NovelToon NovelToon
AZKALANA

AZKALANA

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Murid Genius / Diam-Diam Cinta / Bad Boy / Idola sekolah / Gadis nakal
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Sylvana Aurora

"Lo lagi, lo lagi, lo sampai kapan sih selalu aja membuat gue susah." Ucap Cowok itu dengan dingin.

"Eeeh ada ketos ganteng." Ucap Alana tanpa merasa takut.

Dia adalah Azka Davie Adyatma seorang osis yang yang bersifat dingin dan tegas. Dia juga sangat populer dengan ketampananya dan kepintarannya.

"Lo bisa gak sih, sekali aja jangan buat gue susah." Ucap Azka dengan nada dinginnya.

"Gak bisa." jawab Alana dengan santainya.

Azka berusaha mengendalikan emosinya menghadapi sifat Alana yang sangat keras kepala." Ikut gue." Titah Azka sambil menarik tangan Alana dengan kasar

"Ckck, gak usah pegang-pegang tangan gue." Ketus Alana sambil menepis tangan Azka dengan kasar.

"Cepat jalan." Titah Azka.

"Iya, iya sabar napa?!"

"Loh, kok kita ke gudang sih?" Tanya Alana dengan heran. "Jangan-jangan lo mau macem-macem sama gue." Tuduh Alana sambil menjauh dari Azka.

Azka memutar bola matanya malas mendengar tuduhan Alana." Gue gak niat dengan badan tepos lo." Sahut Azaka dengan datar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvana Aurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

7

"Ada untungnya juga, gue jadi pacar pura-pura tuh ketos ngeselin." Ucapnya dengan senang.

"Lumayan uangnya buat jajan."

"Tapi kan nih uang, gak cukup kalo 5 juta doang, gue kan juga harus bayar buat pengobatan gue." Ucapnya sambil berpikir.

Dia pun berbalik dan menghampiri Azka lagi." Woy ketos ngeselin." Teriak Alana memanggil Azka.

"Gue gak mau jadi pacar pura-pura lo deh." Ujar Alana yang membuat Azka heran.

"Ada apa lagi?" Tanya Azka dengan datar.

"Gue udah bela-belain mau jadi pacar pura pura lo, masa lo cuman ngaish uang 5 juta doang sih, lo kan anak orang kaya." Ucap Alana.

"Lo mau berapa?"

"Gue mau 30 juta perbulan, gimana?"

"Oke!"

Alana melongo tidak percaya, Azka menyetujuinya." Hah!! lo gila?"

"Kan lo mau, kok lo ngatain gila sih." Balas Azka dengan datar.

    "Anak orang kaya, mah bebas." Ucapnya yang masih melongo.

"Hati-hati, mulut lo di masukin lalat." Ujar Azka kemudian meninggalkan Alana yang masih melongo.

Alana langsung tersadar saat Azka sudah meninggalkannya. " AZKA SIALAN." Teriak Alana dengan kesal..

"Dasar cowok sialan." Kesalnya kemudian meninggalkan taman dengan muka cemberutnya.

Sedangkan Azka hanya tersenyum tipis ketika mendengar teriakan Alana." Dasar bocah."

    ***

Leon, Farel dan Galen menyerngit bingung ketika melihat Alana yang cemberut.

"Kenapa lo?" Tanya Leon.

"Gak papa!"

"Dih dasar cewek, kalo ditanya bilangnya gak papa terus." Cibir Galen.

Alana langsung menatap Galen dengan tatapan tajam." Lo mau gue seret hmm?"

Galen meneguk susah payah salivanya saat Alana menatapnya tajam." Gawat singa betina mau ngamuk." Ucapnya dalam hati dengan badan yang sudah berkeringat dingin.

Sedangkan Farel dan Leon menahan tawa saat melihat Galen yang sudah ketakutan." Mampus lo."

"Ckck kok kalian ketawa sih, tolongin gue dong." Ucap Leon dengan pelan, tetapi masih bisa didengar oleh Alana.

"Kalo kalian berani nolongin nih bocah, gue gorok leher kalian." Ucap Alana sambil menatap tajam mereka.

Leon dan Farel langsung menganggukkan kepalanya dengan cepat." Iya, kami gak akan nolongin." Ucapnya mereka berdua.

Galen mantap mereka berdua dengan tatapan tidak percaya." Teman laknat." Umpatnya dalam hati dengan perasaan sangat kesal.

Alana mendekati Galen dengan perlahan sambil tersenyum menyeringai." Hehe habis kau di tangan gue." Ucap Alana yang membuat Galen merinding.

Tes..

Tes..

"Tunggu kok ada bau-bau kencing gitu sih." Ujar Alana sambil mencari bau yang tak sedap di cium.

"Kalian cium gak sih?"

"Iya gue juga cium." Sahut Leon.

"Gue juga cium." Balas Farel sambil mengendus-ngedus bau itu.

Saat Farel mengendus-ngendus mencari bau itu, ia tidak sengaja melihat celana Galen yang sudah basah." Lo kencing Gal ." Pekik Farel.

    Leon dan Alana langsung melihat celana Galen yang sudah basah." Anjirrr lo kencing." Alana begitu kaget melihat celaan Galen yang sudah basah.

"Gilaaa lo dah besar masih aja kencing di celana." Pekik Leon tidak percaya apa baru saja ia lihat.

Bwahahaha..

Mereka bertiga langsung menyemburkan tawanya.

Muka Galen sudah memerah karena malu, ketahuan dia kencing di celana." Shtt diam, gue malu."

"Ckckc kalian jangan tertawa." Kesal Galen.

