Nayla Kamil
18Tahun..
Tok.. tok.. tok..
"Permisi Tuan..bisa tolong berikan bunga ini untuk Tuan yang ada di belakang."
Reymon sanjaya
31 Tahun
"Dasar wanita aneh"bergumam sambil tersenyum tipis.
Siapa yang menyangka pertemuan yang tidak di sengaja itu menjadi awal mula Nayla terjebak dalam cinta yang aneh menurutnya.
perbedaan usia,tahta,harta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Rey dan Bram memasuki gang kecil tak jauh dari mereka yang sedang mengedarkan pandangan nya terdapat keramaian dan kerumunan orang yang sedang riuh.
Rey mendekati kerumunan tersebut dengan Bram yang mengekor di belakang nya, seketika langkah kaki Rey terhenti benar saja Nay sedang di atas panggung meliukan badan nya dan bergoyang di temani oleh para bapak bapak dan pemuda genit yang siap menyawer.
Rahang Rey mengeras tangan nya terkepal,seketika hatinya tak rela melihat pujaan hatinya di kelilingi laki laki hidung belang dan melihat Nay dengan tatapan mesum,dengan penuh amarah Rey naik keatas panggung dan melayangkan bogem pada seorang Bapak bapak yang terus mepet pada body Nay,sontak saja para penonton riuh dan kaget.
Nay kaget dan mebulatkan matanya baru saja mulutnya terbuka untuk bertanya.
"Tu_tuan" Rey langsung menggendong Nay bagaikan karung beras dengan kepala menungging kebawah Nayla meronta.
"Hey apa yang kau lakukan turunkan aku" sambil memukul punggung Rey,namun Rey tak bergeming masih melanjutkan langkah nya keluar dari kerumunan.
Teriakan penonton yang riuh seketika juga yang punya hajatan tak rela acara resepsi pernikahan yang sedang berjalan jadi kacau, penyanyi yang di sewa di bawa kabur "Bram bereskan." mendapat anggukan dari Bram Rey meneruskan langkahnya dan memasukan Nay kedalam mobil.
Nay masih meronta ingin kabur namun dengan cepat Rey mengunci pintu.Sambil terus berteriak Nay yang terliahat anggun di luar namun tidak didalam terus memukul bahkan menarik rambut Rey hingga meringis.
"Apa yang kau lakukan? ini sakit" Rey berteriak,sambil mencoba melepaskan rambutnya dari genggaman Nay.
"Apa kamu bilang, seharusnya Aku yang bertanya,apa yang kamu lakukan, kamu menculik ku,atau kamu mau berbuat mesum padaku Hah?"
"Aku hanya tidak suka kamu di kerumuni oleh orang orang mesum itu,aku tidak rela"bentak Rey.
Nay melepaskan tangannya dari rambut Rey 'apa maksudnya'.
"Apa maksud mu tuan..?kamu seperti kekasih yang sedang cemburu begitu?,apa hubungan kita bahkan kita tidak dekat."
Rey menghela nafasnya, baru Rey sadar 'benar apa hubungannya denganku bahkan aku baru mengenalnya' tapi hatinya begitu tak rela.
Tak lama Bram masuk kedalam mobil sontak dia kaget melihat bosnya dengan rambut berantakan dan terlihat dengan muka kusut."Tuan apa yang terjadi denganmu?"
Bukan menjawab Rey malah balik bertanya "Apa semua beres?"
"Beres tuan saya sudah memberi finalti." Nay membulatkan matanya.
"Apa?? finalti apa maksudmu kau memberi ganti rugi begitu??".
"Benar Nona hanya 10 juta" jawab Bram
"Apa??... Ya ampun kalian gila ya, bahkan aku hanya di bayar 500 ribu dan kalian ganti rugi 10 juta" Nay menganga.
'Enak sekali yang punya hajatan dapet rejeki nomplok' Nay membatin.
Sontak saja Rey terkejut, "Kau di bayar semurah itu,dan rela bergoyang di depan para lelaki mesum itu".
"Aku akan beri 500 juta untukmu asal kau bergoyang di atas ranjangku" tukas Rey.
Sontak Nay menyilangkan tangannya di dada, "Tuan kau bilang mereka mesum,bahkan kau lebih mesum".
Tanpa menjawab Nay Rey memerintahkan Bram melajukan mobilnya ke apartemennya.
