Secawan Anggur di Padang Gersang

Dia tidak pantas untuk kamu cintai"

"Ayo kita pulang! orang tuamu akan kuatir karena kamu pergi bersamaku tanpa sepengetahuan mereka" Jhon lalu naik dan menghidupkan mesin motornya

Lea pun berpegang pada pundak Jhon dan melompat naik di jok belakang.

Jhon merasa ini untuk pertama kalinya dia dekat dengan seorang wanita. Mungkin karena gadis kecil ini perlu dia lindungi atau juga dari rasa suka sejak melihat Lea bermain gitar.

Motor melaju pelan Jhon sengaja tidak begitu kencang agar Lea merasa nyaman.

Tapi justru membuat Lea bosan dan meminta Jhon untuk balap.

"Pak Jhon ayo balap lagi dong?" teriaknya di belakang.

Bukannya balap mengikuti permintaan Lea,John malah menghentikan motornya di tepi jalan lalu menatap gadis itu sambil tertawa.

"Pak Jhon kenapa berhenti?"

"Jangan panggil aku bapak karena aku bukan bapak bapak, aku masih single belum menikah,belum punya istri belum punya anak dan belum bisa di panggil bapak" katanya panjang lebar sambil tersenyum.

Lea tertawa mendengar apa yang dikatakan lelaki yang bernama Jhonarly ini.

Kalau di lihat Jhon memang seumuran dengan boss badainya.

Hanya karena wibawanya sebagai seorang polisi membuat Jhon lebih dewasa.

"Aku harus panggil apa dong?"

"Panggil Jhon tidak apa"

"Tapi aku rasa nya risih"

"Tidak apa, aku lebih suka! kamu panggil aku seperti itu"

"Tapi itu seperti tidak menghargai mu"

"Kamu boleh panggil, aku pak jika aku berseragam sedang bertugas, masak seperti ini kamu panggil aku bapak!"

Lea tertawa lagi, lebih santai dan menyenangkan bersama Jhon ketimbang boss badai yang tidak pernah membuat Lea tertawa.

Bahkan wajah nya saja tidak pernah ramah, marah dan dingin.

"Ayo kita jalan lagi" Jhon naik ke motor.

"Aku mau nya balap" ujar Lea manja.

"Suatu saat aku akan balap bersama mu sampai lemas" kata Jhon penuh arti.

Namun kalimat itu tidak di mengerti oleh Lea dia lalu naik ke motor setelah memakan Helm.

"Peluk aku!" ujar Jhon sambil memainkan gas motor nya.

Lea melingkar kan tangan nya di pinggang Jhon, lelaki itu tersenyum menarik sudut bibirnya, lalu mulai menarik gasnya.

Mereka kini balapan di jalan yang mulai sepi, sesuai keinginan Lea.

Lea malah suka motor melaju kencang dia malah berteriak.

"Huuuuui kereeeeennn!"

Jhon tersenyum mendengar teriakan Lea, sesaat merasakan kedua payudara Lea menempel empuk di punggung nya.

"Dasar anak orang kaya, mereka selalu seperti ini bila terlalu di manja" Pikir Jhon.

****

Sampai di rumah Gabby dan Cynthia tidak ada, Lea membuka Chat nya.

Ada beberapa pesan masuk dari My LeGaCy. Lea tidak sempat melihat Ponselnya tadi.

Terlalu asyik dengan Jhon yang menyenangkan hingga ponselnya berdering tidak dia dengar.

"Centil,,,! Kami pergi dengan partner"

"Ganjen,,,! apakah kalian pergi dengan teman nya boss badai itu????"

"Ya mereka menjemput ke rumah " balas Gabby.

'Baiklah selamat bersenang-senang, jangan sampai bolong ya?" Lea tertawa lalu memakai selimut.

Sehari, dua hari bahkan sudah hampir seminggu Lea tidak masuk kantor. jadwal magangnya tinggal beberapa hari lagi.

Gerald yang setiap hari nya terbiasa dengan keributan Lea, merasa sunyi.

Gadis centil itu tidak lagi menggodanya, entah mungkin dia mulai merindukan gadis itu.

Suatu hari ketika Tomy mengunjungi Gabby di kosan, tidak sengaja bertemu Lea.

Gadis itu asyik nonton Tv dengan hanya mengenakan celana pendek dan baju kaos.

