NovelToon NovelToon
From Nobody To Somebody (Agent Contact Center)

From Nobody To Somebody (Agent Contact Center)

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Kehidupan di Kantor / Keluarga / Slice of Life / Careerlit / Chicklit
Popularitas:154.9k
Nilai: 5
Nama Author: Safira

Di pertengahan tahun 2010, kerasnya kehidupan wanita bernama Sekar Nabila Putri dimulai. Tak ada dalam benak Sekar jika hidupnya setelah selesai kuliah berubah menjadi generasi Sandwich.

Setiap anak tentu tak bisa memilih di keluarga mana mereka dilahirkan. Ibunya lebih menyayangi sang kakak daripada Sekar. Alasannya sepele, hanya karena kakaknya adalah laki-laki dan menjadi anak pertama. Sedangkan Sekar adalah anak perempuan, si bungsu dari dua bersaudara.

Impiannya menjadi seorang akuntan yang sukses. Untuk menggapai sebuah impian, tak semudah membalikkan telapak tangan. Sekar harus terseok-seok menjalani kehidupannya.

Aku butuh rumah yang sebenarnya. Tapi, saat ini rumahku cuma antidepressant ~ Sekar Nabila Putri.

Akan tetapi sederet cobaan yang mendera hidupnya itu, Sekar akhirnya menemukan jalan masa depannya.

Apakah Sekar mampu meraih impiannya atau justru takdir memberikan mimpi lain yang jauh berbeda dari ekspektasinya?

Simak kisahnya.
Mohon dukungannya.💋

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8 - Perkara Kue

Bu Nanik hanya bisa terdiam mendengar ucapan suaminya. Ia tak mampu membantah apapun karena faktanya Sekar selama ini tak pernah merepotkan dirinya perihal uang.

Putri bungsunya itu dikenal rajin membantunya di rumah sekaligus pintar dalam hal akademik dari sekolah hingga lulus kuliah.

Motor matic yang menjadi kendaraan Sekar sehari-hari itu pun dibelikan oleh Pak Tresno sejak putri bungsunya masuk perguruan tinggi negeri beberapa tahun silam. Motor tersebut beli bekas seharga enam juta rupiah kala itu, bukan beli baru.

Perihal alat komunikasi berupa ponsel, orang tua Sekar tak punya benda itu. Bukan tak sanggup membelinya, tetapi Pak Tresno dan Bu Nanik tipikal orang tua tempo dulu sehingga mereka tak bisa menggunakan alat canggih tersebut. Lagi pula ponsel bukanlah sesuatu yang perlu sekali untuk pasangan paruh baya tersebut.

Ketika di bangku perkuliahan, Sekar juga pernah memenangkan hadiah uang tunai sebesar tiga juta rupiah dari kuis tebak lagu di sebuah radio swasta ternama di Surabaya. Kebetulan Sekar sering mengalami susah tidur yang sering disebut insomnia.

Hal itu terjadi sejak Sekar kuliah. Dikarenakan beban tugas kuliah sekaligus kegiatan organisasi kampus yang cukup padat. Alhasil dia sering tidur larut malam. Acara kuis tebak lagu di radio tersebut digelar pukul sebelas malam ke atas dan Sekar masih terjaga kala itu.

Ketika kuliah, Sekar punya ponsel namun masih kategori jadul merek Nokeeya yang hanya bisa telepon biasa dan bertukar pesan singkat (SMS) saja. Ponsel jadul itu pun yakni hadiah ulang tahun yang ke-17 dari Pak Tresno. Ponsel penuh kenangan itu masih ada bersama Sekar hingga detik ini. Tak pernah dijualnya.

Berbekal uang hadiah kuis tebak lagu itu, akhirnya Sekar membeli ponsel baru yang kekinian yakni merek Blekkber. Bukan bermaksud ingin mengikuti tren, tapi Sekar membutuhkan ponsel itu untuk memudahkan koordinasi urusan kuliah, organisasi dan lain sebagainya.

Akan tetapi setelah lulus kuliah dan bekerja, Sekar tak lagi menggunakan ponsel Blekkber karena zaman semakin canggih dan berubah. Merek tersebut sudah meredup dan tak bisa digunakan lagi. Akhirnya Sekar berganti ponsel yang dikenal dengan sebutan ponsel sejuta umat. You know what I mean.

Dari dalam kamar, Sekar memutuskan untuk keluar seraya menenteng sebuah bungkusan. Lalu, ia berjalan ke ruang tamu.

"Bu, ini ada kue." Sekar menyodorkan sekotak kue pada ibunya yang sedang duduk bersama ayahnya.

"Kue dari mana?" tanya Bu Nanik seraya menerima kardus berisi kue dari Sekar lalu membukanya. "Katanya kamu gak ada duit, kok bisa beli kue banyak begini? Mana kue ini kelihatan mahal pula," sambungnya.

"Dari Resti, Bu. Hari ini dia ulang tahun. Jadi, Sekar dikasih kue itu sama Resti."

"Oh begitu,"

Bu Nanik mengambil satu untuk dimakan. Lalu ia juga mengambilkan satu kue untuk diberikan pada suaminya.

