NovelToon NovelToon
KAMPUNG TERKUTUK

KAMPUNG TERKUTUK

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Balas Dendam
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nurulina

Kirana kembali ke kampung halamannya dengan tekad bulat—menuntut balas atas kematian ibunya yang tragis. Kampung yang dulunya penuh kenangan kini telah dikuasai oleh orang-orang yang mengabdi pada kekuatan gelap, para penyembah jin yang melakukan ritual mengerikan. Ibunya, yang menjadi tumbal bagi kepercayaan jahat mereka, meninggalkan luka mendalam di hati Kirana.

Apakah Kirana akan berhasil membalaskan dendam ibunya, ataukah ia akan terjerat dalam kutukan yang lebih dalam? Bagaimana ia menghadapi rintangan yang menghadang niat balas dendamnya? Temukan jawaban dari pertanyaan ini dalam perjalanan penuh ketegangan, misteri, dan kekuatan gelap yang tak terduga.

Apakah Kirana akan keluar sebagai pemenang, atau malah menjadi bagian dari kegelapan itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurulina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 8

Tuuut... Tuuut...

"Halo assalamu'alaikum Azka! Kamu sudah sampai mana?"

"Waalaikumsalam, ini kami udah sampai perbatasan kampung, paling 15 menit lagi sampai ke gapura"

"Azka, kamu hati hati ya...tadi ada 2 orang nyerang aku, Alhamdulilah bisa kuatasi, tapi kami mau pergi dari rumah ini, takut nya mereka balik lagi, kami mau sembunyi di dekat rumah bekas pak Ardi, kamu ingat kan rumah nya"

"Iya iya aku ingat Kirana, ya sudah nanti aku jemput kalian di sana ya, kamu hati hati"

Tuuut..

Pangilan pun diakhiri, Kirana dan Nisa keluar dari pintu belakang, mereka memilih berjalan di belakang rumah, yang ditumbuhi beberapa pohon dan langsung bersebrangan dengan kebun karet warga, mereka mengendap endap melewati jalan setapak yang biasa dilewati warga menuju kebun karet itu, mereka berjalan menuju rumah bekas pak Ardi yang berjarak seratus meter, dengan ditemani senter HP seadanya, akhir nya mereka tiba juga di rumah kosong pak Ardi, rumah itu sudah ditumbuhi tanaman merambat, rumput liat mulai tumbuh di sekitar halaman nya, Kirana dan Nisa duduk menunduk bersembunyi di samping rumah kosong itu, tak lupa senter HP dimatikan.

.

.

.

POV AZKA...

Hampir 7 jam Azka dan Rizal berkendara menuju kampung Kirana, Azka melajukan gas mobil, khawatir akan keselamatan Kirana dan Nisa, apa lagi setelah menerima telpon dari tadi, saat akan memasuki gapura kampung ini, Azka merasa lega, itu artinya dia sudah tiba di kampung ini.

Azka terus memacu mobil nya sesekali mengerem karna jalanan di kampung ini masih jalanan berbatu, Azka keheranan melihat ke rumah rumah penduduk di kampung ini, kenapa sepi sekali? Warung warung juga tidak ada yang buka, padahal waktu baru menujukan pukul 19.30 malam, saat melewati persawahan menuju rumah Kirana, Azka terkejut melihat sepeda motor matic, berwarna biru putih terparkir di pinggir jalan tepat nya di sebelah persawahan yang berbatasan dengan pepohonan yang tumbuh liar, Azka terus memandang sepeda motor itu, bahkan kunci nya masih tersangkut rapi di situ, namun Ia tidak terlalu memikirkan itu, dia lebih fokus melaju menuju rumah bekas pak Ardi.

Tidak lama kemudian sampai lah Azka di rumah kosong itu, dia lantas keluar dari mobil dan mulai memanggil Kirana.

"Kirana...!"

"Kirana...!"

Teriak Azka, tidak lama kemudian 2 sosok wanita keluar dari samping rumah kosong itu, Kirana dan Nisa berlari kecil menuju mobil itu,

"Kirana kamu baik-baik saja kan? "

"Aku baik-baik saja Az.. Cuma luka dikit kok,"

Mereka bergegas masuk kedalam mobil itu,

"Azka, kita ke rumah pak Hamid dulu yuk, aku mau lapor soal ibu,"

Azka mengangguk.

"Nisa, kamu tahukan rumah nya?"

"Iya kak gak jauh kok rumah nya dari simpang 3 sana" ucap Nisa.

Melewati persawahan yang tadi, dari kejauhan Kirana melihat sepeda motor tadi yang dilihat juga oleh Azka dan Rizal, Kirana hafal betul sepeda motor itu milik ibunya.

"Azka stop Azka!! "ucap Kirana tiba tiba.

