Evelyn Arasely adalah seorang gadis manis yang periang.putri tunggal Bapak Walikota Sofyan Martadinata. kehidupannya yang serba berkecukupan menjadikannya seorang putri di istana sang Ayah. suatu ketika di kampus yang bergengsi tempat dia mengenyam pendidikan, kedatangan seorang Mahasiswa yang tadinya nonaktif namun kembali melanjutkan kuliahnya satu jurusan dengan Evelyn Arasely di Fakultas Hukum dan Tata Negara. Evelyn Arasely sangat tertarik dengan Seniornya itu. Sagara Abhiseva nama sang Senior pria yang sangat pendiam,dingin dan terkesan angkuh,dengan pesona wajah tampannya,kulitnya yang putih dan postur tubuh yang tinggi menjulang, membuat Sagara Abhiseva sangat menarik perhatian kaum hawa di kampus itu,termasuk Evelyn Arasely. hingga suatu saat Evelyn Arasely berhasil merebut perhatian dan hati Sagara Abhiseva. mereka pun menjadi sepasang kekasih yang nampak bahagia hingga terjadi sesuatu kepada keluarga Evelyn Arasely yang membuat mereka terpaksa harus terpisah jauh.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon snow white, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 30
Pub Malam Hotel M*rr**t
Cyra Sachikirani sudah terlihat sangat mabuk, entah sudah berapa botol alkohol dari berbagai jenis yang dia minum. Alaska Felix berkali-kali menahannya namun tak digubrisnya.
"Cyra... stop... hei... kau sudah sangat mabuk Cyra,lihat aku,stop..." ucap Alaska untuk yang kesekian kalinya
Cyra Sachikirani hanya mendelik.
"Kau Sagara Abhiseva,kau jahat... kau menikahi wanita itu,kau memilih dia,padahal aku... aku lah yang ada disisi mu selama ini Sagara Abhiseva" seru Cyra Sachikirani seraya menangis
Alaska Felix hanya terdiam melihat tingkah mabuk Cyra Sachikirani.
"Sagara Abhiseva akan kuadukan kau kepada Mamaku... kau telah menyakitiku Sagara Abhiseva tunggu pembalasanku ha....." suara Cyra Sachikirani semakin keras
Hingga menarik perhatian pengunjung yang lain.
agar tak menimbulkan kericuhan,Alaska Felix pun nekat menarik tangan Cyra Sachikirani meninggalkan tempat itu.
Dalam keadaan mabuk,Cyra Sachikirani memeluk Alaska Felix dengan erat. karena bingung,akhirnya Alaska Felix berbelok ke lobby Hotel yang berada satu jalur dengan pintu keluar Pub tadi.
Alaska Felix pun memesan satu kamar VIP. dan segera membawa Cyra Sachikirani ke kamar itu.
"Maafkan aku Cyra,aku tidak ada pilihan lain lagi" ucap Alaska Felix seraya meletakkan tubuh Cyra Sachikirani diatas tempat tidur dan melepas sepatu Cyra Sachikirani
Tiba-tiba saja Cyra Sachikirani terduduk.
"Huuaaahhh...." Cyra Sachikirani ingin muntah
Alaska Felix yang sudah berada didepan pintu, akhirnya kembali mendekati Cyra Sachikirani.
"Woww... tahan... jangan disini muntahnya,ayo ke kamar mandi" seru Alaska Felix lalu berusaha mengangkat tubuh Cyra Sachikirani
Namun terlambat,saat tepat depan kamar mandi, Cyra Sachikirani sudah lebih dahulu memuntahkan isi perutnya,mengenai pakaiannya sendiri dan pakaian Alaska Felix
"Aarrgghh..." Alaska Felix berteriak
"Ma... maafkan aku Kak Sagara" Cyra Sachikirani kembali ngelantur.
Alaska Felix membawa Cyra Sachikirani masuk kedalam kamar mandi dan meletakkannya diatas closet,lalu melepas jas nya,dan keluar mencari bantuan.
Nampak seorang Office Girl Hotel datang.
"Tolong aku" ucap Alaska Felix
Office Girl itu hanya tersenyum kecil seolah sudah paham dengan apa yang terjadi.
