Seorang wanita berdiri terpaku, melihat seorang pria mengandeng perempuan lain dengan mesra, terlihat mereka bersenda gurau dan sesekali pria itu menciumi tangan wanita yang di gandengnya .
Tak terasa air matanya mengalir, pandangannya nanar melihat pasangan yang sepertinya sedang kasmaran.
" Kenapa kalian menghianatiku, tega sekali kalian melakukan ini padaku " gumam wanita yang memakai topi dan kacamata hitam itu.
Dengan air mata yang berderai ia membalikkan badannya dan melangkah cepat dengan menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan air matanya.
Bruuk... wanita itu menabrak seorang pria di dekat pintu keluar.
" Maaf.... " Ucapnya dan kemudian ia berjongkok dan tiba - tiba menangis tersedu sedu, pria yang di tabrak nya ikut berjongkok untuk melihat keadaan wanita itu.
" Maaf.. apa ada yang sakit? " tanya pria itu, tak ada sahutan dari wanita itu , justru tangisan wanita itu semakin kencang , sontak membuat pria itu panik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S. Mia. t, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
INI BARU AWAL
Keyla mengambil ponselnya yang ada di atas nakas nya, setelah tertidur tadi keyla terbangun dan kemudian membersihkan dirinya dan kemudian menuai kewajibannya sebagai seorang muslim, ia menangis dalam sujudnya.
Ia berkata dalam hati, dia harus kuat dia akan menghadapinya dengan tegar, mereka tidak boleh melihatnya dalam kesakitan atau keterpurukan, karena itu yang di inginkan oleh mereka.
Ia dulu yang mengambil keputusan sendiri untuk bersama dengan damar, walaupun keluarga terus menentangnya. maka dia juga harus bisa menghadapi masalah ini sendiri.
" Papa , mama, abang maafkan keyla, yang tidak pernah mendengar nasihat kalian " gumam keyla pelan.
kemudian ia menyalakan ponselnya, ia tak boleh menghindar, ia harus menghadapi masalah ini.
Tak berapa lama ponselnya berdering dan ia melihat itu adalah panggilan dari damar. dengan tangan bergetar ia menggeser tombol hijau.
" Hallo sayang...." Terdengar suara damar dari seberang sana. keyla masih diam terpaku mendengar suara damar di ujung sana.
" Sayang...keyla ..kamu masih mendengarkanku kan" kata damar lagi, keyla segera mengambil nafas dalam dalam dan menghembuskannya pelan.
" Iya mas.." jawab pelan keyla.
" Kenapa dua hari ini ponselmu tidak bisa di hubungi? " tanya damar.
" ponselku rusak mas, ini tadi baru selesai di benerin "
" emm...sayang mungkin tiga hari lagi aku akan pulang, pekerjaan di sini agak banyak, jadi pulangnya agak lama, kamu gak papa khan " kata damar, yang sedikit menyentil hati keyla.
" Iya mas gak pa - pa lanjutkan saja, tak usah pedulikan aku " damar terhenyak mendengar kalimat terakhir Keyla.
" Sayang kamu marah? " tanya damar.
" Tidak mas...emang kenapa?" tanya balik keyla.
" Kenapa nada bicaramu seperti itu" sahut damar.
" Aku lagi capek saja mas, beberapa hari ini pekerjaanku banyak " kata Keyla.
" Oh iya...bukankah Rini cuti, jadi pekerjaanmu bertambah ya" Keyla tersenyum kecut mendengar suaminya berbicara tentang madunya itu, keyla yakin saat ini rini pasti berada di sisi samping suaminya dan menertawakannya.
" Hemm..." jawab keyla dengan deheman saja.
" Sayang...." panggil damar dari seberang sana.
" hemm.."
" Kemarin mamaku menghubungi aku, katanya kamu belum kirim uang bulanan. " kata damar dengan halus.
Keyla menghela nafasnya " Maaf mas ponselku kan rusak jadi mobile banking nya belum bisa di gunakan, aku harus mengurus lagi " Bohong keyla.
Ia sudah tidak sudi lagi mengirim uang kepada para penghianat, keyla sekarang sudah tahu kalau dirinya di jadikan sapi perah oleh keluarga suaminya.
Selama ini keyla lah yang memenuhi kebutuhan keluarga ibu mertuanya. setiap bulan keyla selalu mengirimkan uang kepada ibu mertuanya untuk kebutuhan sehari - hari, Biaya kuliah adik damar pun keyla yang tanggung, sedangkan gaji damar yang hanya seorang pegawai biasa di perusahaan, di gunakan damar untuk menyicil sebuah rumah.
Alasan Damar ingin membeli rumah dulu adalah karena damar ingin memiliki rumah dari keringatnya sendiri dan nantinya akan di tempati bersama keyla dan anak anaknya, dengan alasan itulah maka keyla menyetujuinya, dan keyla membantu dengan membiayai keluarga damar.
Saat itu keyla merasa bahagia karena damar berusaha untuk mandiri dengan membeli rumah untuknya. tapi setelah tahu kelakuan damar yang sering membelanjakan selingkuhannya itu, maka mulai hari ini keyla akan menghentikan semuanya.
