NovelToon NovelToon
Tawanan Sang Mafia Kejam

Tawanan Sang Mafia Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / CEO / Lari Saat Hamil / Cinta Paksa / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:50.2k
Nilai: 5
Nama Author: Winter Zumi

"Kau meminta bantuanku, kan?" Tanya Marco dan wajah Aruna berseri-seri saat Marco mendekat.
"Senangkan aku, dan aku akan menolong mu"
_____________________

“Tapi aku tidak punya uang membalas mu” ucapnya Aruna.
“Aku tidak memintamu membayarku dengan uang” Marco bersandar di meja. Wajahnya hanya berjarak beberapa senti dari Aruna.
“Kau bisa membayarku dengan hal lain, selain uang” ucapnya Marco.
"Apa?" Tanya Aruna.
“Jadilah milikku” Aruna tersentak dan matanya membelalak kaget.
____________________

“M-Marco” ucap Aruna terbata-bata.
“Call me Master. Mulai hari ini dan seterusnya, kau akan memanggilku Master"
_____________________

Aruna Arindita seorang gadis berusia 21 tahun itu, baru saja lepas dari tangan kejamnya sang Ayah, dia diselamatkan oleh Marco Dewata Alaska. Namun siapa sangka jika sang penyelamat nya adalah seorang iblis.

Bahkan satu hal yang baru Marco ketahui, bahwa Aruna adalah teman masa kecilnya, gadis kecil yang paling Marco sayang.

IG: @winterzumi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Winter Zumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5: Siapa kamu?

Aruna akhirnya terbangun dengan perasaan berat dan juga sedikit pusing yang masih ia rasakan di kepalanya, bahkan sekujur tubuhnya itu pun kesakitan. Ia membuka matanya perlahan dan sampai ia melihat semuanya, ia melihat lingkungan yang asing, sangat asing baginya.

'Dimana aku? Tempat apa ini?'

Aruna menoleh ke sumber cahaya, tepatnya sebuah jendela besar yang membawa cahaya dari luar itu masuk. Ya, kamar itu memiliki jendela besar yang indah dan menutupi sebagian ruangan dari lantai hingga langit-langit, dan memperlihatkan pemandangan taman di luar yang terlihat begitu indah. Aruna bisa melihatnya.

Ruangan itu didekorasi dengan tema coklat hangat, dimana selimut yang menutupi tubuhnya berwarna krem, dan seprainya berwarna coklat, seperti ice cream vanila sundae. Dan memikirkan itu membuatnya lapar.

Saat matanya beralih ke kiri, Aruna entah kenapa menjadi ketakutan dan menarik selimut lebih dekat untuk melindunginya, untuk apa menutupi dirinya. Ada seorang pria yang sedang tidur di kursi di sampingnya, bahkan memegang tangan kirinya. Kenapa Aruna tidak menyadari hal ini sebelumnya? Tapi dengan cepat Aruna segera menarik tangan yang dipegang oleh pria itu, dan ia pikir itu akan membangunkannya.

'Jangan takut Aruna' batinnya Aruna saat melihat pria itu, jujur saja ia takut.

Bahkan Aruna merasakan tubuhnya itu menggigil dan gemetar, alhasil Aruna memeluk lututnya sendiri dan merangkak menuju sudut tempat tidur, mengabaikan rasa sakit yang dirasakannya di sekujur tubuhnya.

Namun tiba-tiba pria itu bangun dan menatap Luna yang terlihat waspada padanya.

"Aku tidak akan menyakitimu" ucap Marco saat sudah membuka matanya, pria itu mengangkat kedua tangannya, bersikap seolah ia menyerah. Bahkan Marco tersenyum, meyakinkan Aruna bahwa ia tidak akan melakukan apa pun padanya.

"Siapa kamu?" Tanya Aruna sembari meringis kesakitan dan memegangi sisi tubuhnya. Tapi kemudian Marco berdiri untuk membantunya.

"Ja-jangan! Jangan sentuh aku" bahkan Aruna menghentikan Marco untuk mendekat.

"Di mana aku, dan siapa kamu?" Ia bertanya lagi.

"Aku Marco, Marco Dewata Alaska, dan kamu ada di Mansion ku, kamu aman sekarang" katanya Marco.

"Waktu itu, kami menemukanmu di tengah jalan, dan itu malam hari bahkan kamu dalam keadaan tidak sadarkan diri" ucapnya Marco dan Aruna menatapnya dengan kening berkerut, mencoba mengingat apa yang terjadi. Dan semuanya datang kembali dengan cepat ke ingatan nya, ia ingat ayahnya menyerahkannya kepada Adrian, dan pria itu mencoba melecehkan nya.

