Hot Baby King Mafia

Melihat ada yang berdiri di Halte tempat dia biasa menunggu Bis, Isabella langsung takut dan berniat kabur.

Tapi waktu dia sudah dekat, Isabella baru mengenali orang tersebut dan menarik nafas lega karena pria itu ternyata teman kerjanya Markus.

" Markus." Tegur Isabella menegur pria itu.

Markus menoleh dan terlihat tersenyum.

Tapi ekspresi pria itu menurut Isabella sangat aneh, membuat dia jadi merinding.

" Hay, Bella. Kau akan pulang menggunakan Bus?"Dia bertanya, lalu lebih dulu mendekat kearah Isabela yang berjalan dengan setengah ragu kearah Halte.

Apalagi sekarang disana suasananya sangat sepi, hanya ada mereka berdua. Tidak ada orang lain, karena di jam segitu memang biasanya hanya dia saja yang akan pulang untuk naik bus.

Sementara Markus,ini pertama kali pria itu berdiri disana jadi wajar kalau dia merasa aneh seperti sekarang.

" I..iya...lalu kau? Apa juga akan naik Bus?Bukannya tadi aku lihat kau sudah keluar lebih dulu dari Bar. Tapi kenapa sekarang masih disini?" Dia bertanya, untuk menutupi rasa gugupnya pada sosok Markus Yanga da disana.

Pria muda itu tidak langsung menjawab pertanyaan yang diajukan Isabella, entah kenapa? Membuat gadis muda itu jadi semakin gugup dan mulai ketakutan. Ingin sekali dia lari meninggalkan tempat itu, mencari tempat yang ada orang lainnya, bukan sepi dan hanya mereka berdua disana seperti sekarang.

" Tidak. Aku belum pulang. Aku sengaja menunggumu keluar, untuk mengajakmu pulang bersama malam ini."

Oh Tuhan! Ada apa dengan Markus ini? Apa maksud ucapannya itu? Jangan bilang kalau yang dia maksud mengajak pulang bersama,itu sama dengan.....

Belum sampai pikiran Isabella mendeskripsikan niat terselubung Markus padanya, pria itu kembali mengatakan sesuatu yang membuat dia benar benar semakin dibuat ketakutan pada sosok teman kerja prianya itu.

" Aku tau kau sering pergi bersama para tamu pria yang datang ke Bar kita Bella. Beberapa kali dalam seminggu, itu pasti.Tapi aku yakin kau melakukannya bukan hanya untuk mendapatkan tumpangan pulang gratis, karena itu terdengar Non.Sen!" Pria itu mengatakannya dengan sengaja memberi penekanan dikatakan terakhir yang dia ucapkan, membuat Isabella menjadi semakin merinding ketakutan.

Hingga perlahan dia menggeser tubuhnya menjauh dari sisi Markus,berniat mencari kesempatan untuk bisa lari pergi dari sana, atau segera meloncat masuk kedalam bus nanti begitu datang. Karena menurut Isabella sekarang pria itu terlihat semakin aneh dan menyeramkan.

" Aaku rasa itu bukan urusanmu, Markus." balas Isabella jelas terdengar tidak suka, karena jelas Markus seolah sedang menghakimi semua yang sudah dia lakukan selama ini. Tanpa tau alasan dia melakukannya.

Markus menatap tajam kearah Isabella dengan tersenyum smrik, ekspresinya sekarang membuat Isabella benar benar bergidik ketakutan melihatnya. Seolah yang ada dihadapan dia sekarang, bukan sosok Markus teman kerja pria saat diBar tapi orang lain. Seorang pria menakutkan yang punya niat jahat terhadap dirinya.

" Itu urusanku, karena sejak pertama kali melihatmu aku langsung jatuh cinta padamu.Kau cantik, punya tubuh yang indah dan tidak banyak bicara saat bekerja. Tapi ...kenapa kau sama murahannya seperti yang lain saat melihat..."

" Stop! Hentikan Markus!Tolong jangan teruskan karena kau tidak tau apa apa tentang diriku! Selain itu,aku minta maaf karena sudah membuatmu jatuh cinta tapi ternyata mengecewakan penilaian mu mengenai aku.Jadi bisakah mulai sekarang jangan mendekati aku lagi, karena aku...."

