Ketika Sang Bintang Playboy Jatuh Cinta (Caraku Mencintaimu)
Saat jam mulai menunjukan jam sepuluh malam. Suara lantunan musik balet mulai terdengar. Seutas senyum tersungging di bibir Ryo yang mendengar lantunan musik yang ia tunggu.
“hantunya mulai keluar” gumamnya sendiri dan beranjak menuju suara musik terdengar.
Ryo berjalan pelan. Ia ingin melihat gadis balet itu lagi. Gadis balet yang membuatnya penasaran karena keberadaannya yang sekan tak kasat mata.
Aira mulai menari. Ia menarikan tarian odet yang dulu pernah ia mainkan. Tarian dan lekukan yang mulai bergemulai dengan sangat indah.. terus dan terus dimainkan oleh Aira dibawah sorot lampu ruang tari. Fokus cahaya padanya membuatnya menjadi sangat cantik saat gemulai tubuhnya meliuk dengan indah. Meski lama tak bermain balet, namun tubuhnya tetap lentur dan mampu menggambarkan cerita indah dalam setiap gerak tariannya.
Sungguh indah! Puji Ryo dalam hari
Aira terus menari tanpa menyadari sepasang mata yang menikmati tariannya dari sisi gelap ruangan itu. Ingin rasanya Ryo bertepuk tangan saat Aira selesai dengan ringkukan indah. Tapi Ryo menahannya karena gadis itu akan menyadari jika ia sedang berada disana.
Aira seakan kehabisan nafas setelah selesai menari balet. Wajahnya terlihat sangat manis saat ia tersenyum sendiri. Senyum kepuasaan atas kemampuan yang masih bisa ia lakukan.
Aira mengambil botol jus sirsaknya yang masih utuh. Menikmati jus dengan nikmat disela rasa hausnya. Ia sejenak melihat botol itu. teringat pada Bams yang memang melupakannya. Ia kembali ke tengah ruangan. Lagu boys pun mulai melantun. Kini ia menari dengan bebas, menari layaknya dancer dancer Boys yang selama ini latihan di ruangan itu. Bahkan ia menari seakan ada seseorang yang menemaninya. Ryo yang melihat Aira yang menarikan tarian mereka mencoba mengingat wajah wajah yang telah ia kenal.
Masa dia dancer Boys? Tapi aku tak pernah melihat gadis ini! Gadis ini bukan anggota grup dancer Boys! Benak Ryo masih menikmati tarian Aira.
Ketika Aira melakukan spin dance saat musik terakhir, tariannya terlihat sangat indah karena ia memadukan balet dan tarian modern pada gerakannya. Saking menikmati tarian Aira, Tanpa sadar Ryo mendekatinya. Saat ia berjalan menuju Aira, Aira hanya terlalu asyik dengan tariannya dan tanpa menyadari ada seseorang yang mendekat. Ketika Aira terhempas ke arah sisi gelap ruangan itu, tepatnya ke arah Ryo yang masih berada di sana, Sontak Ryo menangkap tubuh Aira yang terhempas ke arahnya.
Kini Aira pun dalam dekapan Ryo. Aira masih ngos ngosan karena tarian yang baru ia lakukan. Ia masih berusaha mengatur nafasnya. Ia baru menyadari ada seseorang yang menangkap tubuhnya yang terhempas, ketika Aira mendongak ke arah wajah yang saat ini mendekapnya. Wajah Aira dan lelaki itu pun menjadi sangat dekat.
Keringat yang memenuhi wajah Aira justru membuat Aira terlihat segar di mata Ryo. membuat Ryo seperti terbius, melihat jauh ke dalam mata Aira yang membulat indah dibawah remangnya cahaya lampu. Tiba tiba jantungnya berdetak kencang. Ia melihat bibir Aira yang ranum dan basah, hingga Ryo mendaratkan bibirnya mencium bibir Aira, terus mengecup bibir Aira yang terasa manis seakan menikmati ciuman itu.
Sontak Aira mendorong tubuh Ryo dengan keras membuatnya menjauh darinya. Aira baru sadar bahwa sosok yang barusan menciumnya adalah Ryo. Aira yang dari tadi kehabisan nafas karena latihan, kini seakan benar benar kehabisan nafas karena amarah. Bagaimana tidak, ciuman pertamanya justru diambil oleh orang yang tidak ia sukai.
Cowok berengsek!! benak Shinta
Ryo mendekat lagi menuju Aira yang masih mengatur nafasnya.
PLAKKK!!!
Tamparan itu jatuh di pipi kiri Ryo dengan Sangat keras dan terasa panas. Bukan senyuman senang atau malu malu yang Ryo dapati, tapi tatapan penuh kebencian dari Aira.
Aira menyapu kasar bibirnya dan beranjak mengambil tas dan jaketnya.
Ryo sangat kaget dengan reaksi gadis itu. bagaimana mungkin gadis itu marah saat seorang bintang sepertinya yang menciumnya? Biasanya setiap gadis yang ia cium, justru akan senyum senyum karena senang, dan kadang bahkan mereka menyodorkan tubuh mereka untuk Ryo, bukan menampar seperti saat ini.
Aira mengambil tas dan jaket miliknya dengan kasar. Ia pergi dari sana. Sedang Ryo masih terpaku karena kejadian itu. Hal seperti ini adalah hal yang tidak pernah terjadi dan tidak pernah ia bayangkan. Sejenak ia menggelengkan kepala, mencoba mengembalikan kesadarannya. Ia merasakan kembali bibirnya, Ada aroma sirsak dan masih tersisa rasa manis saat ia kembali menjilat bibirnya.
“manis!” ucapnya tersenyum kembali.
“Dia bukan hantu!” senyumnya dan setelah itu ekspresi Ryo berubah lagi ketika ia merasakan panas di pipi kiri.
“awww!” gumamnya tapi masih tersenyum puas.
\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~
BEBERAPA BULAN SEBELUM CIUMAN ITU
Aira mengayuh sepeda dengan cepat. Ia takut hari ini terlambat lagi. Kemarin sepeda yang mulai tua itu kembali rewel. Hari ini pun kembali terjadi. Ia berlalu menuju lantai 4 tempat ia bekerja. Ia sudah mendengar suara riuh orang orang di lantai tersebut.
“telat lagi ai?” sapa seseorang ramah
“hampir bos” jawab Aira seraya tersenyum terengah engah
“tenang aja, belum ada job kamu kok” jelasnya lagi karena tidak ingin melihat gadis itu merasa tidak nyaman dengan pertanyaan barusan.
Aira memberi kode lingkar jari yang berarti 'oke'
Aira adalah seorang gadis dari sebuah propinsi kecil di negara itu. Ia bertarung menghadapi kehidupan kota demi kehidupan dia dan adiknya yang sekarang duduk di bangku kuliah. Aira adalah seorang pekerja keras. Apapun ia lakukan untuk mengumpulkan pundi pundi keuangan. Terkadang bahkan ia bisa menjadi seorang buruh disaat waktu senggang. Meski hanya membantu perhitungan jumlah pekerja dan bayaran mereka. Hidup di sebuah rumah susun tua dimana penghuninya hanya beberapa orang saja. Tempat yang terkesan angker jika malam telah tiba. Akan tetapi, Tempat itu mampu melindungi dirinya dari dinginnya malam dan dengan biaya sangat murah. Kamar
rusun tua itu diberikan kepadanya oleh seorang nenek yang dulu pertama kali menampung Aira ketika datang ke kota itu. Ia merawat nenek itu dengan baik. Hingga suatu saat sang nenek dijemput oleh cucu satu satunya yang telah mapan di negeri jiran. Sang nenek memberikan tempat itu sebagai kebaikan Aira terhadapnya.
Aira berusaha menata tempat tua itu menjadi nyaman. Paling tidak ia bisa memiliki sesuatu yang bisa dikatakan sebagai rumah atau tempat pulang.
Aira bekerja di sebuah agensi keartisan. Bukan sebagai konsultan atau manager. Ia hanya seorang Office girl atau cleaning service atau lebih tepatnya pembantu disana. Ia tidak memiliki tugas khusus. Terkadang ia menjadi cleaning service, terkadang ia menjadi assisten fotografer, terkadang ia sebagai pembantu para artis yang sedang latihan. Itulah diskripsi pekerjaannya. Hanya pembantu.
\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~
Cinta bukanlah sesuatu yang bisa di atur oleh manusia, dia tumbuh ketika Tuhan memercikannya kedalam hati yang kosong. Cinta dapat tumbuh dengan berjalannya waktu. Namun terkadang Cinta itu bisa menghilang jika tak selalu kita pupuk
\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~
ini Novel kedua Author sebagai penulis amatir disini. Author berharap tulisan tulisan Author bisa diterima dihati kalian para pembaca.
Tolong bantu author terus semangat dengan meninggalkan jejak kalian yang mendukung dan membaca Novel2 Author dengan memberi vote, like atau guft. Tinggalkan pula komen agar author bisa lebih baik lagi dalam menulis..
terima kasih atas dukungannya... Love you all~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 205 Episodes
Comments
Fahmi Ardiansyah
kata2nya sangat rapi n trsusun bagus
2024-10-16
1
Kayla Callista
keren Thor
kata kata, tulisanya semua rapi, bagus dan sangat menarik
2024-09-04
3
irma hidayat
semangat berkarya thor
2024-08-29
2