Tomy pun memberitahukan hal ini pada Gerald di mana alamat kosan itu.

Sore itu Lea sendiri di kosan dia asyik berselancar di sosmed hingga matanya membaca sebuah artikel tentang para pendaki yang akan menaklukkan puncak Semeru.

"Nah My LeGaCy harus mencoba yang ini, ujarnya girang, teringat saran Jhon, kemarin asyik nya mendaki bermanfaat.

Iseng iseng Lea pun mengirim permintaan mengisi nama mereka dan di terima para senior.

Lea segera ke luar menuju rumah Jhon, tapi sayang hari ini Jhon tugas selama tiga hari baru pulang.

Niatnya ingin memberikan kabar ini pada Jhon, mereka akan ke sameru.

Lea tidak kehabisan akal dia lalu menulis sebuah pesan, untuk Jhon, My LeGaCy akan ke Semeru.

Sore itu cuaca mendung, menjelang magrib hujan deras.

Lea terkejut ketika pintu di ketuk, perasaan Gabby dan Cynthia perginya belum ada satu jam.

"Kenapa ya mereka balik lagi?" pintu terbuka mata Lea terbelalak.

"Mau apa ke sini? katanya jutek. Lalu menutup pintunya.

Namun Kaki Gerald sudah duluan menyangga pintu itu.

"Pergilah aku mau tidur"

"Kamu tidak perlu mengusir ku, ini kan aplikasi mu?"

"Alasan apa lagi ini?" Lea berdecak sinis

"Aku ke sini memenuhi undangan yang mengajak ku untuk Kencan buta"

"Apa????? kancan buta?" pekik Lea, matanya melotot hampir melompat keluar. "Ya Tuhan cobaan apa lagi ini? kemarin kemarin jadi pacar pura pura, sekarang kencan buta, modus lagi" Lea menutup wajahnya dengan tangan.

"Kenapa? jangan pura pura!" kata Gerald dingin.

"Ini pasti kerjaan si ganjen dan Genit" pikir Lea. "Awas kalian kalau pulang".

"Sebaiknya Anda pulang aku sudah tidak ingin melihat mu lagi, aku juga tidak akan melanjutkan magang di kantor mu" ujar Lea tidak kalah dinginnya. Dia pun melangkah ke luar dan duduk di teras.

Gerald ikut ke luar dia melihat raut kesedihan di wajah Lea.

"Maafkan aku" ujar Gerald, dia pun menurunkan egonya.

"Jujur dua temanku yang sedang pergi bersama sahabat mu itu pasti sudah mengerjai ku, pergilah aku mau tidur"

"Aku minta maaf " Gerald lalu duduk di sampingnya.

Hujan pun mulai turun Lea beranjak masuk,

"Pulanglah, di rumah ini tidak ada siapapun, untuk minta maaf memang Mudah tapi untuk menghapus rasa malu yang ku rasakan itu sangat lah sulit" Lea lalu masuk ke kamar dan mengunci pintunya.

"Lea,,,Lea,,,buka pintunya dengar dulu penjelasan ku?" Gerald menggedor pintu kamarnya.

Tidak ada sahutan Lea mulai naik ke tempat tidur menarik selimut.

"Biar saja Dabdy dan tomy juga akan kesini biar badai menunggu mereka aku mau tidur"" pikir Lea.

"Lea kalau kamu tidak mau buka pintu nya aku akan berdiri di hujan sampai pagi" teriak Gerald.

"Terserah masa bodoh dengan mu" sahut Lea lalu masuk ke dalam selimut.

Lea terkejut dari tidurnya ketika mendengar ribut ribut dan gedoran pintu kamarnya.

"Ada apa Kok pada ribut?" Lea masih mengumpulkan nyawanya.

"Lea ayo kita bawa dia ke rumah sakit" teriak Cynthia.

Bergegas Lea keluar takut terjadi apa apa dengan Gabby.

"Ada apa dengan Gabby?" tanya Lea yang belum menyadari apa yang terjadi.

"Itu boss badai mu di temukan pingsan di halaman kehujanan"

"Apa????? jadi dia tidak main main?" Eh suruh saja teman teman nya bawa dia kenapa kita yang repot?" ujar Lea.

"Mereka sudah pulang hanya antar kita sampai depan" kata Gabby.

