NovelToon NovelToon
Oh My Boss

Oh My Boss

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Percintaan Konglomerat / Kehidupan di Kantor
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: NovitaEdi Mboknya Gavriel

Menceritakan kisah cinta antara bos dan assisten pribadinya. Dimana mereka dulunya adalah teman dekat sewaktu sekolah dulu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NovitaEdi Mboknya Gavriel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11. Pulang Ke Rumah

Shaka sarapan di rumahnya. Sementara kakak dan papanya masih belum muncul. Ia menikmati makanan yang tersedia di meja makan besar itu. Sesekali ia tersenyum sinis pada dirinya sendiri. Setelah belasan tahun, akhirnya dia menikmati sarapan pagi di rumahnya. "Makan yang banyak, den Shaka!" kata pengurus rumah tangga yang sudah sangat lama bekerja di rumah tersebut.

"Makasih Bi.." jawab Shaka dengan ramah.

Mungkin, di rumah itu hanya pengurus rumah tangga itu yang baik dan perhatian kepadanya. Bibi tua itu menatap Shaka sembari tersenyum sedih. Sekian lama ia tak melihat sosok tuan muda itu di rumah. "Kenapa Bi?" tanya Shaka yang merasa aneh dengan tatapan pengurus rumah tangganya tersebut.

"Nggak apa, den.. Bibi cuma mikir aja, den Shaka itu mirip sekali sama mamanya den Shaka, cantik dan polos." ucap pengurus rumah tangga bernama Murni tersebut.

"Oh ya?" Murni menganggukan kepalanya. Shaka bahkan belum pernah melihat mamanya karena dia dibawa ke rumah itu saat masih sangat kecil. Dan di rumah itu juga tidak ada foto mamanya.

"Maaf den, bibi masih ada kerjaan.." Murni merasa telah melakukan kesalahan karena membahas mengenai mamanya Shaka yang bahkan selama ini tidak pernah dibahas di keluarga tersebut.

"Aku bahkan tidak tahu seperti apa mama ku." lirihnya pelan. Yang Shaka tahu hanya mamanya telah meninggal. Dan dia juga tidak tahu dimana pusara mamanya. Meskipun sangat ingin tahu, tapi Shaka memutuskan untuk tidak lagi mencari. Karena dia takut dimanfaatkan orang-orang dan hanya kekecewaan yang ia dapat.

Tak lama kemudian, Reza muncul bersama dengan papanya. Wajahnya berubah masam saat melihat Shaka duduk santai sembari menikmati sarapan di depannya.

Berbeda dengan sikap Reza, sebaliknya, Rino merasa bahagia melihat anak keduanya ada di rumah itu. Ia pun segera mendekati Shaka. "Kapan kamu tiba, nak?" tanyanya dengan hati senang.

"Sebelum subuh.." jawab Shaka dengan dingin. Ia memang selalu bersikap dingin kepada papanya. Mungkin karena dia merasa sakit atas perlakuan papanya selama ini.

"Kenapa pulang sih? Bikin sakit mata aja.." gumam Reza. Dia sangat tidak suka melihat adik tirinya kembali.

"Kalau sakit berobat!" jawab Shaka juga dengan dingin. Kini, ia mulai berani melawan kakaknya yang menurutnya sangat menjengkelkan.

"Papa yang minta dia pulang. Ada dokumen yang harus Shaka tanda tangani."

"Mengenai hotel yang sekarang Shaka pegang." imbuh Rino. Dia tidak ingin membuat Reza salah paham.

"Oh iya Ka, katanya anaknya om Badri mau adain ulang tahun di hotel kita sekalian liburan disana?" Shaka memicingkan matanya. Ia tidak tahu siapa yang papanya maksud. Namun, ia sempat menebak jika itu adalah Dewi. Karena baru dia yang melakukan reservasi di hotel yang ia pegang.

