NovelToon NovelToon
Cincin Raja Tiga Dunia

Cincin Raja Tiga Dunia

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Kaya Raya / Anak Lelaki/Pria Miskin / Romansa / Pusaka Ajaib
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Mardi Raharjo

Seorang pengangguran yang hobi memancing, Kevin Zeivin, menemukan cincin besi di dalam perut ikan yang tengah ia bersihkan.

"Apa ini?", gumam Kevin merasa aneh, karena bisa mendengar suara hewan, tumbuhan, dan angin, seolah mampu memahami cara mereka berbicara.

"Apakah aku halusinasi atau kelainan jiwa?", gumam Kevin. Namun perlahan ia bisa berbincang dengan mereka dan menerima manfaat dari dunia hewan, tumbuhan, dan angin, bahkan bisa menyuruh mereka.

Akankah ini berkah atau musibah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mardi Raharjo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kasino Bibcock

Berita tentang kehebohan yang dilakukan Kevin pun segera tersebar di kota Bremlin. Wajahnya benar-benar dikenal banyak orang, terutama petugas keamanan, sipil atau bahkan militer.

Kevin mengabaikan itu semua dan melangkah ke satu tempat yang membuat ia penasaran. Sebuah tempat perjudian yang cukup besar berada di pusat kota Bremlin.

"Nak, kamu masih di bawah umur, pulang lah!", seorang pria berbadan kekar menahan Kevin agar tidak masuk ke dalam kasino Bibcock.

"Syarat masuknya umur atau uang?", Kevin menohok pertanyaan. Pria itu pun tersenyum meremehkan, menilik penampilan Kevin.

"Kau, si pembuat onar", pria kekar itu melihat secara seksama wajah Kevin.

"Mau apa kau ke sini?", lanjutnya setelah terdiam sejenak.

"Mau main. Ada larangan?", Kevin seolah menantang pria itu.

"Tunjukkan identitas resmi dan hartamu!", pria itu meremehkan Kevin yang nampak seperti pria miskin pembuat onar.

"Nih!", Kevin menunjukkan kartu golden fox dan kartu debitnya yang hanya puluhan juta.

"Hanya ini? Golden fox mu tidak berpengaruh di sini", pria kekar itu melempar kartu ke wajah Kevin. Namun nyatanya kedua kartu itu seolah terbang ke telapak tangan Kevin.

"Cih! Kau pesulap tukang onar rupanya. Sejak kapan golden fox punya penipu sepertimu?", pria itu mengejek Kevin lantas bersedekap.

Kevin membuka tas ransel dan memperlihatkan keping emasnya yang melimpah.

"Bahkan ini cukup untuk membeli kepalamu", ujar Kevin lantas menutup ranselnya.

"Itu, maafkan aku. Silahkan mendaftar untuk mendapat kartu anggota dengan biaya beragam sesuai kelas", pria itu pun menyerah. Kevin tak peduli dengannya dan menyelesaikan formalitas karena dia masih terhitung kelas biasa dengan kekayaan semacam itu.

Kevin pun menyusuri kasino sesuai intuisinya. Saat hendak masuk ke ruang bawah tanah, Kevin dihadang seorang penjaga.

"Maaf, ini khusus pegawai kasino. Lagipula tidak ada hiburan apa-apa di bawa sana", ucap pria itu cukup sopan dibanding penjaga di depan.

"Oh!", Kevin berbalik tanpa perlawanan. Ia mencari pegawai kasino lain yang mirip tinggi tubuh dengannya. Usai memahami pola komunikasinya, Kevin menyapanya dan berbincang sejenak lalu mengajaknya ke dekat toilet pria dengan alasan minta ditunjukkan letak toilet.

Setelah membereskan pelayan itu, Kevin melucuti pakaiannya dan menyembunyikannya di dalam salah satu bilik kloset. Kevin asal memukul, tak tahu apakah pria itu akan selamat atau tewas.

"Huh, hidup memang keras kawan. Maaf", Kevin menyimpan ransel dan bajunya di atas langit-langit toilet lantas keluar dengan santai dan kembali ke pintu bawah tanah.

Tanpa hambatan berarti, Kevin sampai di sebuah ruangan berisi mesin produksi heroin otomatis. Berdalih mengambilkan pesanan pelanggan, sukses mendapat izin masuk hanya sepuluh menit. Waktu bukan masalah karena kecepatan jalan Kevin bukan main.

"Apa ini narkoba?", pengetahuan Kevin terbatas dan cenderung polos. Namun ia menebak berdasar memori masa kecilnya saat menonton berita kriminal. Namun Kevin masih ingin menuju tempat lain dan bergegas ke sana.

"Kau! Kenapa ke sini?", empat penjaga menegur Kevin yang tengah kamuflase dengan fisik pelayan yang ia lumpuhkan. Karena perlu izin khusus untuk masuk ke fasilitas di bawah sini lebih dari akses heroin.

