ACCIDEN IN LOVE
Jalanan sangat ramai di pagi itu, apalagi bagi seorang wanita yang tidak terbiasa membawa mobil sendiri di sebuah kota yang baru saja di datanginya 2 hari yang lalu.
"Sialan..kemana sopir yang sudah aku pesan, bagaimana bisa tidak datang dan tidak ada ijin sama sekali" mengomel sendiri saat fokus melihat jalanan.
Kota Surabaya memang selalu ramai dan macet di jam berangkat kerja, Keadaan semakin membuat wanita itu panik ketika dirinya mendapati panggilan dari ponselnya dan mengabarkan bahwa rapat penting akan di lakukan sepuluh menit lagi.
"Astagfirullah..baiklah, jadi semua sudah datang, tinggal aku saja?"
"Iya Bu, maaf..waktu sudah saya undurkan 30 menit dari jadwal yang ibu minta kemaren"
"Okey..semoga aku tidak terlambat, jalanan macet!" Ucapnya panik.
Bersamaan dengan itu, sebuah mobil sport menyalip dengan laju yang cukup kencang hingga membuat wanita itu sangat terkejut.
"Sial.." umpatnya dengan emosi dan segera melajukan mobilnya mengingat tidak punya banyak waktu lagi.
Kemampuan menyetir mobilnya dikeluarkan dengan konsentrasi penuh, wanita itu tersenyum saat merasa menang sudah menyalip mobil sport yang tadi membuatnya terkejut dengan sedikit permainan. "Rasakan..!!" Ucapnya
Tak berselang lama, tiba-tiba saja..
CIIT..
BRUG..
Rupanya mobil sang wanita membuat pengendara mobil sport itu terkejut lalu oleng dan menabrak pembatas jalan hingga terjadi kecelakaan parah.
Suara jeritan tak terhindarkan dari orang-orang yang melihat kejadian, wanita itupun sempat terkejut dan menjerit tidak menduga apa yang dilakukannya akan mengakibatkan kecelakaan separah ini.
"Astagfirullah..!!" Ucapnya segera menahan panik melihat semuanya terjadi begitu cepat.
Tidak ada yang berani mendekati mobil sport yang terlihat rusak cukup parah di bagian depannya, hingga wanita itu pun reflek segera turun dari mobil dan berlari mendekat untuk membantu orang yang terjebak di dalamnya.
"Tuan..bangun..Tuan..!!" Teriak wanita itu.
Bagian mobil belakang terbakar dan dengan terpaksa wanita itu memejamkan matanya, lalu terbuka kembali dengan kilatan cahaya dan pintu itupun terpental.
Dengan cepat laki-laki yang terjebak segera di bawa keluar olehnya.
Boom
Beberapa detik kemudian mobil meledak dan hangus terbakar.
**
"Nona, anda tidak apa-apa, maaf kami terlambat datang ke sini" ucap dua orang laki-laki yang bertubuh tegap.
"Aku tidak apa-apa, kenapa kalian kesini?, Jangan bilang kalian masih mengikuti ku juga!" Ucap wanita cantik yang akhirnya harus berada di Rumah Sakit.
"Maaf Nona Afita..kami hanya menjalankan tugas saja, perintah Daddy anda tuan ALEX BRIAN NUGRAHA tidak bisa saya tinggalkan begitu saja" jawab dari salah satunya.
"Ck..aku tau, tapi kumohon, menjauhlah..!" Ucap wanita yang tak lain adalah AFITA KHAIRA NUGRAHA, salah satu cucu perempuan keturunan NUGRAHA.
Keluarga Nugraha adalah salah satu keluarga konglomerat nomer satu saat ini di Indonesia dan kebesaran nama keluarga ini sudah tidak bisa di pungkiri lagi. (Untuk lebih jelasnya bisa dibaca dalam novel Author sebelumnya berjudul POWER OF WOMAN dan dr. ALENA)
Setelah kedua pengawal menjauh dan hilang dari pandangannya, Afita segera duduk kembali, hingga pintu IGD terbuka dan salah satu dokter mendekat padanya.
"Maaf, anda yang mengantarkan pasien atas nama ZAFIAN AL FARADZ?" Tanya sang Dokter.
"Kalau maksud anda laki-laki dengan luka parah di kaki yang tadi saya bawa kesini, benar sekali dokter, Karena saya tidak mengenalnya sama sekali" jawab Afita.
"Oh begitu..saya beritahukan bahwa yang anda bawa kesini tadi adalah salah satu pengusaha sukses di Surabaya yang kebetulan itu adalah sahabat saya"
"Apa..?!, Oh begitu..baguslah, jadi bisa saya tinggal kan dokter?, saya masih banyak urusan yang harus saya sele_"
Terdengar suara jeritan dari dalam ruang tindakan yang mengagetkan Afita hingga menghentikan ucapannya.
"Maaf, saya harus kedalam untuk menenangkan ibu Zafian..pasti shock melihat anaknya kemungkinan akan lumpuh, apalagi hari ini adalah hari pertunangannya"
Deg
"Apa..?, Lumpuh..?, Maksud dokter hari ini dia_?" Ucap lirih Afita di tengah keterkejutannya.
"Iya nona_?"
"Afita, panggil saya Afita"
"Saya FIRMAN HAMID" Ucap dokter membalas perkenalan, "Zafian akan menikah 2 Minggu lagi setelah hari ini bertunangan" ucapnya lagi.
"Oh..sayang sekali, mudah-mudahan segera pulih" sahut Afita merasa sangat bersalah.
