NovelToon NovelToon
The Blood Judgement I : Zero

The Blood Judgement I : Zero

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Action / Sci-Fi / Hari Kiamat / Evolusi dan Mutasi / Penyelamat
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Syarif Sang penakluk

volume 1 - Awal dari segalanya
volume 2 - kebenaran dunia
Volume 3 -

keinginan berjuang demi umat manusia penuh penderitaan dan melelahkan, tetapi masih ada secercah harapan untuk menyelamatkan dunia. yuk kita simak!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syarif Sang penakluk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 4

Beberapa jam sudah berlalu tanpa penjelasan dari Indria kemana sebenarnya tujuan perjalanan ini. Aku paling benci melakukan perjalanan panjang seperti ini udah banyak hal kulakukan di kamar. Terlebih Indria masih tidak berbicara apapun dan selalu memasang ekspresi dingin ketika kami berdua bahkan sudah melewati perbatasan wilayah kalangan atas dan memasuki wilayah kalangan bawah. Membuatku harus memaksakan diri untuk terus bersabar.

Sebenarnya aku ingin tahu asal-usulnya. Tapi ketika aku pikir lagi, itu hanya akan buang-buang waktu dan tenaga untuk menanyakannya yang pasti tidak akan dijawab. Aku terlalu malas untuk membangun hubungan kami berdua agar lebih baik. Karena tujuanku sebenarnya hanya ingin bergaul dengan orang sekitar.

Setelah menempuh perjalanan yang aku tidak yakin berapa lama hingga membuatku tak berdaya, pada akhirnya Indria membawaku ke tempat dengan kondisi lingkungan yang tidak layak bagiku.

Dikalangan bawah, moralitas sama sekali tidak berguna. Sudah banyak pendemo melakukan unjuk rasa ketidakadilan. Ada juga sekte sesat tertentu dengan para pengikutnya yang aneh. Sebenarnya aku tidak terlalu paham apa yang mereka teriakkan saat mendiskreditkan pemerintah dunia dan mengatakan bahwa tuhan akan menghukum orang-orang berdosa. Bahkan ada dalil yang mengatakan para penjahat harus disucikan didepan tuhan.

Tidak jarang masyarakat kalangan bawah melakukan demo besar-besaran hingga ditahan oleh aparat polisi. Itu semua karena ketidakpuasan mereka terhadap aturan yang ditetapkan pemerintah dunia. Menurut mereka, pemerintah dunia hanyalah berisi orang-orang korup juga berperut buncit karena suka memakan uang rakyat dunia dan mengutamakan kepentingan diri sendiri.

Diskriminasi, rasisme dan pelecehan seksual sudah biasa terjadi di tempat ini. Semua moralitas terkumpul disini. Aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apa selain terdiam melihat para mahasiswa pendemo dan masyarakat yang banyak melakukan kriminalitas dimana-mana.

Televisi memberitakan demo besar-besaran tahun lalu yang merupakan kerusuhan terbesar umat manusia. Para pendemo yang tidak terima dengan kebijakan pemerintah dunia sekali lagi melakukan kerusakan fasilitas umum dalam menuntut kesejahteraan.

Kemiskinan adalah awal dari mimpi buruk umat manusia. Terlebih dengan banyaknya tikus berdasi muncul dimana-mana.

KERETA BAWAH TANAH

Menurutku tempat ini sangat tidak teratur dan sangat jorok. Setelah kereta berhenti, kami berdua akan masuk ke kereta bawah tanah.

Saat ini sudah sore yang juga merupakan jam pulang kerja, sehingga sudah banyak orang berdesakan didalam kereta.

Orang-orang yang berada dikereta bawah tanah merupakan pekerja, baik pekerja kantoran, pekerja kontruksi, buruh pabrik dan lainnya. Sangat jarang yang bukan pekerja berada disini.

Aku melihat seorang nenek yang mencari tempat duduk dikereta. Tanpa nenek itu sadari seseorang mendorongnya hingga jatuh. Aku ingin bergegas untuk menolong nenek itu, tetapi khawatir justru akan dihajar oleh mereka. Sifat manusia saat ini sudah berubah drastis, mereka tidak akan peduli pada kemalangan orang lain, termasuk nenek tua itu.

