Tak di sangka tak di duga,mereka yang dulu awalnya bermain bersama,bersekolah di sekolah yang sama kini menjadi sepasang suami istri.
Namun bukan restu yang menghalang mereka melainkan perasaan,kedua nya bahkan tidak sadar saling mencintai hingga sama sama merasa kehilangan.
Ria Maheswari,Dendy Prasetya akan kah lamaran Dendy berujung ke pelaminan atau hanya cinta yang beda perasaan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ♍Virgo girL 🥀🌸, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB. 29 Meniduri
Apa yang terjadi dengan Ria,Noah sangat mengerti.Gadis itu keracunan ikan yang tak segar.
"Benar kan kata ku?" ucap Noah pada Nata.Lelaki itu tidak memiliki maksud jahat pada Ria.Ia bahkan membawa Ria ke klinik terdekat dan di ikuti Nata.
"Lalu kenapa kau membawa lewat pintu samping,bukan pintu depan?" tanya Nata.
"Beri aku waktu sebentar untuk mengobrol dengan nya!"
Nata menggeleng "Bagaimana bisa,aku yakin sebentar lagi pengawal Ria akan datang".
"Aku sudah mematikan cctv di hotel". Ucap Noah dan mata Nata membelalak.
"Kau gila,bagaimana nanti jika Pak Wayan tahu?"
"Hanya sebentar,maaf kan aku Nata".
Nata pun tidak habis pikir dengan pria yang ada di depan nya.Pertanggung jawaban mengenai cctv yang mati di seluruh hotel akan menjadi ribet walau hanya beberapa menit saja.
Noah melangkah masuk ke dalam kamar,sementara Ria sudah terbangun.Gadis itu tersadar karena hanya bius singkat.
Badan nya masih berbintik merah akibat makanan yang tidak segar.Bukan alergi atau apa,mungkin itu juga karena seseorang sengaja memberikan nya.
"Honey,kamu sudah bangun?" ucap Noah,ia pun mendekat.
Mengerut kan kening nya,rasa nya masih aneh.Kepala nya sedikit berdenyut walau mulut terasa biasa.
Noah duduk di kursi yang ada di sebelah ranjang,tangan nya mengulur menggenggam jemari Ria.Nata yang berada di depan pintu hanya terdiam memandangi nya sembari melihat jam di pergelangan tangan.Ia mengkhawatirkan sesuatu.
"Ria,aku tahu jika beberapa Minggu ini kamu menghindariku.Tolong cerita lah ada apa sebenarnya?" Tanya Noah,ia penasaran selama ini.
Ria terdiam,mereka masih berpandangan.
"Maaf Noah,tapi aku tidak bisa meneruskan hubungan ini.Terdengar aneh tapi inilah kenyataan nya.A-aku...aku...". Ucapan Ria terbata,ia ragu akan meneruskan nya.
"Apa? Katakan lah!".
"A-a..."
Tap
Tap
Bugh!
Satu pukulan mendarat di pipi Noah,kejadian nya sangat cepat hingga mereka tidak mengetahui seseorang masuk,mendekati Noah,menarik kerah kemeja nya dan tanpa aba aba memukul.
"Brengsek!!!.."
"Dandy stop!". Teriak Ria,ia terkejut melihat Noah sudah di pojokan ke tembok,lengan Dandy bahkan berada di dada Noah menekan keras hingga nafas Noah tersengal.
Menoleh ke arah pintu,hal yang sama juga dilakukan oleh Bastian.Lelaki itu menahan Nata yang akan masuk.
Sella yang baru masuk membantu Ria turun.
"Lepas Sell,gue bisa sendiri!". Tangan Sella di tepis oleh Ria.
Wanita itu mendekati Dandy dan Noah,menarik kemeja Dandy bagian belakang.Namun tak berpengaruh apapun.Wajah Dandy sudah merah padam,ia kehilangan Ria hanya beberapa puluh menit tapi seolah bagai di culik berbulan bulan.
"Noah gak salah Dan,lepaskan tangan mu!". Ucapan Ria justru membuat kedua lelaki itu saling bertatapan.
Ria tahu ucapan nya tidak di hiraukan oleh Dandy,ia pun mengusap punggung lelaki itu.
"Noah,kamu ingin tahu kan kenapa aku menghindari mu?". Ucapan Ria terjeda.
"Dandy alasan ku,kami sudah bertunangan.Sungguh sebenarnya aku tidak ingin menyakiti siapapun,aku hanya berusaha memperbaiki hubungan yang semestinya." jelas Ria kembali,Noah menggeleng.
Merasa emosi Dandy menurun, Ria kembali menarik tangan Dandy dan ia mundur dua langkah.
Noah terkekeh,ia tersenyum getir.Telinga nya tidak sedang salah mendengar.Mengusap bibir yang pecah dan berdarah,ia melirik Dandy melalui ekor mata nya.
.
.
.
Memohon maaf atas kelalaian keamanan hotel adalah tugas Nata pada Pak Wayan,lelaki itu bahkan duduk di lantai dan merasa bersalah.Sementara Noah tidak ada di sana,ia sudah kembali pulang ke rumah nya.Tuan Azriel Weizmann pemilik beberapa persen saham di hotel itu memanggil nya untuk pulang karena laporan Pak Wayan jika Noah terlibat perkelahian karena wanita.
"Bodoh!!..." ucap lantang pria matang yang duduk dengan gagah di kursi tinggi.
"Wanita di Bali banyak,cantik dan seksi.Kau bisa mencari sepuluh untuk bermain main.Bukan karyawan hotel!".
Noah diam,ia bukan tergolong lelaki pembangkang hanya saja ia lebih diam dan perhitungan.
"Kau tahu,jika begini Pak Wayan bisa mengadukan kepada semua pemilik saham dan Papah mu ini bisa di musnahkan dari daftar...". Ucap nya terjeda.
"Lepaskan sekarang juga atau..."
"Tapi Noah sudah meniduri Pah,dan kemungkinan Ria hamil!".
Tuan Azriel pun seketika menoleh menatap tajam anak nya.
.
.
.
To be continue