Setelah sang dokter masuk kembali ke dalam ruangan, beberapa petugas berwenang datang untuk meminta keterangan terkait kecelakaan yang terjadi, rupanya Afita mau tidak mau akhirnya ikut terlibat di karenakan kecelakaan itu berhubungan dengan mobilnya juga.
Setelah berapa pertanyaan diutarakan, Afita menarik nafas dalam dan bersiap untuk pergi dari Rumah Sakit, disaat itulah muncul seseorang tengah tergopoh-gopoh dengan wajah cemasnya.
"Nona tidak apa-apa?, Maaf saya baru bisa kesini setelah menenangkan semua anggota rapat yang hadir saat anda memutuskan untuk di tunda" ucap seorang perempuan muda yang menjadi sekretarisnya.
"Sudahlah, tidak apa-apa, terimakasih kau sudah mengatasi masalahku Na" ucap Afita.
Sang sekretaris tersenyum lega, NAURA HAMZAH yang baru saja bekerja dua hari sebagai sekretaris pribadi Afita sangat mengagumi sosok wanita yang sekarang menjadi Bos nya.
"Kita pulang sekarang nona?"
"Tentu saja, kemudikan mobilku, aku lelah" jawab Afita yang kemudian berjalan keluar diikuti oleh Naura.
Saat melewati ruangan tunggu Afita di kejutkan dengan isakan tangis dari seorang ibu yang suaranya mirip sekali dengan yang dia dengar saat di ruang tindakan tadi.
"Ada apa nona?" Tanya Naura ikut menghentikan langkahnya.
Mendengarkan pembicaraan.
"Maaf bunda, aku tidak bisa menerima keadaan Zafian kalau memang lumpuh, dan saya terpaksa membatalkan pernikahan" ucap seorang wanita seksi dengan pakaian yang glamor.
"Tapi nak, bunda mohon, jangan lukai hati Zafian dalam kondisi seperti ini"
Deg
Mendengar nama Zafian di sebut, membuat Afita merasa semakin bersalah. Apalagi pemandangan pilu dari seorang wanita seusia mommy nya membuat hatinya berdenyut.
Masih dalam perjalanan, Naura hanya melirik sekilas wanita cantik yang sedang merebahkan tubuhnya di kursi mobil yang berada di sebelahnya.
"Kalau nona capek, bisa berpindah ke belakang saja, lebih nyaman"
"Kau bukan supirku, tidak sepantasnya aku di belakang tidak menemanimu" ucap Afita, tentu saja Naura tersenyum bahagia, ternyata informasi yang di dapatkan bagaimana seorang Afita dari keluarga Nugraha memang tidak salah, walaupun kadang mengerikan disaat serius menghadapi suatu masalah.
"Laki-laki itu sementara di diagnosa akan mengalami kelumpuhan" ucap Afita di tengah kesunyian dan membuat Naura terkejut.
"Maaf, maksud Nona?" Sahut Naura.
"Laki-laki tadi, yang menabrak mobilku sebelum kecelakaan parah, dia akan menikah 2 Minggu lagi dan sementara di diagnosa akan mengalami kelumpuhan" ulang Afita menjelaskan.
"Oh ya Tuhan..kasian sekali, tapi itu bukan salah Nona Afita kan?"
"Entahlah?"
Melihat Afita memejamkan mata sebelum menarik nafas panjang, membuat Naura terdiam.
"Em, maksud saya, nona dalam situasi di pihak yang benar kan, bukan anda yang menabrak laki-laki itu" ucap Naura memperbaiki kalimat nya.
"Tentu saja tidak" jawab Afita.
"Oh begitu, syukurlah..jadi nona tidak perlu bertanggung jawab"
"Tapi perbuatan ku yang menyebabkan kecelakaan itu terjadi"
CIIT..
"Maksud Nona?" Sontak Naura mendadak mengehentikan mobilnya.
"Astaga Naura..!!, Kau hampir membuat kepalaku terbentur!" Teriak Afita yang terkejut dengan kelakuan sekretaris nya.
"Hehe..iya nona, maaf" ucap Naura merasa bersalah melihat sang Bos hampir celaka.
"Emm.."
"Jangan bersuara lagi, aku pusing!" Ucap Afita sebelum Naura mulai mengomel kembali.
Perjalanan itu terasa sunyi, sampai akhirnya mereka berdua tiba di sebuah Apartemen mewah yang baru saja ditempati, Afita menyuruh Naura untuk menunggu sejenak sebelum menyerahkan beberapa berkas yang harus diurus.
"Kalau besok rapat di ulang kembali sudah bisa kan?"
Naura mengerutkan kening, ingin teriak memohon untuk dikasih waktu lagi juga tidak mungkin, tentu saja itu menunjukkan kinerja yang tidak baik nantinya, hingga akhirnya dia mengiyakan dengan resiko harus kerja lembur hari ini untuk menghubungi kembali semua orang yang terlibat dalam pertemuan nanti.
"Saya pulang sekarang nona"
"Hem, minum dulu coklat hangat yang aku buatkan untukmu" sahut Afita.
"Siap Nona" dengan cepat Naura segera menghabiskan minumannya, tentu saja selain sangat enak, dirinya juga mulai merasa lapar, segelas coklat dingin lumayan bisa mengatasi masalahnya.
Jangan lupa VOTE, HADIAH, LIKE, dan KOMENnya.. Terimakasih
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments
Tiwi
keren
2024-10-26
0
Anonymous
m
2024-09-22
1
Solekah
akirnya nyangkut juga.dari kemarin novel ini gak bisa dibuka
2024-07-21
0