Aku menggeser pandanganku dan melihat seorang anak membawa boneka teddy bear. Anak itu memasang wajah lesu yang membuat pikiranku terganggu. Kemudian ada seorang pria mengenakan jubah yang mendekati anak itu dan mengusap kepalanya.

Sebelum kereta berangkat, pria tersebut sempat menoleh ke kereta sambil mengatakan sesuatu yang tidak begitu jelas. Aku tidak tahu, yang pasti dia bukanlah orang baik.

Sifat asli manusia sudah sangat terlihat bagiku, mereka melakukan diskriminasi kepada lansia yang sudah tua, melecehkan perempuan warga kelas bawah atau meludahi anak kecil kelas bawah.

Mereka menganggap diri mereka yang pekerja keras lebih superior dibanding kalangan bawah. Membuat warga kelas bawah tidak lagi memiliki harapan tinggi selain menunggu hari penghakiman tiba untuk mengakhiri penderitaan mereka.

Saat kereta hampir berangkat, seorang warga kalangan atas tiba-tiba memukuli warga kalangan bawah. Itu bukan karena suatu alasan penting, hanya karena sebatas warga kalangan atas ingin melakukannya. Benar-benar kesialan bagi warga kalangan bawah.

Setelah beberapa jam berlalu, kami hampir sampai ke pemberangkatan selanjutnya. Tiba-tiba ekspresi Indria menjadi lebih dingin. Seolah instingnya merasakan bahaya.

"Hati-hati, ada sesuatu yang datang."

"Apa maksudmu?" tanyaku bingung.

Indria tiba-tiba mengeluarkan senjatanya dan keluar dari jendela. Sampai menjadi tontonan oleh penumpang lain.

"Tunggu! Indria, apa yang kamu lakukan?" Teriakku yang mungkin didengar oleh semua penumpang kereta.

Aku dan para penumpang kereta lainnya bisa merasakan bahwa ada pertarungan diatas kereta. Seharusnya itu adalah Indria.

Aku tidak pernah mengalami kejadian seperti ini hingga merasa bingung sesaat. Kemudian aku memecahkan kaca jendela dan naik ke atas atap kereta.

Aku melihat Indria bertarung melawan gadis berambut pirang.

Merasakan kedatanganku, Indria menoleh kebelakang, "apa yang kamu lakukan di sini? Disini terlalu berbahaya bagimu."

"Bagaimana dengan mu?" tanyaku khawatir.

"Jangan khawatirkan aku. Lebih baik kau pergi dan suruh warga sipil untuk lari dari kereta."

Karena tidak ada yang bisa kulakukan untuk membantu Indria, akupun turun dan menyuruh warga untuk segera lari. Tapi mereka justru mengolok-olokku.

Saat ledakan besar terjadi dibagian depan kereta, orang-orang berteriak histeris dan barulah percaya padaku. Segera saja mereka berbondong-bondong ingin melarikan diri.

Situasi menjadi kacau dan menegangkan. Tiba-tiba terdengar pengumuman, namun itu bukan dari masinis melainkan dari teroris. Setiap orang yang mendengarkan seketika merasa ketakutan.

[Kami organisasi Empower Eden ingin memberitahukan kepada para penumpang. Kalian jangan terlalu khawatir, ini tidak akan sakit bagi kalian.]

organisasi teroris menampilkan sebuah cuplikan video penembakan yang terjadi di gerbong terdepan, seketika hal itu membuat para penumpang dari gerbong lainnya pun benar-benar panik dan berencana ingin keluar dari kereta.

Kepanikan saat ini begitu ekstrim hingga dorong-mendorong terjadi tanpa mempertimbangkan apakah ada nenek-nenek atau ibu yang menggendong balita.

Aku tidak tahu harus berbuat apa. Jadi aku memilih menaiki atap gerbong kereta untuk membantu Indria bertarung melawan gadis berambut pirang.

.......BERSAMBUNG.......

1
Moon-Typestar
.
LyanaLyrashiaa_1805
bagus ni, semangat ya kak!!
Moon-Typestar: makasih, kak
total 1 replies
ChiArt_27
emang apa-apa masalah dari awal itu berasal dari diskriminasi. Penyakit paling umum dah🤏
ChiArt_27
Akio calon ngeharem💅
ChiArt_27
dia pasti trauma liat orang tuanya tewas di depan mata
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!