"Tenang saja Tuan,aku akan membantumu" ucap Office Girl itu
Sekitar tiga puluh menit kemudian Office Girl itu pun keluar,dengan membawa pakaian kotor milik Cyra Sachikirani.
"Sudah?" tanya Alaska Felix
"Sudah,sebaiknya Tuan mengganti pakaian juga, biar sekalian saya bersihkan,masih ada bathrobe didalam lemari kok" ucap Office Girl itu
"Ha... saya ganti baju?" Alaska Felix terkejut.
Tapi dipikir-pikir betul juga,tidak mungkin dia pulang dengan pakaian kotor begitu.
"Baiklah,tunggu disini ya" ucap Alaska Felix lalu masuk ke Walk in Closet lalu keluar dengan menggunakan bathrobe berwarna navy
"Ini,terimakasih ya atas bantuannya" ucap Alaska Felix
"Oke,besok siang pakaian nya sudah siap ya, oh ya segera pindahkan kekasih anda Tuan,didalam kamar mandi dingin" ucap Office Girl itu lagi lalu beranjak pergi
Alaska Felix pun segera masuk ke kamar mandi.
Cyra Sachikirani masih terduduk diatas closet mengenakan bathrobe berwarna navy juga namun sudah nampak bersih,make up nya pun sudah bersih dari wajahnya yang nampak pucat
Alaska menarik nafas panjang lalu kembali mengangkat tubuh Cyra Sachikirani yang hanya berbalut bathrobe.
"Tidurlah Cyra" gumam Alaska Felix seraya menutup tubuh Cyra Sachikirani dengan selimut lalu mematikan lampu dan berjalan menuju sofa merebahkan tubuhnya.
Kediaman Sagara Abhiseva
Sagara Abhiseva masih memeluk sang istri erat.
"Ap... apa yang ingin kau tanyakan tadi Kak Saga?" tanya Evelyn Arasely
"Hhhmmm... itu,bisakah kau ceritakan kembali apa yang terjadi dihari kau tiba-tiba pergi ke Inggris tanpa mengatakan apapun kepadaku" ucap Sagara Abhiseva
"Ha...? Kak Saga,ingin tahu,apakah tidak masalah?" tanya Evelyn Arasely
"Tidak sayang,cobalah ceritakan,karena ada sesuatu yang harus aku ketahui" ucap Sagara Abhiseva lagi
"Hhhmmm... hari itu,aku sudah bersiap untuk berangkat ke kampus untuk menemuimu Kak Sagara,bahkan aku membawakan mu masakan pertama ku berupa ayam tonkatsu saus pedas dan tumis kapri" ucap Evelyn Arasely
Flashback On
Kota B Januari 2017
Evelyn Arasely sudah bersiap berangkat ke kampus. tiba-tiba sebuah mobil berhenti didepan rumah mereka. Ayahnya,Sofyan Martadinata nampak turun dengan dua orang lelaki.
Terjadi percakapan diantara mereka.
"Pak Arthur,saya berada dalam masalah, pengembang swasta itu menuntut lahan yang besar untuk proyek reklamasi,masalahnya lokasi yang ditarget adalah kawasan kebun pohon bakau yang dilindungi pemerintah" ucap Pak Sofyan Martadinata
"Apakah anda pernah menerima reward berupa apapun dari pengembang itu?" tanya Arthur Hasibuan
"Tidak secara langsung,hanya berupa sumbangan dana jika ada acara perlehatan di Kota B,itupun sekitar tiga kali dalam jumlah yang tak banyak" jawab Sofyan Martadinata
"Kami akan berusaha menangani kasus ini Pak Sofyan,anda tenang saja" ucap Daniel Ryder
Sofyan Martadinata pun hanya mengaguk cepat.
Setelah kedua orang tersebut pergi,Sofyan Martadinata pun menahan putrinya Evelyn Arasely
"Eve,tidak perlu lagi ke kampus mu mulai dari sekarang" ucap Sofyan Martadinata kepada putrinya itu
"Ada apa Ayah? apa yang terjadi?" tanya Evelyn Arasely dengan gusar
"Kemari kan ponselmu itu" ucap Sofyan Martadinata lagi
"Untuk apa Ayah mengambil ponselku?" tanya Evelyn Arasely dengan nada tambah cemas
"Eve... cukup dengarkan Ayah dan jangan membantah lagi" bentak sang Ayah
Mendengar itu Evelyn Arasely pun sangat terkejut
baru kali ini sang Ayah terdengar membentaknya
Evelyn Arasely pun menuruti sang Ayah dan menyerahkan ponselnya.
