Sequel Dihamili Tuan Impoten!
Keysa Bintang hidup berdua dengan neneknya yang sakit-sakitan. Sedari kecil dia bekerja banting tulang demi membiayai pengobatan sang nenek.
Tak sampai disitu, hidup Keysa semakin rumit ketika seorang pemilik hotel tempat ia bekerja memperkosanya hingga hamil. Hidup Keysa benar-benar hancur saat itu juga, bahkan pria yang menghamilinya dengan teganya tak ingin mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Saya sedang hamil anak anda, tuan Erlangga Dirgantara!" --- Keysa Bintang.
"Tidak mungkin, bagaimana bisa pria mandul dan impoten seperti diriku bisa menghamili mu. Aku berani bersumpah kalau anak yang kamu kandung bukan anakku!. Jadi untuk apa aku bertanggungjawab!" --- Erlangga Dirgantara.
"AKU BERSUMPAH KAU MANDUL DAN IMPOTEN SELAMANYA!" ucap Keysa dengan suara meninggi lalu melenggang pergi.
Yuk simak kisahnya hanya dicerita Anak Kembar Tuan Impoten!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alif Irma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18 AKTI
"Akkhhh... nenek..." ucap Keysa dengan mata berkaca-kaca memanggil mendiang neneknya sambil memegangi perut buncitnya.
Keysa mencoba untuk tetap tenang, dia menarik nafas dalam-dalam lalu dihembuskannya secara perlahan. Baru juga bersantai, namun mendadak perutnya sakit.
"Uuhh...sa-sakkit sekali..." lirih Keysa dengan bibir bergetar sambil menyentuh perut buncitnya.
Ini pertama kalinya dirinya merasakan sakit perut luar biasa. Apakah ini yang dinamakan kontraksi, seperti yang dikatakan oleh ibu bidan saat dirinya mengikuti kelas ibu hamil di balai kantor Desa selama beberapa kali.
"Uggghh....perutku sakit... tolong!" teriak Keysa merintih kesakitan sambil meminta tolong pada para tetangga.
Bu Wini yang sedang menjemur pakaian di halaman rumahnya langsung melempar baju ditangannya ke keranjang pakaian saat mendengar suara Keysa meminta tolong.
Wanita paruh baya itu langsung berlari tergopoh-gopoh menghampiri Keysa yang sedang duduk di kursi teras rumah dan tampak merintih kesakitan.
"Bu, perutku... akhhhhh." Keysa kembali merintih kesakitan, wajahnya sudah memerah menahan kesakitan yang luar biasa di bagian bawah perutnya sampai ke pinggang.
"Tenang Keysa, sepertinya kamu mau lahiran." ucap Bu Wini dengan raut wajah khawatir, namun tetap berusaha menenangkan Keysa.
Ibu-ibu tetangga mulai berdatangan menghampirinya. Mengingat para bapak-bapak di jam begini pada sibuk bekerja dan melaut dilautan lepas.
"Cepat telpon staff desa, kita harus segera membawa Keysa ke puskesmas." ucap Bu Wini kepada ibu-ibu tetangga.
"Baik, kebetulan saya habis menelpon staff desa untuk diantarkan beras raskin ke rumah saya dan rumah-rumah warga desa menggunakan mobil siaga desa." ucap salah satu ibu-ibu tetangga.
"Ya sudah, cepat telpon ulang Bu Sana, soalnya kita tidak bisa mengulur-ulur waktu lagi." ucap Bu Wini dengan paniknya melihat Keysa terus merintih kesakitan.
"Iya Bu Wini, saya sedang menelepon pak Bahar, tapi panggilannya belum juga tersambung." ucap Bu Sana dengan wajah cemas menelepon salah satu staff desa.
"Kalau begitu saya langsung ke kantor Desa saja memanggilnya." usul ibu-ibu yang lain.
"Iya Bu, bagaimana bagusnya, soalnya Keysa mau lahiran ini." ucap Bu Wini kepada ibu-ibu tetangga.
Namun tiba-tiba saja mereka melihat mobil siaga desa melaju pelan di jalan sekitar rumah warga.
"Pucuk dicinta ulang pun tiba. Pak Bahar sudah datang." ucap Bu Sana dengan hebohnya memberitahu para tetangganya. Lalu wanita paruh baya itu berteriak keras sambil melambaikan tangannya memanggil staf desa tersebut untuk berhenti.
Benar saja Mobil berwarna putih dengan stiker bertuliskan mobil siaga desa melaju pelan di depan rumah Keysa hingga memasuki pekarangan rumah Keysa dan berhenti tepat di halamannya.
Bu Wini dan ibu-ibu tetangga segera membantu Keysa naik ke mobil. Tampak Keysa terus merintih kesakitan seolah-olah calon bayinya ingin segera dilahirkan.
Sesampainya di puskesmas, Keysa segera dibawa ke ruang bersalin untuk diperiksa lengkap dan ternyata pembukaannya sudah lengkap. Sehingga dokter dan bidan segera memandu Keysa untuk melahirkan.
"Ibu Keysa, saya akan berikan aba-aba sebelum anda mengejan. Jadi ikuti instruksi saya, demi keselamatan calon bayi kembarnya." ucap dokter Yustina menjelaskan dan Keysa hanya mampu mengangguk menanggapi ucapannya yang sedari tadi meringis kesakitan.
"Baiklah, saya akan memulainya. Sekarang ibu Keysa tarik napas dalam-dalam lalu dihembuskan dimulut. Dalam hitungan ketiga, silahkan mengejan sekuatnya." jelas Dokter Yustina yang akan memandunya bersama bidan senior.
