Ryo Seorang Idola Boy Band yang merupakan pewaris utama Rumah sakit terbesar di negara yang sedang menikmati masa puncak karirnya sebagai Idola. Ia yang dikagumi kaum hawa bak seorang pangeran pujaan selalu bermain dengan gadis manapun yang mau menyodorkan tubuhnya untuk ia nikmati.
Ciuman dengan seorang gadis biasa yang ia temui saat menari balet, membuatnya merasakan hal yang berbeda. Menemukan adanya seorang gadis yang tak mengidolakan bahkan membencinya, membuat Ryo seakan tertantang.
Penasaran dengan gadis yang menolaknya membuat Ryo justru larut dalam perasaan yang membuatnya merasakan namanya kerinduan.
Namun dihati sang gadis, justru terpatri nama Bams yang merupakan sahabat Ryo. Bams yang justru tak menyadari perasaan sang gadis justru hanya merasa kasihan pada gadis malang itu.
Novel vol.1 telah tamat. Sekarang berlanjut pada vol.2 dimana banyak terungkap hal mengejutkan!
Menguji kembali cara Ryo, Aira, Bams & Kiky mencintai pasangan mereka masing masing
CARAKU MENCINTAIM
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hafila Asda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Skandal dan gosip heboh
Pagi itu agensi penuh dengan wartawan yang menunggu. Aira tidak melihat berita pagi ini. Karena terlalu lelah menari tadi malam. Ia bahkan lupa mengecharge ponselnya.
“ada apa?” tanya Aira pada temannya
“kamu belum liat gosipnya?” tanya temannya
“gak, HP ku mati” jawabnya menunjukan ponsel yang berlayar gelap
“Mona tadi malam terciduk” bisik temannya
“Mona kan bukan dari agensi kita?” jawabnya lagi
“hee...?” keluh temannya yang menganggap Aira tidak nyambung
Aira masih menatap bingung reaksi temannya
“Ryo!” jawab temannya
“Ryo?” Aira berpikir sejenak
“a...” ia langsung teringat. Mona merupakan kekasih Ryo selama ini. Akan tetapi pada malam itu. Mona justru ‘ditemukan’ bersama lelaki lain di dalam sebuah kamar hotel saat penggerebekan dilakukan.
Para wartawan memburu Ryo karena ingin menanyakan status hubungan mereka.
“ckck.. baru nyambung dia” temannya mengejek
Aira senyum senyum sendiri. Ia pun berlalu dari sana. Hari ini ia bertugas membersihkan ruang latihan di lantai empat. Karena hari ini mereka akan memulai latihan lagi.
Jam sudah menunjukan jam 10:00 pagi. Tapi tidak ada satupun personel Boys yang terlihat di agensi. Aira pergi ke lantai enam untuk melihat para dancer latihan.
“ai.. bisa bantu bawa ini” pinta Soraya. Aira membantu membawa kotak besar milik soraya menuju parkiran basement. Saat dilantai dua, Ia melihat kebawah. Begitu banyak wartawan yang menunggu personil boys bernama Ryo. Tapi Ryo tidak muncul sama sekali. Begitu pula dengan personel yang lain.
‘dimana?’ tulis Boman ke Ryo
Ryo hanya melihat pesan masuk.
Bams menengok ke arah Ryo yang duduk santai di balkon apartemenya
“lo gakpapa?” tanya Bams kurang yakin
Ryo seperti tenang sekali. Ia seperti tidak kecewa kemunculan berita heboh itu. Wajahnya terlihat sangat tenang.
“lo tanya itu dari tadi malam” jawab Ryo santai
“gak punya pertanyaan lain?” tanyanya lagi ke Bams
“lo terlalu tenang” jawab Bams meletakan minuman
“gue gak nyangka aja” jawabnya biasa
“gue kira Mona beda, nyatanya sama aja” lanjutnya santai
“dia udah hubungin lo?” tanya Bams lagi
Ryo memberikan ponselnya ke Bams. Bams melihat sudah puluhan kali Mona menghubungi.
“lo dah bisa sayang Kiky belum?” tanya Ryo balik ke Bams
Bams hanya melihatnya tanpa jawaban. Hubungan Bams dan Kiky sangat tersembunyi. Tidak seperti Ryo yang terang terangan jika jalan dengan seorang perempuan. Ia dikenal sebagai playboy. Kadang ia mengajak jalan fans dan memanjakan. Tapi besok, ia akan lupa siapa namanya. Bagi Ryo mereka hanya sebuah hiburan.
Mona salah satu gadis yang bisa bertahan dengan kondisi itu. Karena saat Ryo menemui fans. Mona seolah mengerti bahwa mereka hanya fans Ryo. Mona tidak menuntut Ryo. Dan itu yang Ryo suka dari dirinya. Namun, setiap Ryo jalan dengan gadis lain. Ia tidak pernah merasa bersalah terhadap Mona. Mungkin karena perasaannya ke Mona hanya sekedar ‘Have Fun’ semata.