Dan bagaimana Aruna mencoba melarikan diri dan berada di jalan ketika ia melihat mobil datang ke arahnya, kemudian ia pingsan. Aruna mulai menangis dan terisak mengingat semua rasa sakit karena perbuatan ayahnya. Bukan hanya fisiknya yang terluka tapi juga hatinya. Padahal ia berharap ini tidak pernah terjadi padanya, bagaimana bisa seorang ayah tega menjual putrinya sendiri?

'Aku akan selalu mengingat kekejamanmu ayah'

Marco melihat wanita muda itu menangis, mengepalkan tangannya, dan matanya penuh air mata dan kemarahan. Tidak tega, Marco mengambil kotak tisu dan menyerahkannya pada Aruna.

"Siapa namamu?" Marco bertanya sembari menyerahkan kotak tisu itu.

"Aku Aruna, Aruna Arindita" Jawab nya Aruna meraih kotak tersebut.

"Apa yang terjadi padamu? Apakah kamu ingat?" Marco bertanya tentang malam dimana mereka menemukan Aruna yang tergeletak pingsan.

Tapi Aruna malah menggelengkan kepalanya dan tidak berkata apa-apa. Mungkin Aruna belum ingin menceritakan kejadian yang menimpa nya itu kepada orang lain. Sedangkan Marco perlahan mengangguk sambil mencoba menatap matanya.

"Baiklah, beri tahu aku jika kamu sudah siap. Mungkin aku bisa membantumu" Marco tersenyum sambil memamerkan gigi putihnya.

'Jika kau tidak mau memberi tahu aku, aku akan mencari tahu sendiri' pikir Marco.

Ketika Marco melihat Aruna, yang mencoba untuk bangun dari tempat tidur, ia bergegas ke sisi gadis itu dan ia mengulurkan tangannya untuk membantunya berdiri.

"Lukamu masih belum pulih. Sebaiknya kamu tetap di tempat tidur dan beristirahat" ucapnya Marco, sementara Aruna meringis kesakitan dan duduk kembali.

"Izinkan aku meminta para pelayan membuatkan makanan untukmu. Dan seseorang juga akan datang membantumu, jika kamu perlu ke kamar mandi atau mengganti pakaianmu" kata Marco.

Marco memperhatikan memar di sepanjang lengan dan lehernya Aruna. Sedangkan Aruna berusaha menutupi dirinya saat menyadari Marco menatap tubuhnya.

'Kenapa dia menatapku seperti itu? Apakah dia cabul?'

Sedangkan Marco menyeringai dan berjalan keluar kamar.

Dan kini tinggal Aruna sendirian, ia meringis kesakitan sambil mengatur dirinya di tempat tidur. Ia melihat sekeliling ruangan, Dinding aksen di belakang tempat tidur itu menarik perhatiannya, terbuat dari kayu berwarna coklat gelap, dipaku untuk menciptakan dinding vertikal yang menyerupai sebuah bergelombang. Terlihat indah.

Dan tempat tidur berukuran king size itu terlihat begitu mewah, berada tengah ruangan dan terlihat sebagai main object dari ruangan tersebut. Aruna tahu, kalau tempat tidur itu sangat nyaman, bahkan ia dapat merasakan nya ketika dia berbaring di atasnya.

Tapi tiba-tiba Aruna teringat kejadian malam itu yang membuatnya bergidik.

"Aku ingin membalas dendam. Aku akan memastikan Adrian dan ayahku membayar perbuatan mereka, aku memang sangat mencintai ayahku, tapi dia sudah sangat keterlaluan padaku, menyiksa ku selama bertahun-tahun lamanya dan sekarang dia malah dengan tega nya menjual ku" ucapnya dalam hati sambil menghapus air matanya.

'Haruskah aku memberitahu Marco? Mungkin dia bisa membantuku untuk membalas dendam pada babi itu. Tapi apakah dia mampu membantuku? Adrian adalah orang yang berkuasa dan juga licik, aku tidak ingin ada orang yang terlibat dalam penderitaanku. Tapi bagaimana kalau Marco bisa membantuku?'

"Arghh.. apa yang harus aku lakukan?" Aruna memukul keningnya, mencoba menggerakkan otaknya, namun tindakannya justru memperparah lukanya, jadi ia memutuskan kembali berbaring untuk beristirahat.

Sementara itu, Marco sedang menelepon Bastian begitu ia keluar dari kamarnya.

