NovelToon NovelToon
Memeluk Luka

Memeluk Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Cinta setelah menikah / Pengganti / Cerai / Keluarga / Angst
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: fromAraa

terkadang tuhan memberikan sebuah rasa sakit kepada para hambaNya sebagai perantara, agar mereka lebih dekat dengan tuhannya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fromAraa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

tentang ayah

Pov jovandra

Perihal rasa sakit itu, aku masih mencoba berusaha untuk menerima kehadiran mereka di hidup ini.

Dan akan selalu begitu...

Sudah ku coba berbagai cara agar tak terlalu memikirkan sebuah rasa sakit yang selalu bersarang di hatiku.

Namun meskipun begitu, selalu ada hal-hal yang membuat hati ini kembali bisa merasakan betapa perihnya rasa itu, rasa yang begitu aku benci akan kehadirannya.

Saat tuhan menghadirkan seseorang yang mencoba membantuku bangkit dari rasa sakit itu, aku menerimanya, ragaku menerimanya, begitu juga dengan jiwaku.

Namun hatiku enggan...

Aku selalu ingin mengajukan protes kepadaNya yang telah membuat jalan takdirku menjadi seperti ini. Tapi, apakah hati yang selalu ku puja akan kembali padaku saat itu juga?

Rinduku tak dapat lagi disalurkan kepada hati yang telah ku habiskan seluruh cinta ini kepadanya...

Jiwaku masih mencari titik terang yang jelas sudah disediakan oleh tuhan di depan mataku. Namun aku selalu mencoba untuk menutup mata, menolak akan kehadirannya.

Namun disisi hatiku yang lain, aku membutuhkan dia, hingga akhir hayatku...

.........

Hari ini aku tak berniat untuk pergi ke kantor. Selain tak ada urusan yang terlalu penting untuk ku atasi, itu memang sudah menjadi kebiasaan bagiku sejak tuhan mengirimkan satu malaikat kecil di kehidupan kami (aku dan istriku).

Seperti biasanya, di pagi hari istriku akan sibuk mengurus rumah dan makanan untuk kami sarapan. Sedangkan aku membantunya untuk mengurus gerriando si kecil kesayangan kami berdua tentunya.

Tak banyak yang bisa ku bantu selain menjaga dan mengurus anak kami, karna istriku serayu, ia adalah wanita yang serba bisa seperti sebagian wanita pada umumnya.

Serayu adalah tipikal wanita yang berpegang teguh pada prinsip jika bisa dilakukan sendiri, kenapa harus orang lain?. Bekerja, mengurus rumah, mengurus anak dan juga suami. Semua bisa ia lakukan sendirian tanpa pernah mengeluh kepadaku dan anak kami.

Aku selalu menawarkan kepada serayu, untuk mempunyai art baru agar bisa membatu pekerjaan rumahnya supaya tak membuat ia terlalu merasa lelah. Tapi serayu selalu menolaknya. Ia selalu bisa meyakinkanku jika ia bisa melakukan semuanya sendiri.

Aku bukan tak mempercayai istriku sendiri, aku hanya iba jika harus melihatnya kelelahan karna harus mengurus rumah sebesar ini sendirian. Apalagi bersamaan dengan tanggung jawab dari profesi yang harus dijalani olehnya.

Memang sebagian ibu rumah tangga di dunia ini bisa melakukannya. Tapi aku sebagai seorang suami, tentu tak ingin melihat istriku seperti itu.

Tapi sejauh ini, serayu memang bisa melakukan segalanya sendiri. Baik itu urusan rumah+anak dan suami ataupun profesinya.

Serayu tak pernah meminta bantuan kepadaku, justru akulah yang selalu menawarkan bantuan kepadanya.

Kesabaran serayu yang setebal lapisan inti bumi itu, selalu bisa menjadikan aku laki-laki yang begitu beruntung karna bisa mempersunting dirinya sebagai pendamping hidup serta ibu dari anak-anakku.

Gerriando, atau yang lebih suka jika dipanggil dengan sebutan mamas. Ia juga tumbuh menjadi anak yang penurut serta mengerti tentang hidup ayah dan ibunya.

Ia selalu mau memberi ruang kepada kami tanpa pernah diminta. Ia selalu mencoba mengerti sebuah alasan yang mungkin tak dapat kami berikan kepadanya saat ia meminta sebuah jawaban.

