DICERAIKAN KARNA MANDUL, DIHAMILI OLEH MAFIA KEJAM

"Baiklah...? Nona Adara lah yang akan menjadi Desainer tuan Nicoles, mari kita akhiri semua nya sampai disini. Selamat untuk para pemenang.!" kata Dewi dengan bangga lalu bertepuk tangan sendiri disusul lain nya.

"Nona? Tolong berpose lah lagi..! Saya akan membuat wajah anda ada di majalah internasional." kata salah satu fotografer dengan serius.

Dara mendekati pria muda itu lalu melakukan nya dengan cara profesional, Dara hanya ingin wajah nya terkenal supaya mempermudah nya dikenal oleh keluarga Adipati yang memang penggila majalah internasional.

"Balas dendam ku akan di mulai. "Batin Dara tersenyum manis ke arah kamera.

Para model yang duduk di bangku penonton saling menatap satu sama lain di tempat mereka dan secara serentak beralih menatap ke arah Lovisa dengan sinis, mereka menyesal menyia-nyiakan kesempatan emas yang ditawarkan Dara pada mereka masing-masing.

Jika bukan diancam oleh Lovisa mana mungkin mereka bisa melawan, terlebih lagi Dewi sebagai pemilik acara seakan sengaja tutup mata melihat ketidak-adilan itu.

"Tolong buat nama saya sebagai Adara Desainer dari Jepang telah kembali ke Negara nya.!" pinta Dara membuat para penonton semakin riuh.

"A--anda Nona Adara yang terkenal itu?" tanya si Fotografer dan Dara mengangguk sambil tersenyum.

"Wahh??! Ini tambang emas." ucap semua penonton yang ada.

Semakin syok lah para Model yang menolak Adara tadi, awal nya mereka tak mengira kalau Adara memang orang yang sama karna menurut siapapun mustahil sosok yang telah terkenal itu meninggalkan ketenaran nya hanya untuk mengikuti ajang fashion show kecil ini.

Situasi semakin ribut hingga para model yang menolak Dara tadi segera berdiri dan secara bersamaan mereka mendatangi Dara, mereka meminta maaf pada Dara mereka menyesal telah menolak jadi model Dara. Dara tersenyum manis melihat mereka semua mengakui kesalahan mereka.

"Jadi kalian mau memakai gaun ku untuk kedepan nya?" tanya Dara.

"Suatu kehormatan bagi kami nona Adara." ucap para Model itu dengan serentak dan sopan ala bangsawan.

Dara mendekati para model yang berdiri menatap nya, dia sangat tahu para model yang menjadi kriteria nya. Akhir nya Dara menemukan seorang gadis cantik yang menatap berbinar pada nya, dia hanya Model baru 2 bulan bergabung dan juga model inilah yang tadi menolak Dara dengan hati-hati pada nya. Model itu mengatakan alasan nya yaitu Lovisa lah yang mengancam nya bahkan Ia juga tidak berdaya mengingat keluarga nya yang menjadi alasan gadis itu nekat bekerja menjadi Model.

"Siapa nama mu?" tanya Dara dengan anggun.

"Zeline Adira, Nona!" jawab nya dengan sopan.

"Hmm? Image mu polos dan bersih, kalau aku beri nama panggung mu Adira bagaimana? Apa kamu mau bergabung dengan ku?" tanya Dara membuat para Model lain nya iri menatap kesal pada Adira.

Adira seperti ditawarkan sebuah pulau pribadi tanpa mengeluarkan uang sepersen pun, tentu saja dengan senang hati Adira menerima nya. Dara juga akan menggunakan jasa para model lain nya.

"Kalian harus mengerti kalau Image polos dan bersih adalah tema gaun ku malam ini. Kedepan nya aku telah mengingat wajah kalian dan pasti nya aku akan membutuhkan kalian sebagai model ku nanti nya, tapi sesuai dengan tema serta kecocokan wajah kalian pada gaun ku untuk kedepan nya." kata Dara membuat hati para model itu begitu senang dan tak lagi iri pada Adira.

Sebenar nya itu hanya alasan Adara saja karna Image polos dan bersih bisa di ubah dengan make-up pada calon model, akan tetapi Dara masih sedikit dendam pada semua penolakan mereka, Dara memperhatikan bahwa hanya Adira saja yang menolak Dara dengan lembut dan juga tidak enak hati seolah-olah tak tega menolak permintaan Dara.

Dara beralih ke fotografer tadi, "Kalau begitu saya akan berganti pakaian 15 menit dengan model saya ini. Bisa kita sepakati kalau saya hanya Desainer tapi anda boleh memperlihatkan wajah saya di publik namun inilah model saya."ucap Dara.

Fotografer itu merasa senang menerima tawaran Dara, setelah nya Dara membawa Adira ke ruangan ganti dan menukar gaun nya. Dara dengan telaten menata rambut Adira yang telah rapi karna efek tataan rambut saat menjadi model Lovisa sebelum nya

Adira tersenyum manis pada Dara yang sangat cantik saat serius menata penampilan nya, "Saya hanya model baru tapi nona memilih Saya. Dengan rasa hormat saya tidak akan mengecewakan nona."ucap Adira dengan tulus.

