NovelToon NovelToon
Bukan Boneka Biasa

Bukan Boneka Biasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Perperangan / Mata Batin
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Abdul Rizqi

menceritakan kisah seorang pemuda dekil yang sering di hina dan di rendahkan karena penampilannya yang tak rupawan dan sering di anggap remeh hanya karena manusia biasa.

Namun siapa sangka di balik penampilannya yang sederhana pemuda itu ternyata memiliki kekuatan tidak terkalahkan bahkan pemuda tersebut memiliki ribuan Boneka yang terbuat dari mayat tokoh tokoh kuat zaman dahulu, namun pemuda itu sendiri sama sekali tidak menyadari kelebihannya entah itu kekuatan Tidak terkalahkan miliknya maupun boneka boneka miliknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PENDEKAR GENTA GELAP DAN KSATRIA PEDANG MENTARI

Udara di alam ghaib ini berguncang dengan hebat, ketika Anubis dan Aki Ngambang Sungsang berusaha menekan dengan aura masing masing.

Namun sayang sekali aura kedua sosok ini sama kuatnya, sehingga tidak ada yang tertekan di antara keduanya.

Anubis tiba tiba mendarat di tanah, tangannya tiba tiba kembali muncul tombak hitam yang seperti bayangan.

Dum!

Anubis menancapkan tombak tersebut ke tanah, seketika itu juga ribuan Jin bertubuh manusia namun berkepala anjing terlihat keluar dari dalam tanah.

Tidak mau kalah Aki Ngambang Sungsang juga memanggil para pasukan pocongnya.

Wus...

Dug!

Dug!

Dug!

Kedua pasukan tersebut langsung melesat dengan cepat dan saling membunuh satu sama lain.

Pertempuran akhirnya pecah juga.

Anubis langsung melesat sembari menebaskan tombaknya ke arah Aki Ngambang Sungsang.

Dentang!

Sabit yang di pegang tangan kanan Aki Ngambang Sungsang dengab sempurna menangkis serangan tersebut.

Anubis terlihat menyeringai menatap wajah datar dari Aki Ngambang Sungsang yang seolah hanya boneka yang di gerakan oleh sosok lain.

"Siapapun dirimu yang membangkitkan Ngambang Sungsang aku berterimakasih, Karenamu aku bisa membalaskan dendamku!" Ucap Anubis.

Tiba tiba Anubis membuka mulutnya lebar lebar.

Slash!

Tombak panjang dan tajam dengab aura hitam yang menyelubunginya terlihat melesat dari dalam mulut Anubis bagaikan peluru.

Crok!

Tombak tersebut tepat mengenai dada pocong Aki Ngambang Sungsang. Tidak sampai di situ saja ternyata set di belakang Aki Ngambang Sungsang sudah terbang dengan sayap gagaknya.

Crat!

Crat!

Crat!

Set menembakan ratusan bulu bulu gagak yang setajam belati ke punggung pocong Wedon Aki Ngambang Sungsang.

Wajah Aki Ngambang Sungsang terlihat meringis kesakitan.

Sementara itu terlihat Levid terbaring di tanah karena baru saja di banting oleh Ratu Mandala.

Setelah membanting Lived Ratu Mandala langsung melompat dan menghujamkan kakinya ke arah perut Lived.

Namun sebelum kaki Ratu Mandala berhasil mendarat di perut Lived, tiba tiba Lived menghilang begitu saja entah kemana.

Duargh!

Alhasil kaki Ratu Mandala hanya menghujam tanah kosong dan membuat tanah itu hancur.

"Sialan! Kamuflase?" Ucap Ratu Mandala dengan dingin.

Kekuatan Lived tidak hanya mengandalkan lidahnya saja, dia juga bisa berekamuflase layaknya bunglon pada umumnya.

Terlihat Lived berkamuflase di dekat pepohonan, kulitnya berubah menjadi kecoklatan layaknya batang pohon sehingga sulit untuk di bedakan.

