NovelToon NovelToon
Karamnya Cintaku

Karamnya Cintaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Nikahmuda / Dikelilingi wanita cantik / Pelakor jahat
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: Evy Wulandari

Hai, kenalin aku Ririn, seorang perawat di salah satu RS ternama, suamiku seorang kepala kelasi di kapal, yaaaa.. jadi istri seorang pelaut yang sering di tinggal berlayar oleh suaminya itu sekarang aku. Saat suamiku pergi untuk berpamitan aku selalu berfikir amankah dia jangan jangan banyak wanita yg menggodanya.. Ahhh pikiranku kemana mana. Sampailah di titik kumpul dimana banyak teman dan rekan kerja suami disana yang jadi sorotan adalah ada dua wanita dengan tubuh yang seksi menghampiri kami, dan dengan pd nya dia cipika cipiki dengan suamiku. Mereka tampak sangat akrab lalu memberikan ucapan selamat atas pernikahan kami..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Evy Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ujung kesedihan

Tiga hari berlalu, mama mertuaku udah pulang ke magelang, ibu dan bapak yang setia menungguku di rumah, dengan sabar merawatku..dua hari lagi kontrol, semoga semua baik - baik aja..

Cuama kenapa masih ada flek darah yang terus keluar. Hari ini aku merasa tubuhku udah membaik, ku beranikan diri buat berdiri dan jalan keluar rumah. Bosen di dalem rumah terusss.

Aku buka ponselku, masuk ke ruang chat dengan suamiku.. Yang masih berjejer pesan panjang dari seminggu yang lalu. Belum juga dia membalasnya. Kembali ku kirimkan pesan untuknya "aku nggak tau kondisi ku sekarang disana gimana, tapi aku selalu berdoa semoga kamu selalu dalam perlindungan Allah yang. Hari ini aku udah baikan, dua hari lagi mau kontrol. Walau kamu gak bisa baca pesan dariku. Semoga hatimu menerima sinyal dariku dan anak kita.. Doain kami baik - baik aja ya yang. Miss you" Ucapku dalam pesan singkat itu.

Ibu yang melihatku duduk di kursi teras rumah, menghampiriku dan memberikan segelas susu hangat.

"Rin, kok udah jalan jalan ki piye" Ucap ibu yang khawatir

"Ndak papa buk, aku bosen di rumah teros" Jawabku

"Yowes ndak papa, frans yo durung bisa di hubungi rin" Tanya ibuk

"Belum buk, paling belum ada sinyal buat mbuka pesanku" Jawabku

"Yowes ibuk masuk ya, mau belanja karo bapakmu"

"Nggeh buk" Aku menganggukkan kepala

Aku masih duduk di teras rumahku, melihat lingkungan sekitar komplek perumahanku ya memang sepi, saling menyapa ya ala kadarnya aja, dan tidak begitu akrab dengan tetangga.

Melihat bapak dan ibu boncengan keluar buat belanja, sekarang aku di rumah sendiri.. Termenung menghadapi kenapa nasibku seperti ini, hati dan hidup yang hampa. Sesekali ku usap perutku bilang kepada janin yang ada dalam rahimku saat ini " Sayang, maafin mama ya.. Sebelumnya mama nggak tau kalo kamu ada disana, mama nggak jagain kamu.. Semoga kamu kuat ya sayang buat temenin hidup mama yang hampa seperti saat ini" Aku kembali menangis, air mata membasahi baju yang ku kekenakan.

Tak lama pesan masuk dari mama mertua, yang menanyakan kabarku dan memberi kabar kalau mama sama ayah tidak bisa anter kontrol besok karena ayah ada dinas keluar kota, dan mama ada kumpulan koprasi..

Perasaanku kembali memudar, berfikir kenapa dulu aku nggak nikahnya sama Dokter Bagas aja.. Ibu sama Bapak dulu juga sering berpesan apa aku yakin siap punya suami pelaut yang pasti akan sering di tinggal.

Dan ya ternyata itu tidak semudah apa yang ku ucapkan saat itu, perasaanku terlalu rapuh saat ini. Aku butuh power mengisi batrai cintaku saat ini.. Rasa rindu kepada Dokter Bagas mulai bermunculan. Aku tau ini perasaan yang salah. Tapi hatiku tak dapat di bohongi aku kangen perhatian darinya..

Aku berjalan masuk ke dalam rumah, untuk ke kamar rebahan karena merasa pinggang sudah nyeri..

Belum sampai, di kamar darah sudah dimana mana bahkan mengalir di lantai..