"Kak itu motor kita kan? Yang dipake ibu?"

Tanpa babibu Kirana langsung bergegas keluar dari mobil menghampiri motor itu, diperhatikan nya dengan seksama, iya ini motor ibu, Kirana ingat tanda karna di plat nya tertulis nama Nisa,

Tak lama Nisa pun menyusul, menghampiri Kirana,

"Iya kak, ini motor ibu, ya Allah kak ibu kemana?" pekik Nisa histeris, Rizal dan Azka juga keluar dari mobil,

"Ada apa Kirana?"

"Ini loh Azka, motor kita, motor yang dipake ibu tadi pagi"

"Astagfirullah, kami tadi juga liat motor ini Kirana, gak tau kalo ini motor bu Sari" ucap Azka tak kalah cemas...

Rizal yang sedari tadi berdiri di paling belakang mulai memperhatikan ke sekelilingnya, melihat pepohonan dan hamparan sawah.

Di ujung jalan arah yang mereka lalui tadi, mata Rizal menangkap sekelompok orang berpakaian hitam, berjalan memenuhi jalan.

Sontak Rizal kaget..

"Azka!!!" Rizal keras memanggil Azka..

Azka yang terkejut karna suara Rizal, langsung menoleh ke arah Rizal.

Rizal menunjuk ke arah orang orang yang itu, sontak Azka panik, begitu melihat ke se grombolan orang orang itu.

"Kirana! Nisa! Masuk mobil cepat!"

Kirana yang mendengar Azka begitu langsung melihat ke sekitar, dan benar saja orang orang itu berjalan di kegelapan jumlah nya mungkin ada 20 orang, mereka semakin dekat, "Nisa!! Masuk mobil cepat!, kakak mau bawa motor kita!!"

Nisa yang mendengar kakaknya, langsung lari masuk mobil nya Azka, Azka langsung tancap gas, begitu juga Kirana, langsung menghidupkan kontak motor nya dan langsung tancap gas, orang orang itu juga mengejar dari belakang, mobil dan motor itu terus melaju, menuju rumah pak Hamid, tak lama kemudian sampai lah mereka di sebuah persimpangan,

"Belok kiri bang" ucap Nisa memberi tahu.

Azka ngangguk tanda paham. Tak lama kemudian tibalah mereka di rumah yang bisa di bilang cukup besar di kampung itu, rumah tingkat ber cat emas itu tampak begitu mewah, halaman nya cukup luas di tumbuhi pepohonan bonsai, Azka memarkirkan mobil nya didekat gerbang besi itu, Kirana yang juga menyusul langsung turun dari motor dan menuju ke gerbang rumah itu, gerbang itu ter kunci dari dalam, "Assalamu'alaikum pak!!! "

Teriak Nisa berkali kali memanggil penghuni rumah itu, tak lama kemudian keluar laki laki usia sekitar 40 tahunan, membukakan gerbang yang terkunci,

"Mang Maman, Pak Hamid nya ada pak?" Tanya Nisa kemudian,

"Eh dek Nisa?? Ada apa dek malam malam begini rame rame datang kemari??" Tanya pria berkulit hitam tersebut,

"Ada yang mau kami omongin mang!! Ada kan pak Hamid nya??? "

"Ada ada pak Hamid di dalam, ayo silahkan masuk" seru mang Maman.

Kirana dan Nisa kemudian masuk ke rumah pak Hamid, sementara Azka dan Rizal memasuk kan mobil dan motor itu kehalaman rumah itu, kemudian mereka berdua menyusul Kirana dan Nisa masuk ke dalam rumah pak Hamid.

Rumah itu bisa dibilang mewah, kursi nya terbuat dari kayu jati jepara dengan ukiran khas, di dalam rumah itu juga terdapat guci guci besar ditiap sudut nya, serta lukisan lukisan besar yang menghias dindingnya,

Mereka pun di persilahkan duduk oleh mang Maman, sementara itu mang Maman langsung memanggil pak Hamid.

Tak lama kemudian, keluar lah seorang pria tinggi jangkung, berkulit putih, mata yang tajam, alis serta kumis nya tebal, usia nya sekitar 40 tahunan, memakai kaus dalaman dan memakai sarung,

Pak Hamid lantas duduk di kursi jati itu, "ada perlu apa kemari malam malam begini?" tanya nya

"Saya Kirana, putri dari ibu Sari, dan ini adik saya Nisa." Ucap Kirana menyambut pertanyaan pak Hamid tadi.

1
Nganu Kae
lanjut dong kak author
yang semangat dong yang semangat dong
aku penasaran nih
Nganu Kae
bagus sih penulisanya nggak bikin bingung pembaca dan menggambarkan situasi yang terjadi
semangat terus pokoknya author saya tunggu lanjutan eps nya👍🔥🔥🔥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!