Lived melesatkan lidahnya ke punggung Ratu Mandala.

Clap!

Lidah itu berhasil mendarat di punggung Ratu Mandala, langsung saja Lived menarik kembali lidahnya.

Ratu Mandala melebarkan matanya yang tadi terpejam ketika benda lengket seperti lidah menempel di punggungnya.

Namun sebelum Ratu Mandala merespon lebih tubuhnya di tarik Levid kebelakang dengan sekuat tenaga.

Alhasil tubuh Ratu Mandala tertarik begitu saja. Namun sebelum Ratu Mandala di telan Lived Ratu Mandala membalikkan badannya.

Sontak matanya langsung bertatapan dengan mata Bunglon Lived.

Tiba tiba Lived menghentikan gerakannya seperti kaku. Perlahan lahan tubuhnya berubah menjadi batu, Bola mata Lived bergerak gerak dengan lambat melihat tubuhnya menjadi batu, hingga akhirnya Lived benar benar menjadi patung bunglon dengan lidah menjulur keluar.

Ratu Mandala langsung menghancurkan lidah yang sudah menjadi batu dari Lived.

Hap!

Ratu Mandala tertawa terbahak bahak ketika melihat Lived menjadi batu.

Sementara itu di Toko Boneka milik Atmo.

Suasana di dalam toko ini sangat hening, saking heningnya suara jarum jam yang bergerak pun bisa terdengar sangat jelas.

Bruk!

Tiba tiba sebuah boneka yang terpajang di rak jatuh begitu saja, boneka tersebut memiliki tampilan yang sangat bagus dan indah.

Sebuah boneka yang berbentuk pemuda tampan dengan zirah emas layaknya seorang ksatria dan sebuah pedang panjang nan tipis tersemat di pinggangnya.

Tiba tiba boneka pemuda berzirah emas itu bangkit, dan berjalan begitu saja menuju pintu utama.

Klik!

Pintu utama terlihat terbuka dengan sendirinya.

Wus!

Boneka tersebut melesat dan menghilang begitu saja layaknya terbawa angin.

Sementara itu di dalam gudang terlihat boneka penuh debu dan sangat lusuh tergeletak begitu saja di pojokan gudang.

Tiba tiba boneka tersebut membuka matanya nampak pupil matanya memutih seperti mata milik orang buta.

Boneka tersebut bangkit, tangannya terlihat memegang kain kecil dia mengikatkan kain tersebut ke kedua matanya sendiri hingga berubah menjadi penutup mata.

Boneka tersebut memiliki tampilan pakaian lusuh compang camping dengan rambut hitam panjang tergerai sampai ke punggung.

Wus...

Boneka tersebut tiba tiba berubah menjadi bayangan hitam dan melesat pergi begitu saja bagaikan hantu.

Klik!

Bersamaan dengan itu pintu utama tertutup kembali, dan hanya menyisakan keheningan di tempat ini.

Namun di balik keheningan ini terlihat dari sudut gudang terdapat seseorang yang berdiri tegap, dia memiringkan sudut bibirnya dengan senyuman misterius.

Sosok itulah yang sebenarnya mengendalikan boneka boneka ini.

***

Bang!

Ratu Mandala terlihat memukul patung bunglon dari Lived, patung Bunglon tersebut langsung pecah menjadi serpihan kecil kecil.

Dengan begini resmi Boneka Bunglon Lived sudah tidak ada.

"Hahahahahaha...!!!!" Tawa Ratu Mandala menggema di alam Ghaib sekitar sini hingga membuat udara berguncang.

"Akhirnya aku bisa menghabisimu pemuda bunglon sialan!" Ucap Ratu Mandala sembari menginjak injak serpihan batu di depannya hingga menjadi debu.

Suhadi dan Nenek Darmi terlihat keluar dari tempat persembunyiannya.

Darmi tertawa dengan puas, "anda benar benar hebat Ratu Mandala." Ucap Nenek Darmi tanpa menatap mata Ratu Mandala begitu pula dengan Suhadi dia tidak berani menatap mata Ratu Mandala.

