"Killa, Astaghfirullahalazim. Kenapa rambut Lo jadi bondol gitu?" Pekik seorang wanita paruh baya berdaster lengkap dengan hijab instan yang menutupi rambut dua warna yang termakan usia, kala melihat cucu nya merubah drastis penampilan nya setelah di khianati kekasih nya yang terkenal alim di lingkungan rumah mereka, namun bisa menghamili sahabat nya sendiri dengan dalil khilaf.
Gadis cantik berambut pixy cut dengan warna merah maroon itu hanya menampilkan cengiran yang lagi-lagi membuat wanita membuat wanita paruh baya itu beristighfar bahkan nyaris pingsan, mana kala melihat sikap gadis bernama Syakilla Humairah yang terkenal santun dan lemah lembut itu berubah 360° menjadi tomboy dan bar bar, ketika dengan santai nya gadis berusia dua puluh tahun itu berucap "Emang Killa pengen kaya gini dari dulu, Mak!"
Apakah Syakilla sengaja merubah penampilan nya karena sakit hati, atau memang sejak dulu Syakilla memang ingin kembali menjadi diri nya sendiri?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Choco 33, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12. Bangun Jangan Mimpi
"Heh borokokok, yang nolong Arsenio itu Bu Aminah, dan Bu Aminah itu bukan nenek Kamu tapi nenek nya Syakilla!". Bentak Bunda Arsenio.
Wajah keluarga Aaliyah sudah memucat menahan malu, belum kelar masalah Zahra yang merebut Faisal dari Syakilla, kini putri sulung mereka mengaku sebagi cucu Emak Aminah demi mendapatkan Arsenio.
"Jadi sudah seharus nya kalau Arsenio ingin membalas budi atas pertolongan Bu Aminah saat Dia kecelakaan, maka Dia harus menjadikan cucu Bu Aminah sebagai Istri nya dan pasti nya itu bukan Kamu!"
"Enak aja. Mana bisa kaya begitu Bu!"
Semua mata termasuk para tamu sontak saja teralihkan kepada pemilik suara yang menolak tegas ucapan Bunda Arsenio.
"Bang!" Pekik Zahra
"Faisal!" Pekik Keluarga Zahra dan Ibu Faisal
"Bener kata Faisal, Aye nggak setuju kalau Syakilla jadi mantu Ibu. Harus nya Syakilla jadi mantu nye Aye!"
"Babe / Bang Jali !" Pekik Ibu Faisal, Zahra dan kedua orang tua Zahra secara bersamaan, mereka tak terima atas ucapan Babe Faisal yang masih menginginkan Syakilla menjadi pasangan Faisal. Sementara Faisal mengangguki setuju ucapan Babe nya.
Bunda Arsenio tentu saja tidak terima atas ucapan Babe Faisal, sehingga wanita paruh baga itu membalikkan tubuh nya menatap tajam Babe Faisal yang berdiri dibelakang Arsenio dan Syakilla.
"Eh, emang nya Syakilla mau jadi madu?"
"Bangun jangan mimpi Pak!"
Bunda Arsenio menghampiri Babe Faisal sehingga kini kedua nya saling berhadapan. Arsenio sempat menahan Bunda nya ketika akan berhadapan dengan Babe Faisal dengan menahan lengan kanan sang Bunda, namun Bunda nya justru menepis tangan Arsenio.
"Dilihat dari ujung sedotan di ujung monas, orang juga pasti bakal milih anak saya ketimbang anak bapak!" Bunda Arsenio melihat penampilan Faisal dari atas ke bawah lalu tersenyum miring seolah menandakan kalau anak nya jauh lebih unggul di bandingkan Faisal.
"Masih minta jajan sama orang tua kan?" Sindir Bunda Arsenio kepada Faisal, yang justru memantik kemarahan Ibu Faisal, yang kini maju menghadapi Bunda Arsenio, selain tak terima anak nya di remehkan Bunda Arsenio, Ibu Faisal juga takut kalau suami nya akan tergoda oleh Bunda Arsenio yang kecantikan nya melebihi Ibu Faisal.
Apalagi Ibu Faisal sangat hafal dengan sifat mata keranjang sang suami, yang masih suka menggoda wanita-wanita cantik entah itu muda ataupun seusia nya. Untung saja para wanita yang di goda Babe Faisal tak pernah menanggapi godaan tersebut karena malas akan di salahkan oleh Ibu Faisal yang tidak terima kalau suami nya menggoda wanita lain.
"Heh Bu, biar begitu juga warisan Faisal dari Aye banyak, Bu" Jawab IbuFaisal tak terima anak nya di rendahkan.
Sontak saja ucapan Ibu Faisal membuat tawa Bunda Arsenio pecah, masih dengan tatapab meremehkan Bunda Arsenio melihat kepada Keluarga Faisal secara bergantian.
"Warisan?"
"Ampun deh Bu, warisan kalau nggak di pake buat modal usaha pasti bakal abis, Bu!" Cibir Bunda Arsenio.
"Anak saya punya bisnis konveksi pakaian muslim dan join bersama dua sahabat nya membuka sebuah toko pakaian muslim, lho. Kalau anak Ibu punya bisnis apa?"
