NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Tawanan Tuan Muda

Menjadi Istri Tawanan Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta Paksa
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Anggraini 27

*"Ah ... ampun, Kak. U-udah! Naya ngakuh, Naya salah."*


Masa remaja yang seharusnya dilalui dengan ceria dan bahagia, mungkin tidak akan pernah dialami dengan gadis yang bernama Hanaya Humairah. Gadis cantik yang lemah lembut itu, harus terpaksa menikah dengan Tuan muda dingin nan kejam.

Demi menyelamatkan ibunya dari tuduhan penyebab kematian mama dari sang tuan muda, ia rela mengorbankan kebahagiaannya.

Akankah Gadis itu bisa menjalani hari-harinya yang penuh penderitaan.
Dan akankah ada pelangi yang turun setelah Badai di kehidupannya.

Penasaran ...?
Yuk ikuti kisahnya ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggraini 27, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 33

"Ingat! Berdiri di bawah bendera, sampai jam istirahat!"

"Elo!" Langsung Lili berdiri.

"Buk, liat tu. Kan bener yang--"

"Sudah-sudah, Zia, Lili. Kalian jangan berdebat. Apa kalian mau ibu hukum juga?"

"Buk, maaf. Jangan hukum mereka juga, ya. Biar Naya keluar sekarang."

Naya pun langsung keluar, menuju lapangan terbuka.

Sedangkan Zia melengos melihat kepergian Naya. 'Cih! Sok iye,' batin Zia tak senang.

Sementara di bawah teriknya matahari. Naya,berjemur di bawah bendera seorang diri. Sebagai hukuman yang harus dijalaninya, bukan! Bukan karena tak mengerjakan tugas, tapi memang ada yang sengaja mengambil dan menyembunyikan bukunya.

Akhirnya, bel istriahat pun berbunyi. Menandakan, bahwa Naya sudah selesai dari hukumannya. Dia pun ingin segera masuk kembali ke dalam kelas, sebelum semua murid di sekolah itu, melihat dia dihukum.

Namun, saat dia masih mau beranjak pergi dari sana. Tiba-tiba kepalanya terasa pusing, seakan tempat dia berpijak terus berputar. Hingga ...

Brukgghh.

Naya pun terjatuh tak sadarkan diri.

Beberapa jam kemudian, barulah dia tersadar dari pingsannya.

Naya pun mencoba untuk duduk, dan melihat sekitarnya. " Loh, aku di mana ni?" tanya Naya yang bingung. Sambil memegang kepalanya yang masih terasa sakit.

"Di Uks. Tadi lo pingsan, pas gue jalan di belakang, Lo," ucap seorang siswa.

"Oh, jadi Kakak yang bawa aku ke sini?" tanya Naya meyakinkan.

"Ya, lo liat sendiri! Ada orang lain gak di sini, selain gue."

"Udah nah! minum dulu, gak usah banyak mikir, entar kepala lo tambah pusing," lanjut orang tersebu, yang memberikan sebotol air mineral.

"Eh, iya. Makasih, Kak." Naya pun, langsung meminum, setelah menerima pemberian siswa itu.

"Btw, gue kayaknya pernah kenal lo lah!"

"Uhuk ... uhuk ...." Naya pun langsung terbatuk-batuk. Saat mendengar penuturan seorang pria di hadapannya itu.

"Eh, pelan-pelan dong minumnya, takut banget gue minta." Siswa itu pun langsung menggosok-gosok punggung Naya.

"Em, maaf, Kak. Aku gak ada kepikiran ke situ." Naya pun menghindar, karena tak enak orang lain menyentuhnya.

"Sorry, reflex gue," ujar orang tersebut yang tak enak.

"Iya, gapapa, Kak," balas Naya menunduk.

"Hm, Nama gue Ridwan. Nama lo siapa?" tanya Ridwan, menjulurkan tangannya.

"Nama aku ...."

"Nay ... ya ampun. Ternyata lo di sini! Kita dari tadi nyariin lo, tau gak!" ucap Lili yang baru masuk ke dalam Uks bersama Bayu, yang memotong perkataan Naya.

"Iya, maaf. Tadi aku pingsan pas mau balik ke kelas. Tapi, untungnya ada kakak ini, yang bawa aku ke sini," ujar Naya melirik ke arah Ridwan. Memberitahu, kalau orang ini yang membantunya.

"Wow, gantengnya," ceplos Lili yang langsung menutup mulutnya.

"Lili, kebiasaan ya," tegur Bayu, dengan penuh penekanan.

"Hehe, sorry! Keceplosan," ungkap Lili yang cengengesan.

