Rere Anita, sungguh tidak menyangka kalau sang suami yang selama ini mengaku lemah syahwat ternyata memiliki selingkuhan dan anak yang sudah besar.
Mendapati fakta itu membuat Rere sakit hati karna uangnya telah banyak habis untuk menyembuhkan Sang suami yang mengaku lemah syahwat itu.
Hingga Rere mencari sosok pria bayaran yang harus bisa membantu dirinya balas dendam, dengan kekayaan Rere sebagai pancingan.
"Aku hanya membutuhkan pria m0k0nd0 saja, karna hanya untuk memuaskan aku dalam hal ranjang dan haus dahaga akan pengkhianatan suamiku." ucap Rere dengan sangat angkuh.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Madumanis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 1
Pernikahan yang berdasarkan perjodohan ini sangat diharapkan oleh Rere untuk mendapatkan kebahagiaan. Sang suami, Saka juga mengharapkan hal yang sama untuk pernikahan mereka. Tepat pria itu mengatakan kepada Rere disaat pernikahan sudah berlangsung.
“Aku ingin hanya kaulah yang menjadi istriku, Rere. Lebih tepatnya aku menganggap pernikahan kita ini sangat nyata,” Ucap Saka sambil tersenyum sangat manis kepada Rere yang tersipu malu.
Meskipun awalnya Rere mengira jika Saka mau menikah dengannya hanya karna Rere memiliki kekayaan yang luar biasa. Tapi, kali ini perkataan Saka membuat Rere yakin jika ia sudah salah menilai sosok suaminya itu.
“Semoga, Mas. Aku mengharapkan kebahagiaan di pernikahan kita ini, semoga kita bisa saling mencintai satu sama lain.” Sungguh tulus Rere mengatakan semua ungkapan itu.
Tanpa diketahui olehnya Saka adalah pria yang memiliki sifat banyak palsunya. Ada sosok wanita dibelakang Saka yang selalu mengikat pria itu. Saka mencintai wanita itu, apakah Rere akan bisa memenangkan hati Saka nanti? Ntahlah, Saka ragu akan itu.
Saka meraih tangan Rere, tangan wanita itu sangat dingin mungkin sangat gugup sepanjang akad tadi. Pandangan mata Rere terus tertuju pada Saka yang tersenyum manis kepada setiap tamu yang datang menyapa mereka.
“Aku beruntung memiliki suami tampan seperti Saka..” Gumam Rere didalam hati, ia menjadi senang sekali mendapatkan takdir yang ditulis nenek nya itu.
Tanpa diketahui oleh Rere yang sebenarnya Saka hanya membutuhkan kekayaannya saja. Sikap yang diberikan Saka selama ini adalah palsu, pria itu tidak pernah menganggap nyata pernikahan mereka.
~
Lima tahun kemudian..
Rere membantu Saka merapikan pakaian untuk dibawa pria itu pergi, Saka akan melakukan perjalanan bisnis ke luar kota. Sepanjang membereskan pakaiannya Rere terus memikirkan semua yang sudah terjadi selama ini.
“Mas.. Kemarin kamu ketemu sama Dokter Haris bukan?” Tanya Rere sembari mengunci semua koper yang akan dibawah Saka.
Terlihat Saka duduk di pinggir ranjang sambil memainkan ponselnya. “Ketemu..” Jawabnya singkat.
Rere menyusul duduk di samping Saka, ia memperhatikan Sang suami yang selalu sibuk dengan ponselnya sedari tadi. “Terus, apa kata Dokter Haris?” Tanya Rere, ia tidak pernah tahu tentang pemeriksaan Sang suami karna memang Saka tidak pernah mau ditemani.
Pertanyaan Rere membuat Saka berhenti sibuk dengan ponselnya, ia menatap kesal Rere yang selalu saja bertanya.
“Kata Dokter Haris, hasilnya tetap sama. Ayolah, sayang. Lemah syahwat, ini sungguh susah untuk diobati.” Jelasnya tapi sambil marah kepada Rere yang hanya sekedar bertanya.
Saka langsung bangkit dari duduknya, seperti biasa Saka selalu marah kalau habis ditanya soal pengobatannya. “Kamu bertanya seolah tidak percaya denganku!” Ucap Saka dengan sangat kesal.
“Mas..Sudah lima tahun kamu nggak bisa beri hak sebagai suami dalam hal batin, bahkan nafkah lahir. Aku diam bukan? Aku tidak pernah menuntut bukan?” Rere sudah tidak tahan dengan segala yang menyesakkan dadanya lagi.
Kini keduanya saling tatap satu sama lain, Rere menatap sang suami menyedihkan sementara Saka menatap sang istri dengan sangat tajam. Jari telunjuk Saka menunjuk kearah Rere, sungguh nyalang tatapan mata pria itu.
