NovelToon NovelToon
Pembalasan Istri Yang Disia-siakan

Pembalasan Istri Yang Disia-siakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Selingkuh / Nikah Kontrak / Mengubah Takdir / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:11.8k
Nilai: 5
Nama Author: Reyarui

Rubia adalah putri seorang baron. Karena wajahnya yang cantik dia dipersunting oleh seorang Count. Ia pikir kehidupan pernikahannya akan indah layaknya novel rofan yang ia sering baca. Namun cerita hanyalah fiksi belaka yang tidak akan pernah terjadi dalam hidupnya.

Rubia yang menjalani pernikahan yang indah hanya diawal. Menginjak dua tahun pernikahannya suaminya kerap membawa wanita lain ke rumah yang ternyata adalah sahabatnya sendiri.
Pada puncaknya yakni ketika 3 tahun pernikahan, secara mengejutkan suami dan selingkuhannya membunuhnya.

" Matilah, itu memang tugasmu untuk mati. Bukankah kau mencintaiku?" Perion

" Fufufufu, akhirnya aku bisa menjadi countess. Dadah Rubi, sahabatku yang baik." Daphne

Sraaak
Hosh hosh hosh
" A-aku, aku masih hidup?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reyarui, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pembalasan 14

" Dimana ini, apa ini mimpi? Tadi bukannya aku sedang berbicara dengan Yang Mulia Duke Adentine. Aah aku baru ingat, ini adalah kehidupanku yang pertama rupanya."

Dalam tidurnya yang hampir mencapai seharian itu, rupanya Rubia mengalami mimpi, dan rupanya mimpinya itu ternyata adalah ingatan tentang kehidupannya sebelum kematian menghampiri nya.

Semua terlihat saat ini. Orang yang dia temui, peristiwa yang dia hadapi semua terlihat bagai sebuah teater. Ya teater kehidupan dimana dia bukanlah pemeran utamanya. Dia hanya pemain figuran yang mati paling cepat diantara pemain yang lainnya.

Namun kesedihan itu terasa amat nyata. Pengkhianatan suami dan sahabatnya sendiri jelas menusuk jantung. Rubia amat marah setiap melihatnya. Tekadnya sangat kuat untuk bisa membalasnya.

Dan, sesuatu yang sedari tadi dia bingungkan akhirnya terjawab. Duke Theodore Adentine muncul dalam ingatan masa lalunya. Pantas saja Rubia merasa wajah pria itu familiar, semua karena orang itu juga pernah ia temui di kehidupannya yang lalu.

Bukan hanya sekali ternyata tapi beberapa kali. Duke Adentine yang merupakan jendral pasukan istana kekaisaran itu akan kehilangan satu tangannya pada perang pembasmian monster. Bukan hanya itu, dia juga akan kehilangan banyak pasukannya dan orang-orang terdekatnya termasuk Regulus, sang penyihir.

Setelah itu Duke Adentine mendeklarasikan mundur dari jabatannya dan memilih mengurung diri di kastel nya. Ia amat sangat kehilangan. Meksipun bukan saudara namun Oliver dan Regulus adalah orang yang selalu ada bersamanya. Itulah akhirnya yang membuat Adentine jatuh.

Sreeet

" Nyonya ... Syukurlah Anda sudah bangun."

Mata Mery sangat merah, rupanya dia menangis sedari tadi karena Rubia tak kunjung bangun. Semua itu disampaikan oleh Sylvester. Butler keluarga Gordone pun terlihat sangat lega.

" Kenapa wajah kalian begitu sekali."

" Anda pingsan sedari pagi Nyonya. Dan ini sudah tengah malam, Anda baru bangun. Kami sungguh khawatir," ucap Sylvester.

" Ya, aku tidur selama itu? Astaga, lalu Yang Mulia Duke?"

" Beliau sudah pulang, dan beliau mengirimkan dokter."

Rubia melihat ke samping, di sana memang ada seseorang yang belum pernah ia lihat sebelumnya yang ternyata merupakan dokter kiriman dari Theodore. Rubia mengucapkan terimakasih dan maaf karena sudah membuat dokter itu menunggui nya lama.

" Saya sudah baik-baik saja Dokter, sekarang Anda bisa beristirahat. Ini juga sudah tengah malam, sebaiknya Anda menginap di sini. Syl, tolong berikan kamar terbaik untuk Dokter agar beliau bisa beristirahat dengan nyaman."

" Anda tidak perlu sungkan Nyonya Countess, itu memang sudah tugas saya. Baiklah saya akan istirahat, terimakasih untuk kebaikan hati Anda."

Oleh Sylvester sang dokter diantarkan ke kamar tamu. Tentu saja dia juga akan dilayani dengan baik. Terlebih dia adalah utusan dari Yang Mulia Duke Theodore, jadi Rubia harus menjamunya.

Hiks hiks

Ternyata Mery masih saja menangis. Meksipun hanya tinggal isakan namum yang lihat Mery sungguh tulus mengkhawatirkannya. Ia lalu meraih tangan Mery dan menggenggamnya.

" Aku sudah tidak apa-apa Mery. Sudah menangisnya, mata kamu sangat merah itu."

" Hiks iya Nyonya. Hanya saja saya menangis ini dicampur dengan rasa marah. Bisa-bisanya Tuan Count tidak peduli pada Anda. Kami memanggil beliau sudah dari siang, tapi beliau baru pulang saat senja. Dan beliau sama sekali tidak melihat Anda di kamar malah tidak lama pergi lagi."

Rubia tentu tidak heran, dia sudah tahu kalau Perion tak acuh padanya. Hati Rubia sudah mati terhadap pria itu. Sehingga dia pun tidak lagi merasa sakit hati.