" Bisa nggak kamu memberi mama cash dan mengantarnya ke rumah mama " pinta damar, keyla tersenyum sinis.
" Aku kan sibuk mas, banyak pekerjaan yang harus aku handle "
" Kenapa nggak kamu transfer pakai uang kamu dulu, ini juga akhir bulan mas,aku juga harus membayar para karyawan, dan kamu tahu juga kan rumah baju yang di pegang rini, beberapa bulan ini omsetnya menurun, jadi untuk bulan ini maaf aku belum bisa kirim ke mamamu,"
" Tapi sayang, uang gajiku sudah aku bayarkan untuk cicilan rumah kita" kata Damar di sana.
" Maaf mas kamu hubungi mamamu saja kalau bulan ini aku Gak bisa kirim uang, oh iya mas nanti aku hubungi lagi yaa, aku masih banyak pekerjaan " kata keyla dan langsung menutup ponselnya.
" Ini baru awal mas, kamu dan keluarga mu akan membayar mahal penghianat ini" batin keyla.
Dadanya semakin sesak, kalian hanya memanfaatkan ku saja, kalian jahat sekali kata batin keyla.
Sedangkan Damar yang berada si seberang sana nampak kebingungan,melihat perubahan sikap istrinya.
Tak biasanya keyla menutup teleponnya seperti ini, damar menatap ponselnya yang sudah mati.
" Ada apa mas? " tanya rini yang sedari tadi duduk di samping damar.
" Ada apa dengan keyla, seperti nya di bukan keyla yang kukenal " gumam damar yang masih menatap ponselnya.
" Maksud kamu apa mas," tanya rini kembali.
" sepertinya keyla berubah, ia tak mau mengirimi uang bulanan ke mamaku, dan ia juga tak mengatakan kata rindu dan sayangnya kalau mau menutup ponselnya. " Damar masih termangu dengan perubahan sikap keyla.
" Mungkin keyla lagi sibuk mas," kata Rini.
" oh iya...amankan kamu saat memanipulasi keuangan rumah baju, keyla nggak akan curiga kan? " tanya damar dan melihat ke arah istri keduannya.
" Tenang saja mas, keyla nggak akan tahu, aku melakukannya dengan rapi " ujar rini yang bergelayut manja di bahu suaminya.
Damar tersenyum lebar dan kemudian mendorong rini dan mendukungnya.
" Sepertinya melakukan di sore hari, pasti menyenangkan " bisik damar dan menjilat kuping rini.
Rini menggeliat kegelian dan tersenyum tipis.
" Apapun keinginanmu sayang, aku milikmu" kata rini dengan desahannya.
Tak berapa lama kedua insan yang sedang di mabuk cinta itu saling bergelut di dalam selimut, suara suara desahan menggema di dalam ruangan itu.
****
Di luar gedung terlihat banyak orang yang sedang berfoto ria, mereka mengabadikan momen bahagia kelulusan putra putri mereka.
Begitu juga dengan kiara yang berbahagia karena ia di nyatanya sebagai mahasiswi terbaik si bidangnya dan mendapatkan nilia cumlaude.
" Ayo ma , pa kita foto keluarga..kakak ayo " ajak kiara yang menarik tangan papa dan mamanya.
Mariska yang melihat itu langsung mau ikut bergabung.
" Maaf tante, kiara hanya mau foto dengan mama, papa dan kakak " Ujar kiara yang melihat mariska malah ikut menempel di lengan papa rafli.
" Mas..." kata mariska pelan dengan nada manjanya.
" Nak mama mariska kan juga mamamu, kita foto bersama - sama ya " bujuk papa rafli.
kiara menatap papanya dengan pandangan kecewa, kemudian ia melepas genggaman tangannya dari tangan papanya.
" Selama ini kiara tak pernah meminta apapun dari papa, walaupun selama ini papa tak melaksanakan kewajiban papa sebagai seorang papa kepadaku, aku diam saja, tak pernah aku mendatangi papa untuk meminta hakku sebagai anak, karena mama sudah mencukupi semuanya, tapi hari ini aku hanya minta foto bersama, kita berempat saja, ayah tidak bisa mengabulkannya " Kata kiara sendu dengan sedikit air mata yang menetes di pipinya, kiara menatap sedih papanya. sedangkan papa rafli mengeryitkan dahinya, tidak mengerti dengan apa yang di bicarakan putrinya itu.
" Apa maksudmu Nak, papa..."
" Kita pulang ma.." Potong kiara dan menarik tangan mamanya untuk pergi dari tempat itu.
" Kiara tunggu sayang...!!" seru papa rafli yang hendak mengejar putrinya, namun di hadang oleh kendaru.
" Ken..!!" seru papa rafli yang melihat kendaru berdiri di hadapanya dengan tatapan tajam.
" Mulai hari ini berhentilah sok peduli dengan kami, urusi lah keluargamu sendiri, kami akan mengurus diri kami sendiri, biarkan kami bahagia dengan cara kami sendiri." ucap ken sinis dan menatap ibu tirinya dengan penuh kebencian.
####