Aku takut saat itu dan panik, aku duduk dan ku telepon ibuk. Ternyata HP ibuk tertinggal di dapur.

Aku telepon Bapak dan tak kunjung ada jawaban.

Aku menangis sejadi - jadinya.. Ku telepon Dokter Bagas saat itu juga..

Aku tau dokter hari ini jaga pagi, ku urungkan teleponku padanya.

Dokter Bagas kembali meneleponku. "Hallo, rin!" Ucapnya dari balik ponsel

Aku tak berkata apa - apa hanya menangis. Lalu kumatikan teleponnya

Aku merasa sudah di titik pasrah. Biarlahhh ku tanggung semua sendiri..

Tak lama bapak telepon "hallo rin, kenapa nduk?" Tanya bapak dari balik telepon

"(Aku menangis sesenggukan), aku pendarahan pak" Lalu ku matikan telepon aku sudah tidak kuasa menahan rasa sakit di perutku.

Tak lama bapak dan ibu sampai di rumah " Ibu yang langsung lemas melihatku sudsh dengan berlumur darah di mana - mana"

Bapak mengendongku di bawa ke dalam mobil, ku lihat ibuk yang hanya duduk lemas melihatku dan beberapa sayuran yang berantakan di lantai.

Aku segera di bawa ke Rumah Sakit..

Bapak menggendongku dengan baju yang berlumur darah diamana mana. Security yang sigap membantu meletakkanku ke atas bad dan masuk ke dalam, Dokter Bagas yang menanganiku saat ini..

Semua yang bertugas masuk ke ruangan memasang alat alat medis dan memeriksa.. Aku yang terus menangis dan kesakitan, tak daoat mendengar sekeliling berkata apa, ibuk yang di menemani di sampingku, selalu berkata istighfar nduk. Istighfar nduk.. Kuatya..

Ku lihat semua orang yang membantu sibuk dengan tugasnya masing - masing. Bapak yang mengurus administrasi dan data data.

Infus sudah terpasang, nisa tampak melepas celana yangku pakai membersihkan sisa darah, dan aku hanya berselimut.

Dokter Bagas memeriksa perutku dengan USG.. Dan ya dokter memberikan isntruksi kepada perawat yang mencatat IUFD (Intrauterine Fetal Death). Aku mendengar menangis sejadi - jadinya aku panggil ibuk ibuk gimana, Yha Allah aku menangis gak karu karuan" Dokter melihatku "Sabar ya rin. Kita lanjutkan dengan semua prosedur pemeriksaan. Kita akan lihat udah ada pembukaan atau belum ya. Tapi jika kamu tidak berkenan dengan aku. Aku pasrahkan ke nisa aja.

Dokter memanggil nisa " Cek panggul nis, pembukaan berapa" Ucao dokter memberi instruksi

Rio mengambil sempel darahku dan semua prosedur pemeriksaan ku jalani.

Nisa berkata "mulut rahim sudah sedikit melebar dok"

Dokter keluar..

Aku yang masih kesakitan dan meremas tangan ibuk yang di sampingku. Ibuk selalu membisikkan istighfar nduk, aku selalu beristighfar dan selalu berdoa..

Tak lama aku meras sakit banget nyeri kram yang sangat sakit aku bilang "ibuk aku nggak kuat, sakit banget"

Ibuk mengusap kepalaku "kuat nduk, kamu kuat berdoa terus ya" Ibuk keluar sepertinya meminta bantuan Dokter.

Bapak masuk, menengokku dan tak kuasa melihatku seperti ini bapak keluar dari ruangan.

Dokter Bagas menghampiriku "rin, nanti akan di kuretase. Ini semua udah siap. Bentar lagi kamu akan di bawa ke ruang operasi. Kamu yabg sabar ya, aku tau kamu kuat rin.. Aku cuma bisa bantu kamu sampe sini rin. Setelah ini kamu akan di tangani oleh dokter Ahmad.. Aku yakin semua pasti ada hikmahnya yang iklas ya yang sabar, dokter mengusap kepalaku. Ibuku yang melihat tanpa memedulikan apapun hanya melihatku yang dari tadi kesakitan.

Selang sepuluh menit menunggu, aku di bawa ke ruang operasi.. Segala yang ku kenakan di lepas, ruangan yang terang penuh dengan lampu, dan semua peralatan yang tertutup kain berwarna hijau..

Dokter Anastesi memberikan instruksi untuk duduk membungkuk tak lama aku di rebahkan kembali..

Dokter memeriksa " Berasa nggak dek ririn," Entah bagian mana yang dokter pegang aku sudah tidak merasakan sakit apapun.