Ya, karena sudah cukup kenyang memakan nasi kuning dari Resti maka semua kue sengaja diberikan Sekar pada kedua orang tuanya.

Tiba-tiba terdengar suara kakak iparnya dari belakang tubuh Sekar.

"Wah, apaan itu Bu?" tanya Yuni seraya tersenyum pada Bu Nanik.

"Ini Yun, ada kue dari teman Sekar yang lagi ulang tahun. Si Resti, sahabat dekatnya Sekar."

Kemudian Bu Nanik memberikan sisa kue pada menantunya tersebut. Yuni pun menerimanya dengan riang gembira. Kebetulan perutnya masih lapar walaupun tadi sudah makan malam.

"Makasih, Bu."

Lalu, Yuni membuka kardus tersebut. Ia melihat ada dua potong kue yang tersisa di dalamnya.

"Loh, kok kuenya cuma sisa dua saja Bu? Kan yang belum makan kue, aku, Dinda dan Bang Fajar." Seketika senyum Yuni pun luntur.

"Ya adanya cuma itu, Mbak. Aku sama sekali nggak makan kue dari Resti kok. Semua kue sudah aku kasih ke ibu tadi," sahut Sekar apa adanya dan jujur.

"Ibu cuma makan satu, ayah juga satu. Ya, sisanya cuma tinggal dua itu saja Yun." Bu Nanik ikut menimpali.

"Ah, gak mungkin deh. Resti itu kan sahabatmu yang sering ke sini. Dia pasti tahu jumlah penghuni di rumah ini berapa orang. Aku yakin Resti akan kasih jumlah kuenya itu enam buah. Masa cuma empat sih!" desis Yuni. "Atau jangan-jangan yang dua kue sudah kamu makan," tuduhnya pada Sekar.

"Astaghfirullah hal adzim. Beneran Mbak, aku gak makan kuenya. Cuma dikasih empat buah sama Resti," ucap Sekar.

"Mbak itu kerja di toko roti, Kar. Jadi aku bisa bedain mana kue murah dan mahal. Kue pemberian Resti ini termasuk kue mahal. Bilang saja kalau kamu gak mau berbagi kue mahal ini dengan abang, keponakan dan kakak iparmu!" desis Yuni seraya meninggalkan area ruang tamu dan berjalan masuk ke dalam kamarnya.

Akan tetapi, Yuni tetap membawa kardus berisi dua buah kue tersebut bersamanya.

BRAKK !!

Pintu kamar tengah pun ditutup Yuni cukup kencang. Ia sengaja meluapkan kekesalannya pada Sekar perkara kue.

Sekar pun memutuskan masuk ke dalam kamarnya setelah berpamitan pada kedua orang tuanya. Ia tak mau ambil pusing soal kakak iparnya yang sedang marah padanya. Sekar beralasan pada kedua orang tuanya ingin tidur lebih awal karena besok masih training dan tak mau bangun terlambat.

☘️☘️

Di dalam kamar, Yuni bersungut-sungut sambil memakan kue. Fajar yang baru saja tidur, seketika terbangun karena mendengar suara kencang dari pintu kamarnya.

Beruntung Dinda masih pulas tertidur dan tidak terbangun seperti Fajar. Sebelumnya, Dinda telah memakai headset di telinganya yang berisi musik-musik pengantar tidur khusus anak. Fajar yang memasangkan pada Dinda agar putrinya itu cepat tidur dan berhasil.

"Ada apa sih kok mukamu cemberut gitu?" tanya Fajar pada sang istri.

"Adikmu itu, pelit banget!" sungut Yuni.

"Sekar katanya resign dari kantor lamanya dan sekarang masih training, jadi dia lagi gak pegang duit."

"Bukan soal duit, tapi kue!"

"Lah, itu kamu lagi makan kue. Kelihatannya mahal dan enak nih. Dari mana? Apa kue ini dari Sekar?" tanya Fajar seraya perlahan turun dari kasurnya dan menghampiri sang istri yang sedang duduk di lantai kamar mereka yang berbalut karpet bulu-bulu warna ungu.

"Ini kue dari sahabatnya Sekar, Si Resti. Cuma aku kesel karena kita harusnya dapat tiga, eh cuma dikasih dua biji begini!"

Yuni masih merasa tak terima perkara kue dan beranggapan bahwa Sekar tak adil padanya. Bibirnya terus mengoceh tentang Sekar, tapi anehnya tetap melahap habis dua potong kue tersebut hingga tanpa sadar tandas semua dan masuk ke dalam perutnya sendiri.

Bibirnya kini belep0tan dengan krim dari kue yang dimakannya tersebut.

"Yah, abang gak dikasih nih kuenya."

"Kalau mau, ya minta ke adikmu sana!"

"Enggak ah, aku mau yang lain saja. Sekar gak bisa kasih lah. Yang bisa kasih cuma kamu," goda Fajar di mana tangannya mendadak sudah bergerilya di bagian-bagian tertentu tubuh istrinya.

"Ah, abang. Aku masih sibuk makan kue," ucap Yuni yang masih memakan sisa krim yang menempel di jari-jemari tangannya.

