Update setiap hari ya,,,,
Seorang gadis yang bernama Ratu Alisha Naransya dilahirkan dalam keluarga besar Naransya dimana seluruh keturunannya memiliki kecerdasan diatas rata-rata. Bagaimana kehidupan Ratu yang hanya memiliki kecerdasan yang standar ?? apakah Ratu bisa mensejajarkan dirinya dengan keluarga besarnya ataukah ia hanya menerima nasibnya??
Sebuah keluarga yang hangat dan penuh kasih sayang memilih Ratu sebagai jodoh untuk putranya sesuai dengan kesepakatan orang tua mereka semasa hidupnya. Apakah sang pria menerima Ratu yang jauh dari tipenya ??
Penasaran ?? Yuk cap cuss kepoin ceritanya
Jangan lupa dukungannya setiap chapter yak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 9. MENEMUI OMA
...happy literasi ...
Tiga hari berlalu sejak pertemuan terakhir Rafka dengan Ratu yang berakhir dengan tidak baik-baik saja, mama Lilian pun tak pernah lagi berbicara pada putra tunggalnya itu. Perasaan menyesal membuat dada Rafka terasa sesak. Menyesali kata-katanya yang keterlaluan pada Ratu.
Dengan sisa keberanian yang ia miliki, Rafka berangkat ke Jakarta untuk meminta maaf pada Ratu dan Oma Kailani. Sekalian meninjau proyek pembangunannya. Besar harapan Rafka agar bisa bertemu dengan Ratu dan meminta maaf walaupun pertunangan mereka tak dapat lagi dilanjutkan.
Mobil yang membawa Rafka semakin mendekati rumah oma Kailani, jantung Rafka pun semakin berdebar kencang bagaikan orang yang akan bertemu meminta restu calon mertua untuk pertama kalinya. Setelah mengatakan pada satpam yang bertugas di pintu gerbang rumah oma Kailani, Rafka lalu silahkan masuk oleh satpam tersebut. Kemudian Rafka pun memecet bel setelah tiba di depan pintu.
Ting tong ting tong
“Bi, tolong buka pintunya. “ ucap oma Kailani pada bi Muna yang sedang membersihkan pajangan
“Baik, nyonya,,,” Bi Muna kemudian berjalan ke arah pintu dan perlahan membukanya lalu mempersilahkan tamunya masuk, bi Muna mengenali Rafka yang beberapa waktu datang bertamu bersama keluarganya.
“Assalamualaikum, oma Kailani ada?” tanya Rafka sopan, walaupun Rafka terkesan dingin dan ketus akan tetapi ia selalu menghormati orang yang lebih tua darinya.
“Ada tuan muda, silakan duduk. Tunggu sebentar bibi panggilkan nyonya besar “
“Siapa yang datang, bi,,,” Oma Kailani bertanya ketika ART berjalan mendekatinya.
“Pria muda yang tampan mencari nyonya”
“Pria muda ???” Oma Kailani mengerutkan keningnya bingung kemudian menuju ruang tamu untuk menemui orang yang dimaksud oleh bi Muna
“Assalamualaikum oma ,,,” sapa Rafka langsung menyalami oma Kailani dan mencium punggung tangannya.
“Waalaikumsalam nak Rafka." balas oma Kailani tersenyum, walaupun ada rasa marah di dalam hati.
“Maaf oma, saya ingin menemui Ratu jika di perbolehkan, saya ingin meminta maaf padanya.“ ucap Rafka dengan nada menyesal sambil menundukkan kepalanya.
“Memangnya nak Rafka melakukan kesalahan apa pada cucu oma, kenapa ingin meminta maaf,,,” Oma Kailani sengaja pura-pura tidak tahu kejadian yang sebenarnya. Oma Kailani ingin melihat kejujuran dari seorang Rafka Rafardhan.
Dengan pelan dan penuh penyesalan, Rafka menceritakan semuanya pada oma Kailani. Ia mengakui kesalahannya dan ingin meminta maaf secara langsung pada Ratu. Oma Kailani hanya bisa tersenyum mendengar pengakuan Rafka, dalam hati sang oma senang dengan kejujuran dan ketulusan Rafka. Namun ia sudah berjanji pada cucu kesayangannya untuk merahasiakan keberadaannya. Biarkan Ratu menggapai kesuksesannya, jika memang mereka berjodoh pasti akan kembali bertemu dengan situasi yang lebih baik.
“Tapi maafkan oma nak Rafka, cucu oma telah pergi sejak beberapa hari yang lalu.“ ucap oma Kailani apa adanya
“Kemana oma, biar Rafka menyusulnya."
