Leon salah satu pewaris perusahaan terbesar di Eropa. Bertemu dengan Pamela gadis sederhana yang berkerja sebagai pelayan bar. Leon menikahi Pamela karena ingin membuat mantan kekasihnya cemburu akibat meninggalkannya pergi bersama seorang pengusaha muda pesaingnya. Pamela menerima tawaran yang diberikan oleh Leon, ia pun memanfaatkan situasi untuk menukarnya dengan uang yang akan digunakan sebagai biaya pengobatan neneknya.
Sejak awal menikah Pamela tidak pernah mendapat simpatik, kasih sayang bahkan cinta dari Leon. Pria itu pergi pagi dan pulang malam hari, Leon hanya menjadikannya wanita pelampiasan. Pamela yang memang memiliki perasaan pada Leon memilih bertahan di satu sisi ia memerlukan uang Leon untuk pengobatan neneknya, batin serta raganya kerap menangis di saat suaminya tidak ada di rumah
Simak kelanjutannya dalam Novel
Penyesalan Suami : Forgive Me My Wife
Selamat Membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maciba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 9 - ISTRI TERSEMBUNYI DAN PELAMPIASAN
BAB 9
Langkah lebar dan tergesa-gesa Leon menyeret Pamela. Hingga gaun mahal yang digunakannya harus terkena imbas.
“Tuan, kaki ku sakit”, ucap Pamela kelelahan mengikuti Leon.
“Jadi kau ingin disini dengan pria itu?”
“JAWAB”
“Kau tidak bisu bukan?”
“Bukan seperti itu maksudku tuan”, Pamela menghembuskan napasnya pelan,ia selalu saja salah di mata Leon.
“Diam dan ikuti aku”, seru Leon.
Sebelum keduanya menaiki mobil, Megan mencegah mantan kekasihnya pergi dan berusaha mendekati Leon.
“Leon?”, panggilnya.
Mendengar suara yang tidak asing bagi Leon, seketika pria ini menoleh ke arahnya, seorang wanita bertubuh seksi berjalan mendekat, tiba-tiba memeluk tubuh mantan kekasihnya, Leon yang mendapat serangan mendadak hanya diam saja tanpa membalas pelukan Megan.
“Leon, aku mencintaimu, maafkan aku sayang”, lirih Megan.
Seketika Leon melepas tautan tangannya bersama Pamela, menghirup harum tubuh Megan yang dulu menjadikan pikirannya tenang.
“Leon perasaanmu padaku belum berubah kan?”, tanya Megan tidak tahu malu.
Sementara Pamela bergeming, tangannya yang digenggam erat oleh Leon harus terlepas karena kehadiran seorang wanita.
“Kenapa perasaanku sakit?, aku tidak suka Leon memeluk wanita lain”, perih hati Pamela. “Mungkin ini mantan kekasihnya, pantas saja Leon tidak bisa melupakannya. Dia memang memiliki paras cantik dan tubuhnya yang bagus”, lanjut Pamela dalam hati.
Begini kah nasibnya sebagai istri tersembunyi dan pelampiasan seorang Leon?, ingin sekali dirinya melepas tangan Megan dari tubuh sang suaminya, namun Pamela tak kuasa melakukan itu semua.
Leon melepas pelukan Megan, pria ini membelai pipi Megan dengan kelembutan hal berbeda yang ia lakukan pada Pamela, serta mencium bibir wanita lain tepat di depan mata sang istri. Sontak kedua mata Pamela melebar menyaksikan suaminya masih bersikap selayaknya sepasangan kekasih dengan Megan. Padahal jelas di dekat mereka berdiri Pamela yang hanya bisa memandang nanar, dua orang saling bertukar saliva.
"Kapan kita bisa menghabiskan waktu lagi?, aku merindukanmu Leon, ah maksudku Aleandro”, goda Megan.
“Cukup panggil Leon”, jawab Leonard.
“Menghabiskan waktu?, yang benar saja, jadi dia memang senang tidur dengan mantan kekasihnya, mungkin ini bisa menjadi kebebasanku”, pikir Pamela tapi di relung hatinya berdenyut nyeri membayangkan Leon memadu kasih bersama Megan.
“Ternyata benar. Mana mungkin Leon melupakan aku”, apa yang ada dalam benak Megan ternyata sesuai keinginannya jika Leon masih mencintainya dan mengharapkannya kembali. “Megan kau sangat beruntung dicintai 2 pria tampan dan berkuasa di negeri ini”, percaya diri seorang Megan.
"Aku harus segera meninggalkan Dylan, ck dia sama sekali tidak menguntungkan”, oceh Megan dalam hati, ia lupa jika banyak uang yang Dylan keluarkan hanya untuk keperluan pribadinya lalu semua itu terhempas begitu saja setelah menemukan tambang uang barunya.
.
.
Sampai di penthouse, Leon menghempas kasar tubuh istrinya sesaat pintu terbuka.
“Aw” , pekik Pamela merasa sakit.
“DIAM DITEMPAT, JANGAN BERGERAK SEDIKITPUN”, teriak Leon pada Pamela yang berusaha mundur.
“Wanita murahan”, hina Leon menatap sinis
Pamela dari atas kepala hingga ujung kakinya.
