Disaat bumi dikuasai oleh para alien berwujud monster mengerikan. Dunia dilanda kekacauan dimana mana, Umat manusia harus berperang menghadapi ancaman yang nyata tersebut.
Ini adalah awal dari permulaan punahnya umat manusia dari tangan monster ganas, Perwujudan dari alien yang kejam.
Didunia yang hancur ini, Hanya yang terkuatlah yang disegani dan yang lemah hanya akan menjadi mayat tak berharga.
~~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Apin Zen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6. Bertahan Hidup Sendirian
Matahari mulai terbit dari ufuk timur, Tampak Storm terkapar kelelahan menghadapi jenderal monster semut.
'Ah, Sampai kapan aku seperti ini?"...
Rutuk Storm yang bersembunyi dari balik reruntuhan, Menghindari kejaran monster yang sulit dikalahkannya.
Storm harus bersembunyi dari jenderal monster semut itu. Bagaimanapun tenaganya masih terbatas, Dia tak mau bertindak gegabah menantangnya.
"Jelaskan kepadaku, Carikan tempat yang aman sementara waktu...
Aku benar benar lelah!". Keluh Storm pada Terra, Dan memintanya mencarikan tempat persembunyian yang aman dari monster.
[Lorong bawah tanah.]
[Ditempat itu dihuni oleh monster level rendah, [Anda dapat membuat persembunyian disana dengan aman.]
Terra memindai lokasi teraman dikota Tapcell, Dimana tempat itu berada diruang bawah tanah.
"Itu sama saja aku mengundang hawa keberadaanku...
Storm membantah perkataan Terra, Pemindaian yang dilakukan tak bisa dipercaya.
[Kalau begitu silahkan anda menjelajahinya sendiri.]
[Saya akan terbangun jika anda berhasil membayar transaksi kita.]
Setelah itu suara Terra menghilang sepenuhnya. Terra hanya akan muncul, Jika Storm menyelesaikan tugasnya.
Eh, Tunggu!".
Bagaimana denganku?"... Storm gelisah, Terra adalah orang yang dapat membantunya saat genting seperti ini.
Storm menarik lepas, Lalu membuangnya secara kasar. Kini, Mau tak mau dia harus berusaha sendiri tanpa bantuan darinya.
Dia mempersiapkan dirinya. Senjata yang digunakannya saat ini, Hanyalah pedang Destrolayer X99.
Dengan langkah cepat dirinya segera berlari dari tempat ini.
"Aku harus bertahan ditempat ini, Apapun yang terjadi...
Storm tak mau mati dikawasan ini, Apapun itu dia harus keluar dari kota ini.
Jenderal monster semut dengan cepat merasakan hawa keberadaan dari manusia yang bersembunyi darinya. Dengan insting yang kuat, Monster jenderal semut bergerak mengejarnya.
Storm mempercepat langkahnya, Dia saat ini sudah diketahui keberadaannya oleh monster itu.
'Sialan, Tubuhku terasa lemas...
Storm berlari sempoyongan, Tubuhnya terasa lemas dikarenakan tidak mendapatkan tambahan tenaga.
Saat sedang berlari dari kejaran monster. Storm tanpa sengaja melihat dari depan sana, Ada sebuah lubang berukuran tak terlalu besar.
Storm menduga itu adalah sarang monster serangga tanah.
Karena terdesak, Storm melompat kelubang itu menyelamatkan dirinya dari monster ganas yang mengejar.
'Srtsss!
Monster jenderal semut, Berusaha menggali lubang yang dimasuki Storm.
Tapi sayang, Lubang itu terlalu kecil baginya. Jika terus dipaksakan maka hanya sia sia saja.
Monster jenderal semut memilih menunggu mangsanya keluar dengan sendirinya. Dia tak mau mangsanya lolos begitu saja darinya.
--
Storm jatuh ketempat yang menjadi sarang monster laba laba tanah.
Baru saja dia terbangun dari tempatnya jatuh. Storm dihadapkan dengan ratusan sarang laba laba diatasnya.
Sepertinya monster laba laba tanah. Tertidur dengan pulasnya tanpa merasakan keberadaannya.
"Jika aku berbuat suara sedikit saja, Maka aku akan membangunkan mereka...
Storm dengan cepat berjalan pelan pergi dari sarang monster laba laba tanah.
Namun, Tiba tiba.
Srstsss!
Seekor monster laba laba tanah merasakan keberadaan seseorang berada didekat sarangnya.
Diikuti oleh kelompok monster laba laba tanah lainnya, Mereka ikut terbangun setelah mendengar ras mereka merasa terganggu.
Melihat ada seorang manusia berada didalam sarang mereka, Semua monster laba laba tanah lantas berebut mangsa.
Mereka tak mau makanan yang sudah ada didepan mata, Lenyap begitu saja.
Karena tak ada pilihan lain lagi. Storm menggunakan pedang Destrolayer X99 menghadapi semua monster laba laba tanah.
'Slash!
Slash!
Crasssh!
Beberapa jam kemudian, Nafas Storm naik turun. Setelah susah payah mengalahkan monster laba laba tanah.
[Selamat anda telah memperoleh 150. 000 EXP.]
[Silahkan peroleh poin lebih banyak lagi, Benda benda bernilai langka maka akan didapat.]
Mendengar poin yang berhasil didapatnya. Storm ambruk begitu saja.
"Akhirnya aku bisa bernafas lega...
Storm kelelahan, Berjam jam lamanya harus bertahan sendirian melawan monster laba laba tanah.
Setelah mengumpulkan bahan bahan seadanya. Storm membuat api unggun guna menghangatkan tubuhnya.
Tak lupa mengambil banyak potong daging monster laba laba tanah.
"Apa ini enak ya?". Storm ragu menyantapnya, Dikarenakan pasti rasanya tidaklah enak.
Namun karena perutnya sudah tak tahan lagi, Storm menyantap habis semua daging monster laba laba tanah itu.
Hingga dirasa kenyang, Storm akhirnya memiliki sedikit tenaga lagi setelah mengkonsumsi daging monster antar berantah.
'Rasanya tidak ada enaknya, ". Storm duduk diperapian api unggu, Menyayangkan daging monster laha laba tanah yang kurang enak.
Ditempat yang tidak dikenalinya ini. Dirinya hanya mengandalkan diri sendiri untuk bertahan hidup.
Saat Storm sibuk melamun memikirkan hidupnya yang membosankan, Dimana tidak ada orang orang yang berharga baginya. Terdengar suara yang seperti berasal dari monster lain.
'Baiklah, Waktunya untuk berburu!"...
Storm bangkit dari tempatnya. Kini tidak ada lagi rasa takut dihatinya, Suasana seperti ini telah mengubah jalan pikirannya.