"Eh, begini bang", Kevin mendekat dan menghabisi keempat penjaga dengan kukunya yang mampu ia modifikasi setajam cakar rajawali ditambah momentum kecepatan.

"Kegh!"

Keempat pria itu simultan memegang leher mereka yang mengucurkan darah karena robek arteri karotis.

"Hufh, semoga ada yang bagus di sini", Kevin menghela nafas panjang. Mentalnya dalam menghabisi lawan sudah terlatih seolah singa yang harus mempertahankan wilayah kekuasaan.

Setelah membuka akses digital pintu, Kevin memasuki lorong sepanjang 10 meter dan sampai di ruangan cukup besar berisi ruang-ruang penjara berdinding kaca anti peluru. Perempuan muda, ya semuanya hanya perempuan muda berusia di bawah 25 tahun.

"Sial!", Kevin menyipitkan mata, hampir terpejam, karena semua tawanan dalam kondisi tanpa busana. Mereka memang duduk dan berbaring dengan alas berupa matras. Di dalam setiap ruangan ada pengontrol suhu dan pengelola udara agar tetap hangat dan tidak pengap.

"Aku harus bagaimana menyelamatkan tawanan sebanyak ini?", gumam Kevin yang menghitung kasar jumlah total mereka tidak kurang dari seratus perempuan. Kevin tidak punya pintu ajaib atau cincin ruang. Ia mampu memikul seratus perempuan itu jika perlu. Namun itu bukan hal mudah dan serba salah.

" Waktuku tinggal lima menit", gumam Kevin yang sengaja keluar ruangan karena tak bisa fokus berpikir di sana. Bagaimana pun dorongan alaminya masih sangat tinggi karena ia belum pernah menjamah satu pun tubuh perempuan tanpa busana.

"Ah, yang penting mereka keluar dari penjara ini dulu. Perkara baju dan bagaimana nasib mereka nantinya, itu dipikir nanti saja", Kevin bergegas masuk dan membuka akses setiap penjara dengan kartu penjaga yang telah binasa.

"Cepat ikuti aku jika ingin bebas. Kita tak punya banyak waktu!", ujar Kevin dengan gaung suara, didengar semua penghuni penjara. Segera, para tawanan menutupi aset mereka dengan tangan dan berlari mengikuti Kevin keluar area penjara. Sebagian menjarah pakaian para penjaga yang telah tewas. Sebagian lagi mengambil kemasan heroin untuk menutup tubuh ala kadarnya.

"Tunggu di sini. Aku akan jemput kalian setelah membereskan mereka", Kevin bertekad membebaskan semua tawanan sesuai kemampuannya.

Di luar pintu akses masuk, Kevin menunjukkan sebungkus heroin yang ia genggam kepada penjaga.

"Kau terlambat sepuluh detik. Awas kalau kau ulangi lagi. Dasar lelet!", tegur penjaga.

"Begini bang", Kevin mendekat ke telinga penjaga dan mengatakan ada hal penting terjadi di dalam sana tapi tak bisa mengatakannya di sini, takut terjadi huru hara. Ini terkait para tawanan.

Mendengar tentang tawanan, penjaga itu panik dan bergegas masuk, diikuti Kevin. Benar saja, di ruang produksi heroin, para tawanan memang ada di sana. Namun sebelum penjaga berkata, Kevin telah merobek leher belakang pria itu hingga terputus dan tewas di tempat.

"Maaf kalian harus melihat kekejianku. Tunggu di sini dan tetap tenang", Kevin memberi instruksi lantas berbalik, keluar lagi.

Di depan pintu akses, Kevin mencari loker para pekerja dari informasi para semut dan nyamuk. Segera ia mengambil semua pakaian yang ada dan bergegas memberikan pakaian itu.

"Berbagi lah dan saling jaga!", Kevin bergegas pergi setelahnya. Kevin tidak memberi makanan, karena nampaknya para tawanan dijaga kesehatannya dengan makanan teratur meski biasa saja. Hanya dibiarkan tanpa busana agar berpikir ribuan kali sebelum mencoba kabur.

" Bagaimana caraku membawa mereka semua? Pasti ribet kalau bawa satu per satu dan berisiko ketahuan oleh pihak kasino nanti", Kevin kebingungan. Sekian skenario penyelamatan muncul di benaknya, namun tak satu pun yang berisiko kecil dan minimal 70% kemungkinan ketahuan.

"Kalau harus mengorbankan sebagian, tidal adil rasanya", Kevin benar-benar tak punya solusi bagus di saat kritis seperti ini.

1
Swb Taro
lanjut thor
Swb Taro
oc lanjut thor
D'ken Nicko
semangat thor
D'ken Nicko
emang ga da bimbingan menjadi kultivator di ingatan mc ?
Swb Taro: yu d lanjut thor
Tabuut: Sayangnya bukan kultivator ini bang. Sejenis kisah pewaris kekuatan raja sulaiman
total 2 replies
D'ken Nicko
masih blm ktemu arah mau kemana alur cerita ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!