Arman berselingkuh dari istrinya karena cinta masalalu yang hadir ditengah rumah tangga yang mulai dia bina. pernikahan karena perjodohan itu awalnya tak dia terima dengan baik sampai akhirnya dia mulai menyadari kesalahannya dan ingin memperbaiki nya tapi sang Istri Aurora akhirnya menyerah dan pergi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aktivitas keagamaan Istriku
Setelah kami puas berbincang akhirnya kami pun pulang kerumah dengan hati senang. Ayah dan bunda yang memang sangat mendambakan cucu sangat larut bersama anak panti. Mereka senang bermain dengan mereka sampai melupakan kami. Kami pun berjanji akan kemari setiap pekan jika kami semua tidak sibuk.
Aku tidak menyangka jika gadis yang dipilihkan oleh orangtuaku ini adalah gadis baik hati dan pemaaf. Buktinya dia tidak membalas perbuatan orangtuanya yang keterlaluan, dia bisa saja mengadukan segala hal yang dilakukan oleh mereka kepadanya untuk membalasnya, karena dia tau orangtuaku bisa melindunginya. Tapi ya dia memilih diam jika itu menyangkut dirinya, sangat berbeda jika itu akan merugikan aku dan keluargaku dia pasti akan mengatakan nya dengan gamblang.
Kami semua pulang kerumah dengan hati senang, aku melihat istriku sangat senang dan melupakan kejadian menyakitkan tadi. Dia perempuan baik dan sangat patuh.. Tak pernah meninggikan suaranya kepadaku sekalipun walau aku menyakiti perasaannya. Aku teringat beberapa kali membentak dan memarahinya.
Aku sudah berusaha menerimanya menjadi istriku. Bunda benar kami harus belajar saling mencintai karena biar bagaimanapun kami sudah menikah. Dan tidak ada salahnya aku membuka hati untuknya. Apalagi aku belum pernah mendapatkan kabar dari kekasih hati yang sudah meninggalkanku, entah karena apa alasannya.
"Kakak mau mandi atau makan dulu?? Tanya Istriku begitu kami masuk kedalam kamar.
"Mandi dulu aja, kamu mau masak makan malam?? Tanyaku melihat istriku sudah membuka cadarnya dan menggulung lengan baju gamisnya tanpa menggantinya.
"Iya kak, aku akan memasak". Ucapnya dengan penuh senyuman.
"Tidak usah kita pesan aja, Kamu pasti cape seharian beraktivitas jadi pesan saja agar tidak terlalu lelah". Perintahku kepadanya dengan tegas.
"Baiklah, Kakak mau makan malam apa??, Aku pesan ini". Ucapnya dengan patuh.
"Ayam bakar dan sayur cah kangkung saja". Ucapku ingin masuk kekamar mandi
"Baiklah kak, aku akan memesan sambil menunggu kakak mandi". Aurora duduk sambil memesan makanan yang diinginkan suaminya itu.
'Iya". Aku langsung masuk kekamar mandi membersihkan diri. Setelah itu aku keluar dari kamar karena tidak mendapati dirinya dikamar. Tenyata dia ada disini. Dia sedang menjemur pakaian sambil menunggu pesanan.
"Mandilah biar aku yang tunggu pesanannya datang!!". Perintah ku lagi kepadanya karena aku tahu dia juga pasti gerah, bisa-bisanya dia kerja padahal sudah lelah
"Iya kak, Terima kasih". istriku meninggalkanku yang menatapnya dengan sendu
"Mmm". Ucapku berdehem agar istriku cepat beranjak padahal aku menatapnya dari belakang.
Tingnong... Tingnong...
Aku mengambil makanan dan langsung membayarnya. Dan membawanya masuk menyediakan dimeja makan untuk makan bersama. Aku juga sudah menyiapkan nasi dan piring serta kawan-kawannya.
Aku memasuki kamar memanggil istriku untuk makan bersama kebetulan dia sudah selesai mandi dan berpakaian jadilah kami langsung jalan bersama menuju dapur.
"Makanannya enak sekali, kamu pesan dimana?? Tanyaku menikmati makananku dengan lahap.
"Oh itu dirumah makan langganan rekomendasi para akhwat disekolah kak, Kebetulan owner nya Mudarrisah ku kak".
"Mudarrisah?? Tanyaku dengan kening mengkerut karena tidak mengerti istilah istriku itu.
"Iya kak, itu semacam guruku untuk mengaji dan menyetor hapalan pekanan. Kalau Tarbiyah gurunya disebut Murobbiyah". Aurora memberikan penjelasan
"Harus yah setiap pekan?? Tanyaku lagi memandangnya penasaran. kok ada orang melakukan hal itu setiap pekan.
