NovelToon NovelToon
Aku Mengandung Anak Majikanku

Aku Mengandung Anak Majikanku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:21.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Yayuk Handayani

Suatu tragedi buruk menyebabkan Adinda mengandung anak majikannya.

Adinda Zilvanya Kanzu, seorang gadis kampung yang demi memenuhi semua kebutuhan hidupnya dan juga sang ayah, mengharuskan ia harus bekerja di ibu kota. Namun siapa sangka, pekerjaan di kota yang begitu ia dambakan dapat memberikan nasib hidup yang lebih baik, tetapi malah justru mengantarkannya pada suatu malam yang sangat kelam.

Akibat dari malam yang kelam itu, Adinda harus kehilangan kesuciannya akibat dari ketidaksadaran majikannya sendiri, dan menyebabkan ia harus mengandung anak dari majikannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Handayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Adinda Hamil

Selamat Membaca

🌹🌹🌹🌹🌹

" Selamat tuan Al, nona, semoga pernikahan tuan dan nona hingga kakek dan nenek ". Ucap tuan Rahmad, yang merupakan salah satu rekan kerja Al.

" Terima kasih tuan ". Sahut Al dan Sintia.

Di lain sisi Adinda begitu nampak sangat sibuk kesana kemari mengantarkan minuman ke setiap meja para tamu undangan. Rasa lelah begitu mendera tubuhnya, namun Adinda harus tetap melakukan tugas nya, karena ini adalah tanggung jawabnya sebagai seorang pelayan.

" Silahkan, dinikmati minumannya tuan ". Seru Adinda ramah.

" Terima kasih ".

Dan begitulah seterusnya. Dirinya berpindah dari satu meja ke meja yang lain hanya untuk menyuguhkan minuman pada setiap mereka yang datang.

Karena rasa lelahnya yang begitu sangat mendera membuatnya beberapa kali berhenti melangkah dan diam sejenak. Dan hal itu tanpa sengaja telah menarik perhatian Al yang sedari tadi sudah duduk dengan penuh kewibawaan di singgasana nya.

" Ada apa dengan gadis itu?, apa dia sakit? ". Batin Al.

Rasa pusing yang Adinda rasakan sedari tadi sepertinya sudah tidak bisa ia tahan lagi hingga akhirnya...

" Ya Allah, kepalaku... ". Batin Adinda.

Brukk.....

" Adindaaa..... ". Pekik Al.

Semua gelas minuman yang Adinda bawa menggunakan nampan telah berjatuhan tak tersisa.

Melihat Adinda yang tergeletak tak sadarkan diri, membuat Al langsung berlari meninggalkan singgahsana dimana ia dan istrinya sedang duduk bersama.

Dengan tanpa memperdulikan istri dan juga para tamu yang hadir di sana Al mendekat ke arah Adinda.

" Adinda, bangun Adinda, apa yang terjadi padamu? ". Seru Al khawatir dengan menepuk - nepuk lembut pipi kiri Adinda.

" Adinda sadarlah ". Serunya lagi.

Rasa khawatir yang tidak bisa dibendung itupun telah membuat Al mengambil tindakan yang akan menjadi tanda tanya besar bagi setiap orang yang melihatnya.

" Bertahanlah Adinda, aku akan menolongmu ". Serunya.

Tanpa memperdulikan tatapan dari orang - orang, Al menggendong tubuh mungil Adinda dan membawanya pergi dari tempat itu.

Andrew yang melihat tuannya begitu sangat khawatir pada gadis yang ada dalam gendongannya membuat Andrew langsung mengikuti sang tuan.

Al membawa Adinda ke kamar pribadinya yang sudah dua bulan ini ia tinggalkan semenjak dirinya menikah. Sebuah kamar yang pernah menjadi saksi bisu dimana Adinda pernah dinodai olehnya.

Diletakkan nya tubuh mungil gadis berhijab itu dengan lembut di atas kasur empuknya.

" Andrew cepat hubungi dokter Richard ". Perintah Al tegas.

" Baik tuan ". Sahut Andrew siap.

Di lain tempat dimana acara mewah itu masih berlangsung menjdi ricuh. Bagaimana tidak, sang tuan utama yang menjadi tokoh utama dalam acara mewah ini tidak ada di tempat dan meninggalkan sang tokoh wanita di singgahsananya seorang diri.

