Sumiyem gadis desa yang menjadi rebutan banyak lelaki di alam nyata maupun alam ghaib
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Durahman Kedu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pembunuh bayaran tewas
Di saat Paijo si tukang ojek berhenti di pinggiran jalan dekat dengan sekumpulan bambu cendani Sumi juga ikut turun dan melihat siapa yang keluar dari mobil jib itu. 2 orang lelaki dengan wajah garang keluar membawa pentungan bisbol dan di susul 1 orang sopir yang juga kelompotan mereka.
Paijo diam ketakutan sedangkan Sumi berdiri dengan tenang dan siap menghadapi segala kemungkinan. Jalanan arah Cemoro memang sepi di sing hari, kedua orang itu mendekat dan melayangkan tongkat bisbol ke kepala Sumi namun dengan sigap Sumi menangkis bahkan memegang tongkat bisbol tersebut.
Paijo mundur dan bersembunyi di balik bambu cendani sambil mengawasi.
Tangan kiri Sumi memegang tongkat bisbol dan tangan kanannya dengan cepat memukul perut lawan.. "DUUUUK."..Aaaarrrgg.. "kropyaaaakk.." laki laki itu terlempar menimpa rumpun bambu sampai patah bambunya.
Dengan cepat orang itu berdiri dan berlari mendekat temannya yang sudah berhadapan dengan Sumi.
"Thur.. Kamu istirahatlah dulu biar aku hadapi gadis kecil ini dulu." kata temannya.
"Baiklah Mbung.." kata Athur yang masih memegang perutnya karena pukulan Sumi.
"Dasar anak iblis kau.. Rasakan ini... Hiaaaaaat....!!!" . Wus wus wus... Serangan tongkat bisbol mengenai angin sebab Sumi mampu menghindar dengan lincah. Dan Sumi mengambil potongan bambu cendani yang tergeletak di sampingnya.
di aliri tenaga dalam dan energi menjadikan batang bambu kecil itu menjadi sekuat baja. Menangkis serangan dari Bambung yang makin kesetanan karena setiap serangan gagal mengenai tubuh Sumi.
Ternyata Bambung juga ahli dalam beladiri. Dengan gesit Bambung menyerang dari sisi kanan dan kiri, Sumi dengan lincah bergerak ke sama kemari menghindari serangan tongkat bisbol.
Paijo yang melihat aksi Sumi terkagum kagum. Walaupun Sumi masih usia 13 tahun namun mampu menghadapi dua lelaki bertubuh besar.
Bambung semakin emosi dan tak bisa mengendalikan nafsu ingin menghancurkan tubuh mungil Sumi. Tanpa memperhatikan pertahanan yang terbuka ia nekad menyerang Sumi dan di saat Sumi melihat pertahanan Bambu terbuka tak menyia nyiakan kesempatan itu langsung menyerang dengan tendangan memutar dan dengan tepat mengenai muka Bambung.. "DUAAAAK.." Bambu terlempar menabrak mobil dan muntah darah, semua gigi depannya permisi dari mulutnya.
Athur yang melihat temannya terlempar semakin emosi dan menerjang Sumi tanpa perhitungan karena terbawa oleh emosi dan nafsu membunuh. Tanpa ia sadari sebuah tangan ghaib memegang kaki kanannya dan Athur jatuh terjerembap di depan Sumi dengan tongkat melayang hampir mengenai tubuh Sumi, Sumi menghindar dan menendang kepala Athur.. "DUAAAAAK...!! Athur tak bisa menjerit tapi tubuhnya melayang keudara dan jatuh di rerumpunan bambu yang di pangkas dan "JLLEEEP... Athur langsung tewas seketika dengan tubuh tertancap dan tembus tunggak bambu cendani yang di pangkas. Darah mengalir membasahi ladang sayuran orang. Paijo terbelalak melihat aksi Sumi.
Widhi teman Athur dan Bambung yang menjadi sopir sangat ketakutan sampai terkencing di celana. Tubuhnya mengigil, wajahnya pucat pasi, ia langsung menaikan temannya Bambung lalu menyalakan mobil dan pergi dengan cepat namun tanpa terkontrol karena takut mobil masuk jurang karena jalan berbelok dan turun ia lupa mengerem laju mobilnya. Mobil jib bergulingan ke bawah merusak tanaman sayuran warga.
Paijo tertegun melihat semua kejadian ini lalu Sumi mendekatinya.
"Paman ayo kita tinggalkan tempat ini." kata Sumi.
"Ba... Baik lah." jawab Paijo.
Mereka melanjutkan perjalanan tanpa rasa takut lagi. Paijo bersyukur dan akan diam dengan kejadian baru saja di alami.
samirah atau marsinah sih ??
jadi bingung 😕
Di lanjut kak author 👍🌹