Milka yang seorang siswi kelas tiga SMA, yang saat cuti sekolah ikut mengunjungi orang tua dari ibu tirinya, harus menjadi kambing hitam untuk menggantikan saudara tirinya, iaitu Melody untuk menikah. Dan, pernikahan itu adalah pernikahan yang sungguh tak masuk akal. Bagaimana tidak, Milka harus menjadi pengantin pengganti, untuk mengantikan Melody menikah dengan hantu. Menikah dengan hantu adalah tradisi keluarga dari ibu tirinya. Dan, malangnya Milka yang menjadi tumbal untuk menjalani tradisi itu.
Dan, dengan terpaksa Milka menerima pernikahan itu, karena jika menolak maka dia tak lagi akan dianggap anak oleh ayahnya. bagaimanakah Milka menjalani kehidupannya di alam baka? Dan sajakah kesulitan yang di hadapi Milka? mampukah dia bertahan ataukah akan memyerah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mikeen S.I, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kediaman Permaisuri
Menarik nafas lega karena telah lepas dari tiga selir Raja, apalagi saat melihat Putri Selene yang tak menyukainya. Milka berharap ia tal bertemu lagi dengan Selir Raja yang lain saat dalam perjalanannya. Matahari pagi muncul dari Timur dengan begitu indah membuat Milka berhenti seketika, untuk memandangnya, meskipun menyilaukan namun itu menyegarkan. Lalu ia menutup matanya untuk menikmati pancaran yang menyehatkan tubuh itu. Rasanya dia seperti berada di dunia manusia, setiap matahari menunjukkan dirinya di pagi hari, Milka akan selalu menikmatinya. Memasang diri untuk di terpa oleh matahari. Rasanya begitu nyaman.
Di seberang sana Raja yang juga tengah berjalan-jalan pagi menatap Milka dari kejauhan. Tatapan yang sulit di menge
rti.
“Inferno Rafhael?” Sebut Clona membuat Milka membuka matanya.
Seorang Pria tengah berjalan ke arah mereka. Tubuh tinggi, berwajah tampan, dan rambut panjang yang berwarna putih. Milka tertegun, ia berbunga-bunga. Dan, kupu-kupu mulai beterbangan seolah-olah menari-nari mengelilinginya.
Rafhael kemudian menunduk memberi hormat pada Milka.
“Putri ini adalah Inferno Rafhael, penjaga gerbang Neraka.” Ucap Grasil memperkenalkan Rafhael.
“Halo, aku Milka.” Milka mengulurkan tangannya untuk bersalaman.
Rafhael mengernyit tak mengerti. Milka pun kembali menarik tangannya, karena dia sadar tempat itu adalah dunia gaib, Alam Baka. Mana mungkin mereka tau soal berjabat tangan.
“Maaf Putri Aerish, saya harus pergi.” Pamit Rafhael, lalu pergi meninggalkan Milka yang masih terpesona dengan ketampanan Rafhael.
“Ganteng banget,” Gumam Milka.
“Apa dia udah punya pacar?” Tanya Milka pada Clona dan Grasil.
“Pa..pacar? Apa itu Putri?” Tanya Clona tak mengerti, begitu pun Grasil.
“Pasangan? Pendamping?” Ucap Milka.
“Tidak Putri.” Sahut Clona namun sesaat kemudian dia melihat ke arah Grasil yang hanya diam.
****
“Yang Mulia, Inferno Rafhael ingin menghadap.” Beritahu pelayan pribadi Raja.
“Persilakan dia masuk.” Kata Raja.
Rafhael pun masuk menghadap Raja.
“Duduklah,.” Raja menyuruh Rafhael untuk duduk. Rafhael menurut dan duduk di hadapan Raja.
“Bagaimana pengejaranmu semalam?” Tanya Raja.
Rafhael kemudian menceritakan perihal Roh yang mencoba melarikan diri itu. Ia mengatakan bahwa Roh itu adalah Roh kalangan satu, yang berarti dia adalah Roh yang tak memiliki kekuatan yang besar.
Roh kalangan satu adalah Roh yang memiliki kekuatan yang sangat rendah. Di Underworld Roh di bagi menjadi tiga kalangan. Kalangan satu, kalangan dua. Dan, tiga, kalangan tiga adalah Roh yang memiliki kekuatan besar, dan telah menjadi Roh selama beratus-ratus tahun.
Biasanya Roh seperti itu adalah Roh pendendam, yang memiliki kisah tragis dalam kematiannya dan melakukan sumpah untuk membalas dendam. Sedangkan kalangan satu, adalah Roh yang mati karena sakit atau pun mati secara tak di sengaja, lalu mereka akan menjadi Roh penasaran. Sedangkan Roh kalangan dua, adalah Roh yang mati karena bunuh diri, atau pun di bunuh oleh keluarga sendiri.
Para Roh akan di bawah ke Helles untuk di adili. Sama ada mereka akan mendapat kehidupan kembali atau pun akan di hancurkan menjadi debu dan tak akan bisa berinkarnasi.
