NovelToon NovelToon
Musuh Satu Atap

Musuh Satu Atap

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Obsesi / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Senja

Beni Candra Winata terpaksa menikah dengan seorang gadis, bernama Viola Karin. Mereka dijodohkan sejak lama, padahal keduanya saling bermusuhan sejak SMP.

Bagaimana kisah mereka?
Mari kita simak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pernikahan

"Ben, lo gila ya? Beraninya menerima perjodohan itu, tanpa menunggu persetujuan gue!" Viola Karin gadis berusia 25 tahun sedang marah, ia mendatangi Beni di sebuah cafe.

"Lo ngomong apa! Daripada gue harus kehilangan perusahaan, mending nikah sama perempuan murahan kaya lo!" Laki-laki bernama Beni Candra Winata itu, terlihat sedikit kesal.

Tepatnya tadi malam, di rumah Vio. Orang tua Ben datang kerumahnya, untuk melamar Viola. Dengan terpaksa Viola menerima lamaran Ben, karena tidak ada kesempatan menolak. Apalagi ibunya mengancam tidak akan memberikan warisan sepeser pun.

"Lo bener-bener brengsek, Ben!" Viola menyiram Ben dengan minuman yang ada di atas meja.

"Sialan lo!" umpat Beni.

Beni sangat marah akan tindakan Viola yang menurutnya memalukan, ia langsung menarik tangan gadis itu dan membawanya ke luar cafe.

"Lepasin gue!" teriak Viola berusaha melepaskan diri.

"Apa sebenarnya mau lo? Bikin malu saja, di depan pacar gue," kata Ben. Ia menghimpit tubuh Viola di badan mobilnya.

"Belum nikah saja udah selingkuh. Dasar laki-laki gak ada tanggung jawabnya!" seru Viola, menatap tajam ke arah Beni.

Sebelum dijodohkan memang Beni sedang menjalin hubungan dengan seorang wanita bernama Lidia, teman kuliahnya dulu. Namun, Beni tidak ada perasaan apapun. Ia hanya menuruti kemauan Lidia, karena selalu berusaha mengejarnya.

Pernikahan Viola dan Beni akan diadakan besok pagi, di sebuah hotel berbintang. Akan tetapi, hanya keluarga saja yang diundang. Jadi, mereka masih bisa menyembunyikan pernikahan dari teman kerja maupun kekasih masing-masing.

"Daripada menghabiskan waktu tidak jelas, lebih baik kita buat perjanjian pra nikah," kata Viola.

"Gue setuju. Masuk ke mobil," ujar Beni, tentu saja mempunyai rencana yang memberatkan Viola.

Malam hari mereka mendatangi kantor Beni, berdiskusi masalah perjanjian pra nikah. Di depan keluarga mereka akan menjalankan peran masing-masing, berpura-pura saling mencintai selayaknya pengantin lainnya. Perjanjian kedua, mereka bersepakat untuk memisahkan harta. Dalam waktu dua tahun mereka berencana bercerai, demi melanjutkan cita-cita.

Orang tua mereka memang keras kepala, menjodohkan tanpa melihat kondisi anaknya. Terlebih kedua keluarga mempunyai perusahaan yang saling kerjasama sejak dulu.

Perjodohan bisnis memang sering kali tidak memandang cinta, hanya keuntungan saja yang dipikirkan.

"Gue mau lo pindah ke rumah gue, setelah menikah," pinta Beni, karena di rumahnya lebih leluasa dibandingkan tinggal bersama orang tua mereka.

"Enak aja! Gue gak bisa tinggal di rumah sempit," ucap Viola, mengira Ben tinggal di apartemen kecil.

"Pulanglah! Sudah larut malam, entar nyokap sama bokap lo nyariin. Kalau mau bermalam di hotel gue siap," ucap Ben, tersenyum licik.

"Apa lo bilang? Jijik gue tidur sama lo!" seru Viola, lalu mengambil tasnya dan bergegas keluar dari ruang kerja Beni.

Langkah cepat, diiringi detak jantung yang memacu dengan kecepatan tinggi. Viola meninggalkan kantor Beni, sebenarnya gadis itu merasa takut akan ucapan calon suaminya.

Dalam pikirannya masih memikirkan soal pernikahan yang akan diadakan besok pagi. Mempunyai calon suami seorang pemilik perusahaan ternama, bukannya membuat dirinya merasa senang.

"Kenapa harus Beni? Kenapa tidak orang lain saja yang menjadi suamiku? Dia laki-laki kasar, arogan, tidak punya rasa tanggung jawab," gumam Viola dalam hati.

Viola pulang ke rumah sendiri, tanpa meminta Beni untuk mengantarkan. Sampai di rumah, ia terkejut karena rumah dalam keadaan tidak ada orang.

Di atas meja terlihat ada sebuah kertas, Viola langsung mengambilnya dan membaca tulisan di kertas itu. Ternyata kedua orang tuanya sudah menginap di hotel, dan memintanya untuk bersiap-siap sepagi mungkin.

Viola meremas kertas itu, matanya berkaca-kaca. Ia membayangkan betapa rumitnya keadaan rumah tangganya dengan Beni, menikah tanpa ada rasa cinta. Keduanya juga selalu bermusuhan, tidak pernah bisa akur.

Harusnya malam ini Viola bisa tidur dengan nyenyak, memimpikan hal indah bersama calon suami. Namun, kenyataannya ia hanya bisa berguling-guling di atas ranjang diselimuti rasa takut.