"Tunjukkan, kalo pilihanku tidak akan pernah salah..!" ucap Dara tersenyum genit yang membuat Adira ingin tertawa tetapi harus di tahan karna tidak mau make up serta tatanan yang Dara buat rusak begitu saja oleh nya.

Adira pun tampil sebagai model terakhir dari gaun Dara, sungguh penampilan nya sangat memukau saat gaun itu terpasang di tubuh Adira sehingga seperti Peri.

"Pantas saja nona Adara mencari model polos dan bersih ternyata inilah alasan nya. Dia memang Adara yang berbakat.!" ucap semua tamu undangan begitu heboh.

Para model yang kembali duduk dibangku penonton pun dibuat tercengang, Adara memang dikenal sebagai Desainer muda yang sungguh berbakat tapi wajah nya tidak terlalu dikenal semua orang, hanya kalangan atas saja yang bisa melihat nya.

Dewi mendekati Adara, "Nona Adara? tuan Nicoles menunggumu..! Jangan membuat nya menunggu terlalu lama." bisik nya serius.

Adara terkejut, "Ya ampun..? Aku keasikan bicara sama Adira jadi lupa gaun ku sudah dibeli oleh Tuan itu. "Batin Dara.

Dara segera beranjak pergi membiarkan fotografer itu dengan semangat memotret Adira yang mudah sekali berekspresi polos karna itu memang diri nya, para model yang duduk di bangku penonton hanya melihat kepergian Adara yang sangat hebat menurut mereka, Mereka jadi mengerti alasan Adara memilih Adira.

Dewi menuntun Adara ke Ruangan tunggu VVIP untuk menemui Nicoles.

"Sebenar nya siapa tuan Nicoles itu? Aku banyak melihat nama nya muncul dimana-mana tapi aku sama sekali ngga tertarik mencari tahu tentang nya." Batin Dara.

Dara melihat berita Indonesia hanya tentang keluarga Adipati juga sosok misterius Swondrak yang mengerikan saja, Nicoles memang sangat terkenal di dunia bisnis namun bukan sembarangan orang yang bisa bertatap muka dengan nya.

"Bersikap sopan lah pada nya nanti nona Adara.!" pinta Dewi dengan serius, Dara mengangguk mengiyakan nya.

Dara mengetuk pintu ruangan itu, Dara membuka nya secara perlahan, Dara menautkan kedua alis nya tapi Dara tidak bertanya pada Dewi, mungkin saja Nicoles sedang bersama model lain sehingga takut mengganggu.

Dara sudah biasa melihat para pembisnis besar merangkul banyak wanita disekitar nya karna memiliki banyak uang jadi merasa dapat memiliki apa saja yang di mau termasuk wanita bodygoal.

Adara pun masuk ketika Dewi memberi kode pada nya untuk segera melangkah, Dewi menutup pintu ruangan itu setelah Dara masuk dengan pelan-pelan bahkan saking pelan nya siput yang lambat pun bisa melewati celah itu tanpa terjepit apalagi terlambat. ( Lebay kali Author ini hehehe..)

Dara sudah berada di ruangan Nicoles, tapi Dara tidak menemukan sosok Nicoles disana, dia mengedarkan pandangan nya hingga mata nya menangkap sosok Nicoles seorang diri, yang sedang berdiri didepan balkon dengan meminum segelas wine ditangan nya sambil melihat ke arah langit yang di penuhi bulan dan bintang-bintang.

Dara mendekati Nicoles dengan jarak aman, Dara menyapa Pria itu, "Selamat malam Tuan." sapa Dara menundukkan kepala nya hormat.

Nicoles melirik ke arah Dara, "Apa urusan mu sudah selesai?" tanya Nicoles.

"Maafkan saya yang membuat waktu berharga anda harus terbuang sia-sia." ucap Dara segera menjelaskan.

Dara tidak tahu siapa Nicoles, tetapi ketika membayangkan nama Nicoles ada di Artikel mana saja membuat nya berpikir kalau Nicoles adalah Orang yang sangat berkuasa dan juga dihormati.

Nicoles tersenyum tipis begitu tipis sehingga Dara tak melihat senyuman itu, " Apa kau mau menjadi Desainer pribadi kaluarga ku?." tanya Nicoles.

"Suatu kehormatan bagi saya tuan." ucap Adara dengan penuh penghormatan.

Nicoles tak lagi bicara, dia hanya fokus meminum wine tanpa peduli keberadaan Adara dihadapan nya, Adara melihat pakaian yang melekat pada tubuh Nicoles.

"Woow..! Ini?? Pakaian nya bukan kaleng-kaleng." Batin Adara menelan ludah nya kasar karna tahu jenis pakaian mahal yang Nicoles kenakan apalagi kancing Jas nya adalah berlian asli bukan imitasi.

*

Bersambung....................................