Semua tentang hubungan Ryo, Bams adalah orang satu satunya yang mengetahui hal itu. Ryo mempercayai Bams seratus persen. Dulu ketika dia kuliah, dan bertengkar dengan orang tua. Ryo selalu mabuk mabukan. Dan Bams selalu menjadi penyelamat. Suatu saat ia pernah meminta Bams untuk mengambil uang. Bams membantu dan tak pernah meminta bayaran atau mencuri darinya. Itu sebabnya Ryo sangat mempercayainya.
Telepon bams berdering.
Ia mengambil dan menjawab panggil yang ternyata dari Boman.
“kita latihan sore aja!” jawab Bams di telpon saat Boman menghubunginya
Tapi hingga sore hari. Para Wartawan masih saja betah berada disana, mereka belum pergi karena sangat ingin mengetahui tanggapan Ryo sebagai lelaki yang dekat dengan Mona selama ini. Akhirnya latihan pun dibatalkan.
Malam mulai menyelimuti malam, ketika semua orang telah pergi, Aira menggunakan tempat itu untuk menari lagi. malam ini ia melakukan modern dance yang biasa dilakukan Boys. Karena melihat mereka latihan setiap hari, maka Gerakan itu dengan mudah Aira tiru, jiwanya yang mencintai tari seakan mampu membuat dirinya mengingat setiap gerakan tarian Boys. Ia tersenyum sendiri saat melakukannya.
Sepertinya modern dance gak cocok dengan ku! Benaknya .
Bagaimana tidak, badannya seperti mandi keringat. Tidak seperti balet. Meski melelahkan tapi tidak menguras terlalu banyak keringat.
“Gak pulang ai?” sapa security yang mengecek ruangan ruangan disana
“bentar lagi pak” jawabnya ramah
Aira kembali ke rumah terlalu malam. Hari ini ia begitu kelelahan, hingga keesokan hari hampir membuatnya kesiangan. Aira tidak sempat membuat bekal untuk ia bawa. Di perjalanan ia mampir di salah satu toko sandwich dan membeli untuk sarapan. Aira sarapan di pojok dekat ruang tari sambil menunggu ia dipanggil.
“Dor!!” Bams mengejutkan
Hampir saja rotinya jatuh karena kaget.
“mau bunuh aku?” jawabnya menepuk dada karena kaget.
Bams tertawa melihat Aira yang super kaget.
“tumben makan disini?” tanya Bams yang lama tidak bertemu dengan penuh ceria.
“aku gak sempat sarapan tadi” jawabnya malas.
“gak biasanya kamu kesiangan?” jawab Bams yang mengambil potongan kentang dari plastik tempat makan Aira.
“tidurku telalu nyenyak tadi malam” jawab Aira
“baguslah! Berarti gak ada yang kamu pikirin lagi sekarang” jawab Bams lagi
“kamu pagi banget datangnya?” tanya Aira balik melihat Bams yang sudah ada disana pada jam itu.
“Malas ketemu wartawan” jawabnya lagi
“tadi waktu aku datang mereka udah ada di depan” jelas Aira yang sudah melihat 2 orang wartawan disana.
“makanya..“ jawab Bams
“kenapa kamu yang ngehindar, kan bukan kamu?” Aira bingung
“sheeeehhh..” Bams mengelus topi Aira
“Bilangnya fans berat, masa gak tau kalo Ryo sohibnya itu aku?” jawabnya gemes
“kalo itu aku tau” jawab Aira bersalah
“Mereka pasti tanya aku gimana kondisi Ryo” jelas Bams
“ooo...” Aira melanjutkan makannya dan tidak peduli dengan gosip heboh di agensi.
“kamu bawa bekal apa hari ini?” tanyanya melihat ke samping Aira
Aira melihatnya saja
“a’, lupa! sarapan aja gak sempat, mana mungkin kamu bawa bekal” jawab Bams sendiri
Aira tersenyum sendiri melihat kelakuannya. Bams pergi dari sana. Hanya Aira yang meneruskan sarapan dengan detak jantung yang tak beraturan karena melihat Bams yang begitu tampan pagi ini.
------
Siang itu Ryo dijemput Boman. Dia tidak menggunakan mobil yang biasanya kendarai. Boman terpaksa menggunakan mobil Soraya agar Ryo bisa masuk ke gedung itu tanpa gangguan wartawan.
“Gue harus ganti mobil lagi” keluh Ryo ke Bams.
“paling seminggu lagi” jawab Bams mengatakan gosip itu akan berlalu
Sekarang sudah seminggu berlalu, tapi gosip itu masih belum mereda. Begitu banyak tawaran wawancara acara gosip yang masuk. Akan tetapi, Ryo menolak semua tawaran itu.
Siang itu Bams baru tiba di gedung agensi dengan menggunakan taksi. Wartawan langsung menyapa.
“bagaimana kondisi Ryo sekarang?” tanya seorang wartawan
“baik” jawab Bams berusaha menghindari wartawan.
“Apa mereka sudah putus?” tanya seorang lagi
“saya kurang tau” jawabnya sambil berjalan dan tersenyum ramah
“dimana Ryo sekarang?” tanya wartawan lagi
“maaf saya tidak mengetahuinya, permisi!” jawabnya berlalu dari kerumunan wartawan
Bams masuk gedung dengan sulit hari ini.
\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~