Menarik rambut Pamela yang tertata rapi, “Aw, sakit tuan. Maafkan aku tuan”, rintih Pamela, ia benar-benar tidak habis pikir Leon marah padanya karena bertemu Dylan.
Pamela meneteskan air mata, suaminya semakin menarik rambut indah sang istri hingga mata Leon menatap wajah sendu istrinya dengan pandangan menunduk.
“Ck, semua wanita sama saja, kalian hanya mencintai seorang pria karena uang”, marah Leon melepaskan cengkeramannya dari rambut Pamela dan memukul meja kayu di depannya.
Pria ini pun tak segan menarik paksa wanitanya memasuki kamar, tubuh kecil Pamela yang hampir terjatuh tak dihiraukan, karena Leon tengah dipenuhi api amarah.
“Kau”, mengapit kedua pipi Pamela dengan satu tangan, “Berapa kali aku harus menghukum mu?, jangan pernah bertemu lagi dengan Dylan”, Leon menunjuk-nunjuk kepala Pamela, “Gunakan otakmu”.
“Tu-tuan kami tidak sengaja bertemu, Tuan Dylan menarik tangan saya dan membawa saya ke labirin”.
“APA?, Tuan Dylan, kau tidak perlu sopan pada pria ib*** itu”,geram Leon.
“Bukankah sikapnya sama denganmu Leon, kamu selalu seperti ini tapi sangat baik memperlakukan mantan kekasih yang jelas sudah meninggalkanmu”, batin Pamela.
Leon mendorong tubuh Pamela hingga terjatuh ke atas ranjang, merobek gaun indah mahal yang dibelinya. Me-l-um-at kasar bibir tipis pink hingga sedikit membengkak, menyesap aset Pamela yang berjumlah genap itu. Bukan de-sa-ha-n yang keluar dari bibir Pamela melainkan rintihan sakit disertai tangis yang membasahi pipi sampai menetes pada seprai. Leon memberi banyak stempel kepemilikan yang cukup perih di rasakan oleh Pamela.
Membuka ikat pinggangnya, dan mengikat Pamela dengan tangan di atas kepala, membuka apapun yang menghalanginya melakukan penyatuan secara kasar.
“Sa-sakit”, lirih Pamela.
Leon menutup telinga rapat-rapat ia tidak memedulikan istrinya yang kesakitan di bawah kuasanya. “Tuan maafkan aku”, ucap Pamela tersengal.
Leon terus menghentak kasar, tidak ada kata ampun dan melepaskan wanita yang sudah tidak berdaya. Bagaimana tidak?, Leon melakukannya beberapa kali dan saat ini sudah lebih dari tengah malam.
“Ahh Pamela”, teriaknya pelan, ambruk di atas ranjang dan terbaring di sisi Pamela.
Usai mendapat pelepasannya Leon segera bangkit mengambil dompet di atas nakas, mengeluarkan sesuatu dari dompet itu dan Leon melemparkan lembaran uang sebanyak 3000 Euro ke tubuh istrinya. “Itu bayaran mu malam ini, oh rupanya masih kurang?”, Leon melihat mulut Pamela yang sedikit terbuka ingin mengeluarkan kata-kata, ia pun tertawa puas menatap tubuh Pamela ditempeli uang.
Mencengkram kedua pergelangan tangan Pamela di atas ranjang, membisikan kata-kata yang merendahkannya.
“Wanita ja**** seperti mu pantas mendapat hukuman seperti ini”
“Murahan, tidak bisakah kau menjual tubuhmu hanya padaku Pamela?'’, sinis Leon masih berpikiran negatif tentang istrinya yang sengaja mendekati Dylan karena menginginkan uang berlebih.
“Kau tahu Pamela seberapa banyak uang yang aku miliki?, Dylan tak mungkin bisa mengalahkanku, catat itu baik-baik”, desis Leon masih mengungkung tubuh tidak berdaya di bawah kuasanya.
“Sekali lagi aku melihatmu bersama Dylan, ku pastikan bayaran mu langsung terhenti”
Sontak mata Pamela membola lalu menggeleng, sungguh ia tidak siap jika itu terjadi sementara neneknya masih dalam tahap pengobatan.
“Seperti inikah Leon caramu menilai ku?, ya ku akui pernikahan ini karena uang tapi aku bukan wanita murahan”, batin Pamela menjerit.
Pamela hanya bisa menangis dalam hati, Leon selalu mengukur segala sesuatu dengan materi.
Leon menatap tubuh istrinya yang tak tertutup lembaran uang, tersenyum licik melihat jejak merah dan biru keunguan di leher, bahu, legan serta bagian atas dada.
“Kenapa? Kau tidak mau uang ini?”, bisik Leon di telinga wanitanya.
“Dan aku ingatkan jangan sampai kau melupakan suntikan mu, aku tidak mau kau mengandung benihku, mengerti?”
“I-iya tuan, aku selalu mengingatnya”
“Jika kau sampai hamil, ku pastikan sumber uangmu terhenti”, ancam Leon.
...TBC...
../Good/
juga kelahiran putera ke dua Pamela dan Leon dilanjutin thor ditunggu juga karyamu yang lain semangat