Lea pun meminta para Bodyguard nya untuk membantu memasukkan Gerald yang tidak sadarkan diri ke mobil.

Akhirnya mereka bertiga membawa Gerald ke rumah sakit. Setelah Gerald mendapatkan perawatan, Lea mengajak My LeGaCy untuk pulang.

"Lea,,,tapi dia tidak ada yang jaga" kata Cynthia.

"Pasti ada keluarga nya, atau sahabatnya dan juga pacarnya" kata Lea jutek.

Gabby dan Cynthia saling pandang lalu menggeleng.

"Di mana perasaan mu yang kemarin?"

"Sudah hilang saat dia menghina dan mempermalukan aku tanpa perasaan, biar dia juga merasakan bagaimana di perlakukan tanpa perasaan, ayo pulang sudah larut" itulah pribadi Lea dia akan membalas setiap apa yang menyakiti nya,Lea melangkah pergi.

Mereka lalu pulang dan tidur nyenyak karena kecapen.

Gerald terbangun ketika matahari menembus jendela kamarnya.

Dirinya merasa heran melihat sekeliling yang bernuansa putih semua.

"Kamu di rumah sakit gadis gadis itu yang membawa mu lalu pulang" kata Tomy.

"Apakah mereka tidak menjaga ku?"

"Mereka menyerahkan tubuh mu pada perawat lalu pergi" ujar Dandy sadis.

"Mereka tidak berperasaan" umpat Gerald.

"Kalau mereka mati rasa tidak mungkin membawa mu ke sini di rumah sakit, kamu mandi hujan sampai pagi tau?!" cerocos Dandy.

"Ayo pulang?" Gerald merasa marah. "awas saja kalau ketemu ku habisi kamu!"

******

Tiga dara cantik itu kini tiba di Jawa timur untuk ikut mendaki ke Gunung Semeru.

Mereka menuju Lumajang dan akan mengikuti jalur pendakian di sana.

Para senior sudah menunggu mereka, ada yang menunggu di pos satu.

Terakhir di hubungi mereka akan segera tiba,semua ini atas kegilaan Lea, tiga gadis itu memang punya hobi bertualang, mencoba sesuatu yang menantang.

Begitu mereka tiba sudah jam makan siang, para senior yang terdiri dari tiga orang itu kaget, ternyata mereka adalah gadis gadis yang masih belia.

Mereka memulai pendakian setelah makan siang, ketiga nya begitu semangat, sorenya mereka tiba di pos satu.

Nafas mereka mulai ngos ngosan Gabby tidak yakin untuk bisa melanjutkan perjalanan, Cynthia mulai takut, sementara Lea begitu semangat.

Hari mulai gelap ketua kelompok nampak gusar kenapa mengijinkan anak anak kecil ini untuk ikut pendakian.

Ketua kelompok yang bernama Rony itu memutuskan untuk membawa tiga gadis itu pulang besok pagi.

"Pendakian ini bukan main main untuk anak anak kecil" Rony sangat marah.

"Kita tidak bisa melanjutkan malam ini, tunda lagi sampai besok siang" tegasnya.

Pagi jam lima subuh Ronny membangunkan My LeGaCy dia yang akan membawa mereka turun untuk pulang.

Udara sangat dingin menusuk tulang Ronny memasang tali air mengikat mereka memberi jarak agar tidak tersesat di hutan ini.

Gabby di depan, Cynthia di tengah Lae terakhir. mereka merasa kedinginan dengan bibir mulai bergetar menggigil.

Lea ingin bicara tapi kakinya terpeleset "Auuuhh" pekik Lea dan jatuh di pelukan Rony yang langsung memeluk nya.

"Kamu tidak apa apa?" tanya Rony berbisik.

Nafas Lea menyentuh kulit wajah nya. harum mint dan wangi parfum Lea bagai menghipnotis diri nya.

"Kamu cantik nona, aku tidak berani mengambil resiko untuk saat ini, suatu saat aku akan mengajak mu mendaki di gunung yang lain" bisik Rony sempat menggodanya.

Lea terdiam menatap samar samar wajah tampan Rony di kabut pagi.

*

*

*

***** **Love ❤️❤️❤️ berikan Like dan semangat untuk My LeGaCy yang sungguh terlalu ...

Terima kasih atas dukungan kalian semua...

Love You ❤️❤️❤️**