Ibu Faisal berdecak kesal karena ucapan Bunda Arsenio yang seolah menyombongkan anak nya.
"Kok diem. Anak nya pasti pengangguran kan?" Ucap Bunda Arsenio di sertai tawa kecil.
"Bun, udah yuk"
Bunda Arsenio menarik nafas pelan, kala mendengar permintaan anak nya lalu membalikkan tubuh nya guna melihat kepada Aaliyah yang kini menundukkan kepala nya kembali saat mata nya bersitatap dengan mata tajam Bunda Arsenio.
"Saya peringatkan sama Kamu Aaliyah. Jauh putra saya dan jangan pernah lagi Kamu tampakkan wajah Kamu di hadapan nya juga Saya!" Ancam Bunda Arsenio.
"Kalau Kamu masih nekat mendekati anak Saya, akan saya laporkan Kamu kepada pihak berwajib karena sudah menipu Kami!"
Aaliyah hanya bisa menggelengkan kepala nya seolah menandakan kalau tidak menerima ucapan juga ancaman Bunda Arsenio.
Ketika keluarga Aaliyah masih bingung dan mencerna apa maksud dari ucapan Bunda Arsenio, Bunda Arsenio dan Emak Aminah justru tersenyum puas karena telah berhasil membongkar kebohongan Aaliyah selama dua tahun lebih ini.
"Ayo Bu, kita pulang!" Bunda Arsenio pun segera merangkul lengan kiri Emak Aminah untuk turun dari pelaminan di susul Arsenio dan Syakilla.
"Mas!" Arsenio menepis kasar lengan Aaliyah saat akan menahan nya turun.
"Kamu tentu paham kan maksud ucapan Bunda?. Jangan sampai Saya melakukan hal yang di ancamkan oleh Bunda Saya kalau Kamu masih nekat mendekati Saya atau pun menampakkan wajah Kamu di hadapan Saya!" Ucap Arsenio tegas lalu segera turun dari panggung pelaminan menyusul Bunda nya, Emak Aminah dan juga Syakilla yang ini tengah berbincang bersama keluar dari tempat acara Faisal.
"Mau mampir kerumah Kami dulu Neng?" Tanya Emak Aminah kepada Bunda Arsenio ketika mereka sudah menjauh dari tempat acara Faisal dan Zahra.
"Apa kedatangan Kami tidak akan merepotkan Ibu juga Syakilla?" Bunda Arsenio menjawab sambil melirik kearah Syakilla yang tampak kikuk karena Arsenio sejak pulang dari tempat acara Faisal tadi selalu saja berada tidak jauh dari Syakilla.
"Ya elah, Neng. InsyaAllah nggak ngerepotin kite, orang kite paling juga cuma nyuguhin teh sama kue,"
"Kebetulan kemaren Syakilla baru aje bikin pesenan kue biji ketapang, tau kan Neng kue biji ketapang?"
Emak Aminah bertanya di akhir ucapan panjang nya.
"Tau dong Mak, kebetulan itu kue kesukaan Arsenio dari kecil Mak. Cuma Saya nggak bisa bikin nya Mak. Ribet soal nya, harus gulung gulung dulu, terus di gunting baru di goreng. Mana proses goreng nya api nya harus pas agar kue nya tidak gosong dan matang juga renyah nya pas,"
"Belum lagi ketika membuat adonan untuk Arsenio yang harus berasa manis jambu juga harus harum dan berasa kayu manis nya,"
Ampun Mak, Saya pasti angkat tangan kalau Arsenio minta di buatkan kue biji ketapang, jadi terpaksa lah Saya pesan ke salah satu orang yang setiap jumat selalu Saya repotkan untuk di buatkan nasi kotak untuk acara jumat berkah di beberapa masjid. Dan salah satu nya masjid yang berada di daerah sini,"
Emak Aminah dan Syakilla saling melemparkan pandangan karena ucapan panjang Bunda Arsenio, yang entah mengapa mengarah kepada sosok Bunda Ida, salah satu donatur acara jumat berkah di mana Syakilla yang menerima pesanan seratus nasi kotak yang biasa Syakilla kerjakan setiap hari jumat.
"Mak, kok ciri ciri nye sama kaya donatur yang dari Kong Haji ya?" Emak Aminah mengangguki ucapan Syakilla.
Pasalnya, Syakilla selalu mendapatkan pesanan nasi kotak atas nama Almarhum Pak Bram dengan di wakili oleh Bu Ida itu, melalui ketua Dewan Masjid yang bernama Haji Mansyur yang biasa di panggil Engkong Haji oleh Syakilla.
Biasa nya Kong Haji akan langsung memberikan uang pesanan selama satu bukan setelah Bu Ida melakukan transfer ke rekening DKM.
Dan sudah sejak dua tahun yang lalu Syakilla juga mendapatkan orderan membuat kue biji ketapang setiap tiga bulan sekali, dan pesanan itu lagi-lagi datang dari donatur Kong Haji.
"Bu Ida?" Syakilla bertanya dengan hati-hati.
#################################
Jangan lupa bantu like juga komen ya
See You Next Bab
apa namanya Syakila