Bisik - bisik yang kurang nyaman didengar pun sudah banyak berseliweran di halaman luas itu. Sintia sang mempelai wanita merasa sangat kesal dengan situasi ini. Dirinya merasa sangat malu dengan situasi ini.

" Sial ini semua gara - gara kamu Adinda. Lihat saja setelah ini akan aku beri pelajaran kamu ". Gumam Sintia kesal.

Para tamu.....

" Bagaimana bisa tuan Al meninggalkan acaranya sendiri, apalagi hanya untuk seorang pelayan ".

" Benar tuan, kenapa tuan Al tega meninggalkan istrinya seorang diri di pelaminan? ".

" Sepertinya ini ada yang tidak beres tuan - tuan. Apa jangan - jangan tuan Al memiliki hubungan spesial dengan pelayan tadi? ".

" Sudah lah tuan - tuan, mungkin saja tadi tuan Al memang berniat membantu pelayan tadi. Bukankah itu bagus, itu artinya tuan Al tidak memandang seseorang dari statusnya ".

Itulah desas - desus omongan yang bermunculan dari para tamu.

Menyadari adanya pembicaraan yang kurang menyenangkan dari pihak tamu, membuat Enriko harus bertindak sesuatu yang dapat mengkondusifkan situasi di acara yang sedang berlangsung itu.

" Selamat malam para tamu undangan yang kami hormati. Mohon maaf sebelumnya atas kejadian yang baru saja terjadi. Jadi seperti ini, wanita yang pingsan itu tadi adalah salah satu asisten rumah tangga tuan Alexander. Ya, seperti yang tuan - tuan ketahui jika tuan Alexander adalah orang yang memiliki rasa kepedulian yang tinggi. Karena rasa kemanusiaan nya yang tinggi itu apalagi yang pingsan tadi adalah salah satu pekerjanya, membuat putra saya Al tidak berpikir panjang untuk menolong. Jadi yang tadi putra saya lakukan adalah karena rasa kemanusian nya saja. Dan kami harap para tamu undangan yang kami hormati tetap menikmati acara ini ". Seru tuan Enriko menjelaskan.

Di kamar Al, Devina sedang melakukan protes dengan putranya.....

" Al, apa yang kamu lakukan nak, di luar sana sedang dilangsungkan resepsi pernikahan kamu, bagaimana bisa kamu meninggalkan acara penting itu nak, di luar sana istri kamu Sintia sedang sendirian duduk di pelaminan, pasti dia sangat malu dan sedih Al ". Seru Devina panjang lebar.

" Maafkan Al ma, Al tadi sangat khawatir ". Sahut Al.

" Mama tahu kalau kamu sedang khawatir, tapi bukan berarti kamu bertindak sendiri dan meninggalkan pesta begitu saja. Banyak para penjaga yang bertugas di luar sana, kamu bisa meminta mereka untuk menolongnya ". Ucap Devina lagi.

Hah..... Al menghela nafasnya.

" Ya sudah, sekarang kamu harus kembali ke acara itu dan temani istrimu Sintia ". Perintah Devina.

Belum sempat Al menjawab perintah mamanya, dokter Richard telah datang untuk melakukan pemeriksaan.

Terlihat dari arah belakang tubuh dokter Richard diikuti oleh Andrew an juga bu Nadia yang terlihat khawatir.

" Permisi tuan ". Seru dokter Richard.

" Periksa gadis ini dengan baik dok ". Perintah Al tanpa basa - basi.

" Baik tuan ". Sahut dokter Richard.

Dokter Richard memulai tugas nya. Ia memeriksa dengan sangat teliti mengenai kondisi Adinda. Bahkan dokter Richard dalam pemeriksaan nya sedikit menekan - nekan perut Adinda.

" Maaf tuan, nyonya, apa saya boleh bertanya sesuatu? ". Tanya dokter Richard.

" Silahkan dok ". Sahut Al.

" Dokter boleh menanyakannya pada saya dok, saya bibinya ". Seru bu Nadia.

" Begini nyonya, apakah nyonya tahu kapan terakhir kali pasien kedatangan tamu bulanan? ". Tanyanya.

Bu Nadia mengernyit bingung, mengapa sang dokter menanyakan hal itu.

" Saya tidak tahu dokter, kapan terakhir kali keponakan saya datang bulan. Memangnya apa yang terjadi pada keponakan saya dok? ". Tanya bu Nadia khawatir.

" Begini nyonya, pasien saat ini sedang mengandung, dan usia kandungannya sudah berusia dua bulan, jadi saya..... ".