Pasrah dengan takdir yang terjadi pada dirinya, daripada harus menentang kedua orang tuanya. Viola menginginkan orang tuanya bahagia, atas pernikahannya besok.

Pagi ini Viola bangun agak terlambat, matanya masih terlihat sembam. Puluhan panggilan tidak terjawab menghiasi layar ponselnya. Setelah membersihkan diri, ia bergegas menuju ke hotel. Persiapan pernikahan dari kedua keluarga sudah seratus persen, tinggal pasangan pengantin saja yang belum datang.

"Vio, akhirnya kamu sudah datang. Perias pengantin sudah menunggumu dari tadi, Sayang," kata Mama Imelda Karin yang tak lain adalah ibu kandung Viola Karin.

"Iya, Ma," sahut Viola terkesan pasrah.

Di dalam ruangan itu, ternyata Beni sudah ada di sana. Laki-laki yang sebentar lagi menjadi suaminya, sedang duduk santai di atas sofa. Beni menggunakan setelan jas berwarna putih tulang, sepadan dengan gaun yang akan digunakan nanti.

Tidak ada sapaan seperti pengantin lainnya, Beni terlihat cuek. Matanya fokus menatap layar ponsel, sesekali melirik ke arah Viola yang sedang dirias.

"Mbak, buat wanita itu secantik mungkin. Jangan sampai memalukan!" pinta Beni dengan nada menghina.

"Baik, Tuan," ujar perias pengantin.

"Cih!" Viola berdecak, seakan dirinya merasa jijik dengan calon suaminya.

"Gaun yang lo gunakan nanti harganya satu milyar, gue beli dari desainer terkenal di dunia," ucap Beni melirik ke arah Viola.

"Bagus dong! Gue bisa rasain pakai gaun mewah tanpa keluar duit sepeser pun," kata Viola, tersenyum sinis.

"Dasar matre!" ejek Beni.

Tak terasa waktu terus berjalan, Beni dan Viola sudah siap melakukan ijab qobul yang disaksikan keluarga besar mereka. Acara berlangsung lancar, tanpa ada hambatan. Kini mereka berdua sudah sah menjadi pasangan suami istri.

Beni memberikan mahar yang harganya sangat fantastik, berupa emas, mata uang dolar, mobil mewah, dan rumah mewah. Namun, untuk rumah tidak langsung diberikan karena ada dalam perjanjian.

Keluarga besar Beni dan Viola juga memberikan ucapan selamat, dan hadiah. Setelah menikah, Beni menjadi pewaris kekayaan keluarga Winata.

"Beni, Viola, lebih baik kalian berdua istirahat saja. Biar Mama yang menemani tamu, kalian harus segera membuatkanku cucu," ujar Mama Sintia Winata yang tak lain adalah ibunya Beni.

"Cucu!" Viola mengerutkan dahinya, ia sedikit terkejut.

"Mama, jangan bahas itu dulu," ucap Beni, sadar kalau pernikahannya hanya sandiwara yang dibuatnya sendiri.

"Jeng, mereka berdua masih malu-malu. Ayo kita ngobrol di tempat lain," ajak Mama Imelda.

Papa Winata dan Papa Aldi tersenyum, keduanya saling menatap merasakan kebahagiaan yang tak ternilai. Mereka merasa berhasil menyatukan anak-anaknya dalam ikatan pernikahan.

Berbeda dengan ekspresi wajah Beni dan Viola, keduanya saling menatap penuh kebencian. Terutama Viola, gadis itu sama sekali tidak tersenyum hanya menundukkan kepalanya.

1
MukaCegil😚🔪
up terus yaaa Thor
pєkαᴰᴼᴺᴳ: InsyaAllah kk😍
total 1 replies
partini
semoga di jabah mati beneran
pєkαᴰᴼᴺᴳ: siap kk 🤗
total 3 replies
MukaCegil😚🔪
kutunggu up mu yaaaa Thor loveyou...hehhehee
pєkαᴰᴼᴺᴳ: makasih kk😍
ditunggu ya, baru review
total 1 replies
🆃🅸🅺⸙ᵍᵏ📴
Penasaran sama kisah Ben dan Vio..
ᄂ⃟ᙚRisa Virgo Always Beau
Viola sama Beni menikah karena perjodohan dari kedua orang tua masing-masing
pєkαᴰᴼᴺᴳ: terpaksa kk🤭
total 1 replies
🍁𝓪𝓹❣️💋🅃🅁🄸🄿🄻🄴'🅁👻ᴸᴷ
lama² juga bakal tumbuh benih² cinta di hati kalian berdua🙈🙈🙈🙈
musuh jadi cinta😍😍😍🥳🥳🥳🥳
pєkαᴰᴼᴺᴳ: Sepertinya butuh perjuangan🤭
total 1 replies
🍌 ᷢ ͩ❤️⃟Wᵃf⒋ⷨ͢⚤𝐀⃝🥀ᶫᶦᵃ
mampir kaka, ceritanya lumayan seru. moga endingnya memuaskan. tapi aneh juga ya, padahal dah punya pacar. tapi kenapa gk nikah sama pacarnya aja, mau di bawa kemana rumah tangganya nanti. kalau cowoknya kayak gitu
pєkαᴰᴼᴺᴳ: mudah2an mereka cerai ya😄
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!