NovelToon NovelToon
Misteri Badik Punnawara'

Misteri Badik Punnawara'

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Romansa Fantasi / Dan budidaya abadi / Roh Supernatural / Fantasi Wanita / Pendamping Sakti
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mia Lamakkara

Miang tidak sengaja menemukan membuka kotak terlarang milik leluhurnya yang diusir oleh keluarga seratus tahun lalu. Kotak itu berisi badik keemasan yang bila disentuh oleh Miang bisa berkomunikasi dengan roh spirit yang terpenjara dalam badik itu.
Roh spirit ini membantu Miang dalam mengembangkan dirinya sebagai pendekar spiritual.
Untuk membalas budi, Miang ingin membantu Roh spirit itu mengembalikan ingatannya.
Siapa sebenarnya roh spirit itu? Bisakah Miang membantunya mengingat dirinya?Apakah keputusan Miang tidak mengundang bencana?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mia Lamakkara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Akademi Zirah Punya Bibit Unggul.

I Miang muncul di tepi hutan tidak jauh dari akademi zirah.

“Disini kamu, adek kecil.”

Wanita muda berseragam ksatria kerajaan menyambut kedatangan I Miang. Rambut pink nya di ikat tinggi dan cambuk coklat keemasan melingkar di pinggangnya yang langsing.

“I Miang, 13 tahun, oh tidak sebentar lagi berusia 14 tahun. Sekarang kamu berada di spiritual tingkat enam puncak. Itu cukup menarik.” Dia memeriksa token I Miang.

“Adek kecil, ayo bermain. Kakak ini mau melihat bagaimana keterampilan tingkat enam puncak dari akademi zirah.” Senior itu menyunggingkan senyum.

“Ingat, untuk lulus ujian, kamu harus menerima paling sedikit enam jurus dariku. Tentu saja, semakin banyak jurus yang kamu hadapi semakin banyak.”

“Kita akan bertarung selama satu jam, itu akan di hitung dengan jam pasir disana.”Ksatria itu menunjuk jam pasir yang melayang di udara.

“ Jangan segan untuk menyerang ku, adek kecil!.”

Jam pasir berdengung.

“Pertarungan di mulai!.”

“Tinju membelah gunung!.” Si ksatria langsung melempar tinjunya kedepan..

“Langkah abadi menuju surga.” I Miang cepat menghindar dengan langka cepat.

“Pukulan Abadi langkah kedua, mendorong!.”

“Tinju dari angkasa!.”

“Langkah abadi tahap tujuh, tendangan bayangan.”

Setelah sepuluh jurus, I Miang masih mengimbangi ksatria wanita itu dan waktu berlalu hampir setengah jam.

“Kamu cukup tangguh bocah.” Si ksatria menyeringai.

“Telapak tangan penghancur langit.”

“Langkah abadi tahap 10, mundur dan menyerang! Pukulan abadi mengacau samudra!.”

“Rantai ilusi, mengekang!.”

“Sial, aku tidak bisa bergerak! Seolah aku di ikat.” I Miang mengumpat dalam hati.

“Aku bisa menggunakan jurus cahaya sang abadi tapi itu menggunakan banyak energy spiritual. Ini masih lama untuk selesai.”

Dia mulai bimbang dalam hati.

“Aku tidak punya acara lain. Gunakan saja. Aku bisa merepotkan dia nanti dengan formasi sembari memulihkan energy.” Pikir I Miang.

“Cahaya sang abadi, pembebasan!.”

“Benar-benar bisa membebaskan diri?! Kamu lumayan tangguh bocah.”

“Tinju raja raksasa menghantam bumi.”

“Langkah abadi tahap 12, gerakan menipu.”

I Miang menghindar dengan gerakan kaki yang sangat cepat. kemudian berlari bolak balik disekitar lawannya.

“Akhirnya, formasi dewa tanah jadi.” I Miang lega dalam hati.

“Aku tidak bisa bergerak. Bocah, hal apa yang kau lakukan?.”Ksatria itu mematung di tempatnya.

“Mengekang!.” Dia dengan cepat melakukan gerakan tangan.

“Tekanan ini memaksaku jatuh.”

“Bocah, kamu membuat formasi untuk mengekang ku?.” Ksatria itu tertawa pahit saat melihat batu spiritual yang tersebar dibawahnya.

“Tinju api menggugah bumi!.”ksatria melonjak ke udara.

‘Bocah, kamu membuatku menguras banyak energy!.”