"Abang lagi pengin nih," ucap Fajar lirih.

"Nanti malam saja, Bang. Orang-orang masih belum tidur," cegah Yuni.

Sebab, Yuni merasa sungkan jika tengah menyatu dengan suaminya nanti suara berisik yang keluar dari bibirnya didengar oleh Sekar atau kedua mertuanya.

"Makanya kamu jangan berisik biar gak ketahuan sama yang lain," bisik Fajar.

"Jangan lupa pakai sarungnya, Bang." Yuni mengingatkan suaminya.

"Sarungnya habis. Abang lupa beli di mini market,"

"Yah, gimana dong? Aku belum pengin punya anak lagi, Bang."

"Tenang saja, serahkan semua pada abang. Nanti abang buang di luar kok. Jadi kamu gak perlu khawatir kalau sampai hamil," jawab Fajar berusaha meyakinkan sang istri.

Yuni memang tak mau menggunakan K B. Ia takut gemuk dan malas ribet kalau pakai K B. Jadinya Fajar yang mengalah dan sering memakai permen sachet sejuta rasa ketika sedang melakukan penyatuan dengan sang istri.

Akhirnya Yuni pun pasrah dibuat basah oleh suaminya di atas karpet berbulu yang terbentang di lantai kamar mereka. Dikarenakan takut membuat gempa lokal di atas kasur, di mana Dinda sedang tertidur pulas di sana.

Namun di ujung pendakian, Yuni bersungut kesal karena janji suaminya hanya isa_pan jempol belaka. Rahimnya justru penuh dengan tumpahan lahar panas kiriman dari sang suami.

Fajar meminta maaf pada sang istri karena kelepasan saking asyiknya hingga tak menepati janjinya. Yuni yang kesal pada Fajar, langsung naik ke atas kasur dan tidur memunggungi suaminya itu sepanjang malam.

"Dasar mok0ndo!" batin Yuni seraya mendengus sebal.

Bersambung...

🍁🍁🍁

1
neur
Luar biasa
Risma Waty
Aduh Mas Polgan, bisa meleleh nih hatinya Sekar
Nurlaela
OMG, so sweet banget isi suratnya pak komandan aku sampe Ter angga-angga ehhh salah buat neng Sekar tersayang dan tercinta dari pak Akpol, ayooo Sekar itu suatu salah paham tiap orang punya masa lalu begitupun dengan kamu Sekar...coba kalian berdua lupakan masalalu sekarang tempuh masa depan mulai dari awal, dan buka lembaran baru buka hatimu tuk pak Akpol dan buat kisah cinta baru...memang dalam suatu hubungan pasti akan ada liku liku dan cemburu wajar karena kalian lagi memupuk dan bertahta cinta sejati,,percayalah Sekar buka hatimu buat Angga seorang kini dan selamanya🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Ruwi Yah
semoga setelah membaca surat dari angga bisa melunakkan hati sekar
Aprisya
nah gimana Sekar setelah membaca surat dari pak Ndan,, itu unek2 pak Ndan udah keluar semua loh kar😂😂
As Lamiah
semoga masih tersisa rasa percaya di hati Sekar untuk pak polgan 🤭
Eni Istiarsi
surat Angga menunjukkan harapannya pada Sekar tanpa harus memohon mohon dan merayu.satu hal yang patut diacungi jempol. ,keyakinan Angga tentang cintanya pada Sekar
kaylla salsabella
ayo mbak Sekar bagaimana ......masih marah sama bang polgan
Khafiza Achmad
😢😢😢😢so sweeet
Purnama Pasedu
di maklumi ya sekar
Siti Rohmah
ceritanya menarik
NK
inget jaman jadul😍👍
my heart
ohhhhh so sweet pak pollllll...
cintanya emang pollllllllllllllll
Sekar pelan² sajaaaaaaa
Esther Alviah Ekawati Ndoen
So sweet surat cinta nya Angga, jadi ingat jaman pacaran dulu sebelum ada hp, pakai surat menyurat tapi lebih berasa sweet dan dag dig dug
Ni nyoman Sukarti
ayoo Sekar, diterima dong cinta polgan nya....., 😄🤭
Fera Susanti
ayolah Sekar buka hati mu untuk pakpol...
Patrick Khan
. yuni woe kerja woe klow apa2.. jgn minta2 gk malu apa.. hadehhhh
Akhmad Soimun
baca surat model beginian jd keinget jaman percintaan jaman 90an main surat²an.. lebih berkesan tau gak siiih klo LG Kasmaran main surat bgtuan dri pda lewat hp, menurutku..mungkin si klo pake surat kan ada wkt penantiannya lbih lama yah, jdi lbih berkesan dihti gtu , mungkin..😄😘😘❤️❤️❤️💋💋💋💋💋💋
Teh Euis Tea
sweet bgt surat dari pakpol, sekar yg dikirimin surat hatiku yg berbunga" 🤣
dihhh si yuni ga di beliin oleh" ko sewot, dasar ipar ga da ahlak
Bungsuu
penasaran isi surat pak komandan 🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!