Satu hari, aku pernah mencoba bertanya kepada gerriando,

"Mamas bahagia tidak punya ayah dan ibu seperti ayah jo dan ibu serayu?"

Lalu anak itu menjawab,

"Sangat, mamas sangat bahagia yah"

"Boleh ayah tanya alasannya?"

"Ayah, sebuah kebahagiaan itu tidak butuh alasan. Mereka akan datang dengan sendirinya ketika kita selalu merasa bersyukur atas apa yang sudah tuhan beri"

Aku hanya terdiam mendengar jawaban dari anakku sendiri. Anak yang baru saja berumur 5 tahun, bahkan lebih bisa menjabarkan tentang sebuah rasa syukurnya kepadaku yang hidupnya sudah jauh lebih lama dari pada dia.

"Apa mamas tau apa itu rasa syukur?"

"Hu'um, rasa syukur itu ada ketika kita selalu menerima segala takdir di hidup ini dengan lapang hati. Kata ibu, seperti itu"

Lagi-lagi aku dibuat terdiam oleh jawaban dari anakku. Aku tau bahwa istriku lah yang sudah mengajarinya tentang rasa syukur kepada tuhan. Karna memang istriku adalah salah satu hamba tuhan yang bagian hidupnya tak jauh dari rasa syukur dan kelapangan jiwa.

Aku akui, bahwa aku adalah salah satu hamba tuhan yang munafik. Manusia yang selalu menyangkal akan rasa syukur setelah tuhan memberikan sebuah ruang tenang dan damai di hidup ini.

Serayu, satu-satunya wanita yang rela mengorbankan satu bagian hidupnya demi kesembuhan jiwaku disini. Dengan segala kelapangan hati milik wanita itu, aku bisa sampai dititik seperti ini hingga hari ini.

Wanita yang telah melahirkan seorang malaikat kecil di hidup kami, menjadi cahaya yang begitu terang di dalam ruang kelabu yang sedang kami arungi, menjadi penuntun di jalan nestapa yang sedang kami tapaki.

Gerriando abraham wicaksono, lahir ketika aku dan serayu berada di dalam tahap saling memahami luka kami masing-masing, dan dalam tahap pencari titik terang yang belum kami temukan sejak dulu.

Nak...semoga kehadiranmu selalu menjadi pengingat bagi kami berdua untuk selalu berusaha berjuang agar tak mudah menyerah dalam menjalani kehidupan kali ini...

Back to topik

Pagi ini, setelah serayu sudah mempersiapkan semuanya (memasak&membereskan rumah), ia mengajakku dan geri untuk sarapan bersama di ruang makan.

"Ayah...mamas...sarapan, ibu udah masak"

Ucapnya kepada kami berdua yang sibuk menyiram tanaman di halaman belakang rumah kami.

"Ayah ayo, ibu sudah memanggil"

Ajak mamas kepadaku. Aku mengajaknya untuk berlomba lari sampai ke ruang makan itu,

"Siapa yang bisa sampai duluan, dia yang menang dan bisa cium ibu!" Ucapku nyaring yang membuat mamas berlari seketika.

Aku menang

"AYAH MENANG!!!" sorakku heboh yang membuat ia menatap sinis ke arahku

Aku berniat menggodanya, mencium istriku saat itu juga, hingga ia memekik begitu keras tak terima atas kejadian itu.

"Ayah kebiasaan ya, sukanya godain anak sendiri. Masih pagi loh ini"

Istriku sedikit mengomel, karna kini raut wajah mamas begitu masam karna ulahku. Aku hanya tertawa terbahak-bahak dibuatnya.

Kejadian itu tak berlangsung lama, karna aku mencoba untuk membujuk mamas, dengan iming-iming akan ku ajak ke time zone nanti sore.

Kami melakukan sarapan bersama dengan khidmat. Sedikit bercanda gurau di atas meja makan, tak masalah bukan?

Jika ada seseorang yang melihat, pastilah ia akan menilai bahwa keluarga kami adalah sebuah keluarga yang hangat dan harmonis.

Kalau kata anak jaman sekarang, keluarga cemara namanya.

Aku aka membenarkan perkataan itu. Karna semenjak kehadiran mamas di antara aku dan serayu, keluarga kecil kami menjadi lebih hangat daripada sebelumnya.

Setelah kami menyelesaikan acara sarapan pagi ini, aku membantu serayu untuk membersihkan meja makan sedangkan serayu mencuci piring.