“Alah kamu alasan saja! Bilang saja kalau kamu mulai nggak bisa nerima aku yang banyak kekurangan ini kan?!” Tanya Saka dengan berteriak membuat tubuh Rere tersentak kaget.
“Bukan begitu, Mas.. Aku hanya bertanya tentang perkembangan pengobatan Mas saja, tidak ada mengarah_”
“Aku juga tidak mau terus seperti ini, Rere. Aku tidak mau dalam keadaan seperti ini, aku mohon.. Mengertilah dan bersabarlah sedikit.” Pinta Saka, ia ingin berlalu pergi tapi terhenti karna melihat Rere hanya diam saja.
Tangan Rere mengepal erat, ia tidak tahu harus berkata apa lagi. “Apa kamu sudah memiliki pria lain?” Tanya Saka secara tiba-tiba, malah menuduh sekarang.
Pertanyaan Saka membuat kepala Rere langsung mendongak. “Aku memiliki pria lain? Maksud Mas apa?”
“Kau berselingkuh dariku? Awalnya kau Terima dan tidak banyak menuntut, lalu kenapa hari ini kau_”
“Cukup, Mas!” Sela Rere, ia berjalan mendekati Saka yang terus menatapnya. “Aku tidak pernah berselingkuh karna aku bukanlah tipe wanita yang seperti itu, ingat itu!” Rere langsung berbalik badan, ia menjadi kesal karna sang suami menuduhnya yang tidak tidak.
Rere bisa saja menerima segala kekurangan Saka tapi ia tidak akan menerima dituduh yang tidak tidak.
“Maafkan aku, Mas.. Aku tidak meragukan dirimu tadi, hanya saja aku bertanya perkembangan pengobatan mu saja tidak lebih.” Jelas Rere akan apa maksud pertanyaan yang telah membuat keributan tadi.
Terlihat Saka menjadi merasa bersalah, ia menghela napas panjang lalu memeluk Rere dari belakang. Tangan Saka memegang tangan Rere, ia mengelus tangan itu dengan sangat lembut.
“Maafkan aku yang tidak berguna ini, sayang. Maafkan suamimu yang tidak berguna ini..” Ucap Saka, ia menangis sedih sambil memeluk Rere.
Mendapati Saka rapuh seperti itu membuat Rere menjadi sedih, ia langsung berbalik badan hingga saling berhadapan dengan sang suami.
“Aku juga minta maaf, Mas. Tidak apa, kita akan coba cari pengobatan yang lebih akurat lagi.” balas Rere, ia membalas pelukan Saka lebih erat lagi.
Sungguh Rere sangat mencintai Saka, ia tidak tahu kehidupannya akan seperti apa jika tanpa Saka. Meskipun semua ini sangat berat untuk Rere jalani, tapi ia tidak pernah berhenti sedikitpun dari semua hal yang sudah terjadi. Apapun kekurangan Saka yang selama ini ditunjukkan padanya tidak pernah membuat Rere mundur sedikitpun.
Tanpa diketahui oleh Rere dibelakang tubuhnya sendiri Saka sedang berbalas pesan dengan wanita yang sangat ia cintai. Lalu, Saka memasukkan ponselnya kedalam saku celana.
“Aku harus pergi..” Saka merela pelukan tersebut, ia mengelus pipi Rere.
“Baiklah, Mas. Hati-hati, aku menunggu kepulanganmu disini..” Ucap Rere, ia mengecup bibir Saka meskipun harus sedikit men jinjit.
Sementara Saka juga melakukan hal yang sama tapi juga melakukan lumatan bibir, setelah merasa puas langsung melangkah pergi meninggalkan Rere yang terus memperhatikan kepergiannya.
“Huh.. Aku harus mencari dokter yang bisa menyembuhkan suamiku..” Ucap Rere pada dirinya sendiri.
Sungguh Rere tidak tahu padahal selama lima tahun ia selalu berusaha mengobati sang suami. Tapi, semua dokter tersebut tidak ada yang berhasil menyembuhkan Saka. Rere mengambil ponselnya yang tergeletak di nakas, ia ingin menghubungi sekretaris pribadinya.
“Halo, Silas. Aku ingin kau mencari dokter yang lebih profesional untuk menyembuhkan suamiku.” Setelah mengatakan keinginannya segera Rere bersiap-siap untuk menuju Perusahaan miliknya.
Rere merupakan seorang CEO perusahaan bidang berbelanja terkaya di negaranya. Rere merupakan satu-satunya keturunan dari keluarganya hingga membuat Rere sebagai sosok yang kaya raya. Saka hanyalah butiran debu untuk Rere, kalau tidak ada Rere mungkin kehidupan Saka akan menjadi gembel.