" Beraninya kau melarang aku mendekati diri mu, sementara dengan para pria kaya itu kau menwarkan dirimu! Dasar brengsek kau Bella!" teriak Markus mulai marah.

 Kemudian berjalan semakin mendekat,membuat Isabella reflek langsung mundur dan berniat lari ingin kabur dari dekat Markus. Tapi sebelum dia berhasil melakukannya pria itu sudah lebih dulu berhasil menarik tangannya, hingga usahanya untuk lari gagal.

" Markus lepaskan! Atau aku akan berteriak!" Ancamnya dengan meronta,menarik lengannya agar cekalan pria itu bisa lepas.

Tapi bukannya melepaskan atau dia berhasil menjauh, sekarang bahkan tubuhnya malah berhasil masuk kedalam peluk pria itu.

Dia tau kekuatan mereka sangat jauh berbeda, terbukti dari posisinya sekarang yang bukannya berhasil kabur dari Markus tapi malah dipeluk oleh pria itu..

Meski begitu Isabella tidak berniat menyerah, pasrah begitu saja. Tapi dia tetap terus meronta sekuat tenaga supaya bisa lepas. Sampai membuat Markus sedikit kewalahan dan menjadi bertambah murka, hingga membentak keras Isabella.

" Diam!! Atau aku pukul kau Bella!!!" Bentak Markus, berusaha untuk menghentikan rontaan dan perlawanan Isabella.

" Tidak! Sebelum kau melepas aku, Markus!" Balas Isabella, tanpa rasa gentar sedikit pun.

Sebenarnya sekarang dia sangat takut dengan pria itu, tapi kalau dia hanya diam pasrah, mengikuti kemauan gila pria yang merupakan rekan kerjanya itu. Dia takut Markus akan semakin menyakitinya.

Dia terus mencoba melawan, karena berharap bus yang biasa dia naiki akan segera datang, hingga dia bisa berteriak minta tolong atau mungkin saja ada mobil yang sedang melintas, kemudian melihat apa yang terjadi pada dirinya. Karena pergumulan mereka itu terjadi, tepat ditepi jalan raya.

Bahkan sekarang mereka berdua mulai tidak lagi berada di trotoar, melainkan sudah turun ke aspal jalan.

Tapi masih saja belum ada yang lewat, membuat Isabella mulai terengah-engah kelelahan.

Melihatnya, Markus tertawa puas karena merasa sudah menang.

" Sudah kubilang berhenti terus meronta, melawan. Karena percuma,Bella. Lama lama kau akan kelelahan dan kehabisan tenaga!"Cibirnya dengan wajah puas, menatap kearah wajah terengah Isabella.

" Aku tidak perduli meski harus kehabisan tenaga atau kalah.Selama aku, masih sadar maka, aku...."

" Apa yang kau lakukan pada gadis ini?! Lepaskan dia sekarang!"

Bukan hanya Isabella yang terkejut mendengar suara hardikan keras tiba tiba itu. Markus juga tak kalah terkejutnya, karena mereka berdua sama sekali tidak melihat atau mendengar langkah kaki orang berjalan didekat mereka berdiri tadi,tapi tiba tiba sosok tinggi besar itu sudah ada disana.Dia sedang melangkah mendekat,lalu tanpa ragu menghampiri mereka berdua kemudian menarik paksa tubuh Isabella yang berada didalam pelukan Markus.

Kerasnya dorongan yang dilakukan pria bertubuh tinggi besar itu barusan, sampai membuat Markus langsung jatuh terjerembab ke aspal jalan dengan keras.

" auwww!!Brengsek kau bajingan!!!"Markus memaki marah, menatap kearah orang yang baru saja membuat dia jatuh.

Pria muda itu bangkit, berniat menghajar orang yang sudah merebut Isabella dan membuatnya jatuh barusan. Tapi baru saja dia akan melangkah berniat memukul kearah pria itu, tiba tiba dia melihat pria tersebut mengacungkan pistol kearahnya.

" Maju selangkah, maka peluru di pistol ini akan membuatmu langsung pergi ke neraka!"