"Iya kak soalnya menambah ilmu agama ditengah kesibukan dunia, apalagi kan aku bekerja dan sekarang aku sudah berkeluarga, tidak ada salahnya aku menyisipkan waktu untukku dihari libur untuk mempelajari agama kan dan mengajarkan apa yang aku tau kepada yang lainnya". Ucapku dengan lembit
"Berapa jam jika kamu belajar seperti itu??". Tanyaku penasaran.
Sungguh aku sangat penasaran dengan seluruh aktivitas ostriku diluar rumah.
"Paling lama 2 jam kak, tapi paling sejaman aja kan ditambah dengan tahsin jadi hampir 3 jam lah". aku menjelaskan pada suamiku dengan senyuman sambil menyantap makananku
"Kalian belajar dengan akhwat semua??". Tanyaku dengan penasaran
"Iya kak, kebetulan tingkatan kami diatas sedikit dari pemula".
"Terus yang kepengurusan itu bagaimana?? tanyaku penasaran aktivitasnya itu.
"Ya seperti organisasi pada umumnya kak, ada jabatan dan tingkatannya masing-masing. Kebetulan aku diamanahkan sebagai ketua Forum kampus di UIN. Lembaga wahdah itu banyak jenisnya kak. Untuk kampus, rumah tangga, dan pendidikan serta masyarakat umum".
aku mengangguk mulai mengerti aktivitasnya. kadang aku heran karena banyaknya aktivitasnya itu bahakan dia sempat bekerja dengan beberapa jenis.
"Yang di forum kampus biasanya ditangani oleh para akhwat yang berasal dari kampus itu sendiri, pusatnya diFMDK (Forum Muslimah Dakwah Kampus), kalau yang rumah tangga lain lagi, biasanya diisi seperti pengajian rutin aja yang melibatkan ibu-ibu disekitaran kompleks atau sekitaran rumah. Sedangkan pendidikan ya anak peserta didik dan orangtuanya. Baru setiap ada event dan evaluasi kinerja masing-masing kak, mulai dari paling bawah sampai paling atas.. Eventnya itu tergantung lagi siapa peminat dan penyusun acaranya"..
"Kalau aku biasanya dibagian pengatur jadwal dan koordinasi dengan ketua forum dari kampus lain karena setiap kampus akan ada event dan akan saling melibatkan disetiap acara. Dananya pun kami cari mulai dari proposal, berjualan dan lainnya".
Aku manggut-manggut mendengar penjelasan istriku. Memang sih aku mendengar banyak cerita dari teman tentang Wahdah Islamiyah ini. Karena banyak temanku juga menikahi akhwat dari lembaga ini.
"Kelihatannya kalian para akhwat lumayan sibuk ya terutama yang masih single??". Tanyaku lagi mencoba mengorek infomasi mendetail dari organisasi keagamaan yang sangat terkenal di kota ini.
"Iya kak karena sedang banyaknya event terutama kampus. Kalau tabliq akbar itu digabungin dan dipilih berdasarkan keputusan dari atas. Kami semua bekerjasama membangun dan menyukseskan acara. Baik itu dari kampus, masyarakat dan tenaga pendidikan"..
"Tidak apa kan kak kalau hari liburnya aku pakai untuk tarbiyah dan kepengurusan??
"Boleh saja, asal sampai sore saja, kalau kamu mau bisa ajak bunda juga dan dia pasti senang!!'. ucapku tersenyum
"Terima kasih kak atas pengertiannya"..
"Iya sama-sama, lagian kamu tidak pernah melalaikan tugasmu sebagai istri, jadi apa salahnya memberikan kamu libur istirahat dengan kegiatan rumah diakhir pekan, to aku juga sedang libur. Aku juga ingin menghabiskannya dengan bertemu dengan temanku dan pergi olahraga. Yang penting kita berdua pulang sore jangan sampai malam. Gimana?? tanyaku meminta persetujuan istriku.
"Iya kak aku setuju, tapi jika aku telat pulang itu artinya aku terkena macet, kakak tau sendiri makassar krisis macet jika sore hari".
"Iya kamu benar. Itu juga mungkin akan menyebabkan aku pulang telat jika terlalu sore".
Tidak terasa makanan kami sudah habis dan kami membersihkan bekas makan kami dan setelah itu bersih-bersih secara bergantian karena akan siap untuk istirahat. Walau tak langsung tidur karena kami akan mengobrol lagi menunggu nasi yang kami makan turun dulu.