Ratu Mandala terlihat mendongakan dagunya dengan bangga, "tentu saja aku adalah Pemimpin Jin Setan Primpayangan.. tentu saja aku harus hebat.." Ucapnya dengan bangga.

"Kalau begitu dengan begini sudah tidak ada lagi sosok yang melindungi bangunan kuno itu, ayo sekarang kita kembali ke sana dan bongkar misteri di dalamnya..." sahut Suhadi dengan ekspresi antusias.

Ratu Mandala menyeringai lebar, dia menatap sesaat pertarungan Anubis, set dan Aki Ngambang Sungsang.

Terlihat Anubis dan Set sangat mendominasi.

Ratu Mandala tersenyum puas, dia terlihat meregangkan jari jarinya seolah tidak sabar ingin memukuli seseorang, "Haha.... aku benar benar sudah tidak sabar melihat siapa sosok yang mampu membangkitkan orang mati! Aku ingin menjajal kesaktiannya!" Ucapnya dengan dingin.

Ratu Mandala kemudian merapalkan mantra.

Sebuah portal yang langsung menghubungkan ke arah Toko Boneka milik Atmo terlihat di depan mata Suhadi, nenek Darmi dan Ratu Mandala.

Mereka menyeringai seolah tidak sabar membongkar misteri di balik bangunan kuno tersebut.

Namun tiba tiba portal tersebut menghilang begitu saja.

Dari atas dahan pohon berdiri seseorang dengan pakaian compang camping dan rambut hitam panjang tergerai. Matanya terlihat tertutup dengan sebuah kain.

Baik Ratu Mandala, Suhadi dan Nenek Darmi membelalakan matanya lebar lebar.

"Pendekar Genta Gelap!" Ucap mereka secara bersamaan.

Di sisi lain terlihat Anubis dan Set berhasil melumpuhkan Aki Ngambang Sungsang, terlihat tubuh pocong Aki Ngambang Sungsang terkapar di tanah dengan luka di sekelilingnya.

Namun tiba tiba luka luka tersebut pulih kembali, karena Aki Ngambang Sungsang masih memegang sabitnya.

Alih alih terkejut Anubis malah tersenyum senang, karena dia bisa menyiksa kembali Aki Ngambang Sungsang.

Namun tiba tiba sebelum Anubis menyerang, pocong Aki Ngambang Sungsang tertelan cahaya emas dan menghilang begitu saja.

"Hah?!" Set dan Anubis melebarkan matanya dengan ekspresi terkejut.

Mereka kemudian melihat dari mana sumber cahaya emas itu berasal.

Terlihat seorang pemuda tampan dengan zirah emas berdiri membelakangi mereka sembari mendongakan kepalanya menatap langit.

Walaupun Set dan Anubis hanya melihat punggungnya namun mereka sangat mengenali siapa sosok tersebut.

"Jaya Dwipa sang Ksatria Pedang Mentari!" Teriak set dan Anubis secara bersamaan.

Sring!

Jaya Dwipa mengeluarkan pedang di sarungnya satu senti, hanya satu senti, namun cahaya emas dari bilah pedang itu langsung menyebar kemana mana dengan sangat terang bagaikan mentari.

1
Ilham
BG up nya jangan gantung gantung lah bg
☕︎⃝anakkucing⧗⃟ᷢʷ
mantap
☕︎⃝anakkucing⧗⃟ᷢʷ
sangat kren
Arman Jaya
lanjuuutttt👍
Ilham
lanjut
Ilham
up Thor aku ketawa baca nya dari novel awal🤣🤣🤣
☕︎⃝anakkucing⧗⃟ᷢʷ
up ka thor😍
Arman Jaya
asal konsisten aja thor....
jgn nanggung lg ceritanya.../Pray//Pray//Ok//Good/
☕︎⃝anakkucing⧗⃟ᷢʷ
upnya ka thor
Y. Haryadi
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!