“Datang kemari biar aku menjewer telingamu. Dasar nakal!.”

“Lambaian tangan dewi! Menampar!.”

“Langkah abadi tahap 15, menuju langit.” I Miang menghindar.

“Tinju raja raksasa!.” I Miang terus di desak.

“Langkah abadi tahap 15, menuju langit!.” Kali ini I Miang terlambat menghindar, angin dari tinju lawan masih menyerempet bahunya.

Ugh!

Dia merasa bahunya sakit.

Dia menggigit jarinya dan menggambar di telapak tangan terburu-buru.

“Ini akan memakan banyak energy, tapi cara ini bisa menahannya sampai waktunya selesai.” Pikir I Miang. Dia membanting telapak tangannya di tanah.

“Formasi empat penjuru!.”cahaya biru menyala naik ke langit mengunci lawannya.

“Sial! Bocah ini lagi –lagi menggunakan formasi!.” Gerutu si ksatria.

“Keterampilanmu cukup kaya, bocah! Kamu bahkan bisa menggambar formasi.”

“Tapi ini tidak bisa mengikatku.”

“Cahaya dewa naik ke langit! Raungan naga!.”

Si Ksatria mengeluarkan dua jurus sekaligus untuk membebaskan diri.

“Bocah… bersiaplah…!.”

Ding…. Ding…Ding…

“Waktu pertarungan selesai.”

Ksatria tertawa hambar. “Bocah, kamu lulus!.”

I Miang menjatuhkan tubuhnya, dia benar-benar kehabisan energy spiritual.

“ Ada apa denganmu? Apa kamu tidak memiliki pil pemulih?.”

“Terima kasih perhatianmu senior. Aku memilikinya.” I Miang bangkit dan menelan pil pemulih.

“Ini, ambil kembali tokenmu.”Ksatria itu mengembalikan token I Miang dan dia langsung di teleportasi kembali ke aula luar.

Setelah I Miang pergi, Rumani datang menerima tantangan hanya saja baru jurus ke tiga si ksatria marah karena dia melakukan serangan menyelinap dengan senjata rahasia.

“Kau gadis licik! Jelas tidak boleh menggunakan senjata tapi kamu berani ingin menyerang diam-diam. Kamu meremehkan ku?!.”.

“Ambil dan kembali!.” Dia melempar token Rumani yang telah diberi tanda kegagalan. Rumani di teleportasi pergi.

Tak lama, Timang datang. Dia runtuh setelah jurus kelima.

“Ck…ck…ck… kamu berjuang untuk mendapat nili standar.” Dia juga mengirim Timang kembali.

“ Ya, setidaknya dia lulus dan bermain jujur. Tidak seperti gadis licik barusan.”

“ Senior I Belle! Semua murid telah selesai.” Ksatria lain yang berada disekitarnya datang menghampiri.

“Sepertinya, ada murid yang bertarung satu jam penuh dengan senior I Belle?.”

“Iya. Dia menerima 17 jurus. Tapi dua lainnya setelah dia sangat payah.”

“Tak kusangka, ada bibit unggul di akademi zirah.”

“Ya, sudah lama akademi zirah mati suri dan menunjukkan gebrakan.”

“Kalau orang tua itu mengetahui ini, dia mungkin akan tertawa untuk beberapa hari.”

“Ceritakan saja pada tuan tua tentang hari ini. anggap saja menghiburnya.”

Sekolah zirah di dirikan oleh mantan kaisar dan dua sahabatnya. Leluhur I Belle adalah salah satu dari dua sahabat kaisar itu. Mereka dikenal sebagai keluarga cendikiawan. Namun selam beberapa decade, akademi zirah telah jatuh ke titik terendah. Kakek I Belle yang menjabat sebagai kepala keluarga La Bennuasse sangat sedih dengan kemerosotan akademi zirah. Apalagi dia juga alumni dari akademi zirah sebelum terpuruk seperti ini.

“Masih terlalu cepat untuk bergembira, mari kita lihat kemajuannya dalam empat atau lima bulan sampai ujian menengah junior.”

Mereka terus mengobrol sambil meninggalkan lokasi mereka.

1
Irul Munawirul
calabai=banci🤪😆 semangat daeng
kutu
Luar biasa
Sribundanya Gifran
lanjut
ladia120
Nggak sabar buat lanjut ceritanya!
Suzanne Milla
Gemes deh!
Mưa buồn
Seru abis 🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!