My Ex Husband

...Flash back 05....

...••••••...

Seharian penuh Anna berada di kediaman David. Memasak, dan mengerjakan banyak

hal lain nya disana.

Sepasang mata terus memperhatikan kegiatan Anna. Hingga rasa kagum pun mulai menyeruak, ketika gadis itu selalu antusias dengan pekerjaan yang Rosa arahkan.

"Gadis yang manis!"seseorang terdengar berjalan mendekat.

David menoleh, hingga pandangan nya menemukan sosok pria yang berjalan tertatih ke arah nya.

"Ayah?"kata David.

Pria itu tersenyum, kemudian segera duduk di sebelah kursi yang David duduki.

"Dia gadis baik seperti nya, tidak ada salah nya kalau mau mencoba membuka hati mu lagi. Kelamaan menjomblo juga tidak baik Dav!"jelas nya seraya menatap lekat wajah putra nya itu.

David terdiam, pikiran nya di penuhi harapan sang ayah kepada nya, hingga beberapa kali pria tua itu meminta nya untuk segera menikah.

"Aku hanya sedang menunggu yah, bukan jomblo."kata David.

Daniel menghela nafas nya pelan.

"Tapi sampai kapan? ayah mu ini sudah tua, Dav!"Daniel menatap putra nya sendu.

David terdiam, ia pun tidak tahu kapan sang pujaan hati akan kembali ke tanah air. Dia masih bersabar menunggu Mika, yang saat ini sedang melanjutkan S2 nya di Belanda.

"Ayah sudah tua, jalan pun sudah di bantu tongkat. Apa kamu tidak ingin, ayah melihat anak-anak mu tumbuh."Daniel kembali berbicara.

David tampak menundukan kepala nya, ia berpikir keras. Ketika ia pun mulai khawatir dengan penyataan Daniel.

"Lihatlah, ibu mu terlihat sangat menyukai nya Dav!"Daniel memandang Rosa yang terlihat sedang meminta sesuatu kepada Anna, ketika tamu arisan nya mulai berpamitan untuk pulang.

"Tapi, Mika masih meminta ku untuk menunggu nya, yah!"

Daniel terdiam.

"Kenapa kau sangat yakin, kalau dia disana juga berjuang untuk hubungan kalian?"

David menggelengkan kepala.

"Dia juga wanita baik, dia hanya fokus dengan pelajaran nya yah, tidak dengan hubungan baru."ujar David lagi.

"Kau memang keras kepala, David."Daniel terlihat sedikit kesal.

David terkekeh, ketika melihat Daniel kesal kepada nya.

"Kenapa, ayah seperti memaksa ku untuk menikah dengan Anna?"

"Nama nya Anna?"

David mengangguk.

"Dia memang manis, tapi menikah dengan orang yang tidak kita cintai akan menyebabkan banyak nya masalah."jelas David.

"Lihatlah, ibu mu sudah sangat menyukai dia. Sangat jarang melihat menantu dan ibu mertua akur, apa kamu tidak mau nanti istri mu di sayang ibu?"

David terdiam.

"Sudahlah! otak mu hanya di isi Mika!"Daniel meledek.

"Bukan begitu, yah!"elak David.

"Terserah saja, jangan menyesal jika umur ku tidak lama lagi."

"Ancaman kalian sangat menakutkan."

"Ini kenyataan."ucap Daniel.

"Aku hanya ingin menepati janji ku kepada Mika yah!"kata nya. "Tidak lebih!"ucap nya lagi.

"Hemmm, dan kau akan menyesal."kata nya, lalu bangkit untuk meninggalkan David.

David bungkam, lalu pandangan nya beralih kepada ponsel milik nya yang terletak di atas meja. Berharap seseorang segera menghubungi nya, setelah beberapa hari menghilang bak di telan bumi.

"Katakan bahwa apa yang di katakan ayah ku tidak benar, Mika!"cicit David dengan suara lirih.

David mengusap wajah nya, yang saat ini terlihat kacau.

"Bahkan sudah hampir sepuluh hari kau tidak menghubungiku!"ujar David kembali.

...••••...

"Terimakasih, Ann."Rosa berucap, lalu memberi Anna senyuman manis seperti biasa.

"Tidak! saya yang harus berterimakasih Bu."sergah Anna.

Rosa menganggukan kepala. Lalu Rosa memeluk tubuh mungil Anna, sampai membuat Anna kembali tertegung.

"Pikirkan apa yang ku katakan tadi, Ann."ucap Rosa, lalu merenggangkan pelukannya, sampai tatapan mereka kembali bertemu.

Anna hanya tersenyum.