Mamas? Ahhh...anak itu sudah ada di halaman belakang dengan sebuah bola di tangannya.

"Ayahhh ayo main sama mamas!!!"

Teriakannya begitu nyaring, hingga bisa menembus gendang telingaku dan serayu yang posisinya berada lumayan jauh dari anak itu.

"Kamu temenin mamas main aja jo, biar aku yang lanjutin" ucap serayu menyuruhku agar menyusul mamas ke halaman belakang

"Kamu ngga masalah kalau saya ngga bantuin?"

Serayu hanya terkekeh, "loh kenapa harus masalah jo? Ini kan memang pekerjaan ibu rumah tangga? Lagian ngga apa lah, mumpung kamu lagi ngga ke kantor" jelasnya

Aku mengangguk mengiyakan, menuruti perintah istriku lalu bergegas menuju ke halaman belakang rumah guna menyusul geri.

Sebelum pergi, aku menyempatkan untuk mencium pipi istriku yang membuatnya sedikit terkejut karna ulahku yang tiba-tiba itu.

"Oper ke ayah, jagoan!!!" Ucapku memberi perintah kepada mamas agar mengoper bola dikakinya kepadaku.

Ia menurut, menggiring bola itu ke arahku dengan tehnik yang sudah ku ajarkan kepadanya.

Cukup lama kami bermain bola bersama siang ini. Dibawah teriknya matahari yang membuat kami berdua bermandikan keringan di sekujur tubuh kami.

"Capek ngga?" Sebuah suara lembut yang berasal dari arah belakang.

Aku menoleh, mendapati istriku dengan senyuman manisnya yang bisa menghipnotis siapapun orang melihat itu. Dihiasi Sebuah lesung pipi di kedua sisi pipi wanita itu.

Serayu berjalan ke arah kami dengan membawa nampan berisi dua gelas air minum dan dua gelas jus alpukat untuk kami berdua.

"Terima Kasih ibu"

Ucapku dan mamas bersama sembari mencium pipi kanan dan kiri milik serayu.

"Sama-sama" jawabnya membalas ciuman milik mamas.

Tunggu, tunggu...

Kenapa hanya ciuman milik mamas yang di balas?

"Ayah tidak?" Tanyaku secara spontan saat melihat kejadian barusan

"Ayah tidak boleh, ibu cuma punya mamas"

ucap mamas dengan bangganya menyombongkan diri. Aku tak terima!!! Serayu milikku!!! Aku mulai mempunyai ide jail di kepalaku, menggoda mamas adalah satu hobi baru bagiku.

Dengan cepat, aku menangkup kedua sisi wajah milik serayu, lalu menciumnya di segala sisi. Membuat mata mamas membola seketika.

Aku tertawa puas melihat itu. Menjulurkan lidahku ke arahnya yang kemudian mendapatkan tepukan cukup keras di lengan sebelah kananku.

"Ngga usah godain anaknya terus ya jo!"

Ucap istriku mengingatkan. Aku hanya mengangguk agar tak memperkeruh suasana sainganku itu.

Tapi satu hal yang tak akan pernah merasa puas dilakukan, menggoda gerriando hahaha...

.........

Seperti janjiku pagi tadi. Kini aku dan juga anak istriku sudah berada di dalam sebuah mall yang ada di jakarta. Mamas yang selalu menagih akan janji yang aku ucapkan, membuat ku harus segera menepati janji itu jika tak ingin mendapat cubitan dari sang ibu negara.

"Jo kamu temenin mamas ke time zone aja, biar aku belanja keperluan rumah yang habis"

"Kamu ngga mau saya temani dulu, dan ke time zone sama mamas setelahnya?"

Serayu tak langsung menjawab pertanyaan yang aku berikan, ia justru menoleh ke arah mamas. Mengangkat kedua alisnya seakan bertanya sebuah jawaban dari anak itu.

"Boleh bu, mamas mau kok nemenin ibu belanja dulu. Kita ke time zone setelah ibu selesai belanja saja"

"Lets go!!!" Ucapku mengangkat anak berusia lima tahun itu.

Satu hal yang sangat aku apresiasi dari gerriando. Anak berumur 5 tahun yang selalu mengerti tentang prioritas di dalam hidupnya. Tak hanya hari ini, mamas sering sekali mengutamakan tentang hal yang lebih signifikan untuk kami, terutama untuk ibu negara kita.