" Apa?, mengandung?, Adinda hamil? ". Sahut bu Nadia yang merasa sangat terkejut.

Al, nyonya Devina, dan Andrew begitu sangat terkejut.

" Dok, coba dokter periksa lagi, mungkin ada sesuatu yang terlewat saat pemeriksaan ".

" Iya dok, periksa lagi pasti keponakan saya tidak hamil ". Seru bu Nadia lagi.

" Mohon maafkan saya nyonya. Berdasarkan hasil pemeriksaan, pasien memang benar - benar sedang mengandung, bahkan pasien mengandung anak kembar ". Lanjut dokter Richard.

Air mata bu Nadia sudah luruh tak terkira. Merasa hancur itulah yang dirasakan oleh bu Nadia. Dirinya sudah merasa gagal dalam menjaga keponakannya. Bagaimana bisa keponakannya itu hamil sementara dirinya belum bersuami.

Dan apa tadi yang dokter katakan, usia kandungannya dua bulan. Itu artinya kehamilan keponakannya dimulai di tempat ini bukan di desa. Niat hati ingin membantu malah membuat keponakan yang sangat disayanginya malah bernasib begitu memilukan.

" Bu Nadia yang sabar ya bu, lebih baik ibu tenangkan diri ibu dulu, kita bahas ini nanti saja dengan Adinda, kalau dia sudah sadar ". Seru Devina dengan mengusap punggung bu Nadia.

" Kalau begitu, tuan, nyonya saya pamit permisi dulu ". Izin dokter Richard dengan sopan.

" Silahkan dok! ". Sahut Devina.

Semenjak mendengar pernyataan dokter tadi jika jika Adinda hamil, tidak ada sepatah katapun yang keluar dari belahan bibir Al. Entah mengapa dirinya merasakan sesuatu yang ia sendiri tidak bisa memahami apa itu.

Entah mengapa Al merasa tidak tega melihat Adinda dalam kondisi terbaring lemah dengan wajah yang sudah sangat pucat seperti ini.

"Ya Tuhan, kenapa harus seperti ini, kenapa aku merasa sakit melihat gadis ini tergeletak lemah. Seharusnya aku merasakan hal ini pada Sintia bukan?, Ya Tuhan sebenarnya perasaan macam apa ini? ". Batin Al.

" Andrew ". Panggil Al.

" Iya tuan ". Sahut Andrew.

" Cepat kamu urus acara di depan, lakukan tindakan apapun agar para tamu tidak curiga karena ketidakberadaanku! ". Perintah Al.

" Baik tuan, akan saya lakukan ". Sahut nya.

Cukup lama wanita berhijab dengan bulu mata yang indah itu memejamkan kelopak matanya, hingga hampir dua jam lamanya barulah gadis itu tersadar. Ia mengerjap - ngerjakan kedua kelopak matanya.

" Adinda, akhirnya kamu sadar juga nak ". Seru bu Nadia.

Semua orang yang ada di ruang kamar itupun mengarahkan pandangannya dan mendekati Adinda.

" Adinda kenapa bi, dan kenapa semua orang ada disini? ". Tanya Adinda yang merasa bingung. Dan ia pun berusaha menegakkan tubuhnya dari posisi berbaring nya.

" Kamu tadi pingsan nak ". Sahut bu Nadia.

Adinda menelisik ke setiap sudut ruangan di kamar itu. Jelas ini bukanlah kamarnya, tetapi ini kamar siapa, hingga pandangannya terarah pada sebuah foto yang terletak di slah satu dinding. Saat itu Adinda sadar jika kamar ini adalah kamar tuannya Al.

" Ma, maafkan saya tuan, saya sudah lancang berada di kamar tuan ". Seru Adinda. Dan dirinya hendak ingin beranjak dari kamar itu.

" Kamu mau kemana, tetaplah disini ". Seru Al.

" Tapi saya tidak enak berada di kamar ini tuan. Kamar ini adalah kamar tuan, saya harus kembali ke kamar saya ". Sahut Adinda.

" Tidak, tetaplah disini, ini perintah " Jawab Al dengan tegas.

Tentu Adinda tidak dapat menolak perintah dari majikannya. Meski masih ada rasa trauma pada kamar ini, namun Adinda tidak bisa berbuat apa - apa untuk menolak.

Sintia yang melihat itu semua benar - benar membuat rasa bencinya semakin bertambah pada Adinda.

