NovelToon NovelToon
Jodoh Dari Allah

Jodoh Dari Allah

Status: tamat
Genre:Tamat / Mengubah Takdir
Popularitas:11.9k
Nilai: 5
Nama Author: Julia And'Marian

kisah Muhammad Azam Rizwan dan Delia Putri

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12

Zahra sampai meneteskan air mata nya saat melihat pemandangan yang ada di hadapannya saat sekarang ini .

Bagaimana melihat senyum mengembang sang cucu yang sedari tadi tidak berhenti tertawa dan terus berceloteh riang . Dan Zahra menyadari nya , jika ekspresi itu baru pertama kali di tunjukkan oleh Ameera .

Sedari dulu bocah itu memang selalu ceria pada orang terdekat nya , namun Zahra tidak menampik ada rasa sedih yang mendalam di raut wajah ceria nya.

Dan berulang kali Ameera juga selalu mengatakan rindu dengan sosok ibu nya. Ibu yang tidak pernah ada dari diri nya mengenal kata ibu . Bahkan Ameera juga sering mengaduh pada diri nya saat teman-teman bermain nya memperolok-olok diri nya tidak memiliki ibu .

Hati nenek mana yang tidak sakit mendengar aduan cucu nya itu.  Hati Zahra sungguh hancur . Apa lagi Ameera cucu pertama nya .

Sedangkan Azzura belum menikah sampai saat sekarang ini. Kembaran Azzam itu lebih suka mengembangkan diri nya lagi untuk mengenyam pendidikan di Kairo , dan belum mau untuk menikah . Berulang kali Abi nya sudah menjodohkan nya pada anak dari kyai maupun rekan sesama dosen nya , namun Azzura tetap kekeuh ingin sendiri dulu , dan ingin meneruskan pendidikan nya terlebih dahulu .

"Nenek , nenek , ayo sini . Ikut main sama Amela " teriak Ameera saat melihat Zahra yang sedari tadi berdiri saja , sambil mengamati diri nya . Zahra tersenyum hangat ,

"iya sayang . Kamu main dulu saja sama ..." Zahra melirik ke arah Delia , menatap wajah gadis itu , bingung rasa nya Zahra ingin memanggil gadis itu dengan apa .

Sebab Zahra masih segan mengingat bagaimana diri nya tadi menanggapi bahwa gadis itu menantu nya yang sudah meninggal . "Bunda , nenek " timpal Ameera yang seolah tau kebingungan Zahra .

Zahra menggaruk kepala nya yang tidak tertutup hijab  berwarna Cream itu .

Menatap ke arah gadis itu lagi , ingin mengetahui bagaimana reaksi gadis itu .

Delia mengangguk kan kepala nya , diri nya tidak mungkin mengelak panggilan yang sudah di sematkan oleh Ameera . Delia tidak mau membuat hati gadis kecil itu hancur karena penolakan nya.  Apa lah arti dari sebuah panggilan . Asalkan panggilan itu masih sopan .

"Ameera main sama bunda dulu saja ya . Nenek mau ke dalam dulu , mau temui beberapa Ustadzah . Kan Ameera tau sendiri kalau sebentar lagi mau ada acara di pondok pasantren. " Ucap Zahra menjelaskan nya .

Ameera mengangguk kan kepala nya . "Oke nenek . Kalau begitu Ameera minta ijin ya mau bawa bunda ke kamal Ameela di atas . Ameera mau nunjukin sesuatu sama bunda " ucap Ameera .

Zahra mengangguk kan kepala nya . "Iya sayang . Kamu ajak bunda ke kamar saja . Kamu juga pasti sudah mengantuk kan Ameera . Hari ini kamu harus banyak istirahat , biar besok kamu bisa sekolah "  ujar Zahra sambil mengulas senyum hangat nya , membuat siapa saja yang melihat nya merasa sangat bahagia di dekat wanita paruh baya itu.

Ameera mengangguk kan kepala nya . "Siap Nek . " Teriak Ameera antusias . Tidak seperti biasanya , Ameera kali ini sangat ceria , wajah nya selalu tersenyum.   Dan hal itu membuat Zahra tersenyum melihat nya .