"Selagi ponselmu Ayah gunakan,silahkan siapkan semua keperluanmu yang sekiranya akan kau gunakan di luar negeri nanti" ucap sang Ayah lagi
"Luar negeri? apa yang harus saya lakukan di luar negeri Ayah? saya tidak mau,saya mau tetap disini" ucap Evelyn Arasely
"Apa yang akan lakukan di sini? menikah dengan pemuda kampung itu? pemuda miskin yang keluarga nya bangkrut itu? kau mau hidup susah tidur di gubuk,ha...?" seru Ibu tirinya Nyonya Grace Suryana yang tiba-tiba muncul
Mendengar itu Evelyn Arasely pun tak tahan lagi dia pun menangis. sang Ayah yang biasa membelanya kini hanya terdiam menatapnya.
"Ayah..." lirih Evelyn Arasely
Namun sang Ayah hanya mengalihkan pandangannya dan segera beranjak pergi. Evelyn Arasely pun menjatuhkan tubuhnya yang terasa lemas di sofa seraya terus menangis.
Ibu tirinya,Nyonya Grace Suryana pun menyuruh asisten rumah mereka yang menyiapkan seluruh barang-barang Evelyn Arasely kedalam koper. hari itu juga Evelyn Arasely diantarkan menuju Bandara oleh Ibu tirinya tanpa sang Ayah yang entah ada dimana saat itu.
Flashback Off
Evelyn Arasely pun menangis. Sagara Abhiseva memutar tubuh sang istri dan memeluknya erat.
"Maafkan aku Eve,aku telah membencimu selama tujuh tahun ini,maafkan aku sayang" lirih Sagara Abhiseva seraya mencium pipi dan kening sang istri
"Aku merindukanmu Kak Sagara,setiap detik waktu ku di Inggris hanya mengingatmu dan Ayah, aku sendiri di sana benar-benar sendiri bertahan tanpa siapa pun yang aku kenal,Ayah hanya menelponku sekali sehari,aku ingin pulang, aku takut tiap malam hingga mengalami serangan panik,aku berusaha sembuh sendiri,hingga di tahun 2019 Mama Grace menelpon ku,memberi kabar bahwa Ayah di penjara dan aku harus bertahan hidup sendiri di Inggris,Mama Grace memintaku jangan pernah menghubungi siapa pun di negara ini apalagi kembali,berkali-kali aku menghubungimu Kak Sagara dan juga Olivia namun nihil,kalian ikut menghilang juga" Evelyn Arasely kembali menangis
Sagara Abhiseva pun ikut menangis.
"Eve,maafkan aku sayang" lirih Sagara Abhiseva lagi dengan air mata yang ikut jatuh
"Selama tujuh tahun aku berjuang untuk hidupku sendiri,segala pekerjaan pun aku kerjakan untuk bertahan di negara orang asing,hingga aku menerima kabar Ayah meninggal di penjara,maka tanpa meminta persetujuan Mama Grace lagi,aku langsung pulang ke sini,aku memutuskan hubunganku dengan Mama Grace,walau bagaimana pun,aku tetap berjuang sendiri di sana, jadi kupikir jika aku pulang ke negara ku,bukan kah akan tetap sendiri juga" ucap Evelyn Arasely lagi
"Tidak... kau tidak akan sendiri lagi,aku akan selalu menemanimu Eve,mulai saat ini,aku yang akan menjagamu,aku yang akan melindungimu selamanya,tak perlu kau khawatir lagi ya,aku ada untukmu" ucap Sagara Abhiseva kembali mencium kening,pipi,pucuk kepala sang istri lalu beralih ke bibir sang istri.
Mereka pun larut sejenak dalam hangatnya romantisme rindu yang lama terpendam.
Sagara Abhiseva segera melepas ciumannya.
"Cukup untuk malam ini sayang,tidurlah,aku takut tidak bisa menahan diriku sendiri" ucapnya seraya menutupi tubuh sama istri dengan selimut.
Evelyn Arasely pun memejamkan matanya dalam pelukan sang suami.