"Anak om Badri, temennya papa, anaknya kalau nggak salah namanya Dewi." Shaka menganggukan kepalanya pelan. Ternyata benar, yang dimaksud adalah Dewi. Tapi, ia tak kenal dengan teman yang papanya sebut itu. Atau mungkin dia sudah lupa.

"Aku berangkat dulu, pa!" Reza tak mau berlama-lama bersama di tempat itu. Karena dia malas melihat adik tirinya.

"Nggak sarapan dulu?" seru Rino.

"Nggak laper.." jawab Reza dengan kesal. Dia beneran marah dan tak mau semeja dengan Shaka.

Rino menghela nafas. Ia tak tahu harus bagaimana karena dia tidak ingin melukai hati anak-anaknya. Tetapi, dia merasa anak pertamanya sangat keterlaluan. Mereka adalah kakak beradik. Tapi kenapa mereka sama sekali tidak bisa akur.

"Udah biarin aja kakak kamu. Mari sarapan lagi!" Rino mengajak Shaka untuk kembali melanjutkan sarapannya. Sudah sangat lama, ia tidak makan semeja dengan anak keduanya itu.

"Maafin papa ya Ka.." lirihnya.

Seketika Shaka menghentikan aktifitasnya. Ia terdiam mendengar apa yang papanya katakan. Ia melirik papanya yang tertunduk lesu. Seketika hatinya merasa iba. "Hmm.." namun, ia tetap aja bersikap dingin.

****

Di lain tempat.

Berbeda dengan Shaka yang sarapan dengan suasana canggung dan dingin. Di rumah orang tuanya, Aiko sarapan dengan penuh kebahagiaan. Ayah dan ibunya senang karena Aiko pulang. "Makan yang banyak! Kamu kurusan.." kata ayahnya.

"Masa sih yah?"

"Iya Ai, kamu kurusan. Makan yang banyak!" sahut ibunya.

Aiko membulatkan matanya saat ayah dan ibu memasukan begitu banyak makanan di piringnya. "Udah yah, buk, ini banyak banget, aku mana bisa habisin?" Aiko tak ngerti lagi.

"Kamu balik kapan?" tanya ayahnya.

"Belum tahu yah, nunggu kabar dari bos aku."

"Bos kamu yang sekarang baik kan Ai? Nggak kayak bos kamu sebelumnya?" ibunya nampak khawatir. Mungkin selama ini Aiko selalu cerita ke orang tuanya. Dia tak ingin menyembunyikan apapun dari orang tuanya.

"Baik kok buk. Bos aku ini nggak akan mungkin berani ngapa-ngapain aku." Aiko begitu sangat yakin. Karena dia tahu betul seperti apa Shaka.

"Syukur deh. Ibu jadi lega. Nanti sore jenguk kakak kamu yuk!" Aiko terdiam. Sudah sangat lama dia tidak menjenguk kakaknya.

"Boleh. Aku juga kangen banget sama kakak." jawab Aiko. Dia jarang pulang, jadi jarang juga menjenguk kakaknya.

Selesai sarapan, Aiko kembali ke kamarnya. Dia masih sangat mengantuk karena semalam dia kurang tidur. Ia pun kembali melanjutkan tidurnya. Sementara ayah dan ibunya pergi bekerja.

Aiko melihat ponselnya. Namun ia tak menerima pesan apapun dari Shaka. "Mungkin dia sibuk kali ya?" gumamnya merasa aneh. Karena selama dia jadi assisten Shaka. Hampir setiap pagi dia menerima pesan dari Shaka. Dan tak terlewat sehari pun.

"Ah bodo ah, ngapain aku mikirin dia? Mending tidur." gumamnya sembari melempar ponselnya ke meja di sebelah tempat tidurnya.

**Di Area Perkantoran*

Shaka ke kantor papanya bersama dengan papanya. Rino mengenalkannya kepada sekretarisnya. "Ini anak saya, adiknya Reza, namanya Shaka." kata Rino dengan bangga mengenalkan anak keduanya.