" Seperti nya ancaman saja tidak cukup ya untuk mu gadis tidak tahu diri. Lihat saja bagaimana pun caranya kamu harus pergi dari rumah ". Batin Sintia jahat.

" Adinda nak, bibi mau bertanya sama kamu dn kamu harus menjawabnya dengan jujur nak ". Seru bu Nadia.

" Iya bi, Adinda akan berusaha menjawab dengan jujur memangnya bibi ingin menanyakan hal apa apada Adinda? ". Sahutnya.

" Nak, sebenarnya siap laki - laki yang sudah menghamili kamu? ". Tanya bu Nadia langsung pada intinya.

Adinda mengernyit bingung apa maksud dari bibinya.

" Maksud bibi apa, Adinda tidak mengerti ". Sahutnyabtak paham.

" Nak, tadi di acara resepsi tuan Al kamu pingsan, dan menurut pemeriksaan dokter kamu hamil nak. Katakan Adinda siapa laki - lakinyang sudah menghamili kamu nak? ". Tanya bu Nadia dengan air mata yang sudah menggenang.

Deg..... bak di sambar petir. tubuh Adinda membeku, nafasnya seolah terhenti saat itu juga.

" Ti, tidak mungkin, tidak mungkin bi, tidak mungkin Adinda hamil ". Seru Adinda dengan air mata yang sudah siap akan jatuh.

" Apanya yang tidak mungkin nak hiks..... kata dokter kamu hamil, dan usia kehamilan kamu sudah berusia dua bulan, cepat katakan pada bibi nak siapa laki - laki yang sudah membuat kamu seperti ini hiks..... dia harus mempertanggung jawabkan semua ini Adinda hiks..... hiks..... ". Seru bu Nadia dengan mengguncang kedua bahu keponakannya.

" Bu sabar bu, bu Nadia harus tenang ". Peringat Devina pada besannya.

" Apa yang harus bibi katakan pada ayahmu nak hiks..... jawab Adinda jawablah dengan jujur, katakan siapa laki - laki yang sudah menghamili kamu nak? ". Tanya bu Nadia untuk yang kesekian kalinya. Namun Adinda masih tetap diam tak menjawab.

Adinda mengalihkan tatapan sendunya yang sudah dipenuhi dengan linangan air mata itu pada tuan Al. Ditatap nya lekat - lekat bola mata biru ke abu - abuan itu. Begitu pun dengan Al. Ia menatap mata sendu yang di penuhi air mata milik Adinda. Dapat Al rasakan betapa gadis yang sedang menatapnya itu sangat membutuhkan dirinya.

Rasa bersalah yang begitu mendalam kini mencuat kembali dalam relung hati Al. Entah mengapa rasa bersalah ini muncul lagi saat melihat tatapan sendu Adinda.

" Ya Tuhan, perasaan macam apa ini, kenapa rasa ini muncul lagi?, kenapa setiap kali aku melihat tatapan sendunya mengingatkanku akan perbuatan keji ku ". Batin Al.

" Tuan, aku harus bagaimana tuan, apa yang harus Adinda lakukan tuan, Adinda hamil tuan, Adinda hamil anak tuan ". Batin Adinda menangis bingung.

" Aku harus memastikan sekali lagi, harus! ".

Bersambung.....

Buat teman - teman jang lupa like, komentar, dan pilih ikon favorit ya, Terima kasih. 🙏💕

1
Sella Anggrainy
Luar biasa
Nafisa Aprilia
Lumayan
Nafisa Aprilia
Biasa
Shuhairi Nafsir
Goblok banget Al. kenapa nga bikini medical check out. Sama sintia
Normila Aspul Anwar
ayo Al, mata2 ai kegiatan sintia
Normila Aspul Anwar
thor buat adinda jdi kuat,,jgn lemah begitu...
Normila Aspul Anwar
peran adinda terlalu lemah min,,,jdi kasian
Normila Aspul Anwar
cari tau lagi Al,,jgn jadi bodoh
Hariaini Har
Lumayan
Wardani Lestari
Luar biasa
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
lah masa dengan mengancam baru bisa mengalahkan David.😏 David aja hanya menyuruh AL ke rumah sakit karena Diandra langsung mau 😌


yg bener" CEO disini adalah David ..dya bisa bermain dengan mengalahkan siapun dengan caranya gak pake ancaman segala. lah yg dikatakan CEO hebat malah sebaliknya ..L E M B E K.

