NovelToon NovelToon
DARK STRUGGLE

DARK STRUGGLE

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Konflik etika / Cinta Terlarang / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia
Popularitas:301
Nilai: 5
Nama Author: Forzy Zy

ini adalah cerita perjalan al yang ingin balas dendam atas kematian ayahnya kepada geng tiger, namun dia harus melakukan hal-hal yang sulit untuk bisa mencapai nya.
karena geng tersebut sangat kuat bahkan yang terkuat di kota.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Forzy Zy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

transaksi

Albar pergi untuk menyelesaikan pekerjaan nya, di berjalan di gang yang lumayan sempit sambil menghisap rokoknya perlahan.

Seketika dia berhenti dan menengok kearah tikungan gang yang ia lewati, dia melihat seorang pria yang mengenakan topi dan menyandar di tembok dengan kedua tangan yang saling menyilang di bawah dada.

"Mau ngapain Lu ke sini, di sini bukan tempat lu," Albar langsung melontarkan pertanyaan.

"Gua nyium aroma gak sedap di sini eh ternyata elu," timpalnya yang menjawab pertanyaan.

"Mending lu cabut dari sini sekarang," ucap Albar kepada pria tersebut sambil menghembuskan asap dari dalam mulutnya.

"Gua tau lu yang ngelakuin, jadi lu gak usah pura-pura lagi," kata pria tersebut dengan santai dan sedikit intimidasi.

"Gua gak ada urusan sama lu, gak ada waktu juga gua," jawab Albar yang kembali meneruskan langkahnya dan pergi meninggalkan pria tersebut.

"Albar-albar, mungkin semua orang gak tau, tapi gua gak bisa lu bohongin," dalam hati pria tersebut sambil melihat Albar yang pergi meninggal kan nya.

"Dari mana aja lu, gua telponin gak di angkat-angkat," hans dengan nada tinggi.

"Maaf gua sedikit sibuk," jawab nya sambil sedikit merasa bersalah.

"Barangnya udah gua anterin ke tempat lu, tadi gua nyuruh Tati dan katanya udah di terima temen lu," jelas hans memberi tahu.

"Oke biar gua urus," jawab Albar yang langsung bergegas.

"Uang nya juga udah gua transfer, lu cek aja rekening," kata hans.

Tanpa menjawab Albar terus melangkahkan kakinya keluar dari tempat tersebut, hans adalah atasan Albar dia yang memberi barang kepada Albar untuk di jual.

Sesampai di kos nya Albar langsung bertanya kepada saliko, mengenai sesuatu yang di bicarakan tadi.

"Mana barang gua," kata Albar sambil menyalakan rokok nya.

"Emang apaan si isinya," saliko sambil mengambilkan bungkusan hitam.

"Lu jadi kan kerja sama gua," Albar malah balik bertanya.

"Ya iyalah, gua selalu seneng kerja ma lu tapi lu jarang ngajak gua," jawabnya sambil tersenyum.

"Bukanya gua gak mau ngajak, tapi gua GK mau lu kenapa-napa."ujarnya.

"Trus lu sekarang ngajak gua karna lu udah gak aman lagi gitu," kata saliko yang duduk di dekat Albar.

"Lu mau gak kalo gak ya gak papa," jawabnya singkat.

"Gua gak bilang begitu," saliko membantah.

"Jadi lu anter barang ini, ke stasiun nanti gua kasih tau alamatnya sama ciri-ciri orangnya, seperti biasa lu paham lah." Jelas Albar.

"Aman aja, trus lu gak kerja malam ini," saliko bertanya.

"Gua mau nganter yang deket-deket aja, soalnya bahaya sekitar sini kalo lu yang nganter, tempat ini udah mulai gak aman kayaknya." Albar menjelaskan sambil membagi isi paket tersebut.

"Gua juga ngrasa, setelah kejadian kemaren banyak anjing yang lalu lalang di sini." Tambahnya saliko atas ucapan Albar.

"Ini gaji lu, gua bayar dulu karna gua percaya sama lu," Albar memberi kertas yang berisi uang.

"Anjing....! Ini mah gaji gua sebulan taik, ini nih yang gua suka kerja sama lu hahaha." Saliko tersenyum lebar sambil menghitung uangnya.

"Anjing jangan seneng dulu, abis nganter lu langsung pulang jangan mampir kemana-mana, kalo ada apa-apa kabarin gua." Ujar Albar yang sedikit khawatir.

"Siap bos, aman aja gua udah beberapa kali juga kan kerja begini," saliko sedikit sombong.

"Inget kalo perasaan lu gak enak jangan di terusin langsung cabut aja," Albar kembali mengingatkan.

"Oke gua cabut dulu," saliko dengan senang hati dan tanpa ragu.

"Woi," teriak Albar.

"Apa lagi sih," saliko sambil menoleh.

"Lu bawa tuh motor gua," Albar menawarkan kendaraan.

"Oke lah kalo begitu," saliko langsung pergi.

Albar juga langsung bergegas pergi, dia berjalan di sela-sela gang yang sedikit gelap campur gerimis yang menambah suasana tidak sepi.

Jam menunjukan pukul 08:40, Albar bertransaksi kepada pelanggan terdekat di area hiburan malam, suara gemuruh musik dan beberapa orang di sana membuat dia lebih sedikit aman untuk transaksi.

Dia bertemu dengan seorang wanita di gang dekat kafe di mana banyak wanita malam mencari nafkah.

