NovelToon NovelToon
Wanita Satu Malam Ceo

Wanita Satu Malam Ceo

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: kikoaiko

Xavier Zibrano, CEO muda yang selalu di paksa menikah oleh ibunya. Akan tetapi ia selalu menolak karena masih ingin menikmati masa mudanya.


Divana Veronika, gadis cantik yang rela meninggalkan orang tuanya dan lebih memilih kekasihnya.


Namun siapa sangka, kekasih yang ia bela mati-matian justru menghianatinya. Divana memergoki kekasihnya sedang berhubungan intim dengan sahabatnya sendiri di sebuah kamar hotel.

Dengan perasaan hancur, tak sengaja Divana di pertemukan dengan Xavier yang baru saja selesai menghadiri acara gala diner di hotel yang sama.

Divana yang sedang kalut akhirnya menawarkan sejumlah uang kepada Xavier untuk menghabiskan malam bersamanya.

Akankah Xavier menerima penawaran tersebut?
Yuk simak cerita selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kikoaiko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 8

Dua bulan berlalu, kini Divana menjalani kehidupan barunya di Bali. Divana yang memiliki otak cerdas sehingga langsung di angkat sebagai General Manager di Mercury Hotel milik atasannya di perusahaan dulu. Dia sangat bersyukur mendapatkan kepercayan dari atasnnya itu.

Pagi ini Divana terlihat cantik dengan mengenakan dress berwarna hitam sebatas lutut, Divana juga mengenakan sepatu high heels untuk menunjang penampilannya, kakinya terlihat lebih jenjang dengan mengenakan sepatu itu.

Dia masuk kedalam hotel, banyak karyawan yang menyapa wanita.

"Selamat pagi bu" sapa karyawan hotel.

"Pagi semua" balas Divana tersenyum menyapa mereka.

Divana naik kelantai atas menuju ke ruangannya. Bisik-bisik di lantai bawah karyawan lain sedang memuji kinerja Divana. Semenjak di pimpin oleh Divana Hotel mulai ada sedikit perkembangan.

"Ibu Diva tidak hanya cantik, beliau juga pintar, umurnya masih muda tapi beliau sudah menduduki jabatan sebagai GM" ucap salah satu karyawan.

"Iya kamu benar, dan berkat ibu Diva hotel ini menjadi ada sedikit perkembangan, tidak seperti dulu saat di pimpin oleh pak Edi" sahutnya.

Mereka mengangguk setuju. Mungkin karena kurangnya iklan membuat hotel menjadi sepi, dan sekarang di pimpin Divana Hotel sudah ada sedikit kemajuan. Divana meminta bagian marketing untuk gencar melakukan promosi di beberapa platform media sosial.

Divana duduk di kursi kebesarannya, ia akhir-akhir ini merasa sering lapar, padahal tadi ketika mau berangkat kerja dia sudah sarapan, tapi sampai di hotel dia lapar lagi.

"Padahal sudah sarapan tapi kenapa lapar lagi, tapi tidak apalah aku makan lagi. Daripada lapar nanti malah tidak konsen" ucapnya.

Divana menghubungi ke bagian restoran yang ada di hotel, dan dia memesan nasi goreng seafood kesukaannya.

Tiga puluh menit kemudian makanan Divana datang, wanita itu memakan nasi gorengnya dengan begitu lahap. Hanya hitungan menit nasi goreng milik Divan sudah habis tanpa sisa.

Dia menyandarkan punggungnya di sandaran kursi sambil mengusap perutnya yang kekenyangan.

Tanpa sengaja mata Divana menatap kearah kalender, ia melihat tanggal yang ada di kalender.

Deg

Matanya terbelalak melihat kalender itu, sudah sebulan lebih dia tidak datang bulan.

"Jangan-jangan..... " gumam Divana dan langsung meraih tasnya dan pergi keluar dari ruangannya.

Divana menghampiri sekretarisnya.

"Selly, nanti kalau ada yang mencariku bilang saja aku sedang ke Rumah sakit ya" ucap Divana memberi tahu Sekretarisnya.

"Iya bu, ibu kenapa? Sakit" tanya Selly.

"Iya, saya sedikit tidak enak badan, saya mau periksa sebentar" sahut Divana.

Selly mengangguk paham. "Hati-hati bu, semoga cepat sembuh" ucapnya.

"Terima kasih" balas Naura dan pamit pergi.

Divana menaiki taksi menuju ke Rumah sakit yang tak jauh dari Hotel, hanya lima belas menit taksi yang dia tumpangi tiba di Rumah sakit.

Divana memberikan satu lembar uang berwarna biru kepada sopir taksi, kemudian dia turun dari taksi dan melangkahkan kakinya berjalan memasuki rumah sakit.

Sebelum bertemu dengan dokter Divana harus melakukan pendaftaran terlebih dahulu.

****

Reza masuk kedalam ruangan Xavier, lelaki itu membawa berkas untuk di berikan kepada atasannya, namun baru saja dia maju beberapa langkah tiba-tiba Xavier mual dan bergegas lari masuk kedalam kamar mandi yang ada di ruangannya.

Huwek......