apalagi Al..mending ganti aja pemeran utamanya kalau perlu karakternya. gak cocok.
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
gak bisa diganti lah, kalaupun iya rasanya gak akan sama karena yg kedua itu acara rasa bersalah.


setelah kejadian ketololannya gw gak ada rasa suka dan simpati lagi sama AL..bukan lagi idola gw.

apapun yg dya lakukan baginya dya adalah pria plin plan yg digambarkan. cinta tulus gak ada hanya ucapan saja dan itu terselip kesalahan masa lalunya. dan gw udah gak mood untuk bacanya jadi gw skip aja😪

yg cwnya juga lembek..gak ada tegas"nya . yg satu labil yg satu lembek.
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
idiiiii anak udah mau tiga tahun baru berasa kenyataan?

trus mimpinya dan setelah tau adinda lah yg memperkosanya. bukan kenyataan?

masa hanya vidio dya baru bilang mengetahui kenyataanya. dan lagi apa hubungannya vidio dengan bisa mbuat Al sadar tdk menyakiti istrinya lagi..emng rasa bersalah dan segala maafnya yg mungkin ribuan itu tdk bisa membuatnya gak menyakiti istrinya lagi?

helelehhhh bisa tapi dipaksa gak bisa

kalau cinta ,maka dya akan sadar bahwa dya punya istri. kalau rasa bersalah maka dya sadar bahwa istrinya gak lebih penting dari wanita masa lalu yg dicintainya.
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
elleeeeh gak guna...hanya Karan vidio malah mau pulang. emng gak ada cinta di hati Al buat adinda dari vido dan sadarnya dia adalah bukti kalau dya hanya merasa bersalah pada pada adinda dengan sebagai penebusnya dengan menikahinya.


masa gergara vidio baru mau tegas...astagaaa..
knp CEOnya disini yg katanya di gini ,tegas ,berpendirian sama sekali gak ada pd diri Al.😪
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
apapun alasannya..tetap gak dibenarkan. karena Lo lebih peduli wanita lain ketimbang istri Lo.

bener" dah salah karma. adinda yg gakelakukan apa" malah dikasih karma seperti balasan dari Sintia saat itu dimana Al meninggalkannya.

emng othornya ini gak ada logikanya...masa adinda yang harusembayar perbuatan Al
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
bisa GK Thor..cari alasan yg masuk akal dikit aja. jangan berbelit kalau ujung"nya gak nyambung.


Lo kan sendiri menciptakan karakter Al sebagai orang sangat penting. Lo sendiri yg ceritain gmn Al memanjakan istri dan anak"nya...dengan diajak jalan" keluar rumah. gak mungkin seorang Al kalau sdh diluar rumah gak lepas darinpasang mata bawa anak lagi. mereka punya.mata yg.melihat kecuali orang "buta".

ya kalliiii gak ada yg ngeh itu anaknya apa kagak, secara mereka mirip ..kan Lo sendiri yg nulis.
masa gergara pernikahan belum sah ..ultah anaknya gak dirayain...

ya kaliiiii undang keluarga aja dirumah buat pesta gak bisa....haduewwww🤦
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
emng perlu lah pernikahan dirayakan setiap tahun namanya juga anniversary...bodoh
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
kalau hati baik ,otak pintar bagus...lah ini hati baik tapi otak bodoh. pikirannya hanya tau maafkan tdk tau pake logika buat menjadi wanita kuat dan tegas.

kalau misalnya Al selingkuh..dimaafkan

Al hamilin wanita lain...dimaafkan


sekalian Al bunuh keluargamu...dimaafkan😪
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
kek tdk ada saja pendonor..segtunya mikirin wanita lain drpd istri..astagaaa sdh bagus jalan ceritanya sebelumnya malah dibuat tolol pemainnya .hadeuwwww...gak ada yg bener" menikah dengan lancar. Sintia juga pernah gitukan malah terulang lagi pd adinda. berasa itu karma adinda dari Sintia

aduhhh yg salah siapa yg dikasih karena siapa🤦
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
he? alasan macam apa tuh.😵

TDK MINTA IZIN KARENA TDK MAU KELUARGANYA PANIK? HAHHAHAHHAHAHA BODOH BIN TOLOL

JUSTRU KARENA GAK MINTA IZIN APALAGI DIHATI PENTINGNYA DODOLLLL..MALAH BIKIN PANIK ORANG..ASTAGAAA🤦


bisa gak cari alasan yg masuk akal🤧
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!