Amara harus iklas di nikahi seorang CEO berhati dingin yang tak pernah dia cintai. dua ke pribadian yang berbeda harus tinggal seatap dan berperan sebagai suami istri. Masa lalu yang telah lama terlupakan kini datang kembali ke tengah tengah mereka.
Apakah akan ada cinta di antara mereka dan bagaimana mereka mengatasi masa lalu yang belum usai.
Ayo ikuti kelanjutan ceritannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ndo'Uus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 22
Sepulang kantor Mey melancarkan rencananya .Dia meminta Amara untuk mengikuti semua yang dia perintahkan.Mey meminta Frans temannya untuk membantu rencannya.Mey dan Amara ingin melihat reaksi Radit saat Amara di dekati lelaki lain.Apakah Radit benar benar menyukai Amara atau perhatiannya selama ini hanya sebatas perhatian karena takut dengan ibunya.
"Halo Frans,aku minta kamu ke sini sekarang. nanti aku kirim alamatnya." Ucap Mey to the point.
"Aku ngapain kesana Mey."
Mey menceritakan semuanya kepada Frans.Frans awalnya kecewa ternyata Amara sudah punya suami.Tapi dia mau membantu Amara karena dia juga temannya Mey.Frans dan Mey berteman cukup lama hingga apa yang di minta Mey Frans selalu mengiyakannya.
Frans segera menuju ke mobilnya dia menyalakan mesin mobil dan pergi menuju alamat yang kirim Mey.Selang setengah jam Frans telah sampai di depan gedung kantor mereka. Frans menghubungi Amara kalo dia sudah di depan untuk menjemputnya.
Amara segera turun menggunakan lift. Dia sengaja berjalan melambat sesekali Amara menoleh ke belakang ,dia ingin Radit melihatnya saat Amara akan masuk ke dalam mobil Frans.Saat sampai di lobi ternyata Radit juga berada di situ.Amara segera buru buru keluar menuju mobil Frans yang sedari tadi menunggunya.
Radit buru buru mengikutinya dia ingin Amara pulang bersamanya.Namun saat keluar dia melihat lelaki yang tengah berdiri di samping mobil melambaikan tangan ke arah Amara.Dan Amara juga terlihat ramah kepada pria itu.Bahkan Amara masuk ke dalam mobil dan pergi begitu saja.
Radit penasaran ada hubungan apa Amara dan lelaki itu.Radit sedikit kesal dia menyatukan alisnya dan mengepal tangannya.Radit segera menuju mobil dan menyalakan mesin mobil.Dia menginjak pedal gas dengan perasaan kesal.Entah kenapa dia merasa darahnya mendidih saat melihat Amara tersenyum kepada lelaki lain.
************
Frans mengemudikan mobilnya perlahan. Mereka ingin melihat apakah Radit mengikutinya atau tidak.Jika Radit cemburu dia pasti mengikuti mobil Frans.
"Maafkan aku Frans sudah merepotkan kamu." Ucap Amara.
Frans menggeleng." Tidak masalah, aku senang kok bisa membantumu."
"terimakasih yah,kamu baik banget sampe mau membantuku melakukan ini semua."
"Apa kamu begitu mencintainya sampai harus melakukan ini.Maaf kalo aku lancang mengatakannya."
"Iya tidak papa.Aku belum tau seberapa cinta aku kepadanya.Tapi aku ingin memastikan dulu perasaanya ,aku takut nanti akhirnya aku yang akan kecewa ."
"Baiklah aku akan membantumu untuk bersandiwara .Kita liat bagaimana reaksinya."
Seperti yang mereka harapkan Radit mengikuti dari belakang.Frans memutuskan membawa Amara ke sebuah restoran sebelum mengantarnya pulang.Mobil mereka berhenti tepat di depan restoran .Frans lebih dahulu keluar dan membukakan pintu untuk Amara.Terlihat mobil Radit berhenti sejenak kemudian melaju dengan kecepatan tinggi.
Amara melihat nanar kepergian mobil Radit.Demi mengetahui isi hati Radit yang sebenarnya dia harus melakukan itu walau hatinya tak tega.Amara berjalan menuju restoran mereka memutuskan untuk makan terlebih dulu.Dia mentraktir Frans makan di sebuah restoran,Itu wujud ugkapan terima kasih Amara kepada Frans.
Setelah mereka selesai makan Frans mengantar Amara ke rumahnya.Waktu menunjukan pukul 19:00.Frans melajukan mobilnya sengan kecepatan tinggi.Setelah beberapa menit mereka sampai di depan gerbang rumah Amara.Frans terpukau melihat rumah yang di tinggali Amara.Dia berpamitan dengan Amara dan pergi meninggalkan tempat itu.
Terlihat satpam membukakan pintu gerbang untuknya.
"Selamat malam non."
"Selamat malam pak.Apa pak Radit sudah pulang pak?"
"Iya non pak Radit sudah pulang dari tadi non."
"Terimakasih ya pak."
Amara melangkah dengan resah, dia sangat penasaran bagaimana reaksinya .Amara sudah berada di depan pintu dia ragu saat ingin membuka pintu.Dia memberanikan diri di dorongnya gagang pintu.Terlihat rumah tampak sepi. Amara berjalan perlahan di lihatnya sekeliling. Saat ingin naik ke kamar tiba tiba ada suara yang memanggilnya.
"Kamu sudah pulang sayang. "
Amara berbalik dia melihat mama Sintha tengah duduk di meja makan bersama Radit.
Amara berlari menghampiri."Mama Sintha. Kapan mama datang? " Kata Amara sambil memeluk dan mencium pipi Sintha.
"Mana kamu tau mama datang, kamu kan lagi asik makan berduaan."Ucap Radit ketus.
"Kamu makan sama siapa.Padahal mama sengaja tunggu kamu untuk makan bareng mama."
"Maaf ma Amara sudah makan tadi sama teman Amara."
Radit memutar bola malas." Benarkah teman, tapi terlihat sangat akrab banget,"
Sintha melihat ke arah Radit yang terlihat kesal." Ada apa denganmu kamu kayak kesal gitu nak."
"Siapa juga yang kesal,"Radit melahap makanan yang ada di piringnya.
Amara hanya tersenyum melihat tingkah Radit yang lagi meraju." Amara ke atas dulu ya ma.Amara belum mandi."
" iya sayang, habis itu kita ngobrol di ruang keluarga ya sayang.Mama kangen sama kamu."
"Iya ma."Amara berjalan menuju tangga.
Di dalam kamar dia tersenyum senyum, dia merasa lucu melihat Radit yang sedang kesal.Rencana Mey berhasil membuat Radit cemburu. Dia mengambil anduk dan masuk ke dalam kamar mandi.Amara berendam di bathtub dengan air hangat.Amara membenamkan tubuhnya dalam air hangat hingga rasa lelahnya hilang.
Dukung Author dengan Like, Koment dan Vote.
mampir dikaryaku jugaa yaa