Huwek....

Xavier mengeluarkan semua isi perutnya, ia bersandar di dinding kamar mandi, tubuhnya terasa lemas setelah muntah-muntah.

Reza yang khawatir pun menyusul atasannya masuk kedalam kamar mandi. Kedatangan Reza membuat perut Xavier kembali bergejolak.

Huwek.....

Huwek...

"Anda kenapa tuan" panik Reza hendak mendekati Xavier tapi langsung di cegah oleh atasannya itu.

"Stop, berhenti di situ jangan kemari" larang Xavier.

"Tapi tuan, bagaimana dengan anda" cemas Reza melihat wajah pucat atasanya.

"KELUR REZA, BADANMU BAU KAMBING" teriak Xavier kesal dengan atasannya itu.

"Hah? Kambing?, mana mungkin badanku bau Kambing, aku tadi kan sudah mandi, aku juga sudah pakai parfum. Sepertinya hidung tuan Sean sedang bermasalanya" gerutu Reza seraya mencium tubuhnya sendiri, Reza berpikir tidak ada yang aneh dengan bau tubuhnya, baunya masih sama seperti biasanya karena memang dia tidak pernah mengganti parfum miliknya.

Karena tidak ingin mencari ribut dengan atasannya, Reza memilih keluar dari ruangan Xavier.

Setelah melihat Asistennya pergi, Xavier keluar dari kamar mandi, dia berjalan kearah sofa dan merebahkan tubuhnya disana. Xavier menutupi matanya dengan menggunakan lengannya.

"Tuan, anda sudah di tunggu di ruang rapat, sebentar lagi rapat akan segera di mulai" kata Reza yang baru saja masuk keruangan Xavier.

Mencium bau parfum Reza membut perut Xavier kembali bergejolak.

"Ganti bajumu Reza, tubuhmu bau Kambing. Perutku mual gara-gara mencium bau bandan mu itu" kesal Xavier dan langsung lari kedalam kamar mandi, Xavier kembali muntah.

Reza di buat melongo oleh kelakuan Xavier, dia keluar dari ruangan Xavier dengan pikiran yang rumit.

"Kamu kenapa Za" tanya karyawan lain yang kebetulan sedang lewat didepan Reza.

"Eh, kamu coba cium tubuhku, bau kambing atau bau parfum" tanya Reza untuk memastikan kalau hidungnya tidak bermasalah.

Karyawan itu dengan patuh mencium aroma tubuh Reza. "Wangi kok, mana ada bau kambing" kata orang itu.

"Memangnya siapa yang bilang tubuhmu bau kambing?"

"Tuan Xavier, dia bilang tubuhku bau kambing, tiap kali berdekatan denganku beliau langsung muntah" adunya.

"Kok aneh ya, mungkin tuan Xavier sedang flu mungkin, makanya penciumannya bermasalah"

"Mungkin, tapi aku harus tetap ganti baju, aku tak mau kena marah tuan Sean lagi" ucap Reza dan pamit keruangannya.

Sebelum memulai meeting Reza mengganti kemejanya, dia juga tidak memakai parfumnya lagi.

Lalu Reza menyusul karyawan lain keruang meeting. Reza duduk di kursi miliknya yang berada di samping Xavier.

Xavier masuk kedalam ruangan, baru juga sampi di ambang pintu, perutnya kembali bergejolak, Dia berlari dan kembali keruangannya. Xavier masuk kedalam kamar mandi dan kembali muntah.

Sementara di ruang meeting mereka saling tatap, mereka bingung dengan atasannya itu.

"Tuan Reza, tuan Xavier kenapa" tanya salah satu peserta rapat.

"Saya juga tidak tahu, sebentar saya lihat dulu keruangannya, sepertinya tuan Xavier sedang kurang sehat" ucap Reza dan pergi keluar dari ruangan.

Reza menemui Xavier di ruangannya.

"Tuan anda tidak apa-apa? Bagaimana kalau saya panggil dokter" ujar Reza.

"Tidak usah, saya cuma masuk angin. Kamu tolong bilang sama semuanya kalau meeting kita cancel, dan kamu atur jadwalnya nanti, sekalian kamu katakan sama mereka besok kalau berangkat kekantor jangan ada yang memakai parfum, kalau masih ada yang memakai parfum nanti saya pecat" ucap Xavier.

Reza kembali terkejut, bagaimana bisa perkara parfum aja sampai di pecat, tuannya ini sebenarnya kenapa, kenapa hari ini berubah aneh seperti ini?

Daripada pusing, lebih baik Reza menghubungi orang tua Xavier saja, biar mereka yang mengatasi anaknya yang berubah aneh ini.

1
MIZIL
Luar biasa
Atik Marwati
gabung thor
stefani n.i.s
thor terlalu byk typo nya..
Pia Nur
semangat kak dilanjut ya kak
اختی وحی
sikembar tu cwek apa cwok, kok kdang putra kdang putri
pardan m fadilah
kok nama nya berubah ubah
Yessi Kalila
akhirnya ketemu camer...
Adinda
Papa kangen sama mama nggak hehe
Farida amin
lnjuttt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!