NovelToon NovelToon
Takdir Di Balik Duka

Takdir Di Balik Duka

Status: tamat
Genre:Poligami / CEO / One Night Stand / Janda / Ibu Pengganti / Diam-Diam Cinta / Menikah Karena Anak / Tamat
Popularitas:5.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mommy Ghina

“Silakan pergi dari mansion ini jika itu keputusanmu, tapi jangan membawa Aqila.” ~ Wira Hadinata Brawijaya.

***

Chaca Ayunda, usia 21 tahun, baru saja selesai masa iddahnya di mana suaminya meninggal dunia karena kecelakaan. Kini, ia dihadapi dengan permintaan mertuanya untuk menikah dengan Wira Hadinata Brawijaya, usia 35 tahun, kakak iparnya yang sudah lama menikah dengan ancaman Aqila—anaknya yang baru menginjak usia dua tahun akan diambil hak asuhnya oleh keluarga Brawijaya, jika Chaca menolak menjadi istri kedua Wira.

“Chaca, tolong menikahlah dengan suamiku, aku ikhlas kamu maduku. Dan ... berikanlah satu anak kandung dari suamiku untuk kami. Kamu tahukan kalau rahimku bermasalah. Sudah tujuh tahun kami menikah, tapi aku tak kunjung hamil,” pinta Adelia, istri Wira.

Duka belum usai Chaca rasakan, tapi Chaca dihadapi lagi dengan kenyataan baru, kalau anaknya adalah ....



Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ghina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23. Adelia Cemburu

Wanita itu mendesis pelan, lalu lanjut terkekeh pelan. “Memangnya kenapa kalau ada pria lain yang mendekati saya, Pak Wira? Cemburu?” tanya Chaca sembari melirik Adelia yang raut wajahnya tidak bersahabat, menahan gejolak emosi bercampur cemburu.

“Pa-Pa.” Dengan suara seraknya, Aqila merengek, tangan mungilnya menepuk pipi pria itu.

Hati Adelia semakin mencelos mendengar keponakan suaminya memanggil suaminya ‘Papa.’

Pandangan mata pria itu teralihkan ke bayi cantik dalam gendongannya. “Iya Sayang, ini Papa. Aqila mau apa ... hem?” tanya Wira langsung merendahkan suaranya.

Bayi cantik itu menegakkan kepalanya, melirik wajah Wira dengan bibirnya mencebik, lalu menatap ke sekelilingnya. “Au ... ti, Pah,” jawab Aqila dengan suaranya masih terdengar serak. Terbangunnya Aqila dari tidurnya, membuat pertengkaran di dapur kering terhenti.

“Qila, mau roti? Ayo sama Mama ya,” ujar Chaca sembari mengulurkan kedua tangannya, dengan bermaksud ingin mengambil putri kecilnya dari gendongan suaminya. Akan tetapi, Wira langsung menepis tangan Chaca.

“Papa ambilkan rotinya, Qila mau roti isi apa?” tanya Wira sembari melirik tajam pada Chaca, kemudian ia bergerak ke meja tinggi yang sudah tersedia roti isi setiap paginya.

“Chese, Papa,” jawab Aqila dengan tangan mungilnya menunjuk ke plastik roti warna kuning. Bayi cantik itu sudah hapal dengan bungkusan itu.

Dada Adelia terasa sesak, ia tidak sanggup melihat pemandangan antara Wira dan Aqila, padahal sebelumnya biasanya saja. Tapi begitu suaminya menikahi Chaca, perasaannya mulai berubah.

***

Chaca mendesah pelan seraya menatap Wira dengan sorot mata dingin, lalu mengalihkan pandangannya ke Adelia yang berdiri dengan tangan mengepal. Ketegangan di dapur semakin meningkat, suasana menjadi semakin mencekam.

"Chaca, ambil anakmu! Aku tidak ingin melihat suamiku terlalu dekat dengan anak yang bukan darah dagingnya sendiri!" bentak Adelia, matanya yang memerah karena amarah menatap Chaca dengan penuh kebencian.

Chaca menghela napas, bukan karena takut, tetapi karena lelah menghadapi situasi yang selalu berulang ini. Apakah Adelia mendadak amnesia? Sehingga terus-terusan berkata ketus padanya.

Ia pun melangkah maju, mencoba mengambil Aqila dari gendongan Wira, namun tangan pria itu dengan sigap menghindar.