"Kalau begitu, saya pamit pulang."pamit Anna, lalu di jawab anggukan oleh Rosa.

"Tidak apa-apa kamu pulang sendiri?"Daniel bersuara.

Anna tersenyum.

"Masih ada taksi, jadi ini bukan masalah pak."kata nya.

"Sekali lagi terimakasih Bu, mari."

Anna beranjak, gadis itu berjalan ke arah luar dengan tergesa-gesa.

"Permisi, pak. Saya mau ambil KTP."

Seorang yang sedang berjaga di pos security pun mengangguk, lalu segera memberika KTP milik Anna.

"Terimakasih, selamat malam."kata Anna, kemudian segera keluar dari rumah mewah itu.

Pandangan Anna mengedar, ketika melihat jalanan terlihat sepi.

Satu menit, lima menit, hingga setengah jam Anna berdiri di sana, namun taksi tak kunjung datang.

"Aih, kenapa sepi sekali!"gumam Anna, lalu melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan nya.

"Kenapa? ini baru jam sepuluh malam."cicit Anna sedikit kesal. "Pake ojeg online aja kali yah!"kata nya, lalu membawa ponsel di dalam tas nya.

"Astaga! ini kenapa?!"Anna kesal, ketika jaringan di ponsel nya terus berputar.

Malam semakin larut, namun Anna masih tetap berdiri di depan gerbang rumah David.

"Pak, boleh minta pesenin ojek online? seperti nya kuota saya habis."Anna menghampiri pos security.

Security itu bangkit.

"Saya tidak ada aplikasi semacam itu mbak."kata nya.

"Tetring deh, boleh nggak?"Anna tersenyum canggung.

"Maaf, bukan nya pelit. Tapi,...!"

Lalu pria itu mengeluarkan ponsel milik nya.

Anna menghela nafas kasar, ketika melihat ponsel yang dimiliki security itu adalah ponsel kecil yang terlihat usang keluaran lama.

"Haish!"Anna mendengus. "Sudahlah, saya jalan kaki aja, siapa tau nemu taksi, atau angkot, atau karpet terbang gitu."Anna menggerutu.

Sementara itu di dalam rumah, Rosa terus berbicara ketika ia melihat cctv dan masih menampakan Anna berada di depan gerbang rumah nya.

"Pria macam apa, tidak mau membantu gadis yang bahkan sedang kesulitan mencari kendaraan untuk pulang."kata Rosa.

"Sudahlah, kau berisik Ros."Daniel berbicara.

"Keras kepala mu turun kepada dia, astaga aku kesal sekali."Rosa terus berbicara.

"Hah!"David menghela nafas.

"Baiklah, aku antar Anna pulang. Tapi berhentilah berbicara, aku khawatir gendang telinga ayah rusak setelah ini."ujar David.

"Maksud nya apa itu?"Rosa menjengit. "Dia bilang aku kaleng rombeng atau apa?"Rosa menatap suaminya.

"Diamlah, anak mu sudah keluar."kata Daniel.

Suara Anna yang sedang menggerutu terdengar samar. Dan tampaklah gadis itu yang kini sedang berbicara kepada security nya, kemudian menghilang.

Dengan cepat David masuk kedalam mobil nya, menghidupkan mesin dan menekan klakson agar gerbang rumah nya segera di buka.

Perlahan Audi R8 berwarna hitam mengkilap itu mundur, kemudian segera melaju menyusul Anna yang terlihat sudah berjalan cukup jauh.

Pim..pim...

"Anna?"David berteriak.

Prempuan itu berhenti, kemudian menoleh.

"Masuk, biar ku antar."titah nya.

"Apa?"Anna menjengit, ketika tidak dapat mendengar perkataan David dengan jelas.

"Masuklah, aku akan mengantar mu pulang. Rumah mu cukup jauh, dan aku tidak mau terjadi sesuatu kepada mu, karena ibu akan mengomeli ku habis-habisan."ujar David.

Tampa menunggu lama, Anna pun segera meraih handle mobil itu, lalu masuk.

"Syukurlah, sebenar nya aku takut kalau harus pulang sendiri selarut ini."kata Anna.

"Kenapa tidak meminta ku dari tadi kalau kau memang takut."David berbicara Tampa mengalihkan pandangan nya sedikit pun.

"Tidak enak, pak."kata nya.

David diam, dengan tangan yang kembali memegang setir ketika mobil nya kembali melaju dengan kecepatan rendah.

...••••••...

Jangan lupa dukungan nya guys! Berupa like, komen, vote, dan hadiah lain nya.

Ig. @_anggika15

~Love you tomat~