"Selamat pagi pak Arshaka. Saya sudah mendengar tentang bapak, tapi baru kali ini saya melihat bapak secara langsung." sekretaris Rino menyapa Shaka dengan sangat sopan.

"Selamat pagi." Shaka menganggukan kepalanya pelan.

Lalu dia ke ruangan papanya untuk menandatangani dokumen. "Ini dokumen kepemilikan hotel yang kamu pegang saat ini. Papa akan pindah nama ke kamu." kata Rino.

"Papa juga akan investasi ke hotel itu." imbuh Rino.

Shaka sebenarnya tidak mau menerimanya karena dia tahu alasan kenapa ia kasih hotel itu. Karena dia sedang diusir secara halus. Tetapi, dia ingin membuktikan jika dia mampu mengelola dan mengembangkan hotel tersebut.

"Papa dengar, desa itu akan menjadi desa wisata. Jadi, besar kemungkinan untuk kamu bisa membuat hotel itu bangkit dan lebih maju lagi dari sebelumnya."

Tanpa menjawab, Shaka segera menandatangani dokumen tersebut. Sebenarnya, itu karena Shaka tidak mau berlama-lama di kantor tersebut. "Kalau kamu mau menyerah, bilang ke papa! Papa akan kasih kamu hotel yang lain, yang lebih bagus dan maju." kata Rino.

Shaka yang hendak berdiri kembali duduk. Ia menatap papanya dengan senyuman sinis. Dia merasa diremehkan oleh papanya sendiri. "Aku akan buktikan kalau aku lebih mampu dari anak anda!" kata Shaka.

Tentu saja perkataan Shaka tersebut membuat senyuman di wajah Rino berangsur memudar. Ia tak tahu kalau ternyata kekhawatirannya justru membuat anaknya marah. Namun Rino berusaha untuk tersenyum. "Papa yakin kamu pasti bisa." kata Rino menyemangati anaknya.

1
❤ Nadia Sari ❤
Hmmm...udah Rino nikah sama Silvi en Aiko aja 😆😆
Patrick Khan
.lanjut kak
❤ Nadia Sari ❤
Duh Rino napa gak nikah sama Dewi juga 😄
❤ Nadia Sari ❤
Wawawaaaawww...Setuju David en Lala 😘
❤ Nadia Sari ❤
Aduh Aiko napa terjadi adegan 21+sblm waktunya takut Rino ancam Shaka untuk menikah dgn wanita pilihan Rino lho 😟
❤ Nadia Sari ❤
Ya udah Rino sama Silvi aja 😜😆
Patrick Khan
..reza baik juga ternyata di balik sikapnya yg ambisius
❤ Nadia Sari ❤
Napa Rino gak sama Silvi aja 😆
❤ Nadia Sari ❤
Rino oh Rino pengen dirinso rasanya 😜
Patrick Khan
.lnjut kak
❤ Nadia Sari ❤
Malah cocokan David en Aiko..Sama2 kocak dan nyambung 😄
Patrick Khan
.aku suka🥰
Patrick Khan
.lanjut kak
❤ Nadia Sari ❤
Reza ayo mandiri tanpa Rino dan bisa menikahi Riska 🙏
Marlina
Luar biasa
❤ Nadia Sari ❤
Reza ini kasihan udah mamanya dimadu, meninggal, eh pacarnya diancam...Rino oh Rino jahat bener sih jadi ayah... Aku berharap Reza mengundurkan diri dari jabatannya biar Rino kelimpungan...Yuk bisa Reza berjuang dengan kaki sendiri 🫠
❤ Nadia Sari ❤
Lama2 David sama Lala nih gpp toh chika nyaman 🥰
❤ Nadia Sari ❤
Ini mah acara kebersamaan ... Sabar ya Shaka😁
❤ Nadia Sari ❤
Shaka ... Shaka .. Kau mlh ngomong Dewi pacarmu tapi Aiko istrimu harusnya kamu tegas mengatakan kalo Dewi pacar boongan ntar Aiko pergi ke luar negri nyesel deh
Patrick Khan
.lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!