****
Milka yang sudah kembali ke kediamannya setelah berjalan-jalan duduk dan tengah membayangkan Rafhael yang menurutnya begitu tampan. Hingga membuat dia tersenyum-senyum sendiri, membuat Clona dan Grasil geleng-geleng kepala melihat tingkahnya.
“Nona, pelayan dari kediaman Permaisuri datang untuk bertemu dengan Putri Aerish.” Ucap pelayan pada Clona dan Grasil.
“Putri, Pelayan dari Kediaman Permaisuri datang, apakah dia di persilakan masuk Putri?” Tanya Grasil.
“Suruh aja dia masuk.” Sahut Milka.
Lalu pelayan dari kediaman Permaisuri pun masuk untuk menghadap Milka. Dia memberitahu bahwa Milka di undang Permaisuri malam nanti untuk datang ke kediamannya. Karena Permaisuri ingin menjamunya. Sebagai penyambutan bagi Milka yang telah menjadi Selir kerajaan.
Sebenarnya Milka berat hati untuk menerima undangan Permaisuri, karena takut dia permaisuri akan bertindak jahat padanya karena telah menjadi Istri Raja yang baru.
“Kalo aku tolak gimana?” Bisik Milka pada Clona takut terdengar oleh pelayan Permaisuri.
“Anda akan dianggap menentang Permaisuri dan dianggap membencinya Putri.” Jawab Clona juga berbisik.
Milka menelan salivanya serba salah, hidup di Istana benar-benar membuat dia seperti akan gila. Akhirnya Milka menyetujui dan akan datang ke kediaman Permaisuri untuk memenuhi undangan tersebut.
Malam harinya Milka pun bersiap dan di rias. Malam ini Milka memakai pakaian berwarna hijau peach kombinasi putih yang terlihat begitu cantik di pakainya. Make up tipis terlihat natural menambah kecantikan Milka. Rambutnya di sanggul dan di beri hiasan bunga, Milka benar-benar terlihat sangat cantik.
Milka berjalan di iringi pelayan dan juga Clona dan Grasil menuju kediaman Permaisuri. Setiap pengawal yang mereka lewati terkesima melihat pesona Milka malam ini. Clona dan Grasil merasa senang karena menjadi Dayang Milka, Selir yang begitu cantik. Bagi Clona dan Grasil Milka adalah Selir tercantik di Istana. Yah, meskipun terkadang tingkah konyol Milka membuat mereka terheran-heran.
Milka telah sampai di kediaman Permaisuri. Dan, pengawal membukakan pintu untuknya, para Dayang permaisuri menyambut Milka dengan ramah. Lalu mengantar Milka kedalam.
Di dalam kediamannya Permaisuri duduk diatas zabuton dengan begitu anggun. Baju berwarna merah yang ia pakai mengingatkan Milka pada Ratu kerajaan China. Permaisuri terlihat begitu berwibawa.
“Silakan duduk Putri Aerish.” Kata Permaisuri.
“Terima kasih Yang Mulia Permaisuri.” Ucap Milka, kali ini dia dengan tatah kramanya. Karena tadi sebelum berangkat Clona dan Grasil sudah mengajarinya cara bagaimana saat berhadapan dengan Permaisuri. Kali ini Permaisuri tak memakai hiasan kepala yang berat itu seperti saat di acara pemberian gelar Milka tempo hari. Dia hanya memakai tusuk konde berwarna emas, tusuk konde berhias bunga di tengahnya, dan bunganya memiliki rumbai. Tapi Permaisuri tetap tampak cantik. Dia memang cocok jadi Permaisuri. Gumam Milka dalam hati.
“Maaf Putri Aerish karna baru hari ini aku mengundangmu,” Ujar Permaisuri dengan nada suara yang begitu lembut.
Milka hanya tersenyum kekok, tak tahu berkata apa. Dan, juga takut jika menjawab, jawabannya akan salah.
“Silakan Putri Aerish.” Permaisuri mempersilakan Milka minum air yang di tuang oleh pelayan ke cangkir barusan.
“Terima kasih.” Ucap Milka.
“Bagaimana malam pemberkatanmu dengan Raja.” Tanya Permaisuri membuat Milka menyemburkan air yang di minumnya. Dan, untungnya bukan ke arah Permaisuri.
“Maaf Putri Aerish, kau pasti malu. Aku tak seharusnya menanyakan itu padamu.” Ucap Permaisuri terlihat merasa bersalah.
Milka hanya tersenyum tak enak, karena tak mungkin dia menceritakan bahwa malam pemberkatan itu tak terjadi. Apalagi menceritakan bahwa Raja mempermainkannya.
“Lupakan saya pertanyaanku tadi.” Kata Permaisuri tersenyum.
Setelah bercakap-cakap dengan Permaisuri Milka semakin mengaguminya. Tutur kata yang lembut, sikap yang baik. Dan, menurut Milka Permaisuri adalah wanita elegan yang begitu memersona.