"Lu yang namanya gaby kan,"Albar sedikit berbisik.

"Iya mana barang nya," jawab wanita itu.

"Gua saranin ke elu kalo masih ada sangkutan mending cepet bayar," Albar sambil memberi bungkusan permen Kepada wanita itu.

"Gua yang kemaren emang belum tapi gua udah konfirmasi ke bos lu," jawab wanita tersebut sambil menghisap rokoknya.

"Gua cuma ngingetin," albar dengan sedikit menunduk karena takut ada yang melihat.

"Bentar dulu, gua kaya pernah liat lu," wanita itu sedikit mengamati Albar.

"Ya iya lah gua kan sering jualan di sini, lu mabok yak," Albar sedikit basa basi.

"Ngak-ngak bukan itu maksud gua," wanita itu mencoba mengingat.

"Gua cabut keburu ada yang liat," Albar langsung bergegas.

"Oke silahkan," wanita itu pun langsung menyimpan barang nya dan kembali bekerja.

Sampai kosan Albar membuka pintu dan terkejut ada seseorang di dalam yang sedang duduk di ruang tamu sambil melihat tv.

"Baru pulang lu," wanita tersebut dengan santai seolah itu rumahnya.

"Ngapain lu kesini," kata albar sambil membuka jas hujan nya.

"Abis nganter tadi karna ujan jadi gua mampir ke sini, lu naro kuncinya kurang aman soalnya," cetusnya sambil memainkan sebatang rokok di tangan nya.

"Gua juga belum selesai ini, tinggal satu lagi," kata Albar yang duduk di samping wanita itu.

"Lu pasti kedinginan ya," wanita itu menyandar ke Albar sambil membuka dua kancing bajunya di bagian atas.

"Udah biasa," jawabnya tanpa mengalihkan pandangan dari televisi.

"Gua temenin mau gak," kata wanita itu sambil mengelus pundak Albar seolah menggoda.

"Masih banyak urusan gua," Albar dengan kata yang bermaksud menolak.

"Bentar aja kok, suasana nya juga mendukung sepi lagi," ucap wanita itu yang tambah menempel di pundaknya.

"Apaan sih Lo, temen gua bentar lagi Dateng jadi gak usah aneh-aneh," jawabnya yang sambil melepas tangan wanita itu dari pundak nya.

"Udah lah bentar aja kok, entah kenapa lu tampan banget malam ini," wanita itu kembali merangkul Albar dan mengelus bagian dada.

"Anjing sejak kapan lu tertarik sama gua," Albar bertanya sambil melihat sedikit ke arah wanita itu.

"Udah lah kesempatan gak Dateng dua kali," wanita itu terus menggoda dan tangan nya mulai menyentuh pipi Albar.

Kedua tangan wanita itu memegang pipi Albar dan mengarahkan ke hadapannya seolah akan berciuman, Albar pun sulit menolak karena wanita itu juga sangat menawan baginya, mereka mengadu bibir satu sama lain di sofa.

CEKLEK.....

"Woosss," saliko tiba-tiba datang.

Mereka berdua langsung menghentikan perbuatannya dan merasa tidak enak.

"Sory-sory gua ganggu ya, gak sengaja sumpah," saliko juga merasa tidak enak karena memecah suasana.

"Aman masuk aja," Albar ekspresi biasa saja seolah tidak ada yang terjadi.

"Ketok dulu anjing kalo mau masuk," sahut wanita itu dengan sinis.

"Ooh ini mbak yang tadi sore," ucap saliko yang merasa kenal.

"Iya dia temen gua Tati namanya," sahut Albar.

"Ooh temen ya," saliko nada sedikit menyindir.

"Ya udah gua mau cabut ujan nya udah agak reda," Tati pamit akan pulang dengan wajah sedikit kecewa.

"Eh kalo mau main main aja biar gua keluar," saliko masih merasa tidak enak.

"Gak usah makasih," Tati lngsung bergegas.

"Ati- ati ti'," ujar Albar saat melihat Tati keluar.

Tari tidak menjawab dan langsung keluar dari pintu begitu saja.

"Parah lu anjing baru gua tinggal sebentar," saliko.

"Kebetulan tadi, gimana sukses gak," Albar mengalihkan topik.

"Aman lah siapa dulu," saliko membusungkan dada.

"Bagus, mulai sekarang lu bakal sering dapet kerjaan, soalnya gua sendirian kayaknya gak mampu, kalo lu mau sih." Saliko menawarkan.

"Aman aja ini yang gua tunggu-tunggu dari lu, dari pada gua nguli dapet cape doang," balasnya yang merasa senang.

"Tapi resiko gua gak tanggung, bakal banyak yang nyari lu," ancam nya.

"Lu gak usah pikirin masalah itu, lu terlalu meremehkan gua," saliko dengan tengilnya.

"Oke, gua juga masih ada satu barang lagi, tapi gua ragu kayaknya besok aja," kata Albar.

"Ya udah kita pesta aja malam ini, gua mau nyari minum dulu, lu tunggu sini kita mabok smpe pagi." Kata saliko yang mulai bergegas keluar.

"Si anjing baru dapet duit segitu," Albar sedikit tersenyum.

1
gakki
Jujur aja, ini cerita paling asyik yang pernah aku baca.👍
Faadhilah Fauziyyah
Gila seru abis!
vee
Menghancurkan hati
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!