Komedi receh bikin ngakak tentang 10 X terapi untuk menyembuhkan impotensi yang di alami Raja akibat totok yang di sematkan Gadis.
Apa dan bagaimana terapi anu itu yuk baca terapinya di novel kedua author receh ini
yang mau senyum dan ketawa jadiin favorit jan lupa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di lema
Radja berdiri di depan jendela ruang kerjanya yang ada di lantai 26 gedung WG Tower, ini adalah kantor induk dari perusahaan yang bernaung di bawah Wiguna corporation milik keluarga Wiguna. Dan sekarang Radja menjabat sebagai pimpinan Wiguna Corp. Pandangannya menatap jauh ke langit ada kegelisahan dan juga kepanikan yang nampak di wajahnya.
"Sudah hampir 3 minggu juniorku lumpuh, hampir semua dokter andrologi yang terbaik di kota ini ataupun di luar negeri udah ku datangi. Semua mengatakan dari hasil tes baik-baik saja. Tapi mengapa junior ku masih tetap tak bereaksi," gumam Radja. Ada nada putus asa dari kalimat yang keluar dari mulutnya.
"Sudah puluhan wanita yang mencoba membangkitkan gairahku tapi tak ada satupun yang bisa membangunkan juniorku, dan ini membuatku semakin stress," gumam Radja lagi.
"Aaaaahhhhh...!" teriak Radja sambil meremas rambutnya.
"Jangan... jangan benar kata psikopat itu," gumam Radja menelengkan kepalanya sedang memikirkan ucapan Gadis saat itu.
Radja mengambil HP yang ada di saku celananya, lalu dia memencet salah satu tombol di layar HPnya.
"Pras cepat ke ruangan gua sekarang," perintah Raja kepada Pras sekretaris pribadinya.
Tak kurang dari lima menit Pras sudah datang ke ruangan Raja dan berdiri di hadapan Radja. Han melihat ada kepanikan di wajah Bossnya
"Pras, Lu punya no kontak gadis itu?" tanya Radja masih menatap keluar jendela.
"Gadis?" Pras balik bertanya heran karena sudah beberapa minggu ini Radja tak pernah menyinggung sekali pun tentang gadis itu dan sekarang tiba-tiba Radja minta nomor telepon Gadis.
"Ada," jawab Pras.
"Kirim ke Gua," pinta Raja.
"Ya, ada yang lain Tuan?" tanya Pras.
" Cukup, pergilah," perintah Radja tatapannya masih menerawang ke luar jendela kaca.
"O..My God, masak Gua harus nikah sama cewek psikopat itu, memikirkannya saja membuatku merinding apalagi kalau sampai harus menjalani. Tapi kalau tidak ada solusi lagi apa aku harus membiarkan nasib juniorku seperti ini?" gumam Radja.
Ting.
Ada notif masuk ke HP Radja satu nama kontak tertera di layar HP nya. Lama dia hanya memandang kontak itu seperti orang yang bingung. Lalu dia memencet nomor itu dan tidak ada jawaban. Akhirnya dia menulis pesan singkat di nomor itu.
***
Gadis sedang merapikan semua alat make up dan masukkan ke dalam tas. Hari ini Gadis dan Mister Bee mendapatkan job dari sebuah PH terkenal yang sedang mengerjakan sinetron untuk menjadi makeup artist nya.
Krik.
Notice HP berbunyi ada pesan masuk. Gadis melihatnya dan saat membaca ekspresi wajahnya langsung berubah sinis. Bunyi pesan singkat itu.
Kita harus ketemu.
Gadis lama tak merespon pesan itu dan memasukkan hpnya kembali ke saku celananya.
"Mister, udah selesai semuanya kita pulang sekarang," ajak Gadis kepada Mister Bee yang sedang mengobrol dengan seorang artis wanita terkenal yang namanya sedang naik daun, dia adalah Rianty Praja.
"Udah dulu ya say, thank you obrolannya," kata Mister Bee pamit sambil cipika cipiki.
"Papay Bee," ucap Rianty sambil melambaikan tangannya dan berlalu.
"Mister, ghibah mulu kerjanya," cela Gadis.
"Siapa yang ghibah Gadis, ini sekarang lagi trending beritanya lagi viral kamu aja nggak tahu," seloroh Misteri Bee.
"Gadis Bukannya nggak tahu, tapi nggak mau tahu yang kayak gitu," sanggah Gadis tak mau kalah.
Keduanya berjalan menuju tempat parkir setelah sampai di mobil mereka memasukkan semua peralatan ke dalam bagasi mobil dan mobil mereka pun lalu keluar dari lokasi tempat syuting itu.
"Tapi masak iya sih orang segagah Radja gak jantan?" tanya Mister Bee seperti kepada dirinya sendiri.
Gadis tidak menyahut dia asyik menyimak TikTok di hpnya.
"Dis! tega amat sih lu kacangin Mister," ucap Bee merajuk setengah teriak.
"Siapa yang kacangin Mister, Gadis cuma males aja di ajak ghibah. Lagian dosa Mister," ucap Gadis mengingatkan.
"Emang gak asyik kalo ngobrol sama Gadis," ucap Bee kesal.
Gadis melirik Bee sekilas.
krik.
Notice pesan kembali masuk ke HP Gadis, dia melihat sang pengirim. Tak ada nama cuma nomor telepon seperti tadi. Isi pesan singkatnya berbunyi.
"Kita harus ketemu. Radja"
Wajah Gadis berubah seketika serius dan Bee menangkap.
"Ada apa Dis?" tanya Bee.
"Turunkan Gadis di sini Mister," pinta Gadis.
"Ada apa Dis?" tanya Bee penasaran.