"Ini semua gara-gara lo Alana." Kesal Galen kepada Alana.

Alana tidak terima disalahkan." Kok gue sih, lo aja yang penakut, baru aja mau digituin udah kencing aja di celana." Sahut Alana menahan tawa.

"Kalo mau ketawa ketawa aja gak usah ditahan gitu." Ketus Galen saat melihat Alana yang menahan tawa.

"Puff bocah Galen, kok pipis di celana sih." Goda Alana yang membuat Galen bertambah malu.

Sedangkan Leon dan Farel sudah tertawa ketika mendengar godaan Alana kepada Galen." Iya dedek Galen kenapa jadi pipis?." Imbuh Farel.

"Atutu dedek Galen kencing di celana, sini biar abang Leo gantiin celananya." Ucap Leon meledek Galen.

Telinga dan mukanya sudah memerah padam mendengar ledekan mereka." Ckckck diam kalian, bukannya bantuin gue malah ledekin gue." Kesal Galen.

"Rel, bantu gue ke toilet dong." Mohon Galen.

    "Gak mau."

"Hiks bantu gue dong, gue kan malu." Mohon Galen lagi.

"Yaudah gue bantu." sahut Faren sambil beranjak dari duduknya.

Farel melindungi Galen biar tidak kelihatan celana basah Galen. Sedangkan Alana dan Leon sudah puas tertawa melihat penderitaan Galen.

"Bisa-bisanya dia kencing di celana." Ucap Alana yang masih tertawa.

"Teman lo kak."

"Teman lo juga."

"Kok teman lo aneh banget kak, sampe kencing di celana." Ucap Alana masih menahan tawanya.

"Gue juga heran, kok gue bisa punya teman kayak gitu sih." Sahut Leon menahan tawanya.

"Tapi gue lucu liat muka Galen kak."

"ALANA." Teriak Vanya ketika melihat Alana yang berada di kantin, ia pun menghampiri Alana.

Sedangkan Leon dan Alana langsung menutup kuping mereka masing-masing, ketika mendengar teriakan Vanya yang sangat nyaring.

"Lo bisa gak sih, gak usah teriak-teriak." Ketus Alana setelah Vanya yang sudah berada di sampingnya.

"Hehe maaf." Balas Vanya cengengesan.

    "Tumben lo datang pagi?" Tanya Vanya sedikit heran dengan sahabatnya ini.

"Biasa, gue malas ketemu sama tua bangka." Sahut Alana dengan muka memelas.

Vanya mengangguk paham dengan ucapan sahabatnya. "Terus mereka masih ada di rumah?"

"lya, gue malas banget liat muka mereka." Ujar Alana.

Vanya menepuk pundak Alana." Lo sahabat gue yang paling kuat." Ujar Vanya.

"Benar kata Vanya, lo cewek yang kuat Al." Timpal Leon sambil tersenyum ke arah Alana.

"Makasih, kalian selalu ada buat gue." Ujar Alana sembari tersenyum ke arah mereka berdua.

Semantara di sisi lain Azka sedang berda di ruang osis.

"Gue dengar hari ini ada murid baru." Ucap Rehan, Rehan menjabat sebagai wakil osis.

"Iya gue dengar juga dari pak dino, kalo hari ini ada murid baru." Timpal Rendi salah satu satu anggota osis.

"Gue dengar sih cewek pindahan dari jerman." Sahut

"Jadi beneran dia mau sekolah di sini." Batin Azka.

"Lo tau namanya gak Az?" Tanya Rehan sambil melihat kerah Azka yang lagi sibuk memeriksa buku-buku para siswa.

"Gak!"

"Singkat amat jawabnya." Cibir Rendi.

"Pelit banget lo ama suara." Ucap Rehan.

    Azka tidak memperdulikan ucapan kedua temannya, ia hanya fokus dengan buku-bukunya. Walaupun pikirannya sudah berkeliaran kesana kemari." Kalo sekolah di sini, pasti dia bikin keributan." Ucapnya dalam hati.

"Kenapa sih, gue dijodohin sama cewek kayak gitu." Batinnya dengan kesal.

"Semoga dengan cara gue punya pacar pura-pura, bisa batalin perjodohan ini." Batinnya lagi.

Rehan dan Rendi menyerngit bingung melihat Azka yang melamun di tambah lagi buku yang dibaca oleh Azka terbalik.

"Az lo lagi baca buku?" Tanya Rendi.

"Lo gak liat?"

"Emm, tapi buku yang lo baca kebalik Az." Beritahu Rendi.

Azka langsung melihat bukunya yang dia pegang, dan yang benar saja bukunya kebalik." shtt sialan." Umpatnya.

"Kalo lo capek, gak usah dipaksain Az." Ujar Rehan merasa kesian dengan Azka yang terlihat kecapekan.

"Iya benar kata Rehan, lebih baik lo istirahat Az." Timpal Rendi.

"Hmm!"

"Kalian berdua periksa, siapa saja yang terlambat." Suruh Azka kepada mereka berdua.

1
Rahmi Niar
update cpt* thor
Ndra
Lanjutkan thor , saya suka dengan alur ceritanya, Salam dari " Cahaya Di Balik Lensa " /Smile//Smile/
Eirlys
Hati-hati, kalau terlalu sering baca cerita ini bisa jatuh cinta sama karakternya loh 😆
Pandora
Ceritanya bikin aku terbuai sejak bab pertama sampai bab terakhir!
Akina
Bahasanya enak banget dibaca, terus lanjutkan karya terbaikmu 🎉
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!