"Yasudah nenek mau pergi dulu ya , Ameera jangan nakal , dengar kata bunda , kalau tidak nanti bunda nya pergi dan tidak mau lagi menjaga Ameera . "

"Ameela janji , Ameela tidak akan nakal , Ameela akan jadi anak yang baik , bial bunda tidak pelgi lagi " sahut Ameera .

Zahra tersenyum kecut mendengar nya , sungguh jika Ameera tau jika gadis yang ada di samping nya itu bukan ibu nya , mungkin Ameera akan sedih kembali . Zahra tidak mau itu terjadi , diri nya ingin membuat sang cucu tetap bahagia . Walaupun dengan mengikat gadis itu . Bisa jadi ? Tidak salah bukan , putra nya juga sama-sama sendiri , tidak memiliki pasangan . Dan menurut Zahra , gadis itu juga sendiri   . Zahra akan berusaha mendekatkan putra nya pada gadis itu . .

"Yasudah , Ummah pamit dulu ya Delia . Kamu jangan sungkan . Masuk saja ke dalam kamar nya Ameera . Nanti kamu temani langsung Ameera tidur ya . Kamu juga boleh tidur kalau kamu capek .  " Ucap Zahra sambil menatap ke arah Delia .

Delia di buat tercengang dengan apa yang di katakan oleh majikan nya itu . Sungguh baik sekali majikan nya . Delia sungguh sangat bersyukur dengan pekerjaan baru nya itu .

Delia mengangguk kan kepala nya canggung . "Iya Ummah " sahut Delia .

Zahra tersenyum tipis , walaupun diri nya tau bahwa gadis itu masih canggung dengan diri nya , namun tidak masalah . Zahra akan membuat gadis itu tidak canggung lagi dan semakin dekat dengan nya .

"Yasudah , kalau begitu Ummah pamit , assalamualaikum " ucap Zahra sebelum pergi .

"Wa'alaikum salam " sahut kedua nya .

Setelah Zahra pergi , Ameera lalu menatap ke arah Delia . "Bunda , ayo tidul . Ameela ngantuk , tapi janji ya bunda . Bunda halus peluk Ameela , dan halus bacain buku dongeng buat Ameela  . Ameela pengen banget . Setiap malam Ameela selalu mimpi di bacain buku sama bunda . Tapi waktu Ameela bangun budna enggak ada . Jadi mulai sekalang bunda halus peluk Ameela dan halus bacain buku dongeng ya . "  Cerocos Ameera antusias , sungguh mimpi nya akan benar-benar terwujud . Ameera sangat menginginkan hal itu terjadi dan nyata .

Delia mengangguk kan kepala nya , walaupun hati nya sungguh sangat sesak melihat bagaimana antusias nya Ameera . Delia jadi penasaran bagaimana rupa wajah ibu kandung Ameera .

"Yuk bunda " Ameera menarik tangan Delia mengajak nya ke kamar milik nya .

Sesampainya di dalam kamar itu , Delia di buat kagum dengan indah nya kamar anak kecil itu . Kamar bernuansa biru itu , bergambar kartun Frozen yang menghiasi dinding nya , dan terlebih boneka-boneka yang sangat banyak . Kasur nya juga berwarna senada dengan dinding nya dan bergambar Frozen juga .

"Ameera suka Frozen ?" Tanya Delia .

Ameera mengangguk kan kepala nya antusias , entah sejak kapan diri nya suka dengan kartun itu , namun Ameera sangat menyukai nya . Dan terlebih Abi nya tidak melarang Ameera menyukai kartun itu .

Delia tersenyum . Lalu mata nya tanpa sengaja mengarah pada sebuah foto yang ada di atas nakas , foto seorang wanita yang tengah tersenyum memakai hijab berwarna biru . Senyum nya mengembang sempurna .

Delia tertegun melihat nya . Wajah nya , wajah wanita itu sangatlah mirip dengan diri nya . Tidak ada celah yang membedakan diri nya dengan wanita yang ada di dalam foto itu .

Delia sampai mengerjapkan kedua bola mata nya . Mata nya masih menatap lekat foto itu .

"Itu kan foto bunda . Bunda lihat . Ameela selalu tidul dengan foto bunda . Ameela selalu memeluk foto bunda saat tidul"

Deg 

  Pantas saja Ameera sangat menginginkan nya , wajah ibu nya sangat mirip dengan wajah Delia . .

1
Uswatul Khasana
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!