"Maaf Mister, Gadis ada perlu penting," jawab Gadis langsung begitu membuka pintu mobil begitu mobil berhenti.
"Maaf juga, gak bisa bantuin beresin alat. Bye Assalamu'alaikum," ucap Gadis sambil berlalu pergi.
"Ada apa sih, Kok tumben dia aneh?" gumam Bee.
"Bomatlah, emang dari awal dia aneh," gumam Bee sambil melajukan mobilnya.
***
Ting.
Notice pesan masuk ke HP Raja.
Rooster cafe kuningan jam 14.00.
Radja langsung menyambar jasnya yang tergantung di kapstok ruang kerjanya dan dia buru-buru pergi keluar. Begitu sampai di lobby depan dia mendapati Pras sudah menyiapkan mobil dan membukakan pintu belakang mobil.
"Gua bawa mobil sendiri aja Pras, Lu urusin semua pekerjaan kantor dan kalau ada apa-apa telepon Gue aja. Satu lagi Lo cancel semua pertemuan Gue hari ini," perintah Radja.
"Siap Tuan," jawab Pras.
Ada tanya di hati Pras karena tidak biasanya Bosnya pergi membawa mobil sendiri.
***
"Tuan Radja? Siilahkan ikut dengan saya," kata salah seorang pelayan cafe yang lumayan cantik saat melihat Raja mengangguk.
Radja pun mengikuti pelayan menuju lantai atas dan di sana Gadis sedang menunggu sambil berdiri memandang keluar jendela. Saat Radja masuk Gadis terlihat tenang begitu juga Radja tak tampak ketegangan di antara keduanya.
"Terima kasih Mbak Dila atas bantuannya," ucap Gadis kepada pelayan yang bernama Dila.
"Sama-sama Dis, Mbak tinggal ya," kata Dila sambil berlalu.
"Silakan duduk," ucap Gadis mempersilakan Radja
Mereka saling duduk berhadapan yang dibatasi oleh sebuah meja kecil.
"Sembuhin Gue! Gue akan membayar berapapun yang Lo minta. Asal dengan satu syarat tidak ada pernikahan diantara kita," Ucap Radja sambil menatap mata Gadis seperti sedang mengintimidasi.
"Kalau begitu pembicaraan ini tidak perlu dilanjutkan lagi, karena sudah pasti tidak akan ada titik temu," balas Gadis tegas.
"Emang kenapa harus dengan menikah?" tanya Radja mulai kesal.
"Karena untuk mengatasi masalahmu sekarang, terapinya harus dilakukan dengan melakukan hubungan suami-istri dan aku tidak mau melakukan itu tanpa ada pernikahan," jawab Gadis.
"Heh jangan cari kesempatan Dalam kesempitan ya, nggak mungkin harus seperti itu caranya. Emang enggak ada cara lain misalnya pakai ramuan atau gimana gitu," sanggah Radja.
"Nggak ada, cuman itu satu-satunya cara dan ingat yang bisa melakukan cuma aku, terserah aku harap anda tidak setuju jadi aku tidak perlu juga melakukannya," ucap Gadis santai.
Radja mulai meradang tampak wajahnya yang putih berubah merah seakan semua darahnya berkumpul di wajahnya begitu juga dengan matanya.
"Jangan-jangan Kamu sengaja ya melakukan totok itu untuk menjebak Gue?" tanya Radja dengan nada sinis.
"Menjebakmu? Om harusnya sadar diri, di sini siapa yang di jebak dari awal. Bukankah itu karena kebodohan Om sendiri sampai terjadi hal seperti itu," jawab Gadis tak mau kalah.
"Eh lu panggil apa tadi Gue! Om? Emang gue udah tua apa?" tanya Radja semakin sewot dengan mulut mengerucut .
"Lah, emang nggak sadar kalau udah tua?" tanya Gadis sinis.
"Lu ya, bener-bener keterlaluan kalau bukan cewek udah Gue-!" bentak Radja sambil mengepalkan tangannya siap meninju.
"Udahlah, nggak usah bertele-tele. Kalau berantem juga udah pasti kita tahu siapa yang bakal menang. Sekarang to the point aja kita nikah atau nggak. Udah itu aja mumpung saya masih baik Om. Bagaimanapun juga saya tau konsekuensi saya menggunakan totok itu," ujar Gadis panjang lebar mulai tidak sabar.
Radja memandang Gadis kesal tapi dia juga tidak berdaya bagaimanapun juga masalah yang sedang dia hadapi dengan junior nya mengalami jalan buntu dan ini membuatnya benar-benar stres.
"Kasih saya waktu satu minggu untuk berfikir," kata Radja sambil menatap Gadis.
"Terserah," sahut Gadis singkat.
"Om, tolong suruh orang-orang Om untuk tidak mengawasi ku. Aku merasa terganggu," kata Gadis dengan muka kesal.
"Om? bisa gak sih lu gak panggil Gua Om!" bentak Radja kesal dengan panggilan itu.
"Ihh orang udah Om-Om di panggil Om marah," gumam Gadis.
"Heh, ngomong apa Lu barusan?" tanya Radja sewot.
"Idih suka-suka mulut aku dong, sok ngatur lagi," sahut Gadis mulai kesal.
"Udahlah mending Gua pergi, pusing pikiran Gue kalau terus ada di sini!" dengus Radja sambil ngeloyor pergi.
Bersambung
Bagaimana kelanjutan kisah Radja dan Gadis
yuk ikuti terus jalan ceritanya.
terimakasih buat yang masih baca novelku dan author sangat berharap dukungannya dengan like rate dan komentarnya
semua itu jadi penyemangat buat author