Mery kembali menceritakan tentang sikap Perion tadi. Suami dari Rubia itu memang sama sekali tidak menjenguk Rubia di kamar, semua orang menjadi geram. Namun sebagai pelayan mereka tidak bisa melakukan apapun selain hanya bergumam kesal dalam lirih.

" Dan satu lagi Nyonya, entah itu hanya perasaan saya saja atau bagaimana. Ketika Tuan Count tahu Anda belum sadar hingga malam, beliau malah tersenyum. Meskipun senyumnya sangat tipis tapi saya sangat yakin dia tersenyum. Tuan juga bertanya apakah saya masih memberi Nyonya suplemen itu, saya jawab masih,"

" Begitu ya, ya biarkan saja. Biarkan dia sesuka hatinya beranggapan. Sekarang berhentilah menangis Mery. Ambilkan aku sesuatu yang bisa dimakan, perutku lapar."

" Astaga, maaf Nyonya saya kurang paham. Baik, tunggu sebentar Nyonya. Saya akan menyiapkannya."

Mery langsung pergi dari kamar Rubia. Dia bahkan sampai berlari. Dan Rubia, dia menyeringai. Rupanya Perion beranggapan bahwa pingsannya Rubia itu karena racun yang diberikan olehnya.

" Ya itu bagus. Biarkan dia berpikir seperti itu. Sekarang pun pasti dia sedang berada di rumah jalangg nya untuk bermain-main. Aku tidak peduli. Oh ya, Duke Theodore Adentine. Aku harus menghubunginya lagi. Aku harus mengirimkan surat. Surat transaksi untuk mengubah masa depanku dan juga masa depannya."

Rubia bangkit dari ranjang, menuju ke meja yang berada di sisi tempat tidur. Di sana sudah ada kertas dan pena, jadi dia tidak perlu meminta Mery untuk menyiapkan nya.

Rubia mencelupkan penanya ke tempat tinta dan mulai menorehkannya ke sebuah kertas. Kata demi kata dia tulis dengan rapi. Tujuannya adalah Duke Theodore Adentine.

" Mungkin aku akan dianggap gila, jadi bilang saja kalau aku mengetahui masa depan. Seingat ku dia adalah pria yang tidak mudah percaya dengan orang lain. Hmmm baiklah aku akan tulis begini saja dulu."

Rubia sangat memikirkan apa yang ingin ia tulis untuk Duke Adentine. Ia harus bisa meyakinkan pria itu karena Duke Adentine adalah satu-satunya orang yang bisa membebaskannya dari kematian yang dibuat Perion untuknya.

Drap drap drap

" Nyonya ini makanan Anda. Maaf sedikit lebih lama."

" Tidak masalah Mery. Mery, aku ingin kamu melakukan sesuatu untukku. Tapi ini tidak mudah karena aku mau kamu sendiri yang melakukan inis sendiri."

Mery menelengkan kepalanya tanda dia tidak mengerti dan penuh pertanyaan. Namun dia sudah berjanji bahwa ia akan melakukan semua hal demi majikannya itu.

" Apapun itu Nyonya, silakan perintahkan saya."

" Antarkan surat ini kepada Yang Mulia Duke Theodore Adentine. Kamu harus menyerahkannya sendiri. Gunakan kereta kuda untuk kesana, sekarang juga."

" Baik Nyonya, saya akan langsung pergi. Saya akan panggil Lina untuk membantu Anda membereskan piringnya nanti."

Rubia mengangguk, ia juga mengucapkan terimakasih Mery. Dia sungguh senang karena Mery benar-benar bekerja kepadanya dengan tulus dan setia.

" Hati-hati Mery."

" Baik Nyonya. Tenang saja saya akan kembali lagi dengan selamat."

TBC

1
Kartika Lina
belum tau aja klo rubia akan lebih tinggi posisinya dari kamu 😏
Kartika Lina
laki laki labil ni si perion
Kartika Lina
belum tau aja nanti juga kamu akan diperlakukan seperti rubia
marie_shitie💤💤
bangga seorang couttes rubia malah JD pendamping seorang Duke hahaha selamanya ttp g bisa lebih JD tinggi dari rubia
marie_shitie💤💤
orang Lu cm di manfaatkan buat pelampiasan nafsu
marie_shitie💤💤
yg ad rubia senang dan terbebas dari serigala berbulu domba
marie_shitie💤💤
kesel euyy yg jalang dia tapi ngatain orang sadar diri bang
marie_shitie💤💤
mng enak mknya jgan ngremehin orang
GiZaNy
kamu belum tau aja Daphne kalau Rubia ditaksir orang yang jauh lebih tinggi kedudukannya daripada Perion... kalau kamu tau pasti tambah kesel deh... 😁🤣🤣🤣
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
Daphne blm th aja kl Rubia seneng banget bisa lepas dr Perion 😏😏
GiZaNy
Theo bener2 natural sekali yaa akting didepan Pak Baron... sampe dia siyok sendiri.. 🤣🤣
marie_shitie💤💤
semangat KK update trus y
marie_shitie💤💤
cie yg la ngegombal
marie_shitie💤💤
Theo terkesan tidak sahar
marie_shitie💤💤
kamu salah tanya orang pak dia musuh dalam selimut
marie_shitie💤💤
harusnya km lihat dulu calon suami ank mu
marie_shitie💤💤
dah lah bikin shock aj Baron dan mikir negatif pasti
marie_shitie💤💤
in bunyi ap y ka
marie_shitie💤💤
siap siap datangnya pengganti yg menyebalkan
Diyah Pamungkas Sari
oohhh wahai otor yg baik hati dan tdk sombong,, tolong kabulkanlah permintaan reader ini, UP YANG BANYAK KAAAAAKKK pliiiissss 😭😭😭🙏🙏🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!