"Halo"

"Kau ada di mana?" tanya Marco.

"Di rumahku. Kenapa?"

"Kemarilah. Aku ingin kau melakukan sesuatu" kata Marco.

Di seberang sana Bastian bingung, tapi kemudian ia teringat tentang kejadian malam itu, mungkin ini ada hubungannya dengan gadis yang mereka tolong.

Padahal Bastian sudah pulang karena kelelahan, dan sekarang, Marco memintanya datang lagi.

'Padahal aku tangan kanannya sekaligus sahabatnya, tapi pekerjaanku lebih banyak dari sekretarisnya'

'Jika kau bukan temanku, aku pasti sudah meninggalkanmu sejak lama'.

"Baiklah, satu jam lagi aku sampai di sana" jawabnya Bastian sebelum Marco memutuskan panggilannya.

Sedangkan Marco memanggil kedua pelayan yang ditugaskan untuk mengurus keperluan Aruna, Anna dan Marry. Mereka akan melayani Aruna mulai hari ini dan seterusnya.

"Namanya Aruna, dan dia sudah bangun sekarang, kalian penuhi kebutuhannya, bantu dia makan, dan dia mungkin butuh bantuan untuk ke kamar mandi. Dan yah, hubungi aku kalau kalian sudah selesai" perintah Marco.

"Baik tuan, kami akan berusaha semaksimal mungkin" ucap Anna menggoda dan tersenyum manis padanya. Namun Marco tidak ambil pusing dengan perilaku centil pelayan itu, justru ia malah berjalan menuju ruang tamu.

Kemudian Marry masuk ke dalam kamar, sedangkan Anna ke dapur untuk mengambil makanan untuk Aruna.

Dan setelah satu jam kemudian Bastian yang sudah ditunggu-tunggu oleh Marco pun akhirnya datang.

"Apa yang harus aku lakukan?" Tanya Bastian yang sudah berada diruang tamu bersama Marco.

"Aku sudah tahu nama gadis itu sekarang, Aruna Arindita dan selidiki apa yang terjadi padanya" Bastian mengerutkan kening sambil berpikir.

'Padahal bisa saja Marco menyampaikan informasi ini melalui telepon, kenapa dia harus memanggilku ke sini?'

"Apakah maksudmu adalah gadis yang kita tolong? Apakah dia memberitahumu apa yang terjadi padanya? Siapa dia?" Bastian bertanya cepat, yang membuat Marco memelototinya.

"Apakah dia sudah bangun?" Tanya lagi Bastian dan membuat Marco semakin melotot.

"Baiklah, santai saja kawan, kau tidak perlu menjawab pertanyaan ku" Bastian mengangkat tangannya, menyerah.

"Selidiki apa yang terjadi padanya malam itu, dan cari tahu siapa yang mencoba menyakitinya" kata Marco.

“Baiklah, aku akan mencari tahu apa yang membuatnya seperti itu, dan aku akan kembali dengan informasi detailnya" ucapnya Bastian sebelum pergi.

1
Rasmi
lamaaa
Lina Syah
nah Marco ada saingan nich 😁😁😁😁
Lina Syah
sebel dech liat si Anna nih ya 😡😡😡😡
Lina Syah
pasti Anna
Lina Syah
jawab aja aruna anna yang melakukan nya jangan takut Aruna
Lina Syah
wow si Marco datang 😡😡😡😡 marah tu sama Bastian cemburu 😬😬
Lina Syah
berarti si aruna itu Emilia dong 🤔🤔🤔
Lina Syah
sabar aruna 💪💪
Lina Syah
ntar nyesel deh Marco sudah menyiksa aruna seperti itu 😓😓😓
Lina Syah
sedih 😭😭😭😭😭😭😭
Lina Syah
sudah disiksa sama ayahnya selama bertahun² sekarang hidupnya tidak ada artinya lagi... kasian Aruna 😭😭😭
Lina Syah
😭😭😭😭
Lina Syah
Luar biasa
Lina Syah
miris sekali nasib Aruna 😞😞😞
Lina Syah
licik sekali Anna nih 🤔🤔
Lina Syah
kasian Aruna 😞😞
Mauraa Olshoop
kog belum up date
sedayu
lnjoot
sedayu
kok GK ada gambarnya Thor
sedayu
utk author tersayang plis beri picture utk tiap tokohnya agar kita makan semangat mbacanya.your stori is amazing
Sunrise🌞: Hallo kak baca juga yuk ceritaku, yang suka genre playboy tobat :

STUCK WITH MR BRYAN
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!