"Aku berkata tidak dok"

Semua dokter sudah bersiap ada sekitar 4 atau 5 dokter, dokter ahmad memimpin doa untuk tindakan yang akan di lakukan ini.

Tak terasa apapun hanya terdengar alat - alat medis yang saling bersautan. Dokter yang lagi melakukan tindakan santai bahkan mereka bercanda satu sama lain. Sesekali dokter Endang bertanya " Ini ririn perawat IGD ya"

"Iya dok" Jawabku

"Ohhhhh, adek idaman dokter muda to ternyata" Jawab dokter ahmad yang masih dengan alat alatnya

" Yang sabar ya dek, yang iklas. Besok dapet gantinya yang cakep, yang kuat kaya mamanya yaa," Ucap dokter Endang

"Cakep kaya dokter bagas maksudmu ndang" Sanggah dokter ahmad dengan banyolanya

"Yo kaya bapakne to, masak kaya dokter bagas piye to mad ahmad" Jawab dokter endang.

Clear....

Tanda tindakan sudah selesai, dan aku di bawa ke ruangan lebar penuh dengan lampu terang.. Ruang observasi, yaaa aku setengah jam disana tubuhku rasanya mengigil kedinginan. Setengah jam selesai aku di pindah ke ruang inap vvip gedung cempaka..

Aku di perlihatkan janinku yang masih kecil, masih sempurna berbalut selaput korion yang masih utuh. Tak berani aku melihatnya lama tak kuat hatiku hancur melihay dia yang hanya bertahan di usianya 8 minggu 4 hari..

Perawat ke kamarku membersihkan seluruh badanku, aku hanya berbaring di bad rumah sakit merasakan nyeri karena bius yang mulai hilang.

Sesekali ku lihat bapak sibuk dengan ponselnya, melihat expresi wajahnya yang penuh dengan rasa kecewa dan sesal.

Sesekalo bilang "frans ki blas gaiso di hubungi" Ucap bapak

"Uwes to pak, lagi neng laut kan yo ora ono sinyal, ora usah marai tambah pikiranne ririn to pak" Ibuk membalasnya.

"Jengkel aku buk, anakku neng kene kelaran dewe.. Mesakno ririn buk aku" Bapak yang mulai jengkel.

"Yo franas nek reti yo bakale luweh sedih pak, raiso ngancani bojone pas koyo ngene. Kilangan anakke. Opo bapak yo ora ngerti nek frans tuntutan kerjone koyo ngene" Ibu berusaha menjelaskan dan menenangkan bapak.

Sudah pukul lima sore " Tokkk.... Tokkk... Tokkk... Assalammualaikum"

Suara nisa dan rio

Di bukakan pintu oleh ibuku

"Waalaikum salam, masuk mbak mas pak dokter"

Ku lihat nisa dan rio menghampiriku.

Dan paling belakang dokter bagas yang tinggi melihat ke arahku dengan senyum. Mereka membawakanku buah roti dan sekotak susu besar.

Dokter bagas, nisa dan rio memberi salam kepada bapak dan ibuku

"Gimana rin udah baikan." Tanya mereka

"Allhamdulillah udah, nis"

"Jangan nangis terus to rin, nanti ndak mata panda looo" Ucap rio

Dokter bagas yang hanya diam dan duduk di sebelahku tampak hanya tersenyum melihatku.

Agak sedikit malu karena pakai daster milik mamanya dokter bagas

Aku melihat ke arah dokter bagas.

"Kenapa, aku nggak meriksa kamu yo rin. Aku kesini mau jengukin kamu" Ucapnya

Rio dan nisa saling senggol senggolan.

"Apa to kalian ini" Ucapku melihat tingkah mereka

"Udah ngasih kabar ke suamimu rin" Tanya rio

"Udah io, cuma belum bisa di hubungin sampe sekarang" Jawabku

Ibu dan bapak tampak keluar dari ruangan "mas mba saya nitip ririn sebentar ya" Ucap ibuk

"Nggeh buk" Kompak menjawab

"Nihhh di makan eskrim nya rin di beliin empat lohhh buat kamu semua"

Ucap nisa

"Siapa yang beliin" Tanyaku

"Tuhhh yang ada di sampingmu" Jawab nisa

"Maaf ya dok agak nggak sopan, kan di luar jam kerja udah kaya temen kan dok" Ucap nisa ke Dokter Bagas

"Hemm iya nis, santai aja. Kalo gak sopan dikit bisa lah laporin biar SP satu. Hehehe" Jawab dokter dengan bercanda

"Nggak jadi bercanda wes, takotttt"

Aku hanya senyam senyum melihat mereka, sesekali lupa dengan beban dan musibah yang aku jalani.

