"saya mohon lepaskan saya pak!,,,tidakk,,arhgg sakit" Mutia yang sedang meronta dibawah Kungkungan pria dewasa yang sialnya adalah guru di sekolahnya.
"diamlah,,,ini yang kamu mau kan sayang!"
hancur!! itu yang dirasakan Mutia, saat sang guru yang sangat dihormatinya mengambil kehormatannya dengan sangat tidak manusiawi.
bagaimana kelanjutan kisah tentang Mutia dan gurunya. apakah akan ada kebahagiaan yang menanti atau malah sebaliknya?
yuk baca!! "Hamil anak Guruku"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elyrna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34 aborsi?
Kini mutia dan adnan sudah berada di depan rumah mutia keduanya sama sama terdiam tanpa suara samapi akhirnya mutia turun tanpa sepatah katapun keluar dari mulutnya.
Adnan juga tidak mau menegur mungkin mutia butuh waktu untuk menenangkan dirinya kemudian adnan melajukan mobilnya dari rumah mutia kemudian pergi ke suatu tempat entah kemana.
Mutia masuk kedalam rumah dengan tergesa lalu masuk ke kamarnya menjatuhkan dirinya dikasur dia menangis sejadi jadinya meratapi nasipnya yang kurang beruntung itu, setelah merasakan hancurnya saat waktu itu adnan mengambil dengan paksa mahkotanya sekarang dia dihadapkan dengan kenyataan kalau mutia hamil anak pria itu.
"kenapa kamu harus hadir!" ucap mutia ke arah perut ratanya.
setelah capek menangis mutia pun tertidur dengan sisa air mata yang membasahi pipinya.
...----------------...
Di tempat lain adnan tak dapat tertidur dia terus memikirkan keputusannya untuk menggugurkan janin di perut mutia, yang merupakan darah dagingnya sendiri.
karena tidak bisa tertidur adnan berjalan menuju ke arah balkon dan menyalakan rokoknya.
Adnan sebenarnya bukan perokok aktif hanya saja saat merasa stres dia akan merokok
tiba tiba handphone adnan berbunyi ternyata kekasihnya yang menelpon setelah satu bulan tidak pernah bertemu karena kekasihnya itu pergi ke bali ntah apa yang dilakukannya disana hingga sangat lama di pulau dewata itu.
"hallo sayang" sapa clarissa disebrang telepon
"hmm?" jawab adnan dingin
"kamu ngak kangen sama aku?" tanyanya lagi
"kemana aja selama sebulan ini kenapa tidak menghubungiku?" bukannya menjawab pertanyaan clarissa adnan malah kembali bertanya.
"aku ikut casting model di agensi temen aku di bali sayang, jadi aku sangat sibuk" jelas clarissa
"maaf karena tidak mengabari mu" sambungnya lagi.
"sesibuk itu kah?" jawab adnan
"iya aku salah, maafkan aku" ucap clarissa meminta maaf.
"baiklah aku memaafkanmu,lakukan apa yang kamu mau jika itu membuat kamu bahagia aku juga akan merasa senang" ucap adnan tersenyum
"makasih sayang, i love you" ucap clarissa
"love you too, sudah dulu aku ngantuk"
"iya sayang selamat malam" ucap clarissa terdengar lembut
setelah mendengar jawaban clarissa dia mematikan sambungan teleponnya dan kembali ke dalam kamar untuk tidur.
...----------------...
keesokan harinya mutia dan adnan sudah berada di mobil adnan untuk melakukan aborsi di suatu klinik yang adnan cari dari internet terletak di pinggir kota perbatasan dengan sebuah pantai.
Mutia dan adnan tidak banyak bicara mereka terdiam selama diperjalanan
saat berhenti di sebuah lampu merah mutia melihat
seorang wanita yang sedang menimang boneka dipinggir jalan dengan tatapan kosong.
perempuan itu terus menangis menyebut
"anak ku telah mati,aku merindukannya!" dia terus berucap dengan kalimat yang sama
melihat itu mutia menjadi semakin bimbang apakah keputusannya ini sudah tepat.
mutia meneteskan air matanya sedih berpikir apakah nasib nya akan sama dengan perempuan tadi, anak ini hadir karena kecelakaan dia juga tidak bisa memilih dilahirkan dengan orang tua seperti apa.
Adnan melihat kearah mutia yang menangis melihat itu adnan merasa sangat bersalah dengan mutia dan calon anak mereka tapi mau bagaimana lagi dia tidak punya pilihan lain.
Mobil terus melaju hingga sampai lah mereka di klinik yang berada di pinggiran kota, mutia memandangi klinik itu dengan tatapan yang sulit diartikan.
"apa kamu siap?" tanya adnan kepada mutia
Mutia hanya diam bahkan sisa air matanya masih membekas di pipi putihnya
"sa,,saaya,,,
"maafkan saya pak saya akan memutuskan merawat anak ini meski tanpa sosok ayah dari anak ini, saya tidak mau menambah dosa jika harus menghilangkannya,kita sudah berbuat dosa sebelumnya dan tidak akan saya ulangi lagi" ucap mutia panjang lebar membuat adnan mematung di tempat.
Setelahnya mutia keluar dan menyetop sebuah taksi dan menaikinya, adnan masih diam dengan pikirannya apakah dia setega itu sehingga mau melenyapkan darah dagingnya sendiri.
"arkhhh sial" teriak adnan frustasi
Kemudian adnan menyusul kemana taksi tadi membawa mutia, ternyata taksi yang ditumpangi mutia menuju ke arah pantai.
"makasih pak ini ongkosnya" ucap mutia dan menyodorkan uang satu lembar seratus ribuan
"ini kembaliannya mbak"
"tidak usah pak ambil aja" ucap mutia dengan tersenyum.
"terima kasih mbak"
mutia membalasnya dengan senyuman kemudian dia berjalan ke arah pantai untuk menenangkan pikirannya yang sedang kaca
tenang nya gelombang ombak dan semilirnya angin membuat suasana sangat nyaman mutia membelai perut ratanya dan menangis menyesali karena sempat ingin membun*uh janin yang tak berdosa.
"maafkan bunda nak, tak seharusnya bunda seperti itu bunda akan merawat mu semampu bunda sekarang kamu adalah penyemangat bunda" ucapnya berbicara dengan janin yang bahkan masih berbentuk gumpalan itu.
mutia tak sadar jika ada yang mendengar semua ucapannya itu.
*
*
siapa ya kira kira? Apakah adnan?
Stay tune ya. happy reading all
knp tdk prg jauh aja siih si mutia..tinggal kn lh laki tak guna itu..😏😏..greget gw😡
ms seorang Ceo gk ada mata2 utk ngawasin pacar nya d luaran sn..begok si adnan...dh sering dbtinggal2 sm si jalang clarisa prg liburan ..pdhl dia sm selingkuhan nya..😏😏
cpt dong ungkap n sifat asli nya clarisa boar tau si adnan begok ituu...🤭😏