yang ingin bertemu pak Zafian"

"Siapa?"

"Selamat siang bapak Zafian, bagaimana kabarmu Hem?"

Zafian segera menatap ke arah pintu saat terdengar suara yang menyapa, rupanya sahabatnya sang dokter Firman sudah berdiri disana.

"Masuklah Fir" ucapnya dan langsung menerima pelukan dari sahabatnya.

Zafian menyuruh sekretaris nya untuk keluar dan kemudian duduk di sofa dengan di bantu oleh Firman.

"Sepertinya kakimu semakin kuat menopang" ucap Firman.

"Hem, aku merasakan juga begitu, ada apa kau kesini?" Tanya Zafian.

"Mengingatkan jadwal terapi mu, apa tidak sebaiknya segera melakukannya, untuk mempercepat proses penyembuhan mu Zaf" ucap Firman dengan memberikan jadwal yang sudah disediakan oleh pihak Terapis yang ada di Rumah Sakit.

"Okey, aku akan meminta bantuan Afita, setidaknya itu untuk membuatnya bertanggung jawab"

"Kau ini, bukan sepenuhnya salah nona Afita Zaf, jangan menyusahkannya lagi, dengan membuatnya harus menikah denganmu saja itu sudah beban baginya" ucap Firman memberikan protes.

"Jangan sok tau, itu memang kewajibannya" jawab Zafian.

Firman hanya menggelengkan kepalanya, detik berikutnya segera pamit untuk kembali ke Rumah sakit mengingat jadwalnya bertugas tinggal beberapa jam lagi.

**

Afita yang seharian harus mengurus beberapa masalah di tiga hotel mewah miliknya, kini sudah berada di sebuah restoran yang menjadi bagian dari salah satu hotel yang dipegangnya.

"Setelah makan siang kita akan kembali bekerja Nona?" Tanya Naura disela menunggu pesanan datang.

"Tentu saja" jawab Afita singkat, sambil melihat sebuah pesan yang berisikan jadwal dari Zafian.

"Apa ini?" Ucapnya lirih tidak mengerti, sedangkan Zafian tidak kunjung membalas pertanyaannya.

Naura yang melihat raut wajah bingung dari bosnya segera mendekat dan bertanya.

"Ada apa Nona Afita?"

"Tidak tau, apa maksud pesan Zafian, kenapa tidak segera membalas pesanku, dasar!" Omelnya.

"Di telpon sajalah Non, susah amat" celetuk Naura.

Afita menatap ragu ke arah Naura yang memberikan usul, lalu kemudian menghubungi Zafian, setelah tersambung dan mengucap salam, akhirnya keduanya terlibat pembicaraan.

"Kenapa tidak segera membalas pertanyaanku, membuat bingung saja" ucap Afita kesal.

"Itu jadwal terapi, aku ingin meminta bantuan mu, biar proses kesembuhan ku lebih cepat lagi" Zafian menjelaskan.

"Okey, aku siap, nanti aku atur ulang dengan jadwal kerjaku" jawab Afita.

"Ada lagi?" Tanya Zafian.

"Tidak" jawab Afita.

"Lalu kenapa tidak segera kau tutup telpon mu?" Ucap Zafian.

"Ha!, Oh iya, sorry lupa" ucap gugup Afita yang baru sadar kalau dia yang menghubungi lebih dahulu.

Sementara itu Naura yang melihat ekspresi wajah bosnya langsung tertawa, beruntung makanan yang dipesan segera datang, hingga semua itu mampu untuk menutup mulutnya.

"Ku kirim jadwal ku mengantar Zafian terapi, kau atur semuanya asal jangan sampai berbenturan dengan kerjaku, kau mengerti kan?"

"Siap Nona Afita, laksanakan!" Seru Naura yang kini sudah berjalan membuntuti Afita.

Berada di dalam mobil menuju salah satu hotel terbesar miliknya, sekaligus tempatnya bekerja, Afita memandang ke luar untuk menikmati pemandangan dari dalam jendela mobil.

"Jadi sudah bisa menerima tuan Zafian?" Tanya Naura tanpa sungkan.

"Mau bagaimana lagi, sepertinya dia juga laki-laki yang baik dan bertanggung jawab"

"Dan juga HO-T" sahut Naura sambil menahan tawa.

Afita tidak jadi turun dari mobilnya, saat mendengar hal itu, "Maksud mu apa?" Tanya Afita.

"Emm, maaf nona, saya hanya bercanda, lagi pula lihat saja foto-foto tuan Zafian dan mantan kekasihnya di media sosial, berpose sangat berani" ucap Naura sambil menunjukkan salah satu foto dalam handphone nya.

Afita melihatnya dan membelalakkan mata sejenak, lumayan kaget melihat pose Zafian dengan Eliza yang nampak begitu in-tim.

"Memuakkan, bisa-bisa nya status hanya kekasih sudah aneh-aneh seperti ini, dasar!" Ucap Afita, lalu segera memberikan handphone Naura.

Afita Kembali melanjutkan langkahnya untuk beraktivitas menyelesaikan pekerjaannya yang tertunda.

Tepat jam 3 sore, Afita membawa mobilnya melaju sedikit kencang untuk menjemput Zafian yang rupanya sudah menunggu.

"Maaf, aku telat ya?" Tanya Afita yang masih ngos-ngosan karena setengah berlari menjemput Zafian.

"Sudah tau, kenapa pakai nanya, cepat!" Ucap Zafian memberi perintah dengan kesal, pasalnya jam tiga lebih sepuluh menit Afita baru saja sampai untuk menjemput, padahal jadwal di mulai tepat di jam tiga sore.

"Iya iya, maaf, ini tadi aku hampir lupa" ucap Afita yang segera mendorong kursi roda Zafian.

Sampai di rumah sakit ternyata Afita masih harus mengurus registrasi awal terapi di tempat pendaftaran, dan saat berbalik dirinya tidak sengaja menabrak seseorang.

Brug.

"Maaf" Ucap Afita menoleh ke arah seorang dan terlihat sangat terkejut.

"Kau_?" Ucap seseorang itu.

Jangan lupa VOTE, HADIAH, LIKE, dan KOMENnya.

Bersambung.

1
Yani
Semoga Zafian lekas sembuh
Yani
Zafian cemburu tu Afita
Yani
Kayanya Evan
Yani
Zafian....mulai beraksi ya....🤭
Yani
Ngapain masih mengharamkan mantan jelas" istri lebih segala" dari mantan
Yani
Evan kayanya masih sodaranya Afita ya🤔
Yani
Bunda kaya ga tau aja 🤭
Yani
Kalau suka suka Zafian ga usah gengsi
Syarhana Batjo
menarik.
Yani
Afita punya kekuatan
Yani
Bener Afita bawahan jam kerja seenak kalah yangbpunya perusahaan
Yani
Zafian laki" bego masih tetep mencintai mantan
Yani
Sampai lupa suaminya di tinggal 🤦‍♂️
Neny Andriyani
Luar biasa
Anonymous
bertele2
Titi
Lumayan
Yani
Siapani yang datang ?
Yani
Zafian kamu hanya di perdaya sama si Eliza
Yani
Zafian kamu itu cemburu
Yani
Zafian baru sadar ya punya istri Cantik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!