Kami memakan es krim pemberian dari Dokter Bagas.

Ibu dan Bapak masuk ke ruangan, dan nisa rio dan dokter bagas berpamitan " Cepet sehat dan pulih ya rin, biar cepet bisa kerja bareng lagi. Ga seru kalo gak ada kamu tuh rin." Ucap nisa

"Gak seru, apa gak ada yg bantuin kamu, haaaaa.. Ngomong aja nek gak ada ririn gak ono sek bantuin tugasmu sampe rampung nis" Sanggah rio

Dokter bagas yang memegang pundakku "cepet sembuh ya rin, biar bisa gabung di keluarga besar IGD lagi. Jangan lupa obatnya di minum. Istirahat jangan banyak fikiran ya. Aku pamit dulu ya." Tatapnya ke mataku

"Ehmmm ehmmmm dokter nggak tinggal disini dulu gitu. Nggak papa kok dok kalo mau lama hahaha" Celoteh nisa

" Awas ya nis, SP satu looo ini nanti"

Hahahaha kami semua tertawa dan mereka pamitan kepada kedua orang tuaku,

Ruangan kembali sepi...

Bapak dan ibu ternyata memberi kabar ke mama sama ayah kalau aku habis kuret, dan ayah di ajak menguburkan janinku bersama hari esok.

Bersambung.....

1
Pasar Japah
ikuti Rin,nanti kalo lg ena" sama si Ika dobrak aja buat video sbg bukti
Pasar Japah
kan bener si Lupe itu anaknya Frans sama Ika, nggak usah lama" Rin buruan cari buktinya.udah gedek aku sama si Frans ini
Pasar Japah
wiiiiiih....udah up nih,tp jadi makin penasaran thor🤦🤦
Pasar Japah
kurang panjang thor 😭😭😭
udah bolak balik ku lihat baru pagi ini ada update terbaru
Evy Wulandari: gak tau dari kemaren lama bgt lolos acc dr editor nihhh
total 1 replies
Pasar Japah
mungkin Lupe itu anak Frans sama selingkuhannya🤔🤔
Pasar Japah
kok nggak up thor 😭
Evy Wulandari: up dari semalem belum di acc. tungguin ya
total 1 replies
Pasar Japah
aku feedback dg baik kok thor😘😘
Evy Wulandari: makasih selalu setia sama ririn ya.. ☺
total 1 replies
Pasar Japah
cepet sadar Rin,cerai aja dari Frans cari bukti yg banyak
Pasar Japah
kasihan Ririn, semangat Rin kamu harus bangun...suamimu masih belum ketahuan perselingkuhannya
Pasar Japah
tuh kan bener si Frans,kuak lebih banyak lg Rin cari d hpnya Frans... kurang panjang thor 😭😭
Pasar Japah
kalo emang Frans selingkuh cari aja buktinya dulu Rin
Pasar Japah
emang makin mencurigakan kok si Frans ini
Pasar Japah
dokter Bagas kereennnn😂😂
Pasar Japah
si Frans makin mencurigakan,vc gak pake baju trus jam tangan kyk punya di Frans fiks inimah di Frans selingkuh 🤔🤔
Evy Wulandari: aku juga curiga sihhh, semoga aja nggak
total 1 replies
Pasar Japah
jangan di turuti egonya Rin,kamu seorang istri.nanti kalo Frans selingkuh boleh kamu terusin sama dokter Bagas
Pasar Japah
judulnya CLBK thor😄😄
Pasar Japah: janganlah thor, biarin Ririn jadi istri setia. si Frans yg patut di curigai dari gerak geriknya
Evy Wulandari: takutnya berujung selingkuh aja itu si ririn
total 4 replies
Evy Wulandari
MAAF YANG NUNGGUIN EP SELANJUTNYA. ADA GANGGUAN DARI SISTEM NOVELTOON DARI SEMALEM DAN GAGAL UPDATE.
DI TUNGGU YA INI SEDSNG DI REVIEW
Pasar Japah
kok sekarang up nya lama thor
Evy Wulandari: nanti malem up tungguin yaaa
total 1 replies
Pasar Japah
hpku LG error thor jadi ini pake hp suami, semangat Ririn💪💪
Evy Wulandari: terimakasih masih setia sama ririn
total 1 replies
Pasar Japah
kok nggak up thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!