“Oma juga tak tahu nak, dia hanya meminta izin pada oma tanpa mengatakan kemana tujuannya.“ walaupun merasa tidak enak hati berbohong, namun demi cucu kesayangannya oma Kailani rela melakukan apa saja.
Rafka menyandarkan punggungnya di sofa sambil memijit kepalanya yang tiba-tiba terasa sakit dan dadanya terasa sesak. Rafka menarik napas dalam-dalam dan membuangnya kasar untuk menghilangkan rasa sesak di dadanya.
“Apa yang harus saya lakukan, oma,,,” tanya Rafka menyegarkan rambutnya frustrasi
“Gak ada nak, sudah terlambat."jawab oma tersenyum lembut.
Oma Kailani sebenarnya tidak tega melihat wajah putus asa Rafka, namun mengingat wajah sedih cucunya membuat oma Kailani tidak ingin membuat perjuangan cucunya yang belum dimulai menjadi sia-sia. Ia harus kuat agar Ratu bisa mengangkat wajahnya dengan rasa bangga di hadapan orang-orang yang selalu memandangnya sebelah mata.
Rafka hanya meminum sedikit teh hangat yang di bawa oleh bi Muna untuk menghargai oma Kailani. Rafka bingung dengan dadanya yang sesak. Apa yang terjadi dengan dirinya, baru kali ini seorang Rafka Rafardhan merasakan hal aneh seperti ini hanya karena gagal bertemu dengan gadis seperti Ratu, gadis yang sama sekali bukan typenya walaupun sebenarnya kecantikan yang dimiliki berbeda dengan kecantikan gadis-gadis pada umumnya.
Setelah merasa cukup lama berada di rumah oma Kailani, Rafka mohon pamit, Ia hanya ingin cepat-cepat kembali kembali ke Yogya mungkin saja rasa aneh ini bisa hilang.
“Saya pamit dulu ya, oma." pamit Rafka mencium punggung tangan oma Kailani
“Hati-hati di jalan, nak dan salam sama mama dan papamu." ucap oma Kailani
“Insya Allah Rafka sampaikan,,,, Assalamualaikum oma. " balas Rafka sopan
“Waalaikumsalam nak.“
Oma Kailani mengantar Rafka sampai di depan pintu utama rumah mewah miliknya. Ada rasa iba melihat punggung pemuda tampan itu yang semakin menjauh dengan langkah gontai hingga masuk ke dalam mobil yang membawanya pergi.
'Semoga takdir baik selalu menyertaimu, nak.' batin oma kailani.
Sebagai nyonya besar keluarga Naransya yang sangat di hormati dan di segani, oma Kailani selalu bijaksana dan selalu berhati-hati dalam melihat suatu permasalahan. Walaupun sebenarnya hati oma Kailani sudah sangat kecewa dengan perlakuan Rafka pada keturunannya apalagi pada Ratu yang notabene sangat ia sayangi namun melihat penyesalan dan ketulusan Rafka yang mengakui kesalahannya dan datang untuk meminta maaf merupakan poin tersendiri di mata sang oma. Kemarahan dan kekesalannya pada Rafka tak lagi menguasai hatinya.
Kini Rafka telah tiba di Yogya namun ia tak pulang ke rumah orang tuanya melainkan memilih untuk beristirahat di rumah pribadinya. Pulang ke rumah utama juga rasanya tak nyaman karena permaisuri rumah mewah tersebut setiap hari hanya mendiamkannya. Rafka tak sanggup jika mamanya yang sehari-hari penuh perhatian padanya kini hanya menatapnya saja tanpa suara. Rafka merindukan suara mamanya yang selalu mengomelinya.
Memasuki rumahnya yang sunyi karena para ART nya sudah kembali ke rumah belakang untuk beristirahat setelah seharian bekerja. Walaupun rumah ini jarang di kunjungi oleh Rafka namun para pembantunya tetap menyapu dan mengepel lantai setiap hari. Rafka sengaja membuatkan mereka rumah di bagian belakang untuk di tinggali para pembantunya.
Rafka langsung membaringkan tubuhnya di atas kasur yang nyaman di kamarnya, rasa kantuk yang menyerangnya perlahan-lahan membuat matanya tertutup sempurna terbang kedunia mimpi tanpa terlebih dahulu mempersilahkan diri.
Beruntung ia menyempatkan diri untuk singgah mengisi perut hanya setelah tiba di bandara walaupun memiliki restoran cepat saji, yang selama ini tak pernah ia lakukan.Rafka sangat memperhatikan setiap makanan yang akan ia santap namun kali ini berbeda, ia ingin menghilangkan rasa laparnya tanpa memperdulikan makanan yang masuk ke dalam perutnya.
💞💞💞💞
...DOUBLE UP YA ...
...TTERIMA KASIH DUKUNGANNYA ...