Mertua Egois Dan Suami Hebatku.

Boris yang jarang sekali bertemu dengan pemilik perusahaan pun jantung nya langsung berdetak kencang seakan dirinya melakukan kesalahan fatal sehingga di suru menghadap langsung pemilik perusahaan atau CEO Sanjaya Group.

"Sebenarnya ada apa ini, 'Sampai tuan muda ingin bertemu dengan ku secara langsung!?. Batin Boris sambil melangkah mengikuti sekretaris CEO yang terlebih dahulu masuk ke dalam lift khusus pegawai biasa.

Ting. Pintu lift pun sudah terbuka, Ardi yang tipikal orang yang cuek hanya melangkah keluar dari dalam lift dan berjalan menuju ruangan pribadinya.

Tok.

Tok.

"Tuan, 'Ini saya Boris. "Apa saya bisa masuk? Tanya Manager ke Uangan itu dengan memegang dadanya yang berdetak sedikit lebih cepat.

"Masuk lah!. Suara bariton dari sang CEO pun membuat Boris semakin gugup dan takut, jika dirinya melakukan sebuah kesalahan. Padahal selama bekerja di perusahaan Sanjaya dirinya tidak pernah melakukan kecurangan ataupun kesalahan, nta mengapa dirinya di minta untuk datang ke ruangan orang yang sangat di takuti di perusahaan itu apa lagi Kevin adalah orang satu-satunya yang berpengaruh di perusahaan itu.

Klek. Suara pintu di buka dari luar, dan nampak lah Boris yang sedang gugup untuk masuk ke dalam ruangan bosnya.

"Apa kau tidak dengar!. lagi dan lagi suara bariton Kevin membuat Boris langsung melangkah dengan cepat, karena takut terkena amukan sang bos dingin nya itu.

"Maaf tuan muda!. Dengan berjalan mendekat ke arah pria tampan dan dingin bagaikan es kutub yang sudah sangat membeku Boris berusaha memberi senyuman khasnya untuk menghilangkan rasa ketakutan nya.

"Duduklah!. Pinta Kevin dan menutup laptopnya dengan kasar.

"Baik tuan. Setelah duduk Boris menatap wajah pria muda yang saat ini menatap nya dengan tatapan tajam seperti seseorang yang ingin membunuh musuhnya.

Glek..., "Matilah kau Boris. "Nta apa salah ku sehingga aku harus berhadapan dengan singa kutub ini!?. Batin Boris yang benar-benar takut akan tatapan sang bos yang begitu sangat mengintimidasi dirinya.

"Ini untuk mu! Dengan menyerahkan sebuah amplop tebal Kevin mengetuk-ngetuk meja kerjanya dengan sebuah bolpoin yang sering di gunakan nya untuk menulis berkas atau hal lain nya.

"Apa ini tuan muda? Tanya Boris yang heran dengan isi sebuah amplop cokelat yang sangat tebal itu.

"Apa kau tidak memiliki tangan, 'Sehingga bertanya!. Suara dingin Kevin seakan menusuk jantung karyawan nya yang menjabat sebagai Manager ke Uangan yang selama ini di percaya mengurus semua keuangan perusahaan Sanjaya Group.

"Maaf tuan muda!. Dengan cepat Boris segera meraih amplop coklat yang di berikan tuan mudanya.

Betapa terkejutnya Boris yang melihat begitu banyak nya uang lembaran seratus di dalam amplop yang di berikan Kevin padanya pun sedikit heran, atas dasar apa dirinya sampai mendapatkan sejumlah uang yang cukup besar dari CEO yang di kenal dingin dan angkuh itu.

"A-apa i-ini untuk saya tuan? Tanya Boris yang matanya sudah membulat karena tidak mungkin tuan mudanya memberikan dirinya sejumlah uang kalau tidak ada alasan nya.

"Hm, 'Ambil lah! Dan jangan lupa biayai anak mu yang sedang kritis itu!". Pinta Kevin dengan suara beratnya.

