"Kau yang memulai kan Xander? Maka jangan salahkan aku jika aku lebih gila darimu!" tekad seorang wanita bernama Arabelle Weister.
Bagaimana tidak karena sang suami tercinta ternyata sudah berselingkuh di belakangnya. Diapun menyewa seorang pria untuk membalaskan dendamnya, tetapi siapa sangka ternyata pria itu membawanya pada sebuah kebenaran dan cinta yang sebenarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MeNickname, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 18
Arabelle belum mempunyai kesempatan untuk kabur, karena penjagaan Xander yang begitu ketat di semua sisi. Hari pun menjelang malam, sementara perut Arabelle belum terisi sama sekali. Dia enggan menyentuh makanan yang Xander berikan.
Tidak ada yang bisa dihubungi dan tidak ada orang yang bisa dipercaya di mansion ini. Sebenarnya dosa apa dirinya sampai Xander tega melakukan ini. Untuk sekarang minimal Arabelle harus bisa keluar dulu dari kamar ini.
Dan benar dugaan Arabelle jika Xander akan datang kembali, malam ini pria itu datang ke kamarnya dengan menggunakan bathdrobe saja. Sepertinya pria itu baru saja mandi terlihat dari rambutnya yang basah.
"Ara.." panggilnya penuh arti.
Arabelle sebisa mungkin menguasai diri, lagi-lagi dia harus mengikuti permainan Xander.
"Aku lelah." lirih Arabelle yang kebetulan sedang berbaring di atas ranjang.
"Kau tidak memakan makanan yang aku bawakan?" tanya Xander dengan nada bicara yang sedikit meninggi.
"Aku tidak suka makanannya." ucapnya memberi alasan.
Seketika Xander menurunkan nada bicaranya lalu berjalan mendekati Arabelle, "Apa yang kau inginkan hm?"
"Aku ingin macaroni schotel." jawab Arabelle yang memang sedang menginginkan makanan tersebut.
"Baiklah, aku akan meminta pelayan membuatkannya dan mengantarnya kemari."
"Tidak, aku ingin makan di meja makan."
Xander mengernyit, "Apa kau berniat untuk kabur?"
"Kumohon Xan, aku sedang menyadari kesalahanku."
Xander mendekat lalu memegang kedua tangan istrinya, "Benarkah sayang?"
Arabelle mengangguk yakin, meski sebenarnya dia sangat ingin menendang wajah Xander sampai tak berbetuk. Dia harus berakting sebaik mungkin.
Xander menatap kedua bola mata istrinya mencari celah kebohongan tetapi sayangnya tidak ada.
"Ayo keluar bersamaku." Xander menggenggam tangan Arabelle dengan erat.
Keluar dari kamar, Arabelle langsung disuguhi penampakan beberapa orang berseragam hitam dengan kepala pelontos. Jumlahnya ada sekitar lima orang di lantai itu. Seketika Arabelle tidak yakin bisa lepas dengan mudah darisini.
Xander menariknya masuk ke dalam lift lalu memencet tombol naik, "Sebelum makan kau harus membersihkan diri."
"Baiklah." Arabelle mengangguk setuju karena jujur saja seluruh tubuhnya terasa begitu lengket karena belum mandi. Seharian ini wanita itu hanya melamun tidak jelas.
Xander membiarkan Arabelle mandi sementara dirinya mengambil ponsel karena ingin menghubungi sang kekasih tercinta siapa lagi kalau bukan Jessica.
📞 : Hallo Sayang, bagaimana? Apa wanita itu masih berulah?
"Tidak, dia sudah mulai jinak."
📞 : Semudah itu?
"Tentu saja Baby, dia itu tergila-gila padaku." jawabnya percaya diri.
📞 : Dengarkan aku Xan, kau tidak boleh percaya begitu saja. Bisa saja dia sedang mempermainkanmu juga. Buktinya dia sampai berselingkuh di belakangmu.
"Aku tidak peduli, aku hanya ingin menuntaskan rencanaku. Dan malam ini aku akan melakukannya lagi."
📞 : Terserah, intinya kau harus berhati-hati, kita belum tahu apa yang sudah dilakukan istri palsumu itu selama ini!
"Tentu saja, Nyonya Xander Weister." ucap Xander penuh cinta.
📞 : Aku selalu menunggu waktu dimana nama itu tersemat untukku.
Xander berusaha meyakinkan Jessica jika semuanya akan cepat selesai. Xander menutup panggilan dan kembali duduk di pinggir ranjang namun Arabelle belum juga keluar dari kamar mandi.
Dia ingin menyusul tetapi sialnya pintu kamar mandi terkunci dari dalam.
"Ara, kau dengar aku? Kau baik-baik saja?" teriaknya.
Sampai Arabelle muncul dengan bathdrobe dan handuk yang melilit di kepalanya. Tiba-tiba Xander menarik tubuh Arabelle sampai menubruk dada bidangnya.
"Ada apa?" tanya Arabelle bingung.
"Kau selalu terlihat begitu cantik, Sayang." puji Xander.
"Pujianmu tidak akan membuatku kenyang!"
Setelah berpakaian pasangan suami istri itu turun ke dapur bersama-sama. Disana sudah ada dua pelayan yang akan membuatkan makanan untuk Tuan dan Nyonya-nya.
"Buatkan macaroni schotel yang lezat untuk istriku." ucap Xander.
Keduanya mengangguk patuh. Sementara Arabelle duduk manis di meja makan sembari memperhatikan mereka memasak.
"Aku harus bertahan sampai besok pagi. Tapi aku juga harus menghindari Xander malam ini." batinnya.