"Tuan turunkan Aku,hentikan mobilnya. kalian benar benar gila ya,apa kalian tidak takut di tangkap polisi kalau ketahuan menculik seorang gadis seperti ini"
Rey menyeringai "Itupun kalau ketahuan,kalau tidak kami akan tetap aman"
"Kalian tidak malu ya melakukan ini pada anak sekolah,dan berbuat mesun padaku." seru Nay sontak saja Rey dan Bram tertawa Nay pikir mereka akan percaya apa yang dikatakan nya tentu dangan penampilan seperti itu siapa sangka dia masih duduk di bangku SMA.
"Kalian tidak percaya, aku masih seorang pelajar,kalian mau bukti"Bram menginjak rem mobilnya tiba tiba hingga Nay yang berada di bangku belakang terhunyung kedepan,karna kaget dan tidak siap bahkan Rey tak sempat menahan tubuh Nay dan terbentur ke kursi depan.
"Aduh.. isshh kalian ini benar benar tidak waras ya" sambil terus mengelus dahi nya.
"Apa maksudmu??" tanya Rey
"APA??" bentak Nay masih kesal dengan kelakuan dua orang yang di anggap gila olehnya.
"Apa maksudmu kau masih pelajar!!"
"Memang iya" jawab Nay masih dengan cemberut.
"Bram berikan dompetnya!"
Bram memberikan tas Nay yang tadi di ambil langsung setelah memberikan finalty pada yang punya hajatan.
Rey membuka tas dan mengeluarkan dompet didalamnya ada kartu pelajar dan KTP dan tertera tanggal lahir Nay.
Nay mendongak dan medekat sampai nafasnya terasa di pipi Rey "Benarkan apa kataku!"
Rey menegang seluruh tubuhnya membeku mendapati Nay yang begitu dekat bahkan aroma parfum Nay menusuk hidungnya dan seketika darahnya berdesir Masih terpaku hingga Nay menepuk pundak Rey."Benarkan tuan"
Rey berdehem mencoba menormalkan lagi debaran jantung nya.Tak bisa berkata kata karna memang Nay adalah seorang pelajar.
"Bagaimana Tuan?" tanya Bram.
"Antar dia pulang!"perintah Rey.Bram melajukan mobilnya kembali ke tempat mereka bertemu tadi.
Hening..
Kruyyuuukk...
Rey dan Bram menoleh ke arah suara,Nay nyengir menujukan lesung pipinya.
'Cantik'. batin Rey.
"Hehe.. maaf tuan bisakah saya makan dulu tadi seharusnya sehabis nyanyi saya bisa makan di meja perasmanan tapi kalian malah mengacau dan lagi saya belum dapat bayaran, 500 ribu ku melayang jadi bisakan Tuan Rey teraktir saya makan".
Nay benar mereka sudah mengacau,dan memang ini sudah jam makan siang.
"Bram kita ke Restoran terdekat".
"Baik.."
Mereka turun di sebuah Restoran mewah.Nay celingukan dan menarik tangan Rey,Rey yang di tarik seketika berdebar."Tuan kenapa masuk kesini disini pasti mahal ayo kita ke rumah makan padang saja tuan biar murah tapi kenyang."
"Jangan bikin malu saya yang teraktir kamu jadi jangan banyak bicara"seru Rey setengah berbisik.
"Ya sudah".
'Asik sekali kali emang kudu ngerasain gimana rasanya makanan mewah' batin Nay.
Di sambut oleh pelayan mereka masuk ke ruangan pribadi agar tak terganggu dengan pengunjung yang lain Rey tak terlalu suka keramaian.
Rey memesan menu paling istimewa yang di sajikan di restoran tersebut.
Steak sapi terhidang di meja lengkap dengan sayuran dan saus,Nay menatap nanar makanan di hadapanya.
'Hanya ini mana kenyang,setelah drama tadi aku butuh energi lebih'.
Tangan Nay terulur dan menarik lengan baju Rey yang duduk di sebelah nya,kemudian berbisik
"Tuan apa disini tidak ada nasi,bisakah minta nasi aku tidak akan kenyang dengan ini saja".
Rey memijat pelipis nya,hadeeh gadis di sebelahnya ini masih menyimpan sejuta misteri dan membuatnya penasaran,tak hanya wajahnya yang cantik tapi juga kelakuan nya yang ternyata tak seanggun yang terlihat.
Rey memanggil pelayan dan membisikan permintaan Nay,Bram menatap geli sang bos yang biasanya angkuh,tapi demi gadis yang seumuran dengan adiknya ini menurunkan harga dirinya.
'Cinta.. bikin repot' Bram.