"Ter-terima kasih tuan muda! Terima kasih banyak. Anda begitu baik tuan!". Ucap Boris dan langsung mengambil sejumlah uang yang ada di dalam amplop coklat dengan perasaan bahagian nya, karena putrinya sangat membutuhkan biaya pengobatan yang jumlahnya tidak lah sedikit. Apa lagi putrinya Boris Poltak dirawat di Rumah Sakit luar Negeri karena peralatan nya sudah memadai dengan di dampingi Dokter-dokter handal yang cukup terkenal di kalangan atas, atas pengobatan nya yang sudah banyak pasien yang sembuh dari tangan nya meski semua itu Tuhan yang menyembuhkan nya tapi berkat yang turun ke para Dokter membuat banyak pasien yang sembuh dari sakit yang begitu mematikan.

"Pergilah, 'Aku memberimu cuti satu minggu!. Dengan kembali menatap jam yang ada di pergelangan nya Kevin meraih sebuah berkas.

"Sekali lagi terima kasih tuan. "Kalau begitu saya permisi dulu!? Ucap Boris dan segera bergegas pergi meninggalkan ruangan tuan nya dengan senyuman nya.

"Ar! Panggil Kevin pada sekretaris pribadinya itu.

Ardi yang berada di ruangan nya yang berhadapan dengan ruangan CEO langsung memberhentikan aktifitasnya dan segera masuk ke dalam ruangan CEO untuk menemui tuan muda Sanjaya.

"Ada yang bisa saya bantu tuan? Tanya Ardi setelah berdiri di hadapan Kevin.

"Kirim beberapa bodyguard untuk menjaga Boris dan keluarganya saat di luar Negeri! Karena saya tidak ingin terjadi sesuatu hal yang akan menimpa dirinya ataupun kelurganya!". Pinta Kevin dan dengan cepat Ardi tampa banyak tanya lagi segera menghubungi seseorang yang pastinya adalah bodyguard andalan nya.

"Kau beri ke amanan yang ketat pada keluarga Boris Poltak! jika sampai terjadi sesuatu dengan nya atau kelurganya akan ku pastikan kau tidak akan melihat matahari lagi!. Suara dingin Ardi bak mengancam seseorang dari seberang telepon pun membuat seseorang itu segera mematuhi permintaan tuanya jika tidak dirinya akan terkena amukan ataupun imbas seorang Ardi Winata.

Ardi adalah sahabat sekaligus tangan kanan Kevin yang memegang erat kepercayaan yang di berikan Kevin kepadanya.

Ardi juga berperan di duni gelap yang sejak beberapa tahun sudah di bangun oleh Kevin sendiri. Karena banyak pekerjaan di perusahaan yang di berikan sang Bos atau CEO nya itu Ardi terpaksa mengintai atau mengerjakan apa saja dari bisnis gelap yang di kendalikan nya melalui laptop khusus yang di desain sangat bagus, dan bisa menyimpan banyak data-data penting.

"Semuanya sudah beres tuan muda. "Dan sebentar lagi meeting akan segera mulai, karena tuan Jem sudah menunggu kehadiran anda di ruangan meeting saat ini!. Jelas Ardi sambil memasukkan kembali bendah pipi milknya ke dalam saku celananya.

"hm, ambil semua berkasnya!. Dan aku akan menyusul!. Pinta Kevin sambil mengenakan jasnya yang berwarnah hitam.

Kevin tidak terlalu suka saat bekerja memakai jas, karena dirinya yang mudah gerah dan sedikit mudah berkeringat membuat tubuhnya akan terasa sangat lengket jika menggunakan jas di saat jam kerja.

Tidak lupa Kevin juga sangat menyukai menggulung lengan kemeja yang di kenakan nya dan menampakkan lengan yang putih, di tumbuhi bulu-bulu halus dan otot lengan yang cukup berotot.

Meski sifat Kevin sangat dingin dan cuek tetapi dia memiliki hati yang sangat perduli pada setiap orang yang ada di dekatnya. Meski terkadang dirinya terlihat mengacuhkan setiap masalah pegawainya tetapi dirinya akan meminta Ardi untuk menyelidiki setiap masalah karyawan yang bekerja untuk perusahaan nya seperti Boris, dia tidak terlalu dekat dengan CEO perusahaan Sanjaya tetapi Kevin mengetahui jika putri nya Boris saat ini sedang butuh biaya untuk melakukan operasi otak. Itu semua karena bantuan Ardi sang sekretaris pribadinya sekaligus tangan kanan nya.