"Tidak perlu, Adel. Aku yang akan mengurus Aqila," ucap Wira dengan nada tegas, tidak memberi ruang untuk perdebatan.

Adelia mengepalkan tangannya semakin erat. "Kenapa, Mas? Kenapa Mas lebih memilih menggendong anak ini dibandingkan dengan mengurusku?! Aku istrimu! Aku yang lebih berhak atas perhatianmu!"

Mama Maryam yang sejak tadi diam, akhirnya membuka suara dengan ketegasan khas seorang ibu. "Adel, sampai kapan kamu akan seperti ini? Wira hanya sedang menjalankan tanggung jawabnya sebagai ayah sambung Aqila. Kenapa kamu harus mempermasalahkannya?"

"Karena aku cemburu, Mah!" seru Adelia tanpa malu-malu. "Aku tidak bisa punya anak! Aku tidak bisa memberikan keturunan untuk suamiku sendiri, dan sekarang aku harus melihat dia begitu perhatian pada anak perempuan yang bukan darah dagingnya! Bagaimana aku tidak merasa sakit hati?!"

Chaca menutup matanya sejenak, berusaha menahan perasaan yang berkecamuk dalam dadanya. Ia tidak meminta situasi ini. Ia tidak pernah ingin menjadi sumber penderitaan orang lain.

"Kalau memang ini masalahnya, aku sudah bilang sejak awal," ucap Chaca dengan suara yang nyaris bergetar.

 "Aku tidak keberatan jika Pak Wira menceraikanku. Aku siap menjadi janda lagi. Aku tidak akan memohon ataupun memaksa bertahan di dalam pernikahan ini."

Wira menatap Chaca dengan rahang mengeras. "Aku tidak akan menceraikanmu, Chaca. Jadi jangan pernah mengucapkan kata-kata itu lagi."

Adelia tertawa sumbang, air matanya berlinang. "Lihat? Mas bahkan tidak ingin melepaskan perempuan ini! Aku ini siapa, Mas? Kenapa jadi aku yang tersisih?! Aku ini istri yang sudah lama menemanimu!”

Mama Maryam menatap menantunya dengan penuh ketegasan. "Adel, kalau kamu ingin punya anak, kenapa tidak kamu fokus berobat dan mencari solusi? Bukannya malah menyalahkan suamimu hanya karena dia bersikap baik pada anak yang kebetulan menjadi tanggung jawabnya? Aqila itu anaknya Ezzar, adiknya, dan sedarah dengan Wira!”

Adelia tercekat, bibirnya bergetar. Ia ingin membalas ucapan mama mertuanya, tetapi tidak ada kata-kata yang keluar.

Wira menaruh roti ke piring kecil, lalu menyodorkannya ke Aqila yang sudah mulai mengisap jarinya. "Sudah cukup pertengkaran ini. Aku lelah. Jika kamu ingin berbicara, Adel, mari bicara dengan kepala dingin. Tapi jangan pernah membawa Chaca ke dalam masalah kita lagi."

Chaca menundukkan kepala, merasa kosong. Tak ada lagi yang bisa ia lakukan selain menerima apa pun yang akan terjadi selanjutnya. Namun, di dalam hatinya, ia tahu, pertengkaran ini belum berakhir. Lantas, tanpa banyak berkata lagi, wanita itu akhirnya memilih ke kamarnya untuk bersiap berangkat kerja, meninggalkan ketegangan yang menyelimuti suasana di dapur.

***

Mama Maryam melangkah maju dengan tenang, lalu dengan lembut mengambil Aqila dari gendongan Wira. "Sudah cukup," ujarnya dengan nada tegas namun penuh kasih. "Tidak baik bertengkar di depan anak. Aqila masih kecil, jangan biarkan dia tumbuh dengan menyaksikan kemarahan orang-orang dewasa di sekitarnya."

Aqila menggeliat di pelukan neneknya, matanya yang bulat dan bening menatap wajah Wira, seakan mengerti bahwa suasana di sekelilingnya penuh ketegangan. Mama Maryam menghela napas panjang, lalu menatap Adelia dengan penuh ketegasan.

"Adel, kamu harus belajar menerima bahwa suamimu ingin bersikap adil. Wira punya tanggung jawab kepada Chaca seperti dia bertanggung jawab kepadamu. Jika kamu terus memupuk cemburu dalam hatimu, kamu hanya akan menyakiti dirimu sendiri."

Adelia mengepalkan tangannya. "Mah, aku hanya ingin suamiku memperhatikan aku! Bukan malah sibuk dengan wanita lain dan anak yang bahkan bukan anaknya!"

