Dia dulu merupakan putri kebanggaan keluarga nya, dia gadang akan menjadi penerus perusahaan sang Papa nya, tapi siapa sangka setelah Mama nya meninggal Papa nya memilih untuk menikah lagi.
Lira kemudian di paksa menikah dengan laki-laki dari keluarga Mulyono, meskipun sudah menjalani pernikahan 1 tahun lebih Nyata nya mereka tidak saling bersentuhan.
Sebab laki-laki itu tidak mencintai nya, Laki-laki itu mencintai saudara tirinya.
Dimulai sejak kapan? sejak perempuan itu masuk ke keluarga nya dan menjadi saudara tiri nya.
Dia fikir Laki-laki itu sengaja menikah dengan nya demi untuk mendapatkan harta warisan keluarga nya, setelah mendapat kan nya, laki-laki itu dan adik tirinya menyiksa dirinya, membuang diri nya bahkan berencana membunuh nya.
Setelah gagal dengan misi melenyapkan dirinya,Ibu tiri dan saudara tirinya malah membuat sebuah jebakan mengerikan untuk dirinya.
Dia jelas berputus asa, siap mati dan lenyap dari muka bumi ini, tapi siapa sangka sesuatu membuat dia kembali bangkit untuk mendapatkan apapun yang seharusnya memang menjadi miliknya.
Dan rahasia pernikahan dimasa lalu nya sedikit demi sedikit terbuka dengan sendirinya tanpa terduga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hye seung "eva", isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berubah
Begitu Lira masuk ke dalam ruangan yang mendominasi berwarna biru dihadapan nya itu, seketika dia tahu ini adalah akhir dari masa kemarin, awal dari masa hari ini dan dia siap menyongsong masa depan nya
Secara perlahan salah satu dokter mulai menyuntikkan obat bius kedalam diri Lira, dia mulai merasa mengantuk dan sayup-sayup bola matanya mulai terpejam secara perlahan.
Bisa di lihat semua tim telah bergerak begitu gadis itu memejamkan bola matanya.
Mereka mulai melakukan prosedur operasi plastik nya tanpa banyak bicara, menciptakan satu karakter baru di balik wajah yang telah hancur karena perbuatan tangan manusia.
Sesuai permintaan seseorang yang ingin agar Lira di ubah menjadi sedemikian rupa, seorang laki-laki yang telah mempersiapkan semuanya sejak jauh-jauh hari.
Gadis ini akan menjadi sesuatu yang luar biasa bagi diri nya.
Mereka akan saling membuat keuntungan luar biasa antara satu dengan yang lainnya
Lira seolah-olah masuk kedalam alam mimpi nya, terlelap dalam tidur panjang untuk waktu yang cukup lama.
Dokter Roy mengangguk kan kepala nya, memberikan instruksi agar mereka bergerak saat ini juga.
Kemudian secara perlahan tangan-tangan cekatan para dokter Handal mulai bergerak untuk melakukan perubahan besar-besaran.
Bisa di lihat wajah-wajah serius yang bergerak dan fokus dengan pekerjaan mereka, memastikan jika semua berjalan sesuai prosedur dan sesuai dengan rencana.
Hingga akhirnya....
Kletekkkkkkkkk
Casshhhhhhhhh
"Clear"
Para dokter mengangguk kan kepala mereka.
*********
2 Bulan kemudian
Entah berapa lama perjalanan panjang yang terjadi pada dirinya, waktu seolah-olah bergerak begitu lamban dan sulit.
Lira ingat Seminggu setelah operasi bisa lepas jahitan tapi wajah nya jelas mengalami pembengkakan yang hebat.
Bahkan dia tidak bisa melakukan gerakan yang menuntutnya untuk menunduk karena pipi dan hidungnya masih terasa kebas dan nyeri yang cukup mengganggu hingga satu bulan lamanya. Tetapi perlahan-lahan rasa nyeri tersebut mulai menghilang dengan sendirinya.
Bahkan memasuki bulan ke Dua dia masih merasakan beberapa bagian wajahnya membengkak, termasuk rahang yang sulit dibuka, makan pun begitu menyiksa seolah-olah dia kepayahan dalam membuka mulutnya dan kesulitan untuk makan apapun yang akan masuk ke dalam mulutnya tersebut.
Untungnya beberapa dokter terus setia mendampingi dirinya, merawat dan memenuhi semua kebutuhan nya.
Bahkan ada mantan bibi pelayan Keluarga Santoso yang juga dengan setia terus ada di sisinya.
Entahlah berapa detik, menit, jam, hari, Minggu dan bulan yang Lira lewati hingga akhirnya hari ini saat nya para tim dokter bersiap untuk membuka seluruh perban yang memenuhi wajah nya.
"Sudah bersiap melihat perubahan besar-besaran anda, Nona?"
Tanya Dokter Roy pada Lira.
Gadis itu diam sejenak.
"Tidak ada yang lebih siap dari seluruh waktu Yang ku lewati kecuali hari ini"
Ucap Lira sambil menatapi dirinya didepan cermin besar yang menghadap ke arah diri nya.
Di sisi kirinya dokter Roy terlihat siap mengintruksikan perintah nya pada beberapa dokter dan perawat lainnya.
Di sisi kanan dan belakang Lira terlihat beberapa dokter dan perawat telah bersiap dengan perintah nya.
Lira masih menatap dirinya dihadapan cermin besar tersebut untuk beberapa waktu hingga akhirnya beberapa orang mulai bergerak membuka perban di wajah Lira secara perlahan.
Sedikit demi sedikit perban itu mulai di buka di wajah gadis itu.
Suasana hening tercipta di antara mereka, degub jantung jelas terpacu tidak beraturan.
Cukup lama gerakan perban tersebut di buka hingga akhirnya mereka sampai pada titik dimana Lira dan semua orang sudah bisa melihat dengan jelas bagaimana rupa terbaru wajah gadis tersebut.
"Oh my god"
Bibi pelayan kepercayaan Lira seketika menutup mulutnya dengan kedua belah tangannya.
Pada dokter jelas terkejut dengan hasilnya.
Lira secara perlahan menyentuh wajahnya sendiri, bola mata nya terus menatap sosok nya di hadapan cermin tersebut untuk waktu yang cukup lama.
Sepersekian detik kemudian tiba-tiba air mata gadis itu tumpah secara perlahan.