Hallo guys......... ✋
selamat membaca 🤭
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tayanlee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
08.sahabat selalu ada
kiasan pun mulai di USG dan derin menyaksikan semua itu betapa kagetnya ia saat melihat di layar ada bentukan kacang kecil di dalam perut temannya, setelah di USG dokter pun mulai menjelaskannya.
"selamat ya ibu positif hamil usia kandungan nya baru 1bulan.." ucap dokter
"apa dok....? " ucap derin yang kaget matanya terbelalak mendengar pernyataan dokter.
"baik dok makasih.... " jawab kaisha dengan lemas ,ia tau ini akan terjadi padanya.
"saya sarankan Ibu jangan mengangkat yang berat-berat dikarenakan usia kandungan ibu yang masih rentan, makan makanan yang bergizi ya ibu " saran dokter.
"baik dok " jawab kaisha mereka pun keluar dari ruangan itu menuju kasir pembayaran.
"kai jelaskan semua ini...? "tanya derin dengan antusias menghentikan langkah kaisha.
" aku akan jelaskan nanti rin ayo kita pulang dulu ke apartemen kamu " ajak kaisha dengan wajah pucat pucat pasi dan bibir keringnya, seluruh tubuh nya lemas, jantung yang berdegup kencang, tangan yang dingin.
melihat kaisha yang tak berdaya derin pun memilih membiarkan nya, setelah pembayaran derin membawa kaisha pulang ke apartemen nya untuk di tanyai mengenai ke Hamilan nya.
sesampainya di apartemen derin masih diam membisu karena amarahnya pada sahabatnya itu, derin lalu masuk ke dalam di ikuti oleh kaisha di belakang nya.
"kai... katakan yang sebenarnya...? " tuanya derin tanpa berbalik ke arah kaisha.
tubuh kaisha yang dingin karena syok kaki yang tak bisa menahan tubuh kecilnya itu jatuh ke lantai, ia menangis tak kuat menahan beban yang ia rasakan saat ini masa depannya hancur berkeping-keping.
tidak ada jawaban dari kaisha derin pun berbalik,ia di kagetkan oleh temannya yang duduk di lantai meremas dadanya dan menangis, derin yang melihat kaisha terpuruk rapuh ia mencoba untuk memeluk nya dan menenangkan nya.
berberapa saat pun berlalu mereka berdua cukup lama berpelukan, derin menunggu kaisha untuk tenang terlebih dahulu baru ia akan menanyakan soal kehamilan nya.
"apakah sudah merasa baik....? " tanya derin, ia sudah tak mendengar suara tangisan kaisha lagi.
kaisha hanya menjawabnya dengan anggukan kepala, derin pun melepas pelukannya dan mengajak kaisha untuk berdiri.
"ayo ke kamar.... " ajak derin, ia pun menggandeng tangan kaisha dan membawa nya ke kamarnya.
"duduk di sini aku ganti baju dulu.... " ucap derin, ia pun menyuruh kaisha untuk duduk di sisi ranjang dan menunggu nya.
setelah selesai derin mengganti pakaiannya ia pun duduk di samping kaisha dan merengkuh pundak sahabatnya itu.
"katakan yang sebenarnya kenapa kamu bisa seperti ini kai...?" tanya derin lembut.
"aku tidak tau harus memulainya dari mana.... " jawab kaisha, dengan lirihnya.
"tidak apa-apa aku akan mendengarkan nya kai, jangan kamu memendam nya sendiri, kita sahabat maka kita harus saling bercerita saat ada masalah, kita juga bisa cari solusi untuk masalahmu.... " ucap derin selalu sahabat nya.
"iya.." jawab kaisha.
"tapi kamu harus janjinya jangan marah.. " pintar kaisha, ia pun meminta janji kelingking dengan derin.
derin pun menyetujui nya, kaisha mulai cerita dari ia datang ke jakarta dan bertemu sang majikan, di situlah kaisha menceritakan tentang cintanya yang tidak terbalaskan.
derin yang mendengarkan cerita kaisha, rasanya telinga derin sangat panas di antara temannya yang bodoh dan majikannya yang b*r***s*k, namun derin tetap mendengar cerita kaisha sampai selesai.
"dia keterlaluan kai...aku akan menemuinya" ucap derin.
"tidak rin... kumohon jangan aku tidak ingin merusak pernikahan mereka berdua " ucap kaisha yang menggenggam tangan derin dengan eratnya.
"apa...? " setelah mendengar pernikahan derin semakin emosi.
"tolong jangan demi aku.. " ucap kaisha, menahan derin untuk mendatangi majikannya.
"jadi apa yang akan kamu lakukan dengan bayi yang ada di perut kamu kai..? " tanya derin.
"ak... aku akan melahirkan nya " jawab kaisha dengan ragu ia pun tak yakin tapi bagaimana pun bayi itu berhak untuk hidup.
"bagaimana bisa kamu tidak yakin dengan jawaban mu sendiri kai... kamu harus minta tanggung jawab dari majikan mu " ucap derin menyakinkan.
"percuma jika aku menikah dengan tuan muda gibra toh aku tidak akan hidup bahagia dengan suami yang mencintai wanita lain " ucap kaisha.
mendengar kata-kata terakhir kaisha barulah derin menyadari bahwa temannya akan menderita bila dia menikahi orang yang seperti itu.