Mama Maryam menatapnya dalam, sorot matanya penuh kebijaksanaan. “Tapi pernikahan Wira atas persetujuanmu, Adelia! Apa kamu lupa hal itu atau lagi mendadak amnesia? Jika Wira memang tidak bisa bersikap adil, maka Mama mendukung Chaca jika dia ingin bercerai. Itu haknya. Seorang wanita tidak seharusnya bertahan dalam pernikahan yang tidak memberinya ketenangan. Mama sangat menyesali telah meminta Chaca menikah dengan Wira!"

Ucapan itu bagaikan petir yang menyambar Wira. Rahangnya mengeras, matanya menatap mamanya dengan tidak percaya. Namun, ia tidak berkata apa pun. Tanpa menanggapi ucapan mamanya ataupun panggilan Adelia yang semakin panik, ia berbalik dan melangkah dengan cepat meninggalkan dapur.

Bersambung ... ✍️

Tante, Om, Qila cebel deh, agi acik-acik bobo, ada yang malah-malah? Napa cih olang dewaca pada malah-malah? Qila'kan agi acik bobo di endong cama Papa Wila 🥺

1
ummu_albyaz
part terbaik novel ini👍
sukses buat karya nya mom🥰
Ipehmom Rianrafa
Lumayan
Ipehmom Rianrafa
mksh Thor 💪💪💪
Reni Setia
makasih author unruk novelnya
Maria Ulfa
kenapa kata" nya banyak yg mengandung klu ngak mengantung kata" nya di potong lagi belajar bikin novel kah
Mommy Ghina: tolong ajari kalau begitu, Kak
total 1 replies
Nisa Nisa
di paragraf atas kata Farhan dulu ingin mengatakan sesuatu tp krn kamu memilih Wira jadi aku diam. sekarang melihat kamu disakiti. bla bla yg artinya Farhan tdk pernah mengatakan perasaannya.
paragraf berikut tahu tahu Adelia tdk mengira Farhan msh menyimpan perasaan yg dulu sering diutarakannya.
ini kok jd plin plan
Nisa Nisa
jangan lupa dari adiknya yg bahkan tdk tahu kebenaran sampai ajalnya
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
baca kedua kali nya baru ngeh kalo nama suami nya caca beda beda di bab awal nama nya ezzar di sini azzer ya 😅
Mommy Ghina: kayaknya Typo Kak, yang benar Ezzar
total 1 replies
Nisa Nisa
jahat banget.. sakit hati dituding istri mandul membuktikan pada gadis yg tak tahu apa-apa. Lalu setelahnya sembunyi dasar pengecut tengik
Maryam Renhoran
Mksih yaa Thor ceritanya bkin penasaran jdi ngebut bacanya sampai selesai n happy ending...🙏🥰
Mommy Ghina: makasih kembali
total 1 replies
Emi Wash
kayaknya wira diam2 mencintai caca tp keduluan ezar
Nisa Nisa
gk pantas ada istilah hati lelaki busuk itu remuk. Bahkan saat memaksa menikahi Chaca pun dia masih digbr author menatap sinis penuh kebencian. jd ngaku cinta bagaimana alur ceritanya
Nisa Nisa
aku kok makin sebal sama mama Maryam
Nisa Nisa
mama Maryam.. simulut pedas yg arogan.. ternyata anak kebangganmu penjahatnya. Bagaimana rasanya? oh tdk akan tahu rasanya chaca krn kamu kaya raya
Nisa Nisa
tidak perlu berniat kalau urusan nekat begitu.
Dan waktu 3 tahun tetap saja kamu pengecut dan munafik bahkan mengorbankan adik sendiri
Nisa Nisa
dokter hanya gelar tp sifatnya gk ada bagus bagusnya. sdh lah memperkosa lalu memfitnah adik sendiri. Lalu pura-pura muncul jadi malaikat. pengecut, munafik dan arogan.
Nisa Nisa: cinta? manusia laknat spt itu mana kenal cinta, semua hanya utk kepuasan diri.
Bahaya utk pasien-pasien nya
total 1 replies
Vera Wilda
Terima kasih Thor ❤️❤️
Mommy Ghina: makasih kembali
total 1 replies
Vera Wilda
Akhirnya berbuka wira ya Thor 😁😁
Vera Wilda
Masih belum aman ya Thor 😁
Sur Tini
cerita mommy gina sangat menarik, saya suka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!