Bumi ~
Sampai matipun aku tak akan pernah menyentuh wanita sepertimu karena tempatmu bukan berada di sisiku tapi berada di kakiku .
Air ~
Tak apa jika kau tak akan pernah melihatku , akan kunikmati setiap sakit yang kau torehkan karena aku adalah istrimu .
Hubungan yang terjalin karena adanya paksaan . Dendamnya pada wanita yang telah menjadi istrinya membuatnya buta untuk melihat kebenaran . Akankah Air mampu bertahan ? Akankah Bumi mampu melepasnya ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindra Ifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
09
" Baby ... kau masih menungguku ? " Jerry tersenyum lebar melihat wanitanya yang masih polos di bawah selimut .
" Aku profesional sayang , kau sudah membayarku penuh untuk hal ini dan aku tak akan mengecewakanmu "
" Ehhhmmm ... kau selalu senikmat ini baby " Jerry sudah sibuk dengan dua pabrik susu di depannya . Kali ini dia bermain sangat liar hingga jeritan sang wanita terdengar memenuhi ruangan .
Jerry melampiaskan semua yang dari tadi sudah berkumpul di ubun ubunnya . Sang wanita pun tampaknya sudah sangat lihai , dia melayani apapun gaya yang di inginkan oleh Jerry . Mereka bermain sampai akhirnya ambruk karena sudah tidak punya tenaga lagi untuk berpacu .
" Thanks baby .. you're the best "
" You're well come sayang "
Jerry menciumi punggung wanitanya , sekali kali bahkan menggigitnya gemas .
" Sayang tadi siapa pria tampan yang datang kesini , dia temanmu ? "
" He em tapi kau jangan coba coba menggodanya. ".
" Why !? Kau cemburu ... oh come on that's my job sayang " ujar wanita itu sambil membalikkan badannya . Kini tubuh polos mereka saling berhadapan .
" Bukan karena itu , bisa bisa kau pulang dalam keadaan tidak utuh jika kau berani mengganggunya . Bumi Attala Adipraja , kau pasti sudah mengenal namanya . But he is not a player ... "
" Menarik !! Tapi aku lebih suka dirimu ... aku lebih suka permainanmu . Sayangnya kau akan pergi besok , berapa lama kau di Surabaya ? "
" Antara enam bulan atau satu tahunan ... aku tidak tahu . Untuk masa depanku juga , aku buka bengkel dan showroom baru di sana "
" Kau keren ... kau membuka usahamu sendiri , kau tidak bergantung pada orang tuamu " kata si wanita dengan satu jari membelai bibir atas Jerry dengan sensual .
" Mereka sama sekali tidak peduli padaku , hanya Bumi yang selalu mendukungku hingga saat ini " Jerry menghela nafasnya .
Dia tidak pernah memilih lahir di keluarga yang broken home . Sejak lulus sekolah ayahnya hanya fokus memperhatikan anak anak dari ibu tirinya . Semua suntikan finansial dihentikan .
Hingga ia bisa sedikit demi sedikit bangkit karena bantuan Bumi . Bumi membantu finansialnya sampai ia lulus kuliah . Kini dia punya beberapa bengkel mobil yang bisa menopang hidupnya , bahkan besok ia ingin melebarkan sayapnya di kota Surabaya . Dan tentu saja masih Bumi yang mendukungnya .
" Tapi aku peduli padamu .. " si wanita mulai menaiki tubuh Jerry dan mulai bergerak pelan .
" Shake me hardly baby ... ouugghhh " geram Jerry meremas b*kong padat di atasnya .
Mereka kembali berpacu untuk kembali meraih kenikmatan . Mereka menumpahkan semua hasrat karena besok mereka akan terpisah cukup lama .
*
Dua hari ternyata cepat sekali berlaku , pernikahan sederhana itu dilakukan di rumah sakit karena Alfian masih harus intensif dipantau oleh dokter . Mereka akan menggelar resepsi setelah Alfian pulang dari Tiongkok .
Bumi sedikit terkejut ketika wali nikah Narra adalah seorang laki laki muda yang sangat tampan . Setahunya Narra masih mempunyai seorang papa . Apalagi ketika dia diberitahu nama pengantinnya untuk nanti di ucapkan saat akad .
AIRA PRAMESWARI ...
Bukan nama Narra !!!!!
~ Dari kemarin ternyata Mas Bumi ini masih mengira kalau diia akan menikahi Narra ~
Pengantin wanitanya pun masih bersama mamanya diruang sebelah , jadi dia belum melihat seperti apa sebenarnya wanita yang akan menjadi istrinya .
" Para saksi sahh !? "
" SAAAHHH ... "
Satu kata itu yang membuat Alfian meneteskan air mata bahagia . Akhirnya ia bisa menebus kesalahannya di masa lalu . Akhirnya ia bisa membawa Janu Kama Adipraja putra Reynand sebagai satu satunya pewaris Adipraja .
Mata Bumi tak bisa beralih dari sosok wanita berkebaya putih yang sedang di gandeng mamanya . Dan benar wanita itu bukan Narra !! Bahkan ia sama sekali tidak pernah melihat wanita itu .
Para dokter dan perawat sejenak terpesona dengan kecantikan pengantin yang sedang berjalan menuju meja akad yang berada di samping ranjang dimana Alfian terbaring .
Mengenakan kebaya putih sederhana dengan riasan tipis tak bisa menyembunyikan kecantikan Air . Wajah gugup itu menjadi terlihat menggemaskan .
Bumi pun juga tak bisa menyembunyikan raut kagumnya , tapi hanya sesaat setelah ia mengingat semua omongan Jerry . Pandangannya berubah menjadi datar dan dingin .
Acara telah selesai dan kini tinggal Bumi , Air , Rita dan Dewa yang ada di ruang rawat Alfian . Air duduk bersama Dewa karena ia belum terbiasa duduk bersama Bumi
" Sini nak " Rita memanggil Air untuk mendekat ke ranjang Alfian bersama Bumi .
"' Jangan malu malu lagi , Bumi sudah menjadi suamimu " goda Rita yang melihat Air masih kikuk jika duduk bersama putranya .
" Iya Mah .. "
Bumi menatap muak wanita disampingnya , bahkan papa dan mamanya sudah terlihat sangat menyayanginya .
" Setelah ini kalian akan pulang karena Janu dan ibumu sudah menunggu kalian . Bumi jaga dengan baik anak dan istrimu . Besok kami berangkat ke Tiongkok , kami harap ketika pulang kami mendapat kabar gembira tentang kehamilanmu " kata Rita mengelus dan memeluk sayang menantunya .
" Janu masih terlalu kecil Mahh "
" Mama tahu sayang ... Mama senang menggodamu " kekeh Rita .
Disudut ruangan Dewa menghela nafas berkali kali , matanya bisa dengan jelas melihat sikap dingin yang diperlihatkan oleh kakak iparnya . Dewa berdoa semoga menikahkan kakaknya adalah jalan terbaik untuk kebahagiaan Air dan Janu .