Entah parenting yang bagaimana, yang istriku gunakan untuk mengurus gerriando. Satu yang pasti, wanita itu sudah berhasil mendidik seorang anak laki-laki yang begitu bertanggung jawab dan mempunyai hati yang lemah lembut serta pikiran yang begitu terbuka.

"Mamas butuh sesuatu? Atau mau sesuatu? Bilang aja ke ibu atau ke ayah biar nanti diambilkan" tawar serayu kepada mamas.

Mamas kecil itu nampak berfikir sebentar. Menimang-nimang yang mungkin ia inginkan seperti pertanyaan sang ibu.

"Mamas boleh makan cokelat, bu?"

"Boleh, ambil saja"

"Terima Kasih"

"Terima Kasih kembali, mamas jagoan ibu"

Aku hanya menatap interaksi yang dilakukan oleh keduanya. Aku benar-benar takjub dengan cara istriku mengurus anak kami.

Serayu bukan tak mengizinkan mamas untuk membeli jajan atau yang lain. Serayu hanya membiasakan anak itu mengonsumsi makanan sehat tanpa ada sebuah paksaan.

Tapi lambat laun, mamas yang sudah terbiasa akan hal seperti itu, siapa sangka malah menjadikan anak itu sebagai anak yang selalu mencoba untuk memilih mana yang baik dan kurang baik untuk dirinya.

Kami bukan pelit terhadap anak sendiri, tapi kami berusaha untuk selalu memberinya yang lebih baik dari yang terbaik.

"Sudah di ambil?"

"Sudah" jawab anak itu sembari menunjukan sebungkus cokelat yang ada di tangan kanannya.

"Mamas hanya ambil satu?"

Mamas mengangguk, "mamas tidak mau makan cokelat terlalu banyak, karna cokelat tidak baik buat gigi"

Serayu hanya tersenyum mendengar jawaban dari buah hati kami.

"Sebenernya memang tidak baik. Tapi karna mamas jarang makan cokelat, no problem kalau mamas mau ambil lebih dari satu, lagipula mamas ngga mungkin makan semuanya dalam sekali kan?"

Kali ini aku setuju dengan ucapan serayu, mamas juga mengangguk menanggapi ucapan sang ibu, tapi anak itu tetap teguh pada pendiriannya. Ia tetap mengambil sebungkus cokelat yang tadi sudah di ambil, lalu memasukan cokelat itu ke dalam troli yang aku dorong.

Aku mengusap surai milik mamas sembari mengacungkan kedua jempolku untuknya. Ia juga memberikan kedua jempolnya kembali untukku.

Semuanya kebutuhan yang habis di rumah sudah dibeli. Setelah membayarnya, aku membawa barang belanjaan kami ke basement dimana mobil kami diparkirkan.

Tentu saja dibantu oleh ibu negara dan juga mamas kecil, padahal aku sudah bilang kepada mereka berdua untuk menunggu saja di dalam mall. Tapi mereka tetap menolak...

Setelah semuanya beres, kami bertiga kembali ke dalam mall. Menuju time zone seperti janji ku kepada pangeran kecil itu.

Sirat kebahagiaan terpancar dengan jelas di wajah anak dan juga istriku ketika mereka bermain bersama. Aku mengabadikan moment indah sore ini dengan menggunakan kamera ponselku.

"Ayah...ayo main!!!" Ajak mamas kepadaku

Mamas menarik tanganku untuk mengikutinya bermain. Menuju salah satu permainan di time zone itu.

Hari ini adalah hari dimana kebahagiaan itu menjadi kenangan terbaik ke dua yang ada di dalam hidupku.

Aku tak pernah mengira bahwa tuhan benar-benar memberiku sebuah kebahagiaan yang tiada tara.

Kebahagiaan ini, membuatku lupa akan rasa sakit yang masih bersarang di hatiku sejenak. Menepikan rasa sesak itu untuk sesaat.

Aku hanya meminta, semoga tuhan tak akan pernah mengambil bagian hidupku yang satu ini...

To be continued...

1
Yaka
best quote🖐️🔥
Tajima Reiko
Aku jadi terbawa suasana dengan ceritanya, bagus sekali! ❤️
fromAraa: terima kasih/Pray//Pray//Pray/
total 1 replies
Shinn Asuka
Kakak penulis, next project kapan keluar? Aku udah kangen!
fromAraa: nanti yaaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!