"Iya, gapapa," balas Ridwan.

"Yaudah kalo gitu, aku balik ke kelas dulu ya, Kak. Terimakasih ya, kak. Udah mau bantu tadi," tutur Naya yang sudah turun dari atas brankar.

"Iya, sama-sama. Ini juga udah kewajiban kita sebagai manusia, untuk saling bantu membantu," tutur Ridwan dengan senyuman.

"Ya ampun! Udah ganteng, baik, bijak lagi. Pria idaman mah ini," sahut Lili yang kegirangan.

"Udah, cepat balik yuk, Nay! Keburu kumat, ni,"  ujar Bayu yang menarik Lili keluar.

"Yaudah, aku duluan ya, Kak," pamit Naya sebelum pergi.

Sampai di dalam kelas.

"Nah, ni buku, Lo! Thanks ya, ternyata lo pinter juga. Bisalah lain kali!" ujar Riska, yang melempar buku Naya di atas mejanya. Saat Naya, baru duduk di bangku.

"Eh, apa maksud, Lo! Jadi lo yang ambil buku tugas Naya, hah!" bentak Lili, yang mencekal lengan Riska. Saat ia ingin pergi.

Riska pun langsung menepis. "Enak aja lo bilang! Siapa juga yang ngambil tu buku cupu!" Kelit Riska.

"Terus kalo bukan, Lo. Siapa lagi, hah!" murka Lili.

"Lo tanya aja sendiri ke Zia! Gue cuma disuruh pulangkan bukunya. Puas, Lo!" ungkap Riska yang langsung pergi.

Brakgh!

"Eh, buju buset!" Bayu terkejut, saat Lili menggebrak mejanya.

"Emang bener-bener tu anak ya. Gak bisa apa? Sekali aja, gak buat masalah sama anak baru. Emang mesti kudu dikasih pelajaran kali, ya!" geram Lili.

"Ya, makin tambah pinter dong, tu anak!" sahut Bayu.

"Bau ...," geram Lili yang ingin menjambak rambut Bayu.

"Eitsh, becanda, Li. Becanda!" cegah Bayu, sebelum Lili melakukan aksinya.

"Udah lah, Li. Biarkan aja, kita gak usah berurusan sama mereka. Nanti malah bikin masalahnya tambah panjang," ungkap Naya, memberi saran.

"Nah, cakep! Bener kata Naya, Li. Udahlah biarkan aja dulu, belum saatnya kita balas," sambung Bayu.

"Tunggu kapan? Tunggu kita diinjak-injak sama mereka!" sahut Lili yang sudah duduk lagi di bangkunya.

"Ya gak gitu juga, ili. Tunggu aja, sampai kita punya sekutu yang kuat," ujar Bayu meyakinkan.

"Ya, ya. Terserah lo deh!"

Di dalam kantin.

"Zia, ikut gue sebentar! Ada yang mau gue omongi," ucap Kelvin. Yang kemudian pergi duluan.

"Guys, bentar ya! Gue mau diajak ngobrol sama bebeb Kelvin," ucap Zia kepada the gengnya. Yang sudah berdiri, dengan rasa senang.

"Yaudah buruan sana! Jangan lupa PJ nya kalo udah jadian," balas Zeni.

"Nah, bener tu!" sahut Zahra membenarkan.

"Beres itu mah! Yaudah gue ke sana dulu, ya?"

"Yaudah, buruan sono! Keburu ditinggal baru tau rasa!" Zia pun segera pergi, setelah mendapat seruan dari kakak sepupunya.

Kelvin pun mengajak Zia, ke belakang Sekolah yang kosong.

"Vin, mau ngomong apa, sih? Kok sampai ngajak di sini?"

Brakgghh ...

Bersambung ...

1
partini
up lagi Thor bagus ceritanya
Anggraini 27: Terima kasih menyukai cerita Naya. Sebentar lagi up ya/Smile/
total 1 replies
Nuriati Mulian Ani26
keten
muna
lanjut trss thor
muna
lanjut
Anggraini 27: sudah up ya.
terima kasih sudah menjadi pembaca setia Naya dan Malik😍
total 1 replies
muna
kok gak up sih thoor
Tóc tém^^~
Mantap banget nih ceritanya, bikin ketagihan!
Anggraini 27: Terima kasih/Smile/
ikutin terus ceritanya ya/Kiss/
total 1 replies
Nami/Namiko
Bikin gelisah, tapi enak banget rasanya. Tungguin terus karyanya ya thor.
Anggraini 27: Terima kasih /Smile/
ikutin terus ceritanya, ya/Kiss/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!