Keysa pun melakukan sesuai dari instruksi dokter, dia pun mengejan sekuat tenaga didamping Bu Wini yang terlihat pucat disampingnya. Bagaimana tidak ini hal mendebarkan bagi seorang ibu, yaitu melahirkan buah hatinya.
Ya Tuhan, semoga persalinannya berjalan lancar. Dan semoga Keysa baik-baik saja dan anak-anaknya lahir dengan selamat. Batin Bu Wini dengan perasaan campur aduk.
"Kamu harus kuat Keysa" ucap Bu Wini dengan mata berkaca-kaca dan sangat kasihan melihat Keysa berjuang sendiri melahirkan anaknya.
Seharusnya ada sosok suami mendampinginya, memberikan semangat dan memberikan cinta untuknya, namun semua itu tidak didapatkannya. Sungguh malang nasibnya.
Keysa terus mengejan dengan sekuat tenaga yang dimilikinya, ada dua calon bayinya yang harus ia lahirkan. Hingga akhirnya dia berhasil melahirkan salah satu bayi kembarnya.
Oeeekk....oeeeekkk
"Bayinya sudah lahir, dok. Berjenis kelamin laki-laki" ucap Bidan Delima dengan penuh haru dan segera membersihkan bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut.
Keysa menetaskan air matanya melihat bayinya terlahir di dunia, sekarang dia sudah menjadi seorang ibu. Walau tenaganya sudah terkuras abis, namun dia tidak akan menyerah, masih ada satu calon bayinya yang harus ia lahirkan.
"Cepat berikan minum untuk Bu Keysa." ucap Dokter Yustina melihat pasiennya tampak sudah lemas. Dokter Yustina sudah mewanti-wanti sebelumnya, mengingat ini pertama kalinya pasiennya akan melahirkan bayi kembar di puskesmas tempatnya mengabdi kepada masyarakat.
Keysa segera menerima minuman yang diberikan oleh bidan, bahkan dia meneguk cepat air mineral dan susu uht untuk membangkitkan tenaganya kembali.
Ya Tuhan, hamba hanya memohon kepadamu untuk lancarkan segalanya. Batin Keysa sambil meneteskan air matanya.
Kemudian Keysa kembali mengejan sesuai instruksi dari dokter dengan sisa-sisa tenaga yang dimilikinya, bahkan Keysa sudah lemas, namun Bu Wini tak henti membisikan semangat untuknya.
"Uuugghhh..... Akhhhhh" Kembali Keysa mengejan, namun bayinya tak kunjung lahir. Waktu sudah berlalu hampir satu jam lamanya.
Suasana ruang bersalin menjadi tegang. Dokter Yustina dan Bidan Delima beserta timnya terlihat mulai cemas. Apalagi kondisi pasien sudah lemas. Mereka harus segera mengambil tindakan demi keselamatan pasien dan calon bayinya.
"Jalan satu-satunya kita harus segera merujuk Ibu Keysa ke rumah sakit." ucap Dokter Yustina dengan keputusannya.
"Tunggu beberapa menit saja dok, saya yakin ibu Keysa masih mampu melahirkan bayinya." ucap Bidan Delima, selaku bidan senior.
"Baiklah, kita lanjutkan kembali." ucap Dokter Yustina pada akhirnya.
Bu Wini sudah menangis di samping Keysa mendengar ucapan dari dokter, namun dia tidak henti-hentinya mendoakan Keysa dan bayinya.
Kemudian Keysa kembali mengejan dengan sisa tenaga yang dimilikinya, keringat dan air mata bercampur menjadi satu dan dengan kuasa Tuhan, akhirnya Keysa berhasil melahirkan bayi kembarnya yang berjenis kelamin perempuan.
Ooeeekk....ooeeekkkk
Keysa menangis dengan perasaan haru melahirkan bayi kembarnya. Tubuhnya yang sudah lemas tak bertenaga masih bisa tersenyum mendengar suara tangis bayi kembarnya. Sekarang dirinya sudah bergelar seorang ibu.
Suasana haru pun menyelimuti ruang bersalin. Dokter dan bidan Delima sampai meneteskan air matanya dan begitu terharu bisa menolong pasiennya.
"Syukurlah. Persalinannya berjalan lancar. Ibu Keysa melahirkan bayi kembar berjenis kelamin laki-laki dan perempuan dengan selamat. Setelah ini, Ibu Keysa akan dipindahkan ke ruang pasca persalinan bersama bayi kembarnya" ucap Dokter Yustina tersenyum memberitahu mereka.
🍁🍁🍁🍁
Beberapa jam kemudian, Keysa sudah dipindahkan ke ruang pasca persalinan bersama bayi kembarnya yang sudah menempati tempat tidur khusus bayi baru lahir.
"Keysa, ibu masih tidak menyangka bahwa kamu melahirkan bayi kembar. Melahirkan satu bayi saja sangat mendebarkan, apalagi melahirkan dua bayi sekaligus. Jantung ibu hampir copot berada di ruang bersalin" ucap Bu Wini dengan mata berkaca-kaca memandangi bayi kembar Keysa yang tampak tenang habis menyusu pada ibunya.
"Iya Bu, selama hamil aku merasa was-was saat mengetahui calon bayiku ternyata kembar." ucap Keysa tersenyum yang sedang duduk bersandar di atas tempat tidur pasien.
"Apa kamu sudah menyiapkan nama untuk bayi kembar mu?" tanya Bu Wini tersenyum sambil memandangi satu persatu bayi kembar Keysa yang sangat menggemaskan.
"Sudah Bu, namanya Zidan dan Zara" ucap Keysa tersenyum dengan raut wajah bahagia, dikaruniai bayi kembar laki-laki dan perempuan.
*
*
*
Mohon maaf baru update, soalnya othor lagi sibuk akhir-akhir ini