NovelToon NovelToon
Ibu Susu Bayi Sang Duda

Ibu Susu Bayi Sang Duda

Status: tamat
Genre:Duda / Janda / Selingkuh / Ibu Pengganti / Menikah Karena Anak / Ibu susu / Tamat
Popularitas:954.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Aisyah Alfatih

Hari yang seharusnya menjadi momen terindah bagi Hanum berubah menjadi mimpi buruk. Tepat menjelang persalinan, ia memergoki perselingkuhan suaminya. Pertengkaran berujung tragedi, bayinya tak terselamatkan, dan Hanum diceraikan dengan kejam. Dalam luka yang dalam, Hanum diminta menjadi ibu susu bagi bayi seorang duda, Abraham Biantara yaitu pria matang yang baru kehilangan istri saat melahirkan. Dua jiwa yang sama-sama terluka dipertemukan oleh takdir dan tangis seorang bayi. Bahkan, keduanya dipaksa menikah demi seorang bayi.

Mampukah Hanum menemukan kembali arti hidup dan cinta di balik peran barunya sebagai ibu susu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisyah Alfatih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30. pemandangan yang indah

Pagi itu rumah besar keluarga Biantara terasa hangat. Aroma nasi goreng buatan Hanum menyebar dari dapur, berpadu dengan harum kopi yang baru diseduh. Hanum, seperti biasa, bangun lebih awal untuk menyiapkan sarapan. Rambutnya diikat sederhana, wajahnya tanpa riasan, namun tetap tampak segar. Ada ketenangan yang hanya bisa muncul dari seorang istri yang mulai terbiasa dengan perannya.

Namun rutinitas itu sedikit terganggu ketika seorang pengasuh masuk sambil menggendong Kevin yang merengek tak henti. Bayi tujuh bulan itu wajahnya memerah, bibir mungilnya terbuka mencari sesuatu.

“Nyonya Hanum,” sapa pengasuh dengan suara cemas. “Sepertinya Tuan Muda haus … dia mencari ASI.”

Hanum yang sedang mengaduk sayur bening di atas kompor segera mematikan api. “Oh, sini, biar saya ambil.”

Dia mencuci tangan terlebih dahulu, lalu dengan lembut menerima Kevin dari pengasuh. Bayi itu langsung tenang dalam pelukannya, seolah tahu sudah berada di dekapan ibunya. Hanum tersenyum hangat, menimang sebentar sambil membelai kepala mungil Kevin.

“Ayo, Sayang … kita minum dulu ya,” bisiknya lembut, sebelum akhirnya duduk di kursi panjang dekat jendela dapur. Dengan hati-hati ia membuka sedikit gaunnya, menyusui Kevin dengan posisi nyaman. Wajahnya menunduk penuh kasih, bibirnya tersenyum tipis setiap kali mendengar suara Kevin mengisap pelan. Suasana itu begitu damai, keibuan terpancar kuat dari sorot mata Hanum.

Namun, langkah kaki berat terdengar mendekat. Abraham baru saja masuk ke dapur, masih dengan kemeja rapi yang belum sepenuhnya dikancingkan. Dia berniat mengambil kopi sebelum berangkat ke kantor. Dan saat pandangannya jatuh pada pemandangan di hadapannya tubuhnya sontak menegang.

Hanum duduk anggun di kursi, Kevin dalam dekapannya, menyusu dengan damai. Cahaya matahari pagi jatuh dari jendela, menerangi wajah Hanum yang lembut, membuat siluetnya semakin indah. Abraham tersentak, tapi bukannya berpaling, matanya justru terpaku. Napasnya tercekat ketika tanpa sengaja pandangannya turun, ke arah gaun Hanum yang sedikit terbuka, memperlihatkan sisi dada yang seharusnya tidak ia lihat.

Untuk pertama kalinya, Abraham menyaksikan dengan begitu jelas, betapa lembutnya sisi seorang wanita, sisi keibuan istrinya.

'Astaga…' Dia menelan ludah kasar, cepat-cepat mengalihkan pandangan, tapi seolah ada magnet yang memaksanya kembali menoleh. Hanum tidak menyadari kehadiran Abraham. Dia sibuk menenangkan Kevin yang beberapa kali menggerakkan tangannya, kecil namun kuat, mencengkeram gaunnya, berusaha menarik kain itu semakin turun agar lebih mudah menyusu.

“Kevin … jangan begitu, Sayang …” bisik Hanum sambil menahan kain dengan satu tangan. Wajahnya memerah, gugup sendiri dengan tingkah putranya.

Abraham berdiri kaku di ambang pintu. Dia menegakkan tubuh, namun matanya masih tak bisa lepas. Sebuah rasa asing menjalar dalam dadanya, antara kagum, rindu, sekaligus keinginan yang sulit ia jelaskan. Keheningan itu terpecah saat salah satu pelayan masuk, membawa nampan berisi buah potong.

“Selamat pagi, Tuan.”

Seketika Hanum terkejut, dia menoleh cepat, dan begitu sadar Abraham ada di sana, wajahnya panas. Dengan gerakan refleks ia merapatkan gaunnya, berusaha menutup dadanya. Namun Kevin tampak tidak suka. Bayi itu merengek keras, tangan mungilnya berkali-kali menarik kain Hanum, membuatnya semakin salah tingkah.

“Kevin … jangan tarik lagi, Sayang …” Hanum berbisik cemas, wajahnya memerah hingga ke telinga. Pelayan menunduk dalam, pura-pura tidak melihat apa-apa, lalu cepat-cepat meletakkan nampan di meja dan keluar dari dapur. Suasana kembali hening, tapi kini dipenuhi ketegangan aneh.

Abraham melangkah masuk, suaranya rendah namun dalam.

“Kamu … tidak perlu merasa malu.”

Hanum menunduk dalam, tidak berani menatapnya.

“T-tapi … Mas … ini … aku…”

“Dia anak kita,” lanjut Abraham, pandangannya kali ini menatap Kevin yang tenang kembali di pelukan Hanum. “Dan kamu ibunya.”

Hanum menggigit bibir, bingung harus menjawab apa. Degup jantungnya terlalu keras, tangannya gemetar menahan kain yang terus ditarik Kevin. Abraham mendekat, langkahnya berat namun mantap. Hanum tersentak saat pria itu berhenti hanya sejengkal darinya. Tatapannya tajam, tapi ada sesuatu yang berbeda, bukan sekadar dingin, melainkan campuran rasa kagum dan sesuatu yang membuat Hanum makin salah tingkah.

Waktu seakan berhenti, hanya ada suara napas Kevin yang teratur, dan detak jantung mereka yang saling bersahutan. Hanum memeluk bayinya lebih erat, mencoba melindungi dirinya dari sorot mata suaminya yang menusuk begitu dalam.

Abraham menunduk sedikit, suaranya terdengar lebih lirih daripada biasanya.

“Hanum … jangan pernah merasa rendah. Kamu … sudah membuat rumah ini hidup dan aku...”

Ucapan itu terputus, dia buru-buru menegakkan tubuh, melangkah mundur, lalu mengambil cangkir kopi di meja tanpa menoleh lagi. Namun wajahnya jelas memerah, sesuatu yang jarang sekali terjadi. Hanum masih menunduk, jantungnya berdegup kencang, wajahnya panas, dadanya bergetar hebat karena satu hal, tatapan Abraham yang tadi tidak bisa ia lupakan.

'Tidak bisa! Tidak boleh bangun, ini masih pagi,' gumam dalam Abraham, sembari meletakkan cangkir itu di atas meja sofa ruang tamu.

Mampir ke karya baru author ya ,

1
say't
bkn hanum yg beruntung tp loe yg kena karma lunas lis² ..aq pingn tau karma burukmu lis apa dibakar hidup2 atau dikasihkan ke buaya/beruang/siang buat makan lunch 🤣
say't
karma dtng deh 🤣 cerita galih n lilis lbh seru cz ada tampar menampar 🤣 galih² pintar tp dungu n tololx kebangeten hnya krn seorg lont* loe buang batu berlian 🤣
Rabiah Anggraeni
klau Alma benar belum meninggal, pasti itu kerjaan si Rania....
Rabiah Anggraeni
baru baca thor
Rabiah Anggraeni
ku do'akan si galih TDK akan dapat keturunan lagi🤭
Wiwiek Rusmiyati
tidak hanya uang yg dibutuhkan seorang istri tp perhatian dan k3pulangan suami setiap saat yg dinantikan istri dan anak anak ,jangan ada godaan dr pelakor lagi ya toor
Mella Zubaiir
Suami durjana😄
Pabila tiada baru terasa emang enak🤪
Nia Yusniah
baru baca awal uda sesek thor
Aisyah Alfatih: cemangat lanjut sampai end kak 💕
total 1 replies
Mella Zubaiir
Pingin baca novel yang laki nya g songong dan arogan.tp sejauh ini ku belum menemukan
Aisyah Alfatih: ada di jodoh lima langkah kak 😁
total 1 replies
Mella Zubaiir
Pelakor enak nya di apain ya,??
Mella Zubaiir
G heran karna di dunia nyata banyak laki² modelan begini, istri hamil dia sibuk celup sana sini
Surati
bagus ceritanya 👍🙏🏻 semangat thor 💪👍
Aisyah Alfatih: terima kasih kak 💕
total 1 replies
Ani Aqsa
knp hanya Lilis..
Maharany_dhewi
baru disini asisten CEO agak lemot 😄😄
Mr Yanto
bila ini di kehidupan nyata,trs dia tetanggaku.. Abraham peko ini AQ ajak duel.. sombong amat JD orang..
Aisyah Alfatih: sabar kak 😁 orang kaya mah bebas 🤭
total 1 replies
Nadira ST
Abraham Lo bikin baper emak2🤦🤦🤦🤦🤦🤣🤣🤣🤣🤣🤣
sherly
menarik
sherly
astaga terbuat dr apalah dirimu galih...
sherly
kemarin Lilis dan Rania eh sekarang galih aneh banget sih kalian pada gamon deh.. padahal Hanum yg tersakiti
sherly
bukannya di kantor Abraham, dijamuan juga kamu dah ketemu Ama Rania ..?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!