Ara , gadis berhijab yg sangat cantik, yg kemana2 selalu di tutupi masker , gadis 22 tahun yatim piatu yg terpaksa menikah muda karena tidak sengaja menolong seorang nenek yg terkilir kakinya ,
bismillah, yuk simak untuk kelanjutannya, semoga menarik, karena ini novel pertamaku, mohon dukungannya teman2, 🥰🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Marina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
malu malu
Ara pun mendongakkan kepalanya karena merasa kaget sekaligus heran, bisa bisanya atasannya mau menjalankan pernikahan yang sesungguhnya dengan gadis biasa
"emmm apa tuan tidak salah bicara?'! Maksud saya mungkin tuan saat ini sedang shock apa terpaksa gitu tidak punya pilihan lain lagi, sehingga mau menerima pernikahan mendadak ini, apalagi saya hanya gadis kampung yang tidak punya apa-apa, tidak seperti gadis lain yang cantik, kaya dan menarik, sepadan dengan tuan ?"Tanya Ara hati-hati tapi tetap lancar seperti kereta api.
"Ihhh pengin aku kurung rasanya gadis di depan ku ini, tingkah nya yang malu-malu membuat ku gemas saja , tidak tau saja dia, kalau aku sangat bahagia bisa memiliki nya" ucap Adam dalam hatinya, sudah sangat gregetan dengan Ara, rasanya ingin sekali memakan nya saat ini juga.
"ehm ehm , Ara aku sangat menyayangi nenek, kalau nenek menyukaimu berarti aku harus bisa belajar menyukaimu juga, gadis baik seperti mu saja sudah cukup, aku sudah kaya, aku mapan, hartaku di mana mana , aku bisa menghidupi anak dan istri ku nanti, jadi untuk apa mencari gadis yang kaya !" , ucap Adam dengan menaikkan sebelah alisnya.
Blushhh , , ,
pipi Ara terasa panas , sudah seperti tomat, "eh eh apaan ini, laki-laki ini bisa juga bicara banyak seperti itu" dalam hati Ara bergumam seakan tak percaya, atasannya yang terkenal datar, irit bicara itu bisa juga berbicara banyak, aku jadi bingung, mau ngomong apa lagi , mulut ku seperti terkunci, tidak bisa mengeluarkan suara.
Adam yg melihat raut wajah Ara begitu gemas, ingin sekali menggigitnya.
"tap tapi tuan" ucap Ara berhenti karena terpotong ucapan Adam.
"cukup Ara, memang apa kurangnya aku , aku tampan , kaya , mapan , ( ciiieee sombongnya babang tanmfan, sudah mulai aku kamu), apa kamu tidak sedikitpun tertarik denganku"?" , ucapnya penuh dengan bangga, menunjukkan dirinya sendiri,
" Bu bukan begitu, justru anda begitu sangat sempurna, anda begitu sangat tampan" UPS Ara menutup mulutnya karena keceplosan, semakin merah lah pipi Ara, dan Adam begitu menikmati wajah malu-malu Ara, semakin cantik saja, dengan pipi yg merona, ah rasanya Adam sudah tidak tahan lagi ingin memakan istri nya,
" maksud aku yah , terserah tuan saja, saya akan menurut, apapun yang tuan inginkan, toh saya sudah menjadi istri tuan" pasrah Ara saja, daripada terjebak semakin jauh Dengan pertanyaan-pertanyaan lain,
"good, pintar, sekarang berusahalah menjadi istri yang baik, kita akan menjalani rumah tangga ini seperti air mengalir, meski cinta belum datang pada diri kita, setidaknya kita bisa berusaha sedikit demi sedikit membuka hati kita ,saling mengenal dan semakin dekat" pinta Adam yang di angguki oleh Ara, apa "atau jangan-jangan kamu sudah mempunyai kekasih?", tanya Adam menaikkan sebelah alisnya .
" tidak tuan, tidak, Saya tidak pernah mempunyai kekasih" jawab Ara malu-malu, dan Adam pun menikmati taut wajah Ara yang malu-malu itu, Adam juga sebenarnya sudah tahu tentang istrinya itu, gadis yang tidak tersentuh oleh laki-laki yang bukan mahramnya .
Ara hanya bisa menahan nafasnya, karena semakin Adam berbicara semakin meningkat juga pesonanya" ini sih tidak lama lagi juga aku rasa sudah cinta dengan laki-laki ini, kata-katanya yang lembut membuatku tenang dan merasa terlindungi " hanya dalam hati Ara mengagumi, ara juga tidak berani menatap laki-laki di depannya ini, takut pingsan, tidak kuat dengan pesonanya,
" Ara lihatlah wajahku?"Arapun mendongak, dan deg,,,,,,deg ,,,,deg
jantung keduanya berdetak lebih cepat dari biasanya, "dalam hati Adam sangat mengagumi makhluk ciptaan Allah ini, mata bulat, bulu lentik alami, hidung Manjung, dagu terbelah, wajah nya yang bersinar, sungguh sangatlah sempurna di mata nya, dengan memegang kedua bahunya, Adam menatap Ara dengan lekat
" mulai sekarang jangan panggil aku tuan, mulai belajar memanggil ku dengan sebutan seorang istri kepada suaminya?!" perintah Adam yang tidak bisa di tolak.
Tambah merah lah wajah Ara" terus saya harus panggil tuan siapa?" tanya Ara yang sungguh sangat malu.
"Terserah kamu saja"?, dan jangan panggil saya anda, cukup aku kamu kita,
"duuuh gimana ini , aku sudah tidak tahan lagi ingin sekali masuk kedalam lemari!" ucap Ara dalam hati,
"Baiklah saya eh maksud aku, iya. Nanti saya pikirkan " sambil memegang dadanya, "kalo gitu aku permisi mau ke toilet dulu, ! , Ara pun berlalu menuju toilet, tapi Ara membalikkan badannya lagi.
Sebelum Ara sampai toilet,iya celingukan bingung masuk kemana.
" emmm maaf tuan, eh mas , dimana toilet nya? Tanya Ara yang sukses membuat Adam tersentak kaget dengan panggilan itu.
blussss, , ,
muka Adam memerah karena di panggil mas, seneng sekali rasanya"gumam Adam dalam hati,
"ehm " , Adam mencoba menormalkan ekspresi nya dengan murka datar nya, tapi sayang nya tidak bisa menyembunyikan wajah merahnya.
,
,
, bersambung
thor....
paling jg ga tega aihhhh