Ara , gadis berhijab yg sangat cantik, yg kemana2 selalu di tutupi masker , gadis 22 tahun yatim piatu yg terpaksa menikah muda karena tidak sengaja menolong seorang nenek yg terkilir kakinya ,
bismillah, yuk simak untuk kelanjutannya, semoga menarik, karena ini novel pertamaku, mohon dukungannya teman2, 🥰🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Marina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
015 malu malu
Ara pun mendongakkan kepalanya sambil merasa kaget sekaligus heran, bisa bisanya atasannya mau menjalankan pernikahan yg sesungguhnya dengan gadis biasa
"emmm apa tuan tidak salah bicara?'! Maksud saya mungkin tuan saat ini sedang syok apa terpaksa tidak punya pilihan, sehingga mau menerima pernikahan mendadak ini, apalagi saya hanya gadis kampung, tidak seperti gadis lain yg cantik, kaya dan menarik, sepadan dengan tuan"? Tanya Ara hati-hati
Ihhh pengin kukurung rasanya gadis ini, tingkahnya yg malu-malu membuat ku gemas, , tidak tau saja dia, kalau aku sangat bahagia bisa memiliki nya, dg raut yg datar tetap masih bisa menutupi rasa bahagianya
"ehm ehm , Ara aku sangat menyayangi nenek, kalau nenek menyukaimu berarti aku harus bisa belajar menyukaimu juga, gadis baik seperti mu saja sudah cukup, aku sudah kaya, aku bisa menghidupi anak dan istri ku nanti, jadi untuk apa mencari gadis yg kaya" !!!???
Blushhh , pipi Ara terasa panas , sudah seperti tomat, "eh eh apaan ini, laki2 ini bisa juga bicara banyak seperti itu"dalam hati Ara bergumam
Adam yg melihat raut wajah Ara begitu gemas, ingin sekali menggigitnya
"tap tapi tuan" ucap Ara berhenti karena terpotong ucapan Adam
"cukup Ara, memang apa kurangnya aku , aku tampan , kaya ( ciiieee sombongnya babang tanmfan, sudah mulai aku kamu), apa kamu tidak tertarik denganku"?" , ucapnya penuh dengan bangga,
" Bu bukan begitu, justru anda begitu sempurna, anda begitu tampan" UPS Ara menutup mulutnya karena keceplosan, semakin merahlah pipi Ara, dan Adam begitu menikmati wajah malu-malu Ara, semakin cantik saja, dengan pipi yg merona, ah rasanya Adam sudah tidak tahan lagi ingin memakan istri nya,
" maksudku yah , terserah tuan saja, saya akan menurut" pasrah Ara saja, daripada terjebak semakin jauh Dengan pertanyaan-pertanyaan lain,
"good, pintar, sekarang berusahalah menjadi istri yg baik, kita akan menjalani rumah tangga ini seperti air mengalir, meski cinta belum datang pada diri kita, setidaknya kita bisa berusaha sedikit demi sedikit saling mengenal dan semakin dekat" pinta Adam
Ara hanya bisa menahan nafasnya, karena semakin Adam berbicara semakin meningkat juga pesonanya" ini sih tidak lama juga aku rasa sudah cinta laki-laki ini, kata-katanya yg lembut membuatku tenang dan merasa terlindungi " hanya dalam hati Ara mengagumi, jmara jg tidak berani menatap laki-laki di depannya, takut pingsan, tidak kuat dengan pesonanya,
" Ara lihatlah wajahku?"Arapun mendongak, dan ,,,,,,,deg,,,,,,deg ,,,,deg jantung keduanya berdetak lebih cepat dari biasanya, "dalam hati Adam sangat mengagumi makhluk ciptaan Allah ini, sangatlah sempurna di mata nya, dengan memegang kedua bahunya, Adam menatap Ara dengan lekat" mulai sekarang jangan panggil aku tuan, mulai belajar memanggil kudg sebutan seorang istri kepada suaminya?!" perintah Adam
Tambah merahlah wajah Ara" terus saya harus panggil tuan siapa?"
"Terserah kamu saja"?, dan jangan panggil saya anda, cukup aku kamu kita,
"duuh gimana ini , aku sudah tidak tahan lagi" ucap Ara dalam hati
"Baiklah saya eh maksud aku, iya. Nanti saya pikirkan " sambil memegang dadanya, "kalo gitu aku permisi mau ketoilet dulu, ! , Ara pun berlalu menuju toilet, tapi Ara membalikkan badannya lagi
" emm maaf tuan, eh mas , dimana toilet nya""blusss muka Adam memerah karena di panggil